Anda di halaman 1dari 1

Amanda Angelique Annelle S

215110807111023
Sistem Ekonomi dan Kebudayaan

Review “The Hidden Consequences of Credit: An Illustration from Rural Indonesia”


Kredit terkadang dianggap sebagai 'instrumen utama' pembangunan pedesaan. Sejak
1980-an, misalnya, telah terjadi pergeseran umum dari kredit pedesaan yang disponsori negara
menuju pendekatan 'pasar keuangan' (Adams et al., 1984). Kriteria kinerja utama di bawah
'paradigma lama' adalah target keluaran kuantitatif (misalnya jumlah pohon yang ditanam) dan
pertimbangan yang relatif kecil diberikan pada tingkat pengembalian kepada pemberi pinjaman.
Sebaliknya, di bawah 'paradigma baru' perhatian sebagian besar terfokus pada sisi kreditur dan
sejak tahun 1990-an 'keuangan mikro' telah menarik minat yang meningkat, membuka peluang
baru bagi pemberi pinjaman.
Kurangnya minat memahami konsekuensi ekonomi, sosial dan lingkungan mungkin
dapat dijelaskan oleh fakta bahwa hubungan kredit/hutang menghasilkan hasil yang kompleks
dan terkadang kontradiktif, sebagian besar terjadi sebagai efek samping 'tersembunyi' yang tidak
diinginkan. Hubungan kredit/utang adalah kekuatan pendorong mendasar di balik dinamika
kapitalisme yang ditandai dengan dorongan tanpa henti untuk menghitung, berdagang, bekerja,
mengintensifkan dan berkembang. Utang yang meluas tidak hanya menjadi faktor kunci di balik
penguasaan tanah dan tenaga kerja; itu juga telah memupuk disiplin pasar dan diwakili, secara
lebih umum, mekanisme seleksi sosial yang kuat, baik secara perilaku maupun kelembagaan.
Kredit telah melibatkan mitra utang yang lebih ketat yang juga mengakibatkan tekanan
individu dan social yang cukup besar. Di bawah kapitalisme, kredit berbasis bunga dan agunan
berkembang secara dramatis. Ada beberapa konsekuensi yang ‘tersembunyi’ dalam kredit
modern. Awalnya, konsekuensi ini berupa tekanan baru pada debitur: tekanan untuk tetap
pelarut, untuk menghormati batasan waktu, dan untuk mendapatkan keuntungan untuk
mengganti pokok serta membayar bunga. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya dihasilkan dari
'keinginan tak terbatas' orang-orang seperti yang diungkapkan dalam semacam 'dorongan untuk
mendapatkan keuntungan' bawaan yang dimungkinkan melalui kredit investasi. Pertumbuhan
ekonomi juga merupakan hasil utama dari kewajiban untuk mengambil pinjaman dan dari
ancaman gagal bayar yang terus-menerus.

Anda mungkin juga menyukai