Kontributor: Diketik oleh Abdul. Diedit oleh Ted Sprague (Juli 2011)
KATA PENGANTAR
Seorang nakhoda yang berpengalaman cukup, yang mengemudikan
kapal, yang kuat dan baru juga mesti menentukan keadaan pelayaran
lebih dahulu sebelum bertolak dari pelabuhan.
Memang lebih dari 50% kemajuan masyarakat kita ditebus oleh jiwa
yang bersemangat adventure itu, dalam semua lapangan hidup, politik,
ekonomi, militer, bahkan semua cabang ilmu.
Kalau kita ikuti logika semacam itu, jadinya seorang leek bukan
bertitel tidak boleh meraba-raba ilmu. Selanjutnya pula seorang Drs.
(yang baru 75% atau 75 1/2 % Dr.) dalam ekonomi mestinya takluk
pula pada seorang Profesor dalam ekonomi. Jadi menurut pikiran pasar
"The men on the street" dengan logika semacam ini kalau seorang Drs.
(ekonomi) umpamanya menulis 3 buku, maka seorang Dr. (ekonomi)
mesti sekurangnya menulis 4 buku dan satu Profesor jauh lebih banyak
dari yang di belakang ini. Dilaksanakan di Indonesia ini, kalau ahli
ekonomi kita yang sudah "diakui" itu ialah Drs. Moh. Hatta menulis
setengah lusin buku tentang ekonomi, maka Dr. Samsi mestinya
menulis sekurangnya 9 buku dan Prof. Sunario Kolopaking selusin
ataupun lebih.
Dalam hal politik para Mr.-lah yang mesti memimpin politik kita
sekarang, ialah menurut logika pasar tadi juga.
Kita akui penuh bahwa aliran yang kita pakai ialah aliran Marx,
yang berdasarkan pertentangan dalam hal sosial, politik dan ekonomi.
Dengan pisau analisanya yang bersifat pertentangan (dialektika) dua
klas dalam masyarakat (Proletariat melawan borjuasi) inilah kita
mencoba menaksir arahnya politik dunia bergerak menuju ke depan.
Tetapi dengan memakai cara berfikir yang sudah jaya dipakai di lain
tempat dan bahan yang sudah kita terima, apa yang sudah kita taksir 3
bulan lampau sudah menjadi bukti pada masa brosur ini hampir ditulis
umpamanya saja pertentangan hebat antara dunia sosialis dan dunia
kapitalis berhubung dengan itu pula kemungkinan Perang Dunia Ke-3.
Bahan baru boleh jadi akan kita peroleh besok atau lusa. Kesimpulan
kita boleh jadi kelak terpaksa diubah di sana-sini. Tetapi sebab kita rasa
cukup memperhatikan garis besar dalam hal metode berpikir yang
dipakai dan politik ekonomi sekarang, maka kemungkinan perubahan
kesimpulan itu tidak akan merombak sama sekali kesimpulan politik
ekonomi kita tentang luar dan dalam Indonesia. Berhubungan dengan
itu tiadalah mungkin banyak perubahan (kalau perlu) yang mesti
diderita oleh organisasi, program, taktik serta strategi yang kita
anjurkan kelak!
Bagaimanapun juga tiadalah kita perlu perlu selangkahpun juga
kembali ke ahli politik ekonominya kaum borjuis besar, tengah, kecil --
ke ahli politik ekonominya kaum akademisi di Indonesia atau lainnya.
Tiadalah kita perlu menempel-nempelkan ujar atau amanat professor
ini atau itu, akademis ini atau pun buat dijadikan "buku" dan
disampaikan ke sana-sini kepada Rakyat dan Proletariat Indonesia.
Buat kita politik itu tidak bisa dipisahkan daripada ekonomi dan
begitu juga ekonomi tidak bisa dipisahkan daripada politik. Sering kita
dengar di kalangan kita sendiri, bahwa politik adalah konsentrasi dan
pemusatan ekonomi. Di jaman Kempetai Jepang tidak akan kita
pikirkan membikin badan ekonomi ini ataupun itu, karena machtfactor
(perkara kekuasaan) untuk memeriksa dan menghukum yang bersalah,
umpamanya tukang catut tadi tidak ada pada kita.
Politik ekonomi yang bisa dan patut kita praktekkan dalam masa
berjuang ini, revolusi sekarang tidak lain dan tidak bukan melainkan
politik ekonomi berjuang dan organisasi politik ekonomi di jaman
Merdeka 100%.
TAN MALAKA
1. DUNIA LUAR.
1.A. PERTENTANGAN DUA SISTEM.
Dua sistem yang sangat bertentangan sifatnya sekarang berhadapan
muka satu sama lainnya di dunia ini. Sistem yang muda tetapi tumbuh
terus ialah sistem sosialisme, yang berlaku di Soviet Rusia. Sistem yang
sudah tua ialah sistem kapitalisme yang berpusat di Amerika Serikat
dan Inggris. Buntutnya sistem ini adalah imperialisme yang merayap-
rayap di Asia dan Afrika. Sistem Sosialisme berkuasa dalam daerah
kurang lebih 1/6 muka bumi yang berpenduduk kurang lebih 200 juta
manusia, ialah hampir 1/10 seluruh cacah jiwa bumi kita ini.
Pengaruhnya sistem Sosialisme di antara seluruhnya penduduk dunia
di luar Rusia teristimewa pula di tanah jajahan seperti Asia dan Afrika
amat besar sekali.
Imperialisme Amerika langsung menguasai Philipina dan sangat
besar sekali pengaruhnya pada Kanada, Amerika Tengah, dan Selatan,
yang jumlah luasnya hampir 1/3 daratan di seluruh dunia. Sebelum
dan sesudahnya perang dunia ke II, Kapitalisme Amerika sangat
mempengaruhi Tiongkok dan bagian Asia yang lain, juga Afrika,
Australia, Eropa termasuk juga Inggris. Imperialisme Inggris semakin
lama semakin renggang perhubungannya dengan Free State Irlandia,
dengan Afrika Selatan, Australia dan Kanada serta sekarang dalam
pertikaian hebat dengan tiang tempat berdirinya selama ini, yakni India
dan Mesir. Strategi baru berdasarkan Teknik Atom menambah
kemerdekaan tiap-tiap Dominion Inggris dan memperenggang antara
Inggris dan masing-masing Dominionnya.
Pasar buat bahan, hasil pabrik dan tempat menanam modal Inggris,
jajahan dalam arti sebenarnya berada di Afrika, Asia Dekat dan Tengah.
Terhadap Afrika dan Asia, Inggris bersikap si penjajah tulen. Di Eropa
Barat dan Tengah Inggris mempunyai pasar pula buat menjual barang
pabriknya dan menanam modalnya. Buat menjaga pasarnya itu dia
menjalankan politik memecah dan mengadakan "block". Negara yang
besar dipecah atau dikepung. Nederland yang kuat di abad ke 17
dipecah menjadi Negara Belgia dan Belanda sekarang. Perancis yang
kuat di jaman Napoleon, dikepung dan diperangi oleh "block" beberapa
negara Eropa di bawah pimpinan Inggris. Jerman di bawah Leiser di
kepung dan diperangi oleh "block Negara" di bawah pimpinan Inggris
(1914-1918). Jerman di bawah Nazi dikepung dan diperangi oleh
"Block Negara" di bawah pimpinan Inggris (1939-1945). Sekarang
Negara Soviet-Rusialah yang terkuat di Eropa. Inggris sedang berusaha
keras mengadakan "block Negara" di Eropa Barat, di sekitar Lautan
Tengah dan di Asia Dekat dan Tengah. Jalan terpenting buat Inggris ke
Hindustan ialah Terusan Suez dan kedua Trans-Jordania-Irak. Sjahdan
Irak seperti juga Iran amat penting sekali buat imperialisme Inggris,
berhubung dengan minyak-tanah dan jalan darat dan udara pergi ke
India. Di sinilah Inggris sekarang berusaha mengadakan "Block Negara"
Turki-Arab di bawah pimpinannya menentang Soviet Rusia. Kabarnya
konon di Irak berada 200.000 serdadu Inggris.
3. Di sekitarnya Pertentangan.
Pertentangan yang mencolok mata dalam beberapa hal-ichwal
kehidupan manusia dalam masyarakat sosialisme di Rusia dan dalam
masyarakat kemodalan, seperti di Amerika, Inggris dll. ialah:
b. Di dunia kemodalan.
Dalam masyarakat, di mana kekuasaan (birokrasi), kekayaan dan
kebudayaan dipegang oleh kaum borjuis (bankir, pemilik pabrik,
pedagang dengan para pembantunya profesor, pembesar Negara,
Pangreh Praja, jurnalis, pendeta, dsb.), maka pemilihan umum itu cuma
berarti memindahkan kekuasaan negara dari tangannya satu golongan
kaum borjuis ke tangan golongan borjuis yang lain. Dengan perkakas
pemerintah yang berupa birokrasi, dibantu oleh alat propaganda yang
kuat, maka beberapa biji kaum kapitalis itu bisa memaksakan
kemauannya atas seluruh Rakyat. Dalam masyarakat kapitalis, maka
demokrasi itu adalah satu kedok buat menutupi muka kediktatoran
beberapa biji kapitalis atas seluruhnya rakyat.
Perbedaan tentulah tak akan lenyap begitu saja, karena terbawa oleh
pengaruh lama dan pengaruh kapitalisme di sekitar Soviet Rusia.
Perbedaan terbawa pula oleh perbedaan pekerjaan, tetapi perbedaan
itu makin lama makin berkurang, selama penghisapan tenaga kaum
buruh oleh majikan tiada berlaku, selama produksi bukan dilakukan
buat mencari untung oleh beberapa biji kapitalis yang berlomba-
lomba, melainkan buat keperluan masyarakat seluruhnya menurut satu
perhitungan, selamanya itulah pula krisis dan pengangguran tetap
(permanent unemployment) tak akan dikenal di Rusia sosialis.
4. Kemungkinan pertentangan.
Sejarah masyarakat kita yang mengandung pertentangan sosialisme
itu, logisnya, bisa menimbulkan 4 kemungkinan. 1) Kapitalisme
menang dan sosialisme lenyap; 2) Keduanya sosialisme dan kapitalisme
bersama-sama masyarakat manusia hilang lenyap; 3) Kapitalisme dan
sosialisme berkompromi; 4) sosialisme menang sempurna.
Pelanggaran itu berlaku, kalau salah satu dari lima perkara yang
ditentukan pada salah atu konferensi dunia berlaku, ialah: 1) kalau
sesuatu negara mengumumkan perang pada negara lain (sudah tentu
yang bukan menyerang!); 2) mengerahkan tentara daratnya buat
menyerang; 3) mengerahkan armadanya dan pesawat terbangnya; 4)
mempersenjatai sesuatu golongan dalam negara lain yang menyerang
negara lain itu; 5) mengepung ekonominya negara lain (blokade
ekonomi).
Yang akan menjadi ujian buat UNO kelak terutama sekali adalah
dua persoalan:
PERSOALAN I
Kalau tidak sanggup, maka cuma satu jalan yang patut dipilih oleh
Amerika Serikat. "Tinggalkan" UNO seperti dulu Amerika
meninggalkan League. Kalau Amerika Serikat tetap tinggal duduk
dalam UNO maka dia ikut tanggung akibat yang lebih besar:
kecerobohan bebas dari hukuman terus-menerus, bahkan dapat
sanction, ialah "cap" pula dari UNO sampai ……ke Perang Dunia 3.
PERSOALAN II.
6. INDONESIA, SERBA-SERBI
"Ist" ialah akhiran kata, beralasan bahasa asing seperti juga "isme".
"Ist" mengartikan seseorang, sebagai pengikut orang yang berarti,
umumnya dalam dunia berpikir. Jadi Marxist, ialah pengikutnya Marx.
"Isme" ialah paham, sebagai buah pikiran seseorang ahli pikir.
Budhisme umpamanya, ialah buah pikiran ahli pikir Hindustan di masa
dahulu, bernama Budha. "Sosialisme" banyak coraknya, tetapi yang
dinamai "scientific-sosialisme", atau sosialisme menurut ilmu pasti
dibentuk oleh Marx dan teman pembentuknya Engels.
Lebih baik pakai saja "metode" berpikirnya Marx serta syarat penting
dalam sosialisme, buat dilaksanakan atas bahan politik, ekonomi,
kebudayaan, sejarah dan jiwa revolusioner Rakyat Indonesia sekarang
ini menentang imperlialisme, buat mewujudkan masyarkat yang cocok
dengan kekuatan lahir batin Rakyat Indonesia dalam suasana
internasional yang bergelora ini. Kalau hasil perhitungan kita itu
disetujui dan dijalankan oleh Rakyat Indonesia, maka hal itu adalah
bukti yang senyata-nyatanya, bahwa perhitungan tiada salah tak
berapa salahnya. "The proof of the pudding is in the eating",
pengalaman itulah guru yang sebaik-baiknya.
Ekonomi
Hampir semua mesin buat pabrik gula, teh, kopi, padi, kina, kopra
dll., mesin buat tambang minyak, arang, timah, emas dll., adalah barang
yang bukan dibikin oleh Belanda baik di Indonesia ataupun di negeri
Belanda, melainkan barang yang dibeli oleh pedagang Belanda dari
Inggris, Jerman dll. Seperti negeri Belanda sendiri, maka Indonesia
bukanlah negeri tempatnya perindustrian berat, ialah tempatnya
"mesin pembikin mesin" atau tempatnya "mesin ibu". Bukan karena tak
ada bahan buat membikin mesin, seperti besi dan campurannya
bauxite, allumunium dll, atau bukan pula karena tak ada modal, tenaga
ataupun pasar dalam negeri, tetapi pertama sekali berhubungan
dengan kecakapan dan semangatnya si penjajah Belanda, sebagian
penduduk negara pertanian dan pedagang. Kedua berhubungan
dengan terikatnya Belanda dalam hal ekonomi, politik, dan diplomasi
kepada Inggris, tuan besarnya, dengan menimbulkan persaingan
membikin berbagai-bagai mesin di Indonesia ini. Apalagi kalau
Belanda itu mendapat perintah halus (pas op hoor!) dari Inggris
"majikannya" supaya jangan sekali-kali berlaku demikian.
