Anda di halaman 1dari 8

HAND-OUT dan

PENGEMBANGANNYA

Dr. Sutrisno, M.Si.


Jurusan Kimia – FMIPA
Universitas Negeri Malang
sutrisno.kimia@um.ac.id
Bahan ajar dapat berupa handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS),
modul, brosur atau leaflet, Wallchart, Foto/Gambar, Model/Maket. Dalam
menyusun bahan yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi
yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai
oleh peserta didik, di samping itu menurut Steffen-Peter Ballstaedt bahan ajar
cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
PEDOMAN 1. Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul yang
singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan
UMUM tugas pembaca.
2. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata, jelasnya

PENYUSUNAN kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.
3. Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya,

BAHAN AJAR check list untuk pemahaman.


4. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong
pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.
5. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf
yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks
terstruktur, mudah dibaca.
6. Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajian,
lembar kerja (work sheet).
• Istilah handout memang belum ada padanannya dalam
bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan
ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan
ajar lainnya atau penjelasan dari guru.

• Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh

BATASAN
seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta
didik. Menurut kamus Oxford hal 389, handout is prepared
statement given. Handout adalah pernyataan yang telah
disiapkan oleh pembicara.

• Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur


yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/KD dan materi pokok yang harus dikuasai
oleh peserta didik. Saat ini handout dapat diperoleh
dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load
dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.
• Steffen-Peter Ballstaedt mengemukakan dua fungsi dari
handout yaitu:
• Guna membantu pendengar agar tidak perlu mencatat.
• Sebagai pendamping penjelasan si penceramah/guru.
• Sebuah handout harus memuat paling tidak:
• Menuntun pembicara secara teratur dan jelas

BATASAN • Berpusat pada pengetahuan hasil dan pernyataan


padat.
• Grafik dan tabel yang sulit digambar oleh pendengar
dapat dengan mudah didapat.
• Handout disusun atas dasar KD yang harus dicapai oleh
peserta didik. Dengan demikian maka handout harus
diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan
bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya peserta
didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya.
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN HANDOUT
1. Melakukan analisis kurikulum
2. Menentukan judul handout, sesuaikan dengan KD dan materi pokok yang akan dicapai.
3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Upayakan referensi terkini dan
relevan dengan materi pokoknya.
4. Menulis handout, dalam menulis upayakan agar kalimat yang digunakan tidak terlalu
panjang, untuk siswa SMA diperkirakan jumlah kata per kalimatnya tidak lebih dari 25
kata dan dalam satu paragraf usahakan jumlah kalimatnya antara 3 – 7 kalimat saja.
5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang, bila perlu dibaca orang lain terlebih
dahulu untuk mendapatkan masukan.
6. Memperbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan.
7. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout misalnya
buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
PADA DASARNYA:

• MATERI SAJIAN YANG BAPAK/IBU SAAT PEMBELAJARAN DALAM


BENTUK PPT, DSB ADALAH “HAND-OUT”
• MATERI PRESENTASI OLEH PARA PEMBIMBING SAAT KULIAH, PPG INI,
WORKSHOP, DIKLAT, DSB ADALAH “HAND-OUT”
• NAMUN, MATERI PRESENTASI YANG DISAJIKAN DALAM FORUM
SEMINAR, FORUM GROUP DISCUSSIO (FGD), DSB. ADALAH “BUKAN
HAND-OUT”

SEMOGA BISA MEMBANTU MEMAHAMI


REFERENSI
------------. Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan Nasional-
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah-Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas. (2008)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai