Anda di halaman 1dari 4

Judul : Penggunaan Tanah Vertisol Sebagai Bahan Baku Pembuatan Silika

Jurnal : J. Tek. Kim. Ling. 2021, 5 (1), 50-54


Penulis : Medya AyundaFitri, Farikha Alfi Syahriyah, Yulia Tri Rahkadima*
Tahun : 2021

Pendahuluan :

Silika (silikon dioksida atau SiO2) merupakan nama senyawa kimia yang banyak ditemui pada
beberapa bahan alam. Silika banyak ditemukan pada pasir pantai seperti penelitian Alimin dkk [1]
yang meneliti tentang pasir pantai losari dengan persentase silika sebesar 63,76% dan Silvia dkk. [2]
yang melakukan penelitian tentang pasir pantai Bancar dengan unsur silika sebesar 81,7%. Selain itu,
silika juga bisa didapatkan dari esktraksi abu sekam padi [3], daun bambu [4], dan lumpur lapindo [5].
Penggunaan silika banyak dimanfaatkan sebagai penyerap kelembapan, selain itu juga dimanfaatkan
pada industri semen [6], penambah kekuatan lentur pada adonan keramik dan kekuatan produk
keramik [7], dan sebagai pelapis untuk bahan elektronik dan optik [8].

Pembahasan :

Penelitian yang dilakukan menggunakan bahan baku tanah vertisol di Bringinbendo Sidoarjo,
larutan NaOH, larutan HCl 5M, dan aquadest. Variabel penelitian meliputi konsentrasi NaOH (3, 5,
dan 7M) dan waktu ekstraksi (1 dan 3 jam). Meliputipreparasi sampel, ekstraksi silika dan uji XRF.

Perolehan massa silika terhadap konsentrasi NaOH dalam waktu 1 dan 3 jam dapat dilihat
bahwa semakin besar konsentrasi NaOH maka semakin banyak produksi silika yang diperoleh. Juga
dapat dilihat bahwa semakin lama waktu ekstraksi, massa silika yang diperoleh cenderung turun, hal
ini dikarenakan apabila telah tercapai waktu optimum, massa silika yang terekstrak cenderung
menurun. Perolehan silika paling besar terdapat pada konsentrasi NaOH 7M pada waktu 1 jam dengan
perolehan massa silika sebesar 2,59 gram. Uji XRF dilakukan pada sampel 3, 5, dan 7M dengan
variabel waktu 1 dan 3 jam.

Kesimpulan :

Hasil perolehan silika paling besar terdapat pada konsentrasi NaOH 7M pada waktu 1 jam
dengan perolehan massa silika sebesar 2,59 gram. Berdasarkan hasil uji XRF yang telah dilakukan,
kadar silika tanah vertisol di Desa Bringinbendo termasuk kategori sedang dengan persentase sebesar
77, 7%.
Judul : Analisis Serbuk Silika Amorf (SiO2) Berbahan Dasar Pasir
Jurnal : Scie Map J/Vol. 2 No. 2/November 2020/Hal. 75-78
Penulis : Stevi Silahooy
Tahun : 2020

Pendahuluan :

Pasir adalah bahan alam yang mengandung proporsi signifikan untuk silika (SiO¬2) dan
kalsium (Ca), juga memiliki zat besi (Fe) yang rendah. Penelitian ini banyak dilakukan untuk meroleh
silika dengan kemurnian tinggi dari material alam dan murah. Pasir Bancar-Tuban merupakan pasir
alam yang memiliki kandungan silika tinggi sehingga memberikan gagasan untuk dilakukan penelitian
tentang analisis silika (SiO2) dengan struktur amorf

Pembahasan :

Sintesis silika amorf dilakukan dengan metode alkali fusion yang meliputi proses hidrotermal
dan kopresipitasi. Kajian mendalam terhadap ukuran partikel (partcles size), struktur kristal,
kemurnian dan pembentukan gugus (ikatan atomik) dalam bahan silika dilakukan karakterisasi dengan
uji XRD dan SEM.

Hasil pemurnian pasir kuarsa dari impuritas pengotor melalui proses leaching dan proses
hidrotermalkopresipitasi menunjukan bahwa dari pasir yang diambil langsung dari lokasi Bancar-
Tuban menunjukan peningkatan kemurniannya dari 71,50% menjadi 92,20% (unsur Si), yang
sebelumnya telah mengidentifikasi komposisi unsur dari serbuk silika amorf (SiO2).