Kapital Internasional di Indonesia ini berpusat pada Anglo-Dutch,
Inggris-Belanda. Dalam perusahaan "mengerok" minyak bumi dari
pangkuan bumi kita, seperti BPM yang termasyur itu, Inggris
menanamkan modal 40% dan Belanda 60%. Ini belum berapa hebat
eratnya ikatan Inggris ke lehernya kapitalis Belanda di Indonesia yang
oleh dunia luar dikenal sebagai "Dustch-Est-Indies (Hindia Belanda).
Kalau dikaji pula dalam-dalam artinya "perjanjian" Anglo-Dutch
tentang "getah dan timah" di Malaya dan "getah dan timah" di Indonesia
buat mengendalikan pasar di dunia dan artinya Singapura buat ekspor
dan impor keluar dan ke dalam Indonesia ini, maka di belakang tanda
nama (naambord) "Dutch-Indies" itu sebenarnya tertulis "Anglo-
Dutch-Indies".
Saudara tua kita juga amat insyaf, bahwa kalau Indonesia diangkat
menjadi negara industri-berat, lambat laun, kekuasaan akan pindah
dari negara Jepang, yang miskin itu ke Indonesia, apalagi kalau
Indonesia dimerdekakan! Barang bahan penting buat industri-berat
mesti diangkat ke Jepang 5000 km jauhnya dari Indonesia. Di Jepang
mesti terpusat industri berat. Sendirinya di Jepang akan terpusat
kepandaian buat teknik, kimia dan ilmu lainnya. Indonesia mesti terus
ditekan sebagai negara perusahaan bahan mentah dan pertanian buat
makanan. Sedikit saja Indonesia meningkat ke industri berat, Jepang
mesti kalah oleh Indonesia, karena semua bahan berada di Indonesia.
Jadi Indonesia mesti tetap ditekan, tinggal tetap negara bahan mentah
dan pertanian. Politik pendidikan dan kebudayaan Indonesia mesti
dicocokkan dengan kedudukannya sebagai "negara-alat" dalam "Asia-
Timur-Raya", ialah alat pula buat mengangkangi seluruh Asia dan
akhirnya seluruh dunia menurut Rencana Tanaka.
INDONESIA KELUAR
Menurut U.P dalam surat kabar Hindustan The Bharat Yuoti, 5 Mei,
1946 ini, maka dalam konferensi commonwealth Inggris pada tanggal
3 Mei di London yang diketuai oleh Perdana Menteri Attlee, maka
pemerintah Inggris mengusulkan supaya Australia berunding dengan
Belanda buat memperoleh Bandung dan beberapa pelabuhan penting
buat melindungi Kerajaan (Empire) Inggris di bagian Selatan dan Barat
Daya-nya Pasifik. Australia dengan tegas menolak usulan ini karena
tiada menghendaki akibatnya diplomasi imperialis semacam itu.
Australia tiada ingin memusuhi Republik Indonesia. Bahkan sebaliknya
Australia mengharap adanya Pemerintah Rakyat (popular government)
di Indonesia dengan siapa Australia ingin hendak mengadakan Alliance
(persekutuan), sekali lagi kelihatan politik mulus jahanamnya Inggris
terhadap Indonesia. Walaupun gagal Indonesia mesti selalu berlaku
awas selama imperialisme Inggris masih berada di sekitarnya Aslia ini,
dan belum dibongkar sampai ke akar-akarnya.
Sampai dua setengah bulan (2 Mei 1946) ketika bagian brosur ini
ditulis belum juga diperiksa perkaranya. Rupanya radio Hilversum-lah
yang pertama tahu akan terjadinya penangkapan dan Belandalah yang
amat bergembira lantaran penangkapan ini.
Sifat memilih dan membidik siapa yang kuat dan akan menang
dalam pergulatan itu memangnya terbawa oleh susunan ekonomi dan
sosial Indonesia. Kaum tengah Indonesia tak mempunyai tempat
bersandar maupun dalam ekonomi ataupun dalam politik. Saudagar
tengah Indonesia tak kenal sama saudagar importor sendiri, pabrikant
(pemilik pabrik) Indonesia sendiri atau pun bankir sendiri. Mereka
bersandar pada Importir asing, pabrik-asing dan bankir asing.
Demikian pula Pamong Praja dan reservenya, ialah kaum intelligensia
bersandar pada imperialisme asing. Tak ada Parlemen atau pemerintah
nasional yang bisa dijadikan tujuan dalam usaha mereka mencari
pangkat. Imperialisme Belanda dalam penjajahan 350 tahun itu jaya
menghasilkan satu golongan pamong-praja dan reservenya, golongan
intelligensia yang mempunyai semangat ingin memasuki kantor
gubernur di bawah perintah sep Belanda, "semangat inlander".
