Anda di halaman 1dari 15

HAK 

ASASI
MANUSIA ( HAM )
DAN RULE OF
LAW
Nama Kelompok

Erchi Diana Pertiwi Namiroh Rahmawati Nur Adilah


(2720220047) (2720220018) (2720220082)

Muhammad Ilham Dewi yunita Nurlaila


(2720220046) (2720220074) (2720220103)

Jihan farid uber Nadiyya rosyad


(2720220059) (2720220013)
Pengertian Rule of Law dan
Negara Hukum
Negara hukum menurut istilah belanda
rechtsstaat adalah kekuasaan raja
yang sewenang-wenang untuk
Philipus M. Hadjon mewujudkan Negara yang didasarkan
pada suatu peraturan perundang-
undangan. • Hak-hak manusia.
• Pemisahan atau
pembagian
berdasarkan bentuknya, Rule of
Friedman kekuasaan untuk
Law adalah kekuasaan publik
menjamin hak-hak itu.
yang diatur secara legal.
• Pemerintahan
berdasarkan
peraturan-peraturan.
• Peradilan administrasi
dalam perselisihan
(Muhtaj, 2005: 23).
Prinsip – Prinsip Rule of Law
• Negara yang menganut sistem Rule of Law harus memiliki prinsip-
prinsip yang jelas, terutama dalam hubungannya dengan
realisasi Rule of Law itu sendiri.
• Menurut Albert Venn Dicey dalam Introduction to the Law of
The Constitution, memperkenal istilah the Rule of Law yang secara
sederhana diartikan sebagai suatu keteraturan hukum.
• Menurut Dicey terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule
of Law, yaitu:
1. Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan
sewenang-wenang, dalam arti seseorang hanya boleh
dihukum,jikalau memang melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di muka hukum.
3.Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh UU serta keputusan-
keputusan pengadilan.
Hak Asasi Manusia
• Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditanda tangani Magna Charta
(1215), oleh raja John Lackland. Kemudian juga pendatanganan Petition of Right pada
tahun 1628 oleh raja Charles I. Dalam hubungan inilah maka perkembangan hak asasi
manusia itu sangat erat hubungannya dengan perkembangan demokrasi.
• Perkembangan selanjutnya hak asasi manusia dipengaruhi oleh pemikiran filsuf inggris
John Locke yang berpendapat bahwa manusia tidaklah secara absolut menyerahkan
hak-hak individunya kepada penguasa.
• Puncak perkembangan perjuangan hak-hak asasi manusia tersebut yaitu ketika Human
Rights itu untuk pertama kalinya dirumuskan secara resmi dalam Declaration of
Independence amerika serikat pada tahun 1776. Dalam deklarasi amerika serikat
tertanggal 4 juli 1776 tersebut dinyatakan bahwa seuruh umat manusia dikarunia oleh
tuhan yang maha esa beberapa hak yang tetap dan melekat padanya.
• Perumusan hak-hak asasi manusia secara resmi kemudian menjadi dasar
pokok konstitusi Negara amerika serikat tahun 1787, yang mulai
berlaku 4 maret 1789 (Hardjowirogo, 1977: 43)
• Franklin D. Roosevelt, presiden amerika pada permulaan abad ke-20
memformulasikan empat amacam hak-hak asasi yang kemudian dikenal
dengan The Four Freedom itu adalah:
1. Freedom of speech, yaitu kebebasan untuk berbicara dan
mengemukakan pendapat.
2.Freedom of religion, kebebasan beragama.
3.Freedom from fear, yaitu kebebasan dari rasa ketakutan.
4.Freedom from want, yaitu kebebasan dari kemelaratan
(Budiardjo, 1981: 121)
Penjabaran Hak-hak Asasi Manusia dalam
UUD 1945

• Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 telah lebih dahulu merumuskan hak-hak asasi
manusia dari pada deklarasi universal hak-hak asasi manusia PBB.
• Fakta sejarah menunjukkan bahwa pembukaan UUD 1945 beserta pasal-pasalnya disahkan
pada tanggal 18 agustus 1945, sedangkan deklarasi hak-hak asasi manusia PBB pada tahun
1948 Dalam UUD 1945 telah diangkat hak-hak asasi manusia dan melindunginya dalam
kehidupan bernegara. Melalui Pembukaan UUD 1945 dinyatakan dalam alinea IV bahwa
Negara Indonesia sebagai persekutuan hidup bersama, bertujuan untuk melindungi
warganya terutama dalam kaitannya dengan perlindungan hak-hak asasinya. Adapun tujuan
Negara tersebut adalah sebagai berikut : “Pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum,  mencerdaskan kehidupan bangsa”
• Dalam perjalanan sejarah kenegaraan Indonesia pelaksanaan perlindungan terhadap hak-hak asasi
manusia di Indonesia mengalami kemajuan. Antara lain sejak kekuasaan rezim Soeharto telah
dibentuk KOMNASHAM, walaupun pelaksanaan belum optimal. jaminan hak-hak asasi manusia
sebagaimana terkandung dalam UUD 1945 manjadi semakin efektif terutama dengan
diwujudkannya UU  Republik Indonesia No. 39 tahun 1999, tentang hak asasi manusia dalam
konsiderans dan ketentuan umum pasal I dijelaskan, bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa,dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati ,dijunjung  tinggi dan dilindungi oleh
Negara, hukum,pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
• Undang- Undang No. 39 tahun 1999 tersebut terdiri dari 105 pasal yang meliputi berbagai macam
hukum tentang hak asasi manusia, pembatasan terhadap kewenangan  pemerintah serta
KOMNASHAM yang merupakan lembaga pelaksaan  atas prlindungan hak-hak asasi manusia.
Hak-hak asasi manusia tersebut meliputi: hak-hak hidup, hak berkeluarga, dan melanjutkan
keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebassan pribadi, hak
atas rasa aman , hak atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita dan hak
anak.
• Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 , telah memberikan jaminan secara eksplisit tentang
hak-hak asasi manusia yang terutama dalam BAB X A, pasal 28  A sampai dengan pasal 28 J.
Jikalau dibandingkan dengan UUD 1945 hasil amandemen 2002 dikembangkan menjadi tambah
pasalnya dan lebih rinci.  Adapun juga ketentuan pasal-pasal dalam Deklarasi Universal tentang
Hak- Hak Asasi Manusia yang diatur dalam pasal 1 sampai dengan 30.

 Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945


Pengertian Warganegara dan Penduduk
Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya
dengan negara.
Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negara selalu ada warga negara dan orang asing
yang semuanya disebut penduduk. penduduk belum tentu warganegara, karena mungkin seorang
asing.
 
 Asas-asas Kewarganegaraan
A. Asas Ius-Sanguinis dan Asas Ius-Soli
• Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status Kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh tempat kelahirannya di negara A tersebut.
• Asas ius-sanguinis adalah sasa keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa
Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orangtuanya. seseorang adalah warga negara B
karena orangtuanya adalah warga negara B.
 
B. Bipatride dan Apatride
• Bipatride (dwi kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan dari dua negara terkait
seseorang dianggap sebagai warganegaranya.
• Apatride (tanpa kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan Kewarganegaraan,
seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara manapun.
 Hak dan Kewajiban Warganegara Menurut UUD 1945
Pasal- pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga Negara menccakup pasal-pasal 27,
28,29,30,31,33 dan 34.
• Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta
kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.
• Pasal 27 ayat (2) menetapkn hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
• Pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warga Negara
untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
• Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga Negara untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
• Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut agamanya.
• Pasal 30 ayat (1) dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
• Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.
 Hak dan Kewajiban Bela Negara
A. Pengertian
Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air  serta kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara.
B. Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara
1. setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui
lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.
2. setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing
 Motivasi dalam Pembelaan Negara
1. Pengalaman sejarah perjuangan RI
2. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
3. Keadaan penduduk yang besar
4. Kekayaan sumber daya alam
5. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
6. Kemungkinan timbulnya bencana perang
Kesimpulan

• Sebagai warga negara indonesia kita diwajibkan untuk mengetahui prinsip-prinsip hukum
yang ada dinegara kita.
• mempunyai jiwa bela negara yang kuat
• mematuhi peraturan hukum yang berlaku karena negara indonesia merupakan negara
hukum
• sebagai makhluk tuhan kita mempunya hak asasi yang melekat dalam diri kita sejak lahir
maka dari itu hormati hak asasi yang dimiliki oleh orang lain juga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai