Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
pendidik dan pembimbing masyarakat tani, sebagai seorang mubaliqh atau seorang
harus memiliki cita – cita ideologi. Menurut undang – undang No 49 tahun 2019,
yang dimaksud Penyuluh Pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang
fungsional yang memiliki ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang
penyuluhan pertanian yang diduduki oleh pegawai negeri sipil yang diberi hak dan
adalah Penyuluh pertanian baik penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya, yang
disebut penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan
penyuluhan, Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau
adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya
daerah masih kekurangan tenaga penyuluh maka pemerintah daerah bisa melakukan
perekrutan terhadap Tenaga Harian Lepas Daerah ( THL – D) yang dibiayai oleh
daerah. Tenaga Harian Lepas Daerah ( THL – D) memiliki peran yang strategis
dalam melaksanakan tugas dan pendampingan serta konsultasi bagi petani dan
2.2.1 Komunikasi
pemindahan informasi, pengertian dan pemahaman dari seseorang, suatu tempat atau
sesuatu kepada sesuatu, tempat atau orang lain. Sedangkan menurut Keith Davis
seseorang kepada orang lain. Berdasarkan pengertian menurut para ahli komunikasi
informasi, ide, pengertian, dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang
sangat besar dalam segala hal sebagai penunjang kehidupan manusia. Komunikasi
menjadi salah satu kebutuhan dasar individu berinteraksi dalam kelompoknya, tujuan
komunikasi bukan hanya informative atau sebagai cara penyampaian pesan tapi juga
menjadi salah satu bentuk dalam menjalin hubungan, baik individual, dalam
kelompok ataupun organisasi. Komunikasi tidak hanya dilakukan oleh dua orang saja,
tapi kita dapat berkomunikasi dengan lebih banyak orang, baik sebagai komunikator
atau komunikan. Semakin banyak orang yang hidup di lingkungan kita, maka
semakin banyak juga masalah yang timbul karena perbedaan pendapat, sudut
pandang, sifat, perilaku, dan lain sebagianya, maka semakin banyak juga kita
melakukan komunikasi, karena untuk mengatasi masalah atau perbedaan itu hanya
dapat diselesaikan dengan cara berkomunikasi, dari situ kita dapat melihat betapa
menggunakan pola penyampain pesan yang sesuai dengan kondisi atau daya tangkap
komunikan dalam menerima pesan, dari hal tersebut maka akan timbul efek. Efek ini
bisa dilihat dengan cara memperhatikan Feedback dari yang disampaikan oleh
komunikator.
or series of steps “proses komunikasi adalah sangat baik di jelaskan dalam bentuk
suatu model yang menggambarkan serangkaian tahapan berikut tahapan proses
1. Source adalah tahap pertama dimana ide atau informasi di ubah menjadi pesan
2. Encoding adalah tahap pemprosesan pesan dalam bentuk tulisan, pikiran, fisik
3. Transmition adalah tahap pengiriman pesan dengan cara tertulis, berbicara dan
komunikasi.
organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Menurut Aquino (2010), efektivitas
mengandung arti “terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki”. Pengertian
tersebut mengandung arti bahwa sesuatu bias dikatakan efisien atau efektif apabila
fungsi, bentuk dan sisi dari suatu kegiatan dapat bermanfaat untuk pengendalian,
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan,
jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.
perilaku dan pemahaman yang sama antara komunikator dan komunikan dalam
seseorang dituntut untuk tidak hanya memahami prosesnya namun juga mampu
efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau
sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh
penerima. Semakin besar kaitan antara yang dimaksud oleh komunikator dapat
dan penerima yang homophilous akan berinteraksi lebih banyak dan sebaliknya yang
heterophilous. Tetapi komunikasi yang tidak efektif itu bisa dijadikan efektif
yang melibatkan dua orang atau lebih dengan interaksi tatap muka, dilakukan secara
verbal dan non verbal saling tergantung atau mempengaruhi dan mendapatkan umpan
dalam situasi tatap muka. Pace dalam cangara (2007) komunikasi diadik dapat
dilakukan dalam tiga bentuk yaitu percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan
berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal, dialog berlangsung dalam
situasi yang lebih intim lebih dalam dan lebih personal, wawancara bersifat lebih
serius yaitu ada pihak dominan dalam posisi bertanya dan yang lainnya menjawab.
Komunikasi kelompok kecil adalah komunikasi yang terjadi antara 2 orang atau lebih
secara tatap muka, dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
pertama anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi secara tatap muka, kedua
Cangara (2007) mengatakan lahirnya era digital yang ditandai lahirnya media
gelombang udara seperti telepon dan telex sebagai saluran komunikasi antar pribadi.