Semangat inlander ini amat tebal dan tak gampang diombang-
ambingkan oleh semangat revolusioner. Kalau sep-Belanda hilang
seperti pada penyerahan Belanda 8 Maret 1942, maka "para inlander"
merasa bahagia mendapatkan "sep-baru" dan mempelajari "jongkok"
baru, ialah jongkok ala Nippon. Apabila rakyat memproklamirkan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agusuts 1945, maka "para-inlander"
dengan setengah percaya dan setengah tak percaya memasuki kantor
Republik, tetapi apabila "sep-lama" datang, maka gelisah lagi. Sekarang
dengan memuncaknya perjuangan, maka sudah banyak para inlanders
tadi yang mengenal kembali "his masters voice" itu (suara tuannya).
Mereka kembali bersedia menerima perintah tuan-lama buat
keperluan tuan lama itu, kalau perlu menentang kemauan bangsa
sendiri.
Dan dalam masa pembersihan itu mesti dilakukan dengan cepat dan
kalau perlu dengan deras-tangkas. Kalau tidak maka kaum kompromis
akan jaya melembekkan semangat perjuangan, membelokkan atau
mematahkan perjuangan itu sama sekali dan mengembalikan Indonesia
ke status penjajahan dengan atau tidak-dengan nama "Republik".
Setengah kaum tengah bagian atas yang dipelopori oleh "ahli" politik
dan "ahli" diplomasi serta para pamong praja dan intelligensia sudah
terjerumus atau sengaja menerjunkan dirinya k etengah-tengah
barisan Nica. Kaum pembelok, yang sudah menjalankan rolnya dengan
terbuka, setengah tertutup atau sama sekali bersembunyi itu mesti di-
isolir, dipisahkan atau sama sekali diberantas dari perjuangan
revolusioner. Persatuan Perjuangan revolusioner mesti terdiri dari
kaum dan golongan revolusioner saja. Dalam periode kedua ini,
sesudah ujian dua setengah bulan ini, maka golongan yang tetap
revolusioner ialah: Pertama, golongan proletariat perindusterian, yakni
buruh pabrik, bengkel, tambang, pengangkutan, listrik, percetakan, PTT
dll.
Tuduhan Trotskyisme
"First there were the "Left" shouters, political freaks like Lominadze,
Shatskin and others, who argued the NEP means a rennuciation of the
gains of the October Revolution, a return to capitalism ...
Indonesianya:
"Pertama adalah "Kaum kiri" yang besar mulut, orang tak tetap dalam
politik seperti Lominadze Shatskin dll. yang memajukan bahwa NEP itu
(Politik Ekonomi Baru, 1922) ialah pembatalan kemenangan Revolusi
Oktober, pengembalian ke kapitalisme ...
Indonesianya:
Buat pembaca yang arif bijaksana, jujur dan mau mengerti mestinya
cukup terang sikapnya seseorang Trotskyist terhadap "hutang dan
kapitalisme asing" di bawah pemerintah yang sudah dilenyapkan oleh
revolusi, yakni menurut buku yang resmi di Soviet Rusia yang dipimpin
oleh Stalin.
Perkara anti dan pro itu sudah tentu semestinyalah dalam satu
perjuangan politik. Sedangkan dalam perjuangan agama yang
semestinya suci itu dan perjuangan science, ilmu yang mestinya
objektif tenang itu golongan anti dan pro itu tiadalah sedikit
banyaknya. Sudahlah cukup disebut, bahwa Nabi Isa mengenal Yudas
dan para pendeta Yahudi ialah musuh yang mengirimnya ketiang
gantungan. Nabi Muhammad bermusuh mati-matian dengan Abu
Jahil. Lenin pernah dituduh sebagai spion Jerman oleh musuhnya.
Cuma lucunya dalam propaganda anti Tan malaka itu mereka yang
dikatakan berlawanan dengan saya itu adalah mereka yang saya sendiri
tiada sangka atau percaya begitu saja akan berlaku begitu. Sdr. Musso
yang katanya mengadakan anti propaganda terhadap saya, lebih
kurang 10 tahun sesudah kejadian tahun 1926 itu, belum sampai saya
kenal diri. Anehnya Sdr. Musso selalu saya kemukakan di luar
Indonesia, dalam surat di Manila, sebagai salah seorang pahlawan
Indonesia yang berjuang menentang imperialisme Belanda. Alimin
adalah tiga kali datang menjumpai saya di luar negeri, sebagai utusan
PKI dan atas anjuran saya sendiri. Alimin berada di samping saya di
Manila ketika putusan mengadakan revolusi itu dikirimkan kepada
saya. Sdr. Aliminlah yang membawa putusan saya sebagai thesis dan
Aliminlah yang menjadi utusan saya.