Kesimpulan :

Menggunakan metode hidrotermal-kopresipitasi dapat dibuat silika dengan presentase


tertinggi 92,20% pada molaritas NaOH 7M. Hasil analisis XRD, fasa yang terbentuk adalah sisika
amorf dengan ukuran rata-rata yang terukur adalah ≥110.09 nm. Hasil analisis SEM, nampak bahwa
ukuran partikel serbuk SA tidak seragam, dimana serbuk SA tersebut cenderung beraglomerasi..
Judul : Pemanfaatan Limbah Marmer dan Serbuk Silika pada Industri Bata Beton Pejal dan
Berlubang
Jurnal : ISSN : 2085-4218
Penulis : Candra Aditya1,*, Abdul Halim1 , Silviana2
Tahun : 2016

Pendahuluan :

Hasil beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa limbah marmer berpotensi untuk
dikembangkan lagi sebagai bahan pengganti agregat halus dalam pembuatan bahan-bahan bangunan
yang lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang mengoptimalkan pemanfaatan limbah
marmer sebagai bahan pengganti peran pasir sungai dan serbuk silika sebagai pengganti semen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian pasir sungai dengan pasir
marmer dan semen dengan serbuk silika terhadap sifat fisik (penyerapan air dan berat jenis) dan sifat
mekanik (kuat tekan) bata beton pejal dan berlubang.

Pembahasan :

Untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik bata beton pejal dan berlubang dengan
penggantian PC dengan serbuk silika dan pasir sungai dengan pasir marmer, maka dilakukan sejumlah
pengujian di laboratorium. Pengujian dimulai dengan pengujian pendahuluan berupa pengujian unsur
kimia limbah marmer, fisik limbah yang meliputi berat jenis, penyerapan, modulus halus dan gradasi.

Hasil uji kuat tekan bata beton pejal dan berlubang serta uji statistiknya menunjukkan bahwa
penggunaan serbuk silika dan pasir limbah marmer berpengaruh nyata dan menimbulkan perbedaan
terhadap kuat tekan bata beton pejal dan berlubang.

Kesimpulan :

Penggunaan serbuk silika sebagai pengganti PC dan limbah marmer berupa pasir marmer yang
dipakai sebagai agregat pada bata beton pejal dan berlubang menghasilkan bata beton yang memenuhi
standar SNI 03-0349-1989. Hasil uji statistik menerangkan bahwa variasi perlakuan pada komposisi
campuran bata beton dengan serbuk silika dan limbah marmer berpengaruh signifikan terhadap kuat
tekan, penyerapan air dan berat jenis.
Judul : Pengaruh Kehalusan Serbuk Pasir Silika Terhadap Kekuatan Tekan Mortar
Jurnal : Info Teknik Volume 7 No. 2, Desember 2006 (56-66)
Penulis : Fauzi Rahman
Tahun : 2006

Pendahuluan :

Pasir silika dapat digunakan sebagai pengganti semen yang mempunyai kandungan
silikadioksida (SiO2) mencapai lebih dari 90% dalam bentuk silica fume (Hurijanto Koentjoro 1993),
sehingga diharapkan dapat meningkatkan kekuatannya dibandingkan dengan menggunakan pasir
biasa. Hurijanto Koentjoro (1993) telah mengadakan penelitian tentang pasir silika yang dibuat
menjadi serbuk disebut serbuk silika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika dan
komposisi kimia dari sps. Dan mengetahui perbedaan kuat tekan pasta (semen+air), mortar I (sps
I+semen+air) dan mortar II (sps II+semen+air) dengan melakukan penelitian meliputi: pembuatan dan
perawatan pasta, mortar, tes kuat tekan mortar.

Pembahasan :

Pembuatan dan perawatan benda uji dilakukan berdasarkan standart ASTM C192/ C192M-02.
Pengujian Kuat Tekan (Compressive Strength test) Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui
kemampuan pasta dan mortar dalam menerima beban tekan. Penelitian untuk air adalah meliputi
kelayakannya untuk digunakan sebagai material beton, yaitu menyangkut kandungannya terhadap zat-
zat serta logam-logam yang membahayakan beton. Semen Portland yang digunakan dalam penelitian
ini adalah portland Cement jenis I (PC I) yaitu semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak
semen Portland dan Gypsum produksi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Analisa dilakukan terhadap
sifat kimia maupun fisika dengan standar mutu SNI-2049-94 dan ASTM C 150-02.

Kesimpulan :

Pasir silika yang berasal dari Tuban yang telah dihaluskan menjadi serbuk pasir silika (sps);
sps I 22,44 % tertahan saringan no.325 dan sps II 58,12 % tertahan saringan no.325 dapat digunakan
sebagai campuran beton tetapi hanya sebagai pengisi (filler) bukan sebagai cementitious material
(pozzolan). Semakin halus sps nya maka semakin besar kuat tekannya dan semakin besar kadar sps
nya, maka semakain kecil kuat tekannya.

Anda mungkin juga menyukai