Oleh sebab itu timbul kelompok yang menamakan komunikasi antar pribadi beralat
dan komunikasi antar pribadi tidak beralat. Risyat (2009) menyatakan Pada
masyarakat dan tokoh agama. Peranan keempat sumber informasi tersebut cukup
keempat sumber sangat terpercaya untuk mengajak orang lain dalam menerima ide-
ide baru. Ketika seseorang tidak mempunyai banyak informasi mengenai isu tertentu,
maka pesan dari sumber yang mempunyai kredibilitas tinggi dapat dengan mudah
diterima tanpa banyak berpikir. Umpan balik yang diperoleh dalam komunikasi
Devito (2011) dalam Midianto (2019) salah satu karakteristik komunikasi yang
komunikan.
diungkapkan.
sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain
melalui kaca mata orang lain. Backrack (1997) mendefinisikan empati adalah sebuah
kemampuan seseorang individu untuk bisa memahami apa yang sedang dialami oleh
individu lainnya pada suatu waktu yang tertentu. Shechtman et all (2003) dalam
kusmanto (2016) terdapat 3 pembagian empati yakni empati kognitif atau lazim
mengadopsi atau memahami kerangka pikir orang lain, sedangkan unsur afektif dari
empati lebih mengarah pada apa yang dirasakan oleh seseorang terhadap keadaan
orang lain; termasuk pula didalamnya keadaan simpati dan perhatian penuh terhadap
orang lain. Komponen yang lain, yakni distress diri (personal distress) merupakan
suatu keadaan cemas, khawatir, dan tertekan yang dialami oleh seseorang sebagai
3. Dukungan (supportiveness).
suatu keadaan yang diperoleh dari orang lain yang terpercaya, yang bermanfaat bagi
Tarmidi & Rambe (2010), dukungan yang diterima oleh seseorang dari orang
lain dapat disebut dengan dukungan sosial. Dukungan sosial ini dapat berupa
dukungan informasi atau dukungan dari kelompok. Menurut Smet (1994), dukungan
terdiri dari informasi atau nasihat verbal dan atau nonverbal, bantuan nyata atau
tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka
dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerimanya.
bersifat nyata maupun tidak nyata, yang diberikan dalam mengatasi kesulitan-
menerimanya. Orang yang merasa menerima dukungan akan merasa senang dan lega,
karena mereka menerima sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh dirinya sehingga
komunikasi interpersonal yang efektif yaitu suatu hubungan dimana terdapat sikap
saling mendukung satu dengan lainnya. Komunikasi yang jujur apa adanya, Kita
terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan
situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif. Heri Purwanto (1998)
mengharapkan obyek tertentu”. Secara ringkas rasa positif artinya perilaku baik yang
masyarakat. Manfaat rasa positif, rasa positif begitu kuat dapat memperkuat ciri-ciri
positif adalah
a. Melihat sisi positif seseorang dalam pekerjaan dan berikan pujian, pujian yang
memulai interaksi.
pernerimaan dan persetujuan terhadap orang lain yang menjadi lawan bicara. dalam
Mulyani et all (2017) Kesetaraan merupakan perasaan sama dengan orang lain
sebagai manusia biasa tidak tinggi maupun rendah, walaupun terdapat perbedaan
peran sebagai pembicara dan pendengar. Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua
belah pihak menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk
dan menyelesaikan konflik yang terjadi dengan memahami dan menghargai sesama
gerakan itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pelaksanaan
berasal dari kata laksana, selanjutnya terdapat beberapa imbuhan yang menambah
Gerakan dalam penelitian ini yaitu Permentan Nomor 49 Tahun 2019 tentang
optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam
pangan salah satunya dimulai dari perolehan data pertanian melalui Balai
Penyuluhan Pertanian.
mempunyai tugas:
tanaman pangan padi sawah di kecamatan, dalam membangun sebuah gerakan besar
tentu harus mendapat dukungan setiap stackholder yang terkait, seperti yang di
Geospasial (BIG) dengan Pusat Data Dan Informasi Pertanian ( Pusdatin) bertindak
sebagai wali data yaitu forum Satu Data Indonesia (SDI) dan KOSTRATANI
panen, produktivitas, alat mesin pertanian dan pengolahan hasil dan pemasaran.
kelompok tani salah satunya tetap adanya sumber daya manusia yang
pemerintah.
pembangunan pertanian, antara lain varietas, benih atau bibit, pupuk, obat -
obatan, pola tanam, kalender tanam, panen, pascapanen dan rencana delinitif
Beberapa aspek positif dalam sistem kerja latihan dan kunjungan diantaranya :
c. penyuluh pertanian cepat mengetahui permasalahan yang ada dipetani dan cepat
memecahkannya.
keterampilan.
Zulkifly (2019) Penyuluhan dengan sistem kerja latihan dan kunjungan
kepada petani / kelompok tani dilakukan secara terjadwal sesuai rencana kerja
usahatani padi sawah dan berupaya menemukan jawaban dari permasalahan tersebut
sehingga dapat mencegah dan meminimalisir kerugian yang lebih pada petani.
kostrada secara priodik setiap bulan, tri wulan, laporan setiap semester dan lapoan
hasil merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksaan gerakan. laporan
yang berhubungan nyata dan sangat nyata dengan perilaku komunikasi interpersonal.
