net/publication/315798081
CITATIONS READS
0 291
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Agung Setiawan on 06 April 2017.
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang kuat tekan (compressive strength) pasta geopolimer berbahan dasar
lempung (clay) Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan dengan menggunakan sodium silikat yang disintesis dari
abu sekam padi (rice husk ash). Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis sodium silikat dari abu sekam padi
dan untuk memperoleh informasi tentang potensi lempung untuk digunakan sebagai bahan dasar geopolimer
yang didehidroksilasi selama 5 jam pada suhu 450 °C. Sintesis dan karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD)
dilakukan di laboratorium Fisika Material dan laboratorium Mikrostruktur Jurusan Fisika FMIPA UNM
Makassar dan uji kuat tekan dilaksanakan di Laboratorium Mesin Jurusan Teknik Mesin FT UNM Makassar.
Hasil XRD lempung yang telah didehidroksilasi memperlihatkan bahwa perubahan kekeristalan lempung
belum sempurna dan termasuk kelompok kandites. Pasta geopolimer dengan bahan dasar lempung disintesis
dengan larutan alkali, kemudian dicuring pada suhu 70 °C selama 24 jam. Larutan alkali sodium silikat
disintesis dari larutan natrium hidroksida dan abu sekam padi yang telah didehidroksilasi pada suhu 450 °C
selama 4 jam. Sampel didiamkan selama 28 hari, kemudian dilakukan uji tekan pada sampel berbentuk silinder
berdiameter 3 cm dan tingginya 6 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan optimun sebesar 8,93
MPa dihasilkan pada material dengan perbandingan natrium hidroksida : sodium silikat sebesar 22,5:72. Kuat
tekan terendah diperoleh pada material dengan perbandingan natrium hidroksida : sodium silikat sebesar
27:72 sebesar 4,14 MPa. Kuat tekan pasta geopolimer yang diperoleh relatif rendah disebabkan perbandingan
molar atomik Si:Al pada lempung terlalu besar.
Kata kunci: Aktivator, geopolimer, lempung, dan uji tekan.
A research has been conducted on the compressive strenght of paste geopolymer by using clay from Sidrap
Regencyes, South Sulawesi activated with sodium silicate synthesized from rice husk ash. This study aims at
obtaining information about the pontential of clays to be used as starting material for geopolymers. The clay
was dehydroxylated for 5 hours at a temperature of 450oC. Synthesis of geopolymers and the characterization of
the resulting geopolymers by means of X-Ray Diffraction (XRD) was carried out in the laboratory of Material
Physics. The compressive strength measurement was conducted at mechanical engineering Laboratory UNM
Makassar. XRD results dehydroxlated clay showed that changes the crystellinily level of clay and was found as
a type of kandites. Geopolymers paste based on clay material activated by using high alkali solution, then cured
at a temperature of 70oC for 24 hours. Alkali solution sodium silicate was synthesized from sodium hydroxide
solution and rice husk ash. Sample was left at open air for 28 days, then compressive test was performed on
samples having cylinder-shaped with a diameter of 3 cm and height 6 cm. Results showed that the optimum
compressive strength was 8,93 MPa for materials having a ratio of sodium hydroxide:sodium silicates of
22,5:72. The lowest compressive strength was 4,14 MPa obtained for the material with a ratio of sodium
hydroxide:sodium silicate of 27:72. Compressive strength of paste geopolymer obtained are relatively low due
to the atomic molar ratio of Si: Al in the clay is large.
potensi sekam yang didapat adalah sebesar Abu sekam padi secara kimiawi
13,8 juta ton [2]. mengandung 85%-90% silika (SiO2) [13]. Abu
Sodium silikat yang diperjual belikan pada sekam padi dengan komposisi silika yang
umumnya dibuat dengan menggunakan pasir sangat tinggi memungkinkan untuk dijadikan
dan bahan kimia murni sebagai sumber silika bahan baku alternatif pembuatan beberapa
dengan harga yang cukup tinggi [3, 4]. senyawa berbasis silika seperti sodium
Hara dalam Subaer (2012) melaporkan silikat/silika gel [14]. Sodium silikat yang
bahwa abu sekam padi mengandung silika disintesis dari abu sekam padi mempunyai
antara 92-95% dengan tingkat porositas yang rata-rata ukuran diameter sekitar 5 nm [15].
tinggi dan permukaan eksternal yang luas[5]. Silika gel dari sekam padi merupakan padatan
Abu sekam padi yang mengandung silika yang anorganik yang mempunyai banyak situs aktif
relatif tinggi merupakan alternatif untuk berupa silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si)
membuat sodium silikat sintesis dari bahan [16].
yang murah, mudah didapat dan Kekuatan tekan (compressive strength)
kelimpahannya tinggi [6]. merupakan teknik pengujian yang dilakukan
Lempung memiliki potensi untuk dijadikan pada penelitian ini. Pengujian dilakukan
sebagai bahan baku dalam pembuatan semen setelah sampel berusia 1, 3, 7, dan 28 hari
portland [7]. Kuat tekan geopolimer berbasis [17]. Pengujian kekuatan tekan menggunakan
lempung yang berusia 3 hari dan 7 hari sampel berbentuk silinder dengan
mencapai 9-15 MPa [8]. perbandingan panjang dengan diameter
Pemanfaatan abu sekam padi dan lempung sebesar 2:1 [18].
yang dianggap sebagai limbah menjadi pasta Kekuatan tekan merupakan karakteristik
geopolimer menjadi salah satu tujuan dari utama yang dipersyaratkan untuk berbagai
penelitian ini. Dengan mengkonversi abu aplikasi struktural geopolimer. Dalam
sekam padi menjadi bahan dasar sodium pengujiannya, sampel geopolimer ditekan
silikat sintesis. Abu sekam padi dan lempung hingga runtuh untuk memperoleh gambaran
didehidroksilasi menggunakan tungku yang lengkap tentang kualitas geopolimer
pembakaran, tidak menggunakan oven suhu yang berkaitan dengan struktur pasta
tinggi. geopolimer pembentuk rangkanya [5].
