DINAS KESEHATAN
Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi Telp (0549) 24199 Fax. (0549) 23380
SANGATTA
A. LATAR BELAKANG
1. Media Promkes
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi, juga merupakan
karunia Tuhan, oleh karenanya perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi
kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tersebut. Faktor
perilaku dan lingkungan mempunyai peranan sangat dominan dalam peningkatan kualitas
kesehatan. hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi kesehatan.
Masalah perilaku menyangkut kebiasaan, budaya, dan masalah-masalah lain yang
tidak mudah diatasi. Untuk itu semua perlu peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk hidup sehat, perlunya pengembangan kemitraan dan pemberdayaan
masyarakat, dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan. Sementara itu
Promosi Kesehatan telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan, sehingga perlu
digarap secara sungguh-sungguh dengan dukungan sumber daya yang memadai.
Promosi kesehatan bertujuan untuk membantu masyarakat agar mempunyai gaya
hidup sehat secara optimal. Untuk mengubah gaya hidupmasyarakat dapat dilakukan dengan
menggabungkan beberapa aspek,diantaranya adalah menciptakan lingkungan yang
mendukung, mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran. Kegiatan promosi kesehatan
dilaksanakan melalui penyuluhan.Penyuluhan merupakan proses penyampaian pesan kepada
masyarakat agar mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi
tercapainy a peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan
melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan
meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat.
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar
terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan
masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor
pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku sehat.Proses pendidikan kesehatan
merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi.
Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek
dari pesan.
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu
pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan
dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard).
Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip
chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio,
video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya
dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang
dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu
dengar (audio) atau kombinasi audio visual.
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk promos kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi. Seseorang belajar melalui panca
inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan
rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena
itu promosi kesehatan (promkes) menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
1. GERMAS
Keberhasilan pembangunan bidang kesehatan dipengaruhi oleh hasil kerja dan
kontribusi positif berbagai sektor atau bidang lintas sektor lainnya termasuk swasta dan
masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh erbagai factor.
Tidak hanya pelayanan kesehatan saja yang dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat
akan tetapi factor lingkungan dan factor perilaku masyarakat itu sendiri. Derajat kesehatan
masyarakat merupakan modal dasar bagi terciptanya kemampuan masyarakat untuk
membangun masyarakat yang sehat dan menjadian Negara kuat, karena sumber daya manusia
yang ada dalam pembangunan kesehatan itu sendiri menjadi berkualitas. Oleh karena itu
derajat kesehatan pada hakikatnya merupakan tujuan sosial (social goal) yang harus menjadi
perhatian dan urusan semua pihak. Tanggung jawab dibagi diantara para pemangku
kepentingan dan kebijakan (stakeholders).
Berdasarkan data kasus PTM untuk Kabupaten Kutai Timur tahun 2016 Hipertensi
3.494 kasus, obesitas 1.353 kasus, Diabetes melitus 799 dan cedera akibat kecelakaan lalu
lntas sebesar 557 dan tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku
hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang , kurang aktivitas fisik, merokok, dll).
Sehingga diperlukan suatu gerakan yang melibatkan seluruh unsur masyarakat yaitu
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) . GERMAS merupakan suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran , kemauan dan kemampuan berprilaku sehat untuk meningkatkan kualitas
hidup.
Dalam mendukung kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Kutai
Timur maka telah diterbitkan PERBUB No. 52 Tahun 2018 tentang pedoman Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Kutai Timur dan SK Bupati Kabupaten
Kutai Timur Nomor 566 Tahun 2018 tentang Pembentukan forum Gerakan Masyarakat Hidup sehat
Kabupaten Kutai Timur masa bakti 2018 – 2023.
Kabupaten Kutai Timur yang merupakan salah satu lokasi fokus Gerakan Masyarakat
hidup sehat tahun 2017 telah dilakukan MOU dengan lintas sektor terkait, swasta dan ormas
dalam dukungannya untuk kegiatan GERMAS. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan
peluncuran GERMAS di Kabupaten Kutai Timur dan di masing- masing Kecamatan yang
hingga saat ini dari 18 Kecamatan tersisa kecamatan Sandaran, Batu ampar, Kaliorang, dan
Busang yang belum melakukan peluncuran GERMAS Kecamatan . Diharapkan setelah
adanya launching ini ada kegiatan lanjutan berupa kegiatan penguatan GERMAS di masing –
masing kecamatan untuh dapat menambah komitmen kecamatan maupun desa dalam
mendukung program Gerakan Masyarakat Untuk Hidup Sehat. Kabupaten Kutai Timur Telah
melaksanakan Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada tanggal 9 Oktober 2018.
Tahun 2019 Kecamatan yang belum melakukan Launching yaitu Sandaran, Kaliorang, Batu
Ampar, Busang dan Kongbeng.
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima Manfaat dari kegiatan ini adalah Bidang Kesehatan masyarakat Dinas kesehatan
Kabupaten Kutai Timur, seksi promosi Kesehatan, Puskesmas, anggota SBH, serta
masyarakat Kabupaten Kutai Timur .
D. RINCIAN KEGIATAN
TERLAMPIR
Sangatta, Tanggal :
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
dr. H. Bahrani
Pembina Tingkat I / IV b
NIP. 19650715 200112 1 003