pendapatan dan luas lahan yang dimiliki petani, cenderung komunikasi interpersonal
semakin tinggi dan baik. 2. Petani padi sawah di Desa Waimital memiliki tingkat
yaitu: umur berhubungan nyata positif dengan keterbukaan, empati, sikap positif dan
sikap mendukung. Pendidikan berhubungan sangat nyata positif dengan keterbukaan,
sikap positif dan kesetaraan serta berhubungan nyata positif dengan sikap
luas lahan berhubungan nyata positif dengan keterbukaan dan berhubungan nyata
Kontak dengan tokoh masyarakat berhubungan nyata positif dengan keterbukaan dan
sawah, yaitu antara luas lahan berhubungan nyata positif dengan pengetahuan dan
tindakan dalam bercocok tanam padi sawah. Kontak dengan peneliti berhubungan
sangat nyata positif dengan pengetahuan dalam perilaku bercocok tanam padi sawah
dan kontak dengan sesama petani dalam kelompok berhubungan nyata positif dengan
interpersonal berhubungan nyata dengan perilaku bercocok tanam padi sawah, yaitu:
nyata positif dengan tindakan dalam perilaku bercocok tanam padi sawah, sikap
Karanganyar.
petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar adalah tinggi, dimana faktor
sampai tinggi, faktor sikap mendukung tergolong kategori tinggi, faktor sikap positif
tergolong kategori tinggi, dan faktor kesetaraan juga tergolong kategori tinggi. 2.
tinggi, dimana tingkat partisipasi petani pada tahap pengambilan keputusan tergolong
kategori tinggi, tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan tergolong kategori
tinggi, tingkat partisipasi petani pada tahap pemantauan dan evaluasi kegiatan
tergolong kategori tinggi, dan tingkat partisipasi petani pada tahap pemanfaatan
petani. c. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara sikap mendukung dengan
tingkat partisipasi petani. d. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara sikap
positif dengan tingkat partisipasi petani. e. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Penelitian yang diakukan oleh Wahyudi tahun 2020 yang berjudul Analisis
Terpadu ) Usahatani Padi di Desa Pulau Birandang Kabupaten Kampar Provinsi Riau
pengalaman, pola usahatani, orientasi usahatani, pendapatan, luas lahan, status usaha
dan motivasi usahatani) peserta gerakan SL-PTT di Desa Pulau Birandang, 2. Faktor
Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal petani terhadap pemanfaatan media
umumnya sebagai pemilik, dengan luas lahan sawah yang digarap ratarata di atas 1
ha, sebagian besar petani tergolong sebagai anggota aktif dalam kelompok, cukup
yang meliputi keragaan kelembagaan pertanian, aksesbilitas, syarat mutlak dan syarat
pelancar dapat dikategorikan berjalan kurang baik/sedang. Hal ini dikarenakan masih
maupun tidak langsung antar petani dan peneliti dari departemen pertanian,
ketersediaan bantuan kredit, dan teknologi pendukung untuk para petani. 3. Variabel
Ini artinya beberapa faktor eksternal seperti aksesbilitas dan syarat pelancar yang
yang diharapkan. Pada variabel faktor internal dalam hal ini pada pendidikan sangat
dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang diterima oleh petani baik melalui
penyuluhan maupun kegiatan gelar teknologi. Rendahya pendidikan para petani akan
terdapat halhal yang belum dikatakan dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap
efektivitas media komunikasi di Desa Pulau Birandang. Variabel Faktor Eksternal
Pulau Birandang. SL-PTT sebagai wadah pemikiran dan bertukar informasi antara
petani dan para penyuluh yang terlibat pada gerakan ini belum terealisasi secara
optimal, hal ini dikarenakan para petani hanya mau mengunjugi pusat informasi yang
dibentuk oleh dinas terkait sewaktu mereka sudah menemui permasalahan yang sudah
tidak biasa terselesaikan oleh mereka. Proses penyuplaian hasil dari pertanian dari
para petani belum sepenuhnya dipasarkan melalui gerakan yang telah dibuat. 5.
Eefektivitas Media Komunikasi. Tinginya antusias dari para petani terhadap gerakan
SL-PTT dilihat dari muatan informasi penyuluhan yang disampaikan oleh penyuluh
sesuai dengan yang diharapkan oleh para petani. Klinik pertanian yang dibuat oleh
departemen pertanian sangat efektif dan bermamfaat bagi para petani, sehingga
sedang diolah. Informasi yang disampaikan oleh penyuluh di Klinik Pertanian SL-
PTT sangat kredibel sehingga mudah diterima oleh petani. Pelaksanaan gelar
teknologi yang dibuat oleh para penyuluh sudah dapat dikatakan bermamfaat dan bias
optimalisasi tugas, fungsi dan peran balai penyuluhan pertanian dalam mewujudkan
keberhasilan pembangunan pertanian. Berbagai strategi dan upaya dilakukan untuk
pendidik dan pembimbing masyarakat tani, sebagai seorang mubaliqh atau seorang
penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai
hidup.
dialogis. Artinya, arus balik terjadi langsung. Menurut Devito (2009) dalam Turistiati
dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain melalui
berlangsung efektif
dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi
optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian dalam mewujudkan
2.7 Hipotesis
Berdasarkan pada perumusan masalah dan kerangka berpikir, hipotesis dalam