Mesti diperingatkan di sini, bahwa di masa itu keduanya Sdr. Alimin
dan Musso baru saja meninggalkan Serikat Islam di bawah pimpinan
Almarhum Cokroaminoto dan Haji Agoes Salim, dan memasuki PKI.
Para Komunis lama, yang dianggap tahu seluk-beluknya PKI seperti
Sdr. Semaoen, Darsono, Soebakat dan saya sendiri berada di luar
Indonesia serta Almarhum Soenono mati dalam bui. PKI berada di
bawah pimpinan kebanyakan orang muda atau baru dan kurang
pengalaman.
Tetapi sebab dalam revolusi Indonesia sekarang ini, Agen NICA dan
korbannya orang Indonesia bergiat mengadakan propaganda anti Tan
Malaka itu, maka saya perlu mengemukakan beberapa hal. Bukan
sebagai pleidoi, pembebasan yang sempurna, sebab si penuduh yang
sebenarnya, saksi yang sebenarnya tak ada apalagi Hakim yang berhak,
ialah yang ditetapkan oleh Komintern sendiri, melainkan sebagai
petunjuk, suggestion, kepada yang berkepentingan dan bisa berpikir
tenang-saksama. Perkara yang saya anggap intern, perkara dalam,
masih terpaksa ditunda sampai berhadapan dengan Hakim yang sah.
Dan rahasia saya itu pastilah hebat.
Buat memendekan uraian ini putusan itu saya namai saja Putusan
Prambanan.
1. Perkara Serba-serbi.
Berapa kali Partai Komunis Jerman atau Rusia terpaksa lari bekerja
ke bawah tanah, sampai tempo dan tempatnya buat keluar dan
menyerang datang. Itulah yang dinamai elastis dalam gerakan
komunis. Organisasi, taktik-strategi mesti dicocokkan dengan
pekerjaan terbuka atau tertutup. Kalau perlu maka HQ (Pusat
Pimpinan) bisa dipindahkan buat sementara tempo ke lain tempat. Saya
mengusul supaya di Singapura diadakan reserve HQ.
Jadi bukan maksud, sikap dan aksi saya pada tahun 1926, buat
melarang aksi revolusioner, melainkan menarik kembali sikap dan
tindakan yang saya rasa tidak tepat (Putusan Prambanan) ke sikap dan
tindakan yang tepat ialah cocok dengan dasar komunisme dan Putusan
Kongres yang sudah diambil beberapa kali di Moskow, dan cocok
dengan otoritas Komintern dalam gerakan yang mengenai dunia
Internasional.
Kita ketahui bahwa krisis hebat mengamuk pada tahun 1918 sampai
1922. Pada tahun 1926 itu roda ekonomi sedang berputar menuju ke
puncak kemakmuran. Tahun 1929 krisis mengamuk kembali di
seluruh dunia. Hal ini tidak diharapkan pada tahun 1917-1922, tetapi
hal ini benar terjadi. Hal ini di Rusia dirasa amat penting sekali.
Berhubung dengan hal ini apakah revolusi dunia mesti didorong
ataukah Rusia baik membelok dahulu ke perusahaan membangun.
Inilah pertanyaan yang timbul dalam kepala tiap-tiap komunis di
mana-mana terutama di Rusia. Mendorong revolusi dunia artinya
mempersulit kedudukan Rusia di dunia Internasional dan
membangunkan kembali semangat kapital dunia memblokir dan
menyerang Soviet Rusia. Beginilah paham satu pihak di masa ini. kita
masih ingat bagaimana "Surat Zinoviev" dipakai oleh kaum reaksioner
Inggris buat memukul kaum kiri dalam pemilihan umum di Inggris.
Pada masa itu Zinoviev, yang katanya mengirimkan surat pada kaum
buruh Inggris, adalah ketua Komintern. Sekarang nyata pada kita,
bahwa Partai Komunis Rusia tiada mengambil tindakan yang
disangsikan hasilnya. Rusia membelok menukar ke lapangan
membangun, ialah menjalankan Rencana Ekonomi 5 tahun. Ini
dijalankan dengan jaya. Rencana Ekonomi 5 tahun sudah tentu
membutuhkan damai buat pertukaran barang dengan dunia kapitalis.
Rusia menjual minyak dan gandum dan membeli mesin dari negara
kapitalis. Tuduhan dunia kapitalis bahwa Komintern adalah alat
pemerintah Rusia selalu dijawab: bahwa Komintern adalah satu Badan
yang terpisah dari Pemerintah Soviet Rusia.
4. Perkara Organisasi
Tak berapa bedanya dengan itu maka kita wujudkan dalam gerakan
revolusi sosial partai komunis sebagai kader opsir yang memimpin
serikat buruh. serikat buruh itu seolah-olah tentara tetapdi atas tadi. Di
sekitarnya serikat buruh, yang memimpin oleh partai komunis kita
lihat pekerja seluruhnya dan Rakyat lainnya.
Dengan jalan terbuka kalau bisa dan jalan tertutup kalau terpaksa,
PKI seharusnya memusatkan semua perhatian usaha dan tenaganya
terutama sekali kepada buruh minyak di Cepu, Wonokromo,
Palembang, Deli, Balikpapan dan Tarakan. Di sinilah terkumpulnya
120.000 atau mungkin lebih proletariat tulen-modern-produktif,
menghasilkan barang penting buat dunia seharusnya. Di sini PKI baru
boleh dikatakan mendapat kemenangan tentangan pengaruh dan
organisasi kalau bisa mengikat separuh atau lebih proletariat otak dan
tangan. Setelah serikat buruh tertanam di semua sumber minyak
tersebut, dan setelah mendapatkan cukup calon buat didik dan disiplin
oleh PKI sebagai para anggotanya, barulah bisa PKI berkata, bahwa dia
sudah mempunyai pimpinan atas proletariat minyak. Kalau kelak
bendera PKI cabang Komintern dikibarkan di atas tambang dan pabrik
minyak tersebut, dan kapitalis Belanda-Inggris dan Amerika
mengirimkan kapal perang dan pesawat udaranya buat membela "harta
bendanya" di semua tempat tersebut dan pasti akan dibelanya maka
barulah boleh dikatakan ada jaminan, bahwa revolusi sosial (termasuk
nasional) di sana akan dibela, mati-matian secara Komunis, cocok
dengan Organisasi Program, Taktik-Strategi-nya, Otoritas dan
Namanya Komintern.
Tak kurang memang tak perlu kurang artinya kaum saudagar dan
kaum Islam dalam masyarakat kita. Tak pula mestinya kurang
kejujuran, keberanian dan ketabahan mereka dalam perjuangan
kemerdekaan. Tetapi pencaharian hidup yang berlain-lain yang
menimbulkan wujud, muslihat dan minat berjuang berlain-lain pula.
Berhubungan dengan hal ini sepatutnyalah para saudagar, alim-ulama
dan umat Islam umumnya mempunyai Partai istimewa yang
bergandengan tangan dengan Partai Komunis, dalam satu gabungan
Nasional.
2. Partai Berdisiplin.
Seperti disebut di atas, maka disamping PKI yang sebagian besar dari
anggotanya itu bukanlah proletariat mesin dan tanah, cuma berada
beberapa serikat buruh yang mengikat paling banyaknya 1% saja dari
seluruhnya proletariat. Yang paling teguh organisasinya bukanlah pula
buruh produktif, mengadakan hasil, melainkan buruh pengangkutan
(VSTP). Buruh pabrik, tambang dan kebun masih cerai sahaja.
Pada tahun 1926, maka Serikat Islam masih berdiri terus dan belum
mendapat kecocokan dengan PKI. Serikat Budi Utomo, Pasundan,
Sumatera, Minahasa, dan Ambon masih berdiri sebagai benteng
propinsialisme
Tuntutan dan semboyan yang nyata terasa itu adalah tercantum pula
dalam salah satu putusan dalam salah satunya Kongres Komintern.
Apabila salah seorang dari kami menanyakan pada seorang
pemimpin PKI apakah semboyan dan tuntutan yang akan dimajukan
kalau kelak Putusan Prambanan dijalankan, maka dijawabnya: "Bunuh
Belanda".
5. Semangat Prajurit.
Pada tahun 1926 itu sering saya dengar, memang bisa berjanji ini
atau itu sebelumnya musuh sebenarnya kelihatan, tetapi berapa orang
yang bisa menembak, kalau Moskow umpamanya besok mengirimkan
lebih banyak senjata dari yang ada di tangannya Belanda. Siapa yang
bisa terbang di antara orang PKI kalau Moskow seandainya
mengirimkan pesawat penggempur ataupun pengebom.
Ini pasti tak bisa ditentukan 6 bulan lebih dahulu! Cuma Joyo Boyo
yang katanya bisa menentukan bulan dan tanggal kejadian di hari
depan itu. Pemimpin Komunis besar di Baratpun sering gagal mengenal
"psychological moment" saat-jiwa memuncak itu dalam massa aksi
yang teratur yang sudah ada. Apalagi mengenal 6 bulan di depan!
Perhitungan yang berdasarkan Materialisme Dialektis bukanlah
ramalan Pak Belalang.