Larutan HCl dimaksudkan untuk melepaskan Pola difraksi lempung pada sudut 20o-30o
mineral pengotor yang melekat pada sekam (2Ө) tampak gundukan (hump) amorf yang
padi. Hasil rendaman dicuci dengan aquadest lebar menyerupai pola difraksi pada mineral
beberapa kali hingga sisa larutan HCl hilang kaolin, maka lempung ini termasuk dalam
dan didehidroksilasi pada suhu 450oC selama 4 kelompok kandites [12].
jam pada tungku pembakaran. Sintesis abu
sekam padi dengan larutan NaOH TABEL 1. Data Analisis Qualitatif XRD.
Nama Fase Kandungan
menggunakan metode modifikasi sol gel. (wt%)
Metode ini telah dilakukan oleh Widiyani Quartz (SiO2) 79
(2010) dan menghasilkan larutan Na2SiO3 Tridymite (SiO2) 5,3
dengan pH 12 [19]. Rutile (TiO2) 14
Dialuminum Silicon Oxide (Al2SiO5) 0,3
Metode yang digunakan dalam pembuatan
Hematite (Fe2O3) 0,6
pasta geopolimer adalah metode aktivasi alkali 100
dan dicuring pada suhu 70oC selama 24 jam. Dari data tersebut dapat dlihat bahwa fase
Sampel didiamkan selama 28 hari kemudian dominan yang terbentuk pada sampel yaitu
dilakukan uji tekan. Pengujian struktur dan fase quartz yang terdiri dari 79 wt% (wt%
komposisi kimia dilakukan dengan merupakan berat persen oksida yang telah
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). dinormalisasi).
Hasil Uji Tekan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel pasta geopolimer yang diuji
Karakterisasi XRD berbentuk silinder dengan diameter 3 cm dan
Karakterisasi bahan dasar dengan teknik tinggi 6 cm. Setiap variasi pasta geopolimer
XRD dimaksudkan untuk mengetahui diuji dengan masing-masing 3 benda uji agar
komposisi kimia dan pembentukan fase pada didapatkan kuat tekan rerata. Pengujian
lempung yang didehidroksilasi pada suhu dilakukan saat umur pasta geopolimer 28 hari,
450oC selama 5 jam menggunakan tungku pada umur tersebut reaksi geopolimerisasi
pembakaran. tidak menujukkan perkembangan yang
signifikan [20].
Berdasarkan gambar. 2 dapat dijelaskan
bahwa penambahan NaOH pada pasta
geopolimer berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai kuat tekan. Pada pembuatan
pasta geopolimer ini dengan penambahan
8,3% NaOH didapatkan nilai kuat tekan yang
paling tinggi yaitu sebesar 8,93 MPa. Nilai
kuat tekan pada penambahan 10% pada pasta
geopolimer ini mengalami penurunan yaitu
4,14 MPa. Kuat tekan pasta geopolimer yang
GAMBAR. 1. Difraktogram Lempung yang diperoleh relatif rendah. Hal ini disebabkan
didehidroksilasi pada suhu 450oC. oleh perbandingan molar atomik Si:Al yang
terlalu besar. Kuat tekan geopolimer dari
Berdasarkan gambar 1. dapat dilihat bahwa bahan metakaolin atau abu terbang mencapai
terdapat 5 fase yang terkandung di dalam nilai maksimum pada rentang perbandingan
lempung yaitu quartz, tridymite, rutile, molar atomik Si:Al = 1 – 2 dan Na:Al = 0,6 –
dialuminum silicon oxide, dan hematite. 0,8 [20, 11]. Faktor lain yang menjadi
Intensitas yang paling tinggi yaitu fase quartz. penyebab rendahnya kuat tekan material yang
Dehidroksilasi lempung pada suhu 450 oC diproduksi adalah volume air yang besar yang
selama 5 jam tidak menyebabkan perubahan digunakan sebagai pereaksi oleh karena
kekristalan lempung secara sempurna. Dari tingkat reaktifitas metalempung rendah akibat
kurva TG yang dilaporkan oleh Subaer (2004) tingginya level kekristalannya. Metakaolin
bahwa hilangnya kisi –OH air mulai terjadi atau metalempung yang bersifat amorf
pada temperatur 400oC dan pada temperatur memiliki reaktifitas yang tinggi dalam
600oC proses dehidroksilasi sesungguhnya lingkungan alkali [21].
telah sempurna [20].
SIMPOSIUM FISIKA NASIONAL 2014 (SFN XXVII), 16-17 Oktober 2014,Denpasar-Bali