Anda di halaman 1dari 7

Kekerasan Terhadap Anak dalam Rumah Tangga: Dampak,

Faktor Pemicu, dan Perlindungan

Alyarosma Ayu Fadhillah1, Aida Azizah2

Fakultas Psikologi, Universitas Islam Sultan Agung

Email: alyarosmaaaaa@gmail.com1, aidaazizah@gmail.com2

Abstract

Domestic child abuse is a phenomenon that threatens the rights and welfare of children,
who are supposed to be a strong and competitive next generation. This violence includes
various forms of harmful behavior directed at children by adults or other family members
within the household environment. This research aims to provide a comprehensive overview
of domestic child abuse through the library research method. The results of the research
show that domestic child abuse has a very damaging impact on the development and
welfare of children. The forms of violence include physical, psychological, sexual, and
neglect, which cause physical injury, mental health problems, and difficulties in social
interaction in victimized children. Factors that trigger violence include stress, economic
instability, marital problems, and poor parenting. Addressing the issue of domestic child
abuse requires a comprehensive and collaborative approach. In creating a safe and
violence-free world for children, every individual must commit to protecting children's
rights and creating an environment that supports their development and well-being.

Keyword: child abuse, domestic violence, child psychological abuse

Abstrak
Kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga adalah sebuah fenomena yang mengancam
hak-hak dan kesejateraan anak-anak, yang seharusnya menjadi generasi penerus yang kuat
dan berdaya saing. Kekerasan ini mencakup berbagai bentuk perilaku merugikan yang
ditujukan kepada anak-anak oleh orang dewasa atau anggota keluarga lainnya di dalam
lingkungan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
menyeluruh tentang kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga melalui metode library
research. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kekerasan anak dalam rumah tangga
memiliki dampak yang sangat merusak bagi perkembangan dan kesejteraan anak-anak.
Bentuk kekerasan tersebut mencakup fisik, psikologis, seksual, dan pengabaian, yang
menyebabkan cedera fisik, gangguan kesehatan mental, dan kesulitan dalam berinteraksi
sosial pada anak-anak yang menjadi korban. Faktor-faktor pemicu kekerasan meliputi
stress, ketidakstabilan ekonomi, masalah pernikahan, dan pola pengasuhan yang buruk.
Untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga, diperlukan
pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Dalam menciptakan dunia yang aman dan
bebas dari kekerasan untuk anak-anak, setiap individu harus berkoitmen untuk melindungi
hak-hak anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan dan
kesejahteraan mereka.

Kata kunci: kekerasan pada anak, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan psikologis anak

I. Pendahuluan

Kekerasan terhadap anak dalam dampak yang mengerikan bagi


rumah tangga adalah salah satu perkembangan dan masa depan anak-
bentuk ketidakadilan paling tragis dan anak tersebut. Kekerasan terhadap
merusak, di mana lingkungan yang anak dalam rumah tangga bukan
seharusnya penuh cinta, kasih saying, hanya mempengaruhi kesehatan fisik
dan keamanan malah berubah dan emosional anak, tetapi juga
menjadi medan pertempuran yang merusak ikatan emosional yang
menyakitkan. Kekerasan ini seharusnya didasari oleh cinta dan
melibatkan tindakan fisik, psikologis, saling percaya antara anak dan orang
dan emosional yang ditujukan kepada tua atau anggota keluarga lainnya.
anak-anak oleh orang dewasa atau Anak-anak yang menjadi korban
anggoota keluarga lainnya di dalam kekerasan dalam rumah tangga
lingkunga rumah tangga. Keluarga cenderung merasa terisolasi, tak
adalah pijakan pertama bagi seorang berdaya, dan kehilangan keyakinan
anak dalam menjalani kehidupan. pada orang-orang yang seharusnya
Namun, keluarga juga seringkali melindungi dan peduli terhadap
menjadi tempat di mana kekerasan mereka. Penting juga untuk mengakui
terhadap anak terjadi secara bahwa kekerasan dalam rumah tangga
sistematis atau berulang, menciptkan bukanlah masalah pribadi, tetapi
merupakan masalah sosial yang sarjana yang terkait dengan
memerlukan campur tangan serius permasalahan yang diteliti.
dari pemerintah, lembaga sosial, dan
III. Hasil dan Pembahasan
masyarakat secara keseluruhan.
Hukum dan kebijakan yang kuat perlu Hasil

diterapkan untuk memberikan Secara khusus, kasus kekerasan


perlindungan hukum bagi anak-anak terhadap anak tidak pernah luput dari
yang menjadi korban dan juga pemberitaan media, baik cetak
memberikan dukungan bagi keluarga maupun elektronik. Bahkan banyak
yang terlibat agar dapat mengatasi ahli dan pemerhati yang telah menulis
masalah dan mencegah kekerasan dalam bentuk jurnal atau buku, serta
terjadi kembali. peneliti yang telah mengkaji

