Anda di halaman 1dari 20

Perencanaan

Dalam Latihan
Agus Abdul Rohman
Obay Sutpratman
Perencanaan latihan sudah ada sejak Olimpiade kuno.
Seperti disebutkan dalam bab 5, bukti untuk ini dapat
ditemukan dalam beberapa manual tentang
perencanaan dan pelatihan yang ditulis oleh Flavius
Philostratus (170-245 M) untuk atlet Olimpiade Yunani. .
Pentingnya Perencanaan
Perencanaan mungkin adalah alat terpenting yang
dimiliki seorang pelatih. Dengan menggunakan
prosedur berbasis metodis dan ilmiah, pelatih dapat
menyusun proses pelatihan dengan cara yang
memungkinkan atlet mengoptimalkan kinerja pada
waktu yang tepat. Kemampuan pelatih untuk
memandu proses pelatihan secara efektif ditentukan
oleh pengetahuannya tentang respons fisiologis
tubuh terhadap rangsangan pelatihan dan
keterampilan perencanaan dan pemrogramannya.
Set an agenda.
Perencanaan pelatihan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan disempurnakan melalui praktek.
Implementasi rencana pelatihan yang terorganisir dengan
baik dan berbasis ilmiah menghilangkan praktik pelatihan
acak dan tanpa tujuan, yang terkadang masih dilakukan
oleh pelatih yang kurang informasi.
Efektivitas rencana pelatihan sebagian besar
ditentukan oleh keahlian dan pengalaman pelatih.
Pelatih harus memahami banyak faktor yang
berkaitan dengan fisiologi latihan dan
hubungannya dengan teori dan metodologi latihan,
serta aspek praktis dari perkembangan seorang
atlet. Seorang pelatih harus memahami respons
fisiologis dan psikologis tubuh dan pikiran terhadap
pelatihan dan olahraga, proses pemulihan dan
teknik yang diperlukan untuk mendorong
pemulihan, nutrisi dan pentingnya dalam pelatihan,
serta pembelajaran motorik dan penerapannya
pada pengembangan keterampilan.
Karena latihan direncanakan sesuai dengan potensi
dan tingkat perkembangan atlet, maka rencana
latihan tidak hanya mencerminkan basis
pengetahuan pelatih, tetapi disesuaikan dengan
data objektif dan subjektif yang dikumpulkan oleh
pelatih selama setiap sesi latihan (khususnya pada
hari-hari pengujian).
Persyaratan
Perencanaan
Untuk membuat rencana latihan yang
efektif, pelatih harus menetapkan jalur
pengembangan jangka panjang yang
mengoptimalkan potensi atlet. Untuk
membantu atlet mencapai tujuan latihan
jangka panjang, pelatih harus memantau
atlet selama latihan, pada pertandingan,
dan secara berkala dengan tes khusus
yang dapat diinterpretasikan dan
digunakan untuk menyesuaikan
rangsangan latihan.
Kembangkan Rencana Jangka
Panjang

Bergantung pada spesifikasi olahraga, dibutuhkan 8 hingga 14 tahun


pelatihan khusus untuk memaksimalkan performa kompetitif
seorang atlet. Rencana latihan jangka panjang merupakan
komponen penting dari proses latihan karena memandu
perkembangan atlet selama bertahun-tahun dalam aktivitas atletik.
Tujuan utama dari perencanaan jangka panjang adalah untuk
memfasilitasi perkembangan progresif dan berkelanjutan dari
potensi, keterampilan, dan kinerja motorik atlet. Untuk mencapai
tujuan ini, pelatih harus mempertimbangkan tingkat peningkatan
atlet dan potensi atleet untuk mencapai tujuan latihan dan
penampilan.
Jenis Rencana
Pelatihan
Kemampuan pelatih untuk mengatur dan
menggunakan alat perencanaan yang tepat akan
menentukan keberhasilan program pelatihan.
Banyak alat perencanaan yang tersedia, termasuk
sesi pelatihan individual, siklus mikro, siklus
makro, rencana pelatihan tahunan, dan rencana
pelatihan jangka panjang. Rencana jangka
panjang (4 hingga 8 tahun) sangat penting untuk
pengembangan atlet muda dan atlet Olimpiade
multi-tahun
Sesi pelatihan
Diklasifikasikan
berdasarkan Tugas
Sesi Belajar

Sesi Pengulangan

Sesi Kesempurnaan Keterampilan

Sesi Penilaian
Sesi Pelatihan
Diklasifikasikan
Berdasarkan Sesi Kelompok
Struktur Sesi Individu

Sesi Campuran

Sesi Bebas
Pemodelan Rencana
Sesi Patihan
Model pelatihan adalah simulasi kompetisi,
yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
adaptasi pelatihan tertentu dan
menerjemahkan adaptasi tersebut menjadi
kinerja kompetitif. Proses pemodelan dapat
dianggap sebagai metode untuk membuat
sesi latihan yang meniru elemen fisiologis,
teknis, taktis, dan psikologis yang dihadapi
selama kompetisi.
Sesi Pelatihan Model untuk
Akuisisi Keterampilan
Sebuah model dapat dikembangkan untuk
meningkatkan perolehan dan
penyempurnaan keterampilan. Keterampilan
baru paling baik dipelajari saat atlet
beristirahat, saat mereka mampu
berkonsentrasi pada tugas, dan saat
kelelahan tidak menghalangi pembelajaran.
Selain itu, kelelahan kumulatif membuatnya
lebih sulit untuk mempertahankan
keterampilan yang baru diperoleh
Pelatihan Model untuk
Penyempurnaan Keterampilan
Dalam Kondisi Kelelahan
Jenis model ini dapat digunakan untuk
meniru kondisi yang ditemui pada akhir
pertandingan, pertandingan, atau
perlombaan, dimana atlet mungkin diminta
untuk melakukan keterampilan tertentu di
bawah kelelahan. Meskipun penguasaan
keterampilan paling baik ditujukan saat atlet
masih segar, atlet juga harus melatih
keterampilan di bawah pengaruh kelelahan.
Model Pelatihan untuk
Mengontrol Gairah Pra-
Pertandingan
Untuk mencapai keefektifan maksimal selama
pertandingan sore atau malam hari, atlet harus
dalam keadaan terangsang dan kewaspadaan
psikologis. Sesi pagi yang singkat (misalnya, 10:00)
dapat memfasilitasi gairah yang optimal untuk
pertandingan siang hari, mengurangi kecemasan,
dan membantu atlet mengatasi perasaan
bersemangat, gugup, dan gelisah. Jenis sesi ini harus
digunakan untuk meningkatkan ketenangan dan
kepercayaan diri yang terkendali.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai