1
2
SKRIPSI
“Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Untuk Memperoleh
Gelar Akademik Sarjana Kebidanan”
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini akan dipertahankan dihadapan tim penguji ujian proposal dan di
setujui untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Muhammadiyah Sidrap.
Oleh :
DESI HERLINA HAERUDDIN
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan, Ketua,
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Prodi S1 Kebidanan
RINGKASAN
ABSTRAK
Siklus menstruasi yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat factor hormonal.
Seorang wanita yang memiliki hormone estrogen dan progesterone secara berlebihan
memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. Jika gangguan haid
dikarenakan oleh factor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami
gangguan kesuburan yang dapat mengakibatkan terjadinya kista ovarium
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan siklus menstruasi dengan
kejadian kista ovarium di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang. Penelitian
dilaksanakan bulan Februari s/d Maret 2023 di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mengalami gangguan sistem
reproduksi di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang. Sampel dalam penelitian ini ibu
yang mengalami gangguan sistem reproduksi di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang
sebanyak 33 orang dengan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 orang yang dijadikan sebagai sampel,
yang mengalami siklus menstruasi teratur sebanyak 11 orang (33,3%) dan tidak teratur
sebanyak 22 orang (66,7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 orang yang
dijadikan sebagai sampel, yang mengalami kista ovarium sebanyak 16 orang (48,5%) dan
tidak mengalami kista ovarium sebanyak 17 orang (51,5%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan siklus menstruasi dengan kejadian kista ovarium
dengan nilai ρ=0,014.
Diharapkan kepada ibu yang memiliki riwayat menstruasi tidak normal agar
kiranya dalam penggunaannya sebaiknya dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama
karena hormon progesterone terkandung dalam kontrasepsi akan memicu terjadinya kista
ovarium.
SUMMARY
ABSTRACT
Bibliography : 27 (2010-2022)
Keywords: Menstrual Cycle, Ovarian Cyst
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dan rahmat serta ridho-Nya kepada
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang
tua untuk dukungan moril dan materil yang diberikan. Penulis menyadari bahwa
pengetahuan dimiliki oleh penulis olehnya itu dengan rendah hati mengharapkan
Muhammadiyah Sidrap
2. Bapak Ns, Asnuddin, S,Kep, M.Kes selaku Dekan Fakultas keperawatan dan
3. Ibu St. Hasriani, S.Tr.Keb., M.Keb selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
5. Kedua (alm) orang tua tercinta dan anakku tersayang terima kasih telah
Yang tak lupa pula untuk saudara, teman-teman serta seluruh keluarga
dan karunia-Nya kepada kita semua dan memberikan imbalan yang setimpal atas
semua jerih payah dari pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................................ ii
ABSTRACT................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah......................................................................... 5
D. Penelitian Terkait.......................................................................... 26
D. Instrumen Penelitin....................................................................... 32
G. Analisis Data................................................................................. 33
B. Pembahasan................................................................................... 39
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 41
B. Saran............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor :
2. Lembar Observasi
5. Master Tabel
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
maupun infertilitas semakin banyak. Penyakit yang paling sering terjadi pada
organ reprodukksi antara lain radang atau infeksi, kelainan bawaan, tumor.
terkena kista sebenarnya siklus haid nya masih dapat teratur, tergantung dari
ukuran kista dan jenis kista. Orang yang mengalami kista ovarium biasanya
masih tetap akan haid, tetapi siklus haid menjadi tidak teratur. Selain itu, kista
ovarium juga dapat menyebabkan gejala lainnya seperti rasa nyeri pada perut,
atau dapat menyebabkan benjolan di perut bawah jika ukuran kista sangat besar
(Abdullah, N. 2018).
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2021 angka
kista ovarium terjadi pada 30% wanita dengan siklus haid teratur, 50% pada
wanita dengan siklus haid tidak teratur, dan 6% pada wanita post menopause.
Di Indonesia frekuensi kista ovarium sebesar 27%, sedangkan pada tahun 2021
1
2
angka 29,9%, Tumor paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20-50
tahun setelah menopause dan jarang sekali masa prapubertas (WHO, 2021).
tahun 2021 peningkatan kista ovarium yang paling signifikan seperti yang
didapat, dari Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2021 menunjukkan
jumlah kasus baru juga terus meningkat dari tahun 2018 hanya ada 357 kasus
pada tahun 2019 jumlah kejadian kista ovarium sebanyak 1248 orang.
Sedangkan pada tahun 2020 jumlah kejadian kista ovarium sebanyak 1317
orang dan pada tahun 2021 jumlah kejadian kista ovarium sebanyak 1427
tahun 2019 mencapai 103 orang. Pada tahun 2020 sekitar 111 orang dan pada
orang. Sedangkan pada tahun 2021 yang mengalami kista ovarium sebanyak 23
orang dan tahun 2022 yang mengalami kista ovarium sebanyak 33 orang
Kista ovarium adalah merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang
produksi dan pelepasan sel telur. Kista ovarium adalah benjolan yang
membesar, yang berisi cairan yang tumbuh di indung telur. Masalah kesehatan
ini misalnya karena kelelahan, pengaruh stres yang tinggi atau sedang dalam
keadaan emosi. Pola makan pun bisa mempengaruhi siklus haid. Misalnya
seseorang yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat
tubuh stres. Status gizi mempengaruhi haid terutama melalui penyediaan bahan
cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh factor hormonal, maka dapat
siklus haid disebabkan karena gangguan hormone dalam tubuh, atau bisa juga
tumor indung telur, selain itu gangguan haid disebabkan juga karena factor lain
hormone FSH dan LH tidak akan menyebabkan terbentuknya sel telur, jika
4
yaitu sebesar 29,1%, siklus menstruasi yang tidak teratur memiliki risiko 2 kali
kali lebih berisiko yaitu 6,8%, paritas pada ibu yang pernah melahirkan akan
jumlah wanita usia subur (WUS) sebanyak 1950 orang di Puskesmas Baraka
juga ibu kurang menjaga kebersihan dirinya selama menstruasi terutam organ
mungkin dapat di cegah dan di obati, dan pada perempuan yang mempunyai
kalau perempuan yang siklus menstruasi tidak teratur dan lambat mempunyai
pola makan dan tidak mengkonsumsi makanan berlebih serta olahraga teratur.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai salah satu bahan bacaan dan
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Menstruasi
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh
manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai
peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap bulan, sel telur harus
dimulai menjelang akhir pubertas. Saat itu anak gadis mulai melepaskan sel
telur sebagai bagian dari periode bulanan yang disebut dengan siklus
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus
7
8
juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang
akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya
dengan rata-rata 35mL per harinya. Siklus menstruasi idealnya teratur setiap
dengan rentang waktu antara 21-35 hari setiap kali periode menstruasi.
2018).
menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar
bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti
minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada
Menstruasi terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler (sebelum telur
dilepaskan), fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah sel telur
akan teratur.
dalam ovarium.
d. Saat fase folikuler berkembang, satu buah folikel di dalam salah satu
ovarim menjadi dominan dan terus matang. Folikel dominan ini menekan
seluruh folikel lain kelompoknya sehingga yang lain berhenti tumbuh dan
Fase ini adalah titik tengah dari siklus menstruasi, dengan periode
b. Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap
c. Fimbria kemudian menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur
d. Selama tahap ini terjadi pula peningkatan jumlah dan kekentalan lendir
serviks.
e. Jika seorang wanita melakukan hubungan intim pada masa ini, lendir
3. Siklus Menstruasi
a. Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini
b. Fase praovulasi
dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi
c. Fase ovulasi
menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi.
d. Fase pascaovulasi
berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada
d. Demam.
f. Keputihan.
i. Emosi meningkat.
5. Penanggulangan
Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit
12
nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
b. Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah
dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
c. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang
e. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan
hangat.
6. Kelainan Menstruasi
kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa
pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada
pastikan Anda mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak
namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami
juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat,
atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak
1. Definisi
berisi udara,cairan dan nanah. Pembesaran tumor dalam waktu singkat 20-
2. Klasifikasi
benar pasti, baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis.
Tumor kistik merupakan jenis yang paling sering terjadi terutama yang
neoplasma. Oleh karena itu tumor kistik dari ovarium yang jinak dibagi
IBG. 2018).
a. Tumor Non-neoplastik
2) Tumor lain
a) Kista folikel
c) Kista lutein
e) Kista endometrium
f) Kista stein-leventhal
1) Kistik
d) Kista endometriod
e) Kista dermoid
16
2) Solid
limfangioma
b) Tumor Brenner
3. Etiologi
sebesar atau 95% jinak. Asal usul penyebab kista ovarium belum ada
ovarium apabila haid pertama (menarche) lebih awal dan menepause lebih
lambat, tidak pernah atau sulit hamil, memiliki riwayat keluarga menderita
2018).
pada hipotalamus, yang berada pada indung telur itu sendiri. Kista indung
telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.
seorang ibu yang sudah menikah sangat rentang mengalami kista ovarium
selain karena organ reproduksinya sudah matang disisi lain karena faktor
ovarium. Selain itu riwayat kista ovarium juga sangat berpengaruh karena
2018).
4. Patofisiologis
Serta Tempat yang umum bagi kista yang dapat merupakan pembesaran
ribuan ovarium yang masih muda yang bisaa disebut folikel. Setiap bulan
folikel tersebut membesar dan satu diantaranya membesar sangat cepat dan
menjadi telur ovum yang matang. Pada peristiwa ovulasi, ovum yang
matang ini keluar dari ovarium dan bergerak dan bergerak keuterus atau
tuba fallopi. Apabila sel telur yang matang ini tidak dibuahi, folikel akan
mengecil dan menghilang dalam waktu 2-3 minggu dan akan terus berulang
18
sesuai siklus haid yang pada seseorang wanita. Jika ada gangguan pada
proses siklus ini, maka akan terjadi apa yang disebut kista (Hendra. 2019).
5. Gejala Klinik
dan tidak memberikan gejala klinik yang berarti. Gejala akibat tumor
bawah
mengeluarkan hormon.
c. Akibat Komplikasi
d. Sidrom meigs
temukan asites dan hidrotoraks. Keadaan ini dikenal dengan nama sidrom
meigs dan dapat ditemukan pula pada beberapa tumor neoplastik jinak
6. Komplikasi
terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang
terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila seorang wanita usia subur
pada tumor menimbulkan gejala infeksi seperti badan panas, nyeri pada
20
(Prawirohardjo, S. 2018).
7. Diagnosis
a. Anamnesis
Teraba benjolan pada perut bagian bawah, terpisah dengan diluar uterus
atau melekat, konsistensi kistik dan solid, permukaan dapat rata atau
8. Penanganan
yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada
tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keterunun dan dengan
(Winkjosastro, H. 2018).
dapat timbul dari stimulasi klitoris dan bukan dari uterus (Saifuddin, AB.
2018).
tumor sudah cukup besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium
ovarium yang lain perlu diperiksa apakah tunor ditemukan pada satu atau
salah satunya yang paling umum adalah infeksi, yang mungkin terjadi
lain yang dapat muncul yaitu penurunan fungsi usus yang dapat
menimbulkan mual dan muntah yang akan membaik dengan istirahat dan
9. Gangguan Menstruasi
yang lebih cepat. Jika gangguan haid dikarenakan oleh factor hormonal,
tubuh, atau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi
24
contohnya tumor Rahim, tumor indung telur, selain itu gangguan haid
disebabkan juga karena factor lain seperti stress, kelelahan dan penggunaan
(Nasruddin. 2018).
a. Amenorea
b. Dismenorea
ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut maupun panggul.
c. Sidrom pramesntruasi
d. Menoragia
hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Siklus
haid wanita sangat mudah dipengaruhi oleh suasana kehidupannya, Hal ini
misalnya karena kelelahan, pengaruh stres yang tinggi atau sedang dalam
perubahan jadwal dalam aktivitas sehari-hari siklus haid akan telat misalnya
pada mereka yang biasa berolah raga dan menghentikan kebiasaannya tiba-tiba.
26
Pola makan pun bisa mempengaruhi siklus haid. Misalnya seseorang yang
biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Status
D. Penelitian Terkait
BAB III
KERANGKA KONSEP
hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi
yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Siklus
ketika sedang dalam perjalanan atau terjadi perubahan jadwal dalam aktivitas
sehari-hari siklus haid akan telat misalnya pada mereka yang biasa berolah raga
siklus haid
Independen Dependen
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
29
30
C. Definisi Operasional
D. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
31
32
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari
(Notoatmodjo, S. 2018).
D. Instrumen Penelitian
dalam rekam medik pasien dan mengikuti lembar observasi yang disediakan
1. Pengumpulan Data
2. Penyajian Data
tabel silang antar variabel bebas dan variable terikat disertai dengan grafik
yakni memeriksa setiap kuesioner yang telah diisi mengenai kebenaran data
2. Pengkodean (coding)
3. Entri data
kontigensi.
4. Tabulasi (Tabulating)
G. Analisis Data
Setelah seluruh data yang diperoleh telah akurat, maka diadakan proses
1. Analisa univariat
2. Analisis bivariat
menggunakan uji non parametrik dengan menggunakan uji Chi Square dan
H. Etika Penelitian
2. Confidentiality (kerahasiaan)
menuliskan kode atau inisial pada lembar pengumpulan data atau hasil
4. Ketelitian
misalnya kapan dan dimana pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat
5. Keterbukaan
Maksudnya adalah secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat
dan sumber daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru
36
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden
Di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Frekuensi Persentase
Karakteristik Responden
(f) (%)
Umur
20-35 Tahun 18 54,5
>35 Tahun 15 45,5
Pendidikan
SMP 5 15,2
SMA 21 63,5
D3 5 15,2
S1 2 6,1
Pekerjaan
IRT 25 75,8
Honorer 7 21,2
PNS 1 3,0
Paritas
Nullipara 9 27,3
Primipara 5 15,2
Multipara 15 45,4
Grandemultipara 4 12,1
Jumlah 33 100,0
Sumber : Data Primer 2023
36
37
orang (54,5%) dan umur >35 tahun sebanyak 15 orang (45,5%). Sedangkan
(21,2%) dan PNS sebanyak 1 orang dan untuk kelompok paritas nullipara
2. Analisis Univariat
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Siklus Menstruasi
Di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Frekuensi Persentase
Siklus Menstruasi
(f) (%)
Teratur 11 33,3
Tidak Teratur 22 66,7
Jumlah 33 100,0
Sumber : Data Primer 2023
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kista Ovarium
Di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Frekuensi Persentase
Kista Ovarium
(f) (%)
Ya 16 48,5
Tidak 17 51,5
Jumlah 33 100,0
Sumber : Data Primer 2023
3. Analisis Bivariat
Tabel 5.4
Hubungan Siklus Menstruasi Dengan Kejadian Kista Ovarium
di Di Puskesmas Baraka Kabupaten Enrekang
Tahun 2023
Kista Ovarium
Jumlah Nilai p
Siklus Menstruasi Ya Tidak
n % n % n %
Teratur 2 6,1 9 27,3 11 33,3 0.014
Tidak Teratur 14 42,4 8 24,2 22 66,7
Total 16 48,5 17 51,5 33 100,0
Sumber : Data primer 2023
2 orang (6,1%) mengalami kista ovarium dan 9 orang (27,3%) tidak mengalami
terdapat 14 orang (42,4%) mengalami kista ovarium dan 8 orang (24,2%) tidak
α=0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada hubungan
B. Pembahasan
udara,cairan dan nanah. Pembesaran tumor dalam waktu singkat 20-30 % kista
terdapat 2 orang (6,1%) mengalami kista ovarium dan 9 orang (27,3%) tidak
α=0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada hubungan
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Putri Aprilia
menstruasi dengan kejadian kista ovarium dimana nilai P = 0,037 yang berarti
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Ratna Ariyanto
menstruasi dengan kejadian kista ovarium dimana nilai P = 0,014 yang berarti
sebagian besar ibu mengalami kista ovarium. Dengan demikian ada hubungan
antara usia menarche dengan kejadian kista ovarium dimana nilai P = 0,031
kami lakukan sejalan dengan teori dimana teori mengatakan bahwa umur
dengan hasil penelitian terdahulu. Namun perlu disadari bahwa tidak sedikit
dari jumlah populasi ibu dengan kista ovarium akan mengalami komplikasi
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Diharapkan kepada ibu yang memiliki riwayat menstruasi tidak normal agar
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Aininna Izzah Zafira, 2018. Analisis Pencegahan dan Penanganan Ovarian Cysts
Ditinjau dari Pola Makan Pasien. Jurnal Kebidanan Volume 4 Nomor 2.
ISSN : 2873-3321.
Hidayat, A.A. 2018. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Salemba Medika : Jakarta.
Natiqotul Fatkhiyah, 2019. Faktor Risiko Kejadian Kista Ovarium Pada Wanita
Usia Reproduksi di RSKIA Kasih Ibu Kota Tegal. BHAMADA, JITK, Vol.
10, No. 1, ISSN :3353-3564.
Prasanti, 2019. Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista Ovarium di RSUD
dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Jurnal Kebidanan Volume 5
Nomor 3. ISSN : 4572-4873.
LAMPIRAN I
Nama :
Alamat :
Nim : 202109024
merugikan bagi saya dan keluarga pasien, sehingga pertanyaan yang akan saya
Responden
46
LAMPIRAN II
LEMBAR OBSERVASI
No. Responden
A. Identitas Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Paritas :
6. Alamat :
B. Siklus Menstruasi
1. <21 Hari
2. >35 Hari
3. Antara 21 – 35 Hari
4. Banyaknya =
C. Kista Ovarium
1. Ya
2. Tidak
47
Frequency Table
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Paritas
Siklus Menstruasi
Kista Ovarium
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Siklus Menstruasi * Kista
33 100.0% 0 .0% 33 100.0%
Ovarium
Kista Ovarium
Ya Tidak Total
Siklus Menstruasi Teratur Count 2 9 11
Expected Count 5.3 5.7 11.0
% within Siklus Menstruasi 18.2% 81.8% 100.0%
% within Kista Ovarium 12.5% 52.9% 33.3%
% of Total 6.1% 27.3% 33.3%
Tidak Teratur Count 14 8 22
Expected Count 10.7 11.3 22.0
% within Siklus Menstruasi 63.6% 36.4% 100.0%
% within Kista Ovarium 87.5% 47.1% 66.7%
% of Total 42.4% 24.2% 66.7%
Total Count 16 17 33
Expected Count 16.0 17.0 33.0
% within Siklus Menstruasi 48.5% 51.5% 100.0%
% within Kista Ovarium 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 48.5% 51.5% 100.0%
49
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.066a 1 .014
Continuity Correction b
4.383 1 .036
Likelihood Ratio 6.445 1 .011
Fisher's Exact Test .026 .017
Linear-by-Linear Association 5.882 1 .015
N of Valid Cases b
33
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,33.
b. Computed only for a 2x2 table
1
MASTER TABEL
Siklus Menstruasi
Umur Kista
No Nama Pendidikan Pekerjaan Paritas
(Tahun) Antara 21-35 Lamanya Hari Sering Sakit Saat Ovarium
Keterangan
Hari Haid Haid