KESIMPULAN
Usul saya yang dibawa oleh Sdr. Alimin disebabkan beberapa hal
(yang belum bisa disebutkan) tak sampai ke tangan yang sepatutnya.
Setiba saya di Singapura sebenarnya masih banyak tempo buat
memperbaiki yang kurang tetap dan mengembalikan PKI ke jalan
komunisme. Tetapi disebabkan banyak hal yang tak perlu dan belum
bisa dituliskan di sini, maka usaha Almarhum Subakat (Komunis tua
dan mati dalam bui), Djamaloedin Tamim (diperintahkan menjalankan
Putusan Prambanan di Sumatera), dan saya sendiri akan membawa PKI
ke jalan komunisme dan ke massa aksi itu cuma sebagian saja jaya.
2. Habisnya anggota PKI yang kami kenal dari luar negeri dan
putusnya perhubungan memberi kemungkinan kelak ada mereka yang
akan meneruskan pekerjaan PKI lama dengan tersembunyi dan dengan
hati curang. Bahaya provokasi semacam ini kami anggap besar sekali.
Mungkin karena sengaja berniat jahat atau tidak berniat jahat begitu.
Tetapi lantaran kurang paham dan pengalaman maka mungkin PKI
karena popular namanya disesatkan kepada paham dan aksi yang
bertentangan dengan dasar komunisme umumnya dan Putusan
Kongres Komintern Khususnya.
Pengalaman Indonesia dengan PKI yang dikenalkan oleh V.d Plas PKI
di bawah pimpinan Jepang, PKI dengan Mr. Joesoef sebagai ketua, PKI
tahun 1936, PKI tahun 1941 dll. semua membuktikan berapa susahnya
memimpin satu Partai Komunis di sesuatu jajahan seperti Indonesia.
1001 kejadian yang menyedihkan dan menyeramkan yang
berhubungan dengan provokas Jepang terhadap PKI. Nama PKI yang
mempunyai sejarah baik dari tahun 1917 sampai tahun 1926 memang
bisa menarik murba dan menjerumuskan murba, cerdas dingin, serta
hati yang sabar-jujur penuh dengan rasa tanggung jawab terhadap
proletariat dan rakyat Indonesia, proletariat internasional dan dasar
Komunis sendiri.
Bahwasanya atas empat dasar saya terutama di atas ini, maka barang
siapa yang tak menunggu emas jatuh dari langit, melainkan berjalan
dengan mata terbuka di atas tanah yang kesat (kasar) ini sekarang
sudah bisa menyaksikan kebenaran PARI dalam hampir semua garis
dasarnya.
Nyatalah sudah bahwa Republik adalah satu nama yang tepat buat
Indonesia pada tingkat nasional dan internasional sekarang. Nama
Republik itu kelak gampang ditambah dengan perkataan seperti
Demokratis, Sosialis, ataupun Komunis, ialah menurut keadaan dan
kekuataan lawan dan kawan di dalam dan di luar negeri Indonesia dan
menurut sifatnya Republik itu sebagai hasil perjuangan yang
sebenarnya. Dalam salah satu surat kabar Inggris maka dalam
pidatonya Stalin (Ktr. Sajoeti Malik) dapat dibaca kalimat yang pendek,
tetapi tepat menyinggung keributan tahun 1926. Di sana disebut "the
Indonesian Communist Party wrongly aroused the Soviet power" atau
PKI salah mengemukakan kekuasaan Soviet. Memang begitu pendirian
Moskow yang saya dengar sesudah tahun 1926.
Cuma mereka yang lebih mengindahkan nama dari pada isi, yang
fanatik sama nama dan tak mengindahkan isi saja yang lekas menuduh
berkhianat atau Trotskyist kalau seorang merasa bahwa nama itu buat
sementara baik ditukar!
Akhirulkalam:
Pertama sekali: Sikap saya pada tahun 1926, ialah menarik kembali
PKI ke jalan komunisme. Putusan Prambanan saya anggap
bertentangan dengan dasar organisasi, taktik, dan strategi Komintern
dan beberapa putusan dalam Kongres Komintern.
Dua tiga pasukan pun fanatis, doktriner, atau dogmatis tak akan bisa
menahan arus banjir ke jurusan Aslia itu selama undang-undang
politik ekonomi berlaku.
Kepada si penuduh yang bisa tahu tempat tinggal saya saja, di mana
saya di-royeer itu saya akan hadiahkan jamu urat syaraf yang paling
manjur sekali sebagai upah kecakapannya yang luar biasa itu dan obat
urat syarafnya yang rupanya amat terganggu itu.
Saya sendiri yakin, bahwa penyiar kabar royeeran itu tak tahu di
mana saya ketika itu. Tetapi saya yakin pula, bahwa mestinya dia tahu
di mana Tan Malaka palsu, di mana Tan Malaka sebenarnya diroyeer
itu!
TAMAT