Anda di halaman 1dari 6

Perbaikan Atap Gedung ex Imeco dan Penggantian

Rolling Door

METHOD STATEMENT - FIT-OUT WORKS

Doc. No. : P115913


Date : January/2023

Prepared By :

PT. PANJI JAYA


TABLE OF CONTENTS
1. INTRODUCTION............................................................................................3
2. GENERAL......................................................................................................3
3. SCOPE...........................................................................................................3
3.1 PENGINSTALLAN SCAFFOLDING.......................................................3
3.2 PEMASANGAN BRAKET ANGKUR POINT.........................................4
3.3 PENGAPLIKASIAN NO DROP..............................................................5
3.4 PEMBONGKARAN ROLLING DOOR LAMA DAN PEMASANGAN
ROLLING DOOR BARU.........................................................................5

Page 2 of 6
1. INTRODUCTION
Method Statement ini menjelaskan metode kerja aman khusus yang akan digunakan
untuk melaksanakn pekerjaan.(…….pekerjaan apa ?) Memberikan perincian tentang
bagaimana pekerjaan akan dilakukan, masalah dan kontrol Keselamatan dan Kesehatan
yang terlibat.

2. GENERAL
2.1 Penginstallan Scaffolding Untuk Perbaikan Atap
2.2 Pemasangan Scaffolding Untuk Penggantian Rolling Door(dipisah)
2.3 Pemasangan Angkur Point dan Life Line
2.4 Penambalan Atap
2.5 Pembongkaran Rolling Door Lama dan Pemasangan Rolling Door Baru
2.6 Pembongkaran Scaffolding

3. SCOPE
3.1 Penginstallan Scaffolding
3.2.1 Persiapan Kerja
 Pastikan pemasangan dilakukan oleh orang yang berkompeten
(scaffolder yang berlesensi))
 Menyiapkan scaffolding yang akan digunakan (mohon untuk
dilengkapkan scafolding jenis apa dan menggunakan standart apa)
 Koordinasi untuk pemindahan barang yang ada di area kerja
 Memasang sign board dan indikasi pekerjaan, membaricade area
kerja

3.2.2 Pelaksanaan Kerja
 Menentukan letak scaffolding atau mengatur jarak main frame
scaffolding
 Memasang base plat atau jack base diatas landasan yang stabil
 Menyetel kerangka main frame
 Memasang cross brace pada dua sisi agar elemen perancah dapat
berdiri dengan tegak dan tidak goyang
 Menyusun frame vertical berikutnya sampai ketinggian perancah
dianggap cukup, gunakan jack dan u-head untuk mengatur
ketinggiannya
 Ketinggian perancah diatur sesuai dengan ketinggian desain dan
kondisi yang telah direncanakan
3.2.3 Safety
 Melengkapi Surat Izin Kerja Ketinggian yang dikeluarkan oleh HSE
 Pastikan permukaan area scaffolding rata
 Penggunaan bodyharnees( boddy harness nya tipe apa) pada saat
pemasangan scaffolding pada tingkat kedua
 Penggunaan scaffolding tag pada saat install dan sesudah install
scaffolding

Page 3 of 6
 Pemberian skor menggunakan pipa staging sebagai penahan
scaffolding agar lebih kokoh
 Penggunaan helm safety, kacamata safety, sarung tangan kain,
sepatu safety, earplug dan masker.
3.2.4 Setelah Kerja
 Memastikan area kerja dalam keadaan bersih dan rapi
 Memastikan 5S area

