Anda di halaman 1dari 4

Pendekatan Perancangan Arsitektur

1. PENGERTIAN JUDUL 

    Uraian tentang judul/ objek berkaitan dengan gambaran tentang: 

HYPERLINK
"http://4.bp.blogspot.com/-FPudKrJ5g5s/TcJYzrb0ROI/AAAAAAAAARA/F2O6ho
_qv6Q/s1600/1_910030885l.jpg"

 Kegiatan 

 Pemakai 

 Tuntutan-tuntutan dan dalam penampilan bangunan 

2. PENDEKATAN RUANG 

a. Program Ruang 

   Jenis dan luasan ruang (baik ruang dalam maupun ruang luar seperti yang tercantum
dalam T.O.R). Pengembangan/ penambahan program ruang, tergantung kesepakatan
dalam esistensi.

b. Sifat dan Persyaratan Ruang 

    Sifat ruang dapat diinformasikan dalam kategori: 

 Ruang privat 

 Ruang semiprivat 

 Ruang publik 

 Ruang servis, dan sebagainya (terbagantung kasus yang ada)

Persyaratan ruang biasanya mencakup: 

 Penghawaan 
 Penerangan (alami, buatan) 

 Persyaratan khusus (kalau ada) 

c. Diagram Organisasi Ruang 

    Sebagai gambaran secara diagramatis yang berkaitan dengan hubungan antar


ruang . 

d. Studi ruang 

   Menyangkut gambaran tentang kebtuhan luasan ruang minimal. Sudah ada gambaran
tentang pola sirkulasi dalam ruang. Bisa dikaitkan dengan alternatif bentuk ruang yang
diusulkan. Contoh: Standar ruang. 

HYPERLINK
"http://4.bp.blogspot.com/-Zn1V07xLEEQ/TcJZGsm6_9I/AAAAAAAAARE/mJncaNYMiH
o/s1600/edit.png"

3. PENDEKATAN TAPAK 

   Memuat informasi tenatng hal-hal yang diperlukan berkaitan dengan tapak yang ada
untuk kegiatan pra-perancangan, meliputi: 

 Kondisi fisik tapak 

 Lingkungan setempat 

 Pencapaian ke tapak 

 View (pemandangan) 

 Klimatologi 
 Kebisingan 

Pendekatan tapak (analisa tapak) mengahasilkan gambaran tentang “potensi tapak”.


Dengan mempertimbangkan analisa ruang yang ada (zoning). 

a. Site (Tapak) 

    Lahan dimana bangunan/ proyek akan didirikan 

b. Analisa site (Tapak) 

   Kegiatan pra-perancangan untuk mencari data-data/ masukan-masukan dari tapak/


disekitar tapak yang diperlukan berkaitan kegiatan awal perancangan. 

1. Kondisi Fisik Tapak 

 Topografi. Mencakup penganalisaan terhadap tinggi rendah/ datar miringnya


tanah, yang tentu saja akan menyangkut rencana tinggi rendah peil lantai, arah
pengaliran, kemungkinan gangguan banjir, dan sebagainya.

 Site Datar. Pengaliran air lebih bebas terarah ke saluran kota di jalan yang
ada. Site miring jalur airnya lebih terarah, ada cut dan fill. 

 Ukuran dimensi tapak. Mencakup penganalisaan batas-batas tapak, garis


sepadan bangunan bagian tapak yang memerlukan untuk dibangun beserta
ukurannya. 

2. Analisa Lingkungan 

  Untuk memenuhi keterkaitan tapak terhadap lingkungan sekitar yang menunjang


maupun mengganggu bangunan yang akan direncanakan. Pada tapak yang sama
dengan perancangan bangunan yang berbeda maka hasil analisis juga akan berbeda. 

3. Analisa Pencapaian 

   Untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan pencapaian yang mudah ke tapak


berkaitan dengan kondisi traffic. Biasanya terkait langsung dengan penentuan: (1) Pintu
masuk utama (Main entrance), (2) Pintu masuk samping (Side entrance). Selain itu yang
terkait dengan pencapaian seperti tempat parkir, bagian servis, gudang, genset. 

4. Analisa Kebisingan 

 Untuk mengetahui pengaruh kebisingan yang timbul di site akibat traffic/


gangguan lain 
 Sebagai usaha untuk mencari penempatan bagian dari bangunan yang
memerlukan ketenangan/ bagian yang masih relevan terpengaruih kebisingan. 

5. Analisa View (Pemandangan) 

 Usaha untuk mendapatkan kemungkinan-kemungkinan dari tapak untuk melihat


pemandangan bagus 

 Bagian dari tapak yang memungkinkan hal tersebut dapat diprioritaskan untuk
penempatan bagian dari bangunan yang memrlukan pemandangan.

6. Zoning (Pendaerahan) 

 Merupakan daerah ruang yang sesuai pengelompokan aktivitas/ penggunaan 

 Biasanya diplot pada tapak sesuai hasil analisa 

 Dilakukan untuk menapatkan gambaran sebelum membuat denah.

Anda mungkin juga menyukai