II. Metode kekerasan terhadap anak dari sudut


pandang tertentu.
Penelitian ini merupakan
penelitian keperpustaan (library Kekerasan terhadap anak dalam

research), karena obyek kajian utama rumah tangga adalah masalah yang

adalah bahan pustakaunakan berupa serius dan kompleks yang

literatur, laporan-laporan penelitian, mempengaruhi jutaan anak di seluruh

jurnal, makalah, dan bahan dunia. Fenomena ini mencakup

kepustakaan lainnya yang ada berbagai bentuk kekerasan, seperti

relevensinya dengan permasalahan fisik, psikologis, seksual, dan

yang diteliti. Penelitian ini juga pengabaian, yang ditujukan kepada

tergolong penelitian/studi dokumen, anak-anak oleh orang dewasa atau

karena bahan-bahan yang dikaji anggota keluarga lainnya dalam

umumnya sudah didokumentasikan lingkungan rumah tangga. Dampak

(tercatat dalam bentuk tertulis). Selain kekerasan ini sangat merusak,

itu, penelitian ini juga dapat dikatakan mempengaruhi kesehatan fisik,

penelitian doktriner, karena sebagian emosional, dan perkembangan sosial

besar obyek kajian berupa anak-anak, serta berdampak jangka

doktrin/ajaran/pandangan para panjang pada kehidupan mereka


sebagai orang dewasa. Pentingnya sebelumnya adalah korban
untuk mengenali bahwa kekerasan kekerasan di masa kecil mereka
dalam rumah tangga merupakan sendiri. Siklus kekerasan ini dapat
kekerasan masalah multidimensi yang berlanjut dari satu generasi ke
muncul dari berbagai faktor. generasi berikutnya jika tidak
Beberapa faktor utama yang dapat dihentikan.
menyebabkan terjadinya kekerasan 4. Penggunaan Narkoba dan
terhadap anak dalam rumah tangga Alkohol: Penyalahgunaan
antara lain: narkoba dan alcohol dapat
memicu tindakan agresif dan
1. Pola Pengasuhan yang Buruk:
tidak terkontrol terhadap anggota
Pengasuhan yang kasar, otorier,
keluarga, termasuk anak-anak.
atau tidak responsive dapat
5. Ketidakadilan Gender: Kekerasan
menyebabkan kekerasan dalam
terhadap anak dalam rumah
rumah tangga. Ketika orang tua
tangga juga dapat terkait dengan
atau anggota keluarga tidak
ketidakadilan gender, di mana
mampu mengelola emosi dengan
peran gender yang kaku dan
baik, anak-anak dapat menjadi
partriarki memperkuat tindakan
korban dari perilaku agresif
kekerasan terhadap anak-anak,
mereka.
terutama perempuan.
2. Stres dan Tekanan: Faktor
IV. Pembahasan
ekonomi, pekerjaan, atau masalah
priadi yang meningkatkan tingkat Hasil penelitian menunjukkan
stress dalam keluarga dapat bahwa kekerasan terhadap anak
menyebabkan terjadinya dalam rumah tangga adalah masalah
kekerasan terhadap anak. Orang global yang mempengaruhi banyak
tua yang mengalami tekanan dan anak di berbagai belahan dunia.
frustasi berlebihan cenderung Faktor-faktor pemicu, seperti stress,
mengalihkan emosi negatif ketidakstabilan ekonomi, dan
mereka kepada anak-anak. penyalahgunaan zat, berperan penting
3. Siklus Kekerasan: Banyak pelaku dalam meningkatkan risiko kekerasan
kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak. Dampak kekerasan
terhadap anak dalam rumah tangga dengan mengesahkan kebijakan
tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga dan undang-undang yang
psikologis dan sosial. Anak-anak melindungi hak-hak anak dan
yang menjadi korban kekerasan dapat memberikan sanksi bagi pelaku
mengalami trauma dan kesulitan kekerasan.
dalam mengembangkan hubungan 3. Dukungan Keluarga dan
interpersonal yang sehat, yang pada Konseling: Program dukungan
gilirannya dapat berdampak pada keluarga dan konseling harus
masa dewasa mereka. didukung untuk membantu
keluarga dalam menghadapi
Pencegahan dan
stress dan masalah yang mungkin
penanggulangan kekerasan terhadap
menyebabkan kekerasan
anak dalam rumah tangga
terhadap anak.
memerlukan pendekatan yang
4. Pendidikan dan Pola
komprehensif dan kolaboratif dari
Pengasuhan: Pelatihan dan
berbagai pihak. Beberapa langkah
pendidikan tentang pola
yang dapat diambil untuk mengatasi
pengasuhan yang positif dan
masalah ini antara lain:
efektif harus didorong agar orang
1. Pendidikan dan Kesadaran: tua dapat mengembangkan
Kampanye pendidikan dan hubungan yang sehat dengan
kesadaran harus dipromosikan anak-anak mereka.
secara luas untuk meningkatkan 5. Kemitraan Masyarakat:
pemahaman tentang kekerasan Kemitraan aktif antara
terhadap anak, tanda-tanda masyarakat, pemerintah,
peringatan, dan cara lembaga, dan organisasi non-
melaporkannya. pemerintah sangat penting dalam
2. Penguatan Sistem Perlindungan menangani kekerasan terhadap
Anak: Pemerintah dan lembaga anak. Kolaborasi ini dapat
terkait harus bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas
meningkatkan sistem langkah-langkah pencegahan dan
perlindungan anak, termasuk intervensi.
Dengan melibatkan berbagai kecemasan, depresi, dan penurunan
pihak dan menerapkan langkah- harga diri. Anak-anak yang menjadi
langkah yang tepat, kita dapat bekerja korban kekerasan juga berisiko
Bersama untuk menciptakan mengalami gangguan perkembangan
lingkungan yang aman dan sosial dan kognitif, yang dapat
mendukung bagi anak-anak di dalam berdampak jangka panjang pada
rumah tangga, dan mengakhiri siklus kehidupan mereka sebagai orang
kekerasan yang berulang dari dewasa. Faktor-faktor seperti stress,
generasi ke generasi. ketidakstabilan ekonomi, pekerjaan,
masalah pernikahan, penyalahgunaan
V. Kesimpulan
zat, dan pola pengasuhan yang buruk
Kekerasan terhadap anak dalam memainkan peran penting dalam
rumah tangga merupakan masalah memicu terjadinya kekerasan
yang serius dan mendalam yang terhadap anak dalam rumah tangga.
mempengaruhi banyak anak di Selain itu, siklus kekerasan dari
seluruh dunia. Fenomena ini generasi sebelumnya juga dapat
mencakup berbagai bentuk berkontribusi pada terjadinya
kekerasan, termasuk fisik, psikologis, kekerasan dalam rumah tangga.
seksual, dan pengabaian, yang Penting untuk mencatat bahwa
ditunjukan kepada anak-anak oleh kekerasan terhadap anak dalam
orang dewasa atau anggota keluarga rumah tangga bukan hanya masalah
lainnya dalam lingkungan keluarga. pribadi, tetapi juga merupakan
Dari hasil metode library research, masalah sosial yang memerlukan
dapat disimpulkan bahwa kekerasan campur tangan dari berbagai pihak.
terhadap anak dalam rumah tangga Melibatkan kemitraan masyarakat
memiliki dampak yang sangat aktif juga menjadi kunci penting
merusak bagi perkembangan dan dalam menangani kekerasan terhadap
kesejahteraan anak-anak. Dampak anak dalam rumah tangga. Kolaborasi
fisik meliputi cedera dan masalah antara masyarakat, pemerintah,
kesehatan fisik, sementara dampak lembaga, dan organisasi non-
psikologis melibatkan gangguan pemerintah akan meningkatkan
efektivitas langkah-langkah perkembangan psikis
pencegahan dan intervensi. Dengan anak. Jurnal Studi Gender
kesadaran, perhatian, dan tindakan dan Anak, I (2), 26-29.
nyata dari seluruh masyarakat, kita
Makarao, M. T. (2013). Hukum
dapat menciptakan dunia yang aman,
perlindungan anak dan
penuh kasih saying, dan bebas dari
penghapusan kekerasan
kekerasan untuk anak-anak masa
dalam rumah tangga.
depan kita. Penting bagi kita semua
untuk berkomitmen dalam Rosnawati, E. (2018). Peran Pusat

melindungi hak-hak anak dan Pelayanan Terpadu

menciptakan lingkungan yang Pemberdayaan Perempuan

mendukung perkembangan dan dan Anak (P2TP2A) dalam

kesejateraan mereka, sehingga setiap mengatasi kekerasan dalam

anak dapat tumbuh dan berkembang rumah tangga. Kosmik

dengan cinta, keamanan, dan Hukum, 18(1).

kebahagiaan yang layak mereka Zahirah, U., Nurwati, N., & Krisnani,
terima. H. (2019). Dampak dan

Daftar Pustaka penanganan kekerasan


seksual anak di
Anggraeni, R. D. (2013). Dampak
keluarga. Prosiding
kekerasan anak dalam
Penelitian Dan Pengabdian
rumah tangga.
Kepada Masyarakat, 6(1), 10.
Kadir, A., & Handayaningsih, A.
(2020). Kekerasan Anak
dalam
Keluarga. Wacana, 12(2),
133-145.

Mardiyati, I. (2015). Dampak trauma


kekerasan dalam rumah
tangga terhadap

Anda mungkin juga menyukai