3.2 Pemasangan Braket Angkur Point


3.2.1 Persiapan Kerja
 Menyiapkan material braket, bor Batrai, safety kit
 Koordinasi untuk mengosongkan area bawah dari aktifitas pekerja
lain
 Memasang sign board dan memasang indikasi pekerjaan
3.2.2 Pelaksanaan Kerja
 Dengan kondisi body harnes(Type boddy harness nya ? terpasang
pada handreel paling atas scaffolding
 Menempelkan braket angkur pada rabung atap
 Posisikan memegang bor secara tegak lurus dan ujung mata bor
menempel pada bagian screw yang akan di pasangkan ke C rangka
rabung yaitu sebanyak 4 pcs screw
 Pemasangan simpul tali life line (tali simpul model apa ? Untuk tkpk
tk 1 pasti sudah Tau)pada angkur pertama
 Pekerja memasang retractable pada bagian Carabiner Bodyharnes
yang sudah terpasang pada badannya dan mengaitkan hook
retractable pada bagian handreel scaffolding
 Pekerja berjalan menuju 10 meter dari titik awal pemasangan angkur
dan memasang braket angkur point ke 2 lalu mengikat tali lifeline
pada angkur point ke 2
 Pekerja kembali ke posisi scaffolding untuk melepas pengait
retractable dan memesangkan pengait retractable pada tali lifeline
yang sudah terpasang. ( Tali lifeline akan di pasang double sesuai
arahan dari team HSE )
 Pekerjaan pemasangan braket dan tali lifeline selanjutnya dilakukan
dengan metode yang sama pada proses sebelumnya hingga
terpasang sampai angkur point ke 10 dan diikuti pemasangan tali
lifeline yang diikatkan pada setiap angkur.
3.2.3 Safety
 Perhatikan penggunaan braket daan pemasangan screw sudah
benar dan berfungsi maksimal
 Pastikan alat kerja yang digunakan sudah di cek oleh HSE dan dalam
keadaan yang standar
 Perhatikan center point pada saat melakukan pengeboran
 Pemakaian full body harness dan hook dikaitkan pada safetyline
 Penggunaan helm safety, sepatu safety, kacamata safety, sarung
tangan, earplug serta masker.

Page 4 of 6
3.2.4 Setelah Kerja
 Memastikan area kerja dalam keadaan bersih dan rapi
 Memilah sampah sebelum dibuang sesuai dengan jenisnya
 Memastikan 5S area

3.3 Pengaplikasian No Drop


3.3.1 Persiapan Kerja
 Menyiapkan lembaran material No Drop dan serat fiber, bor batrai,
dan kuas.
 Meletakkan peralatan pada area yang aman dan mudah dijangkau
3.3.2 Pelaksanaan Kerja
 Setelah semua braket terpasang dan tali lifeline sudah terpasang ke
semua angkur, pekerja melakukan proses penambalan atap dengan
metode pengerjaan di bagian kanan dan kiri atap pada angkur 9 dan
10 terlebih dahulu.
 Mengaplikasikan serat ke permukaan seng yang rusak dan
mengolesi dengan rata ke seluruh permukaan yang sudah di
tempelkan serat ( dilakukan secara berulang minimal 2 kali lapisan ).
3.3.3 Safety
 Memperhatikan penggunaan full body harness, Hook yang dikaitkan
pada safety life line harus benar benar terpasang dengan baik
 Memperhatikan penggunaan No Drop jangan sampai tumpah ke
permukaan atap dan jatuh ke bawah
 Penggunaan helm safety, kacamata safety, sepatu safety, earplug,
masker serta sarungtangan sesuai kebutuhan.
3.3.4 Setelah Kerja
 Memastikan area kerja dalam keadaan bersih dan rapi
 Memilah sampah yang akan dibuang sesuai dengan jenis sampah
 Tidak meninggalkan kuas dan sebagainya
 Memastikan 5S area

3.4 Pembongkaran dan Pemasangan Rolling Door


3.4.1 Persiapan Kerja
 Menyiapkan peralatan kerja seperti bor listrik, panel ELCB, grinder,
travo las, meteran, dan material yang akan dipasang
 Mengurus izin kerja panas/Hot Work Permit
 Mengurus izin kerja ketinggian/Work At Height
 Koordinasi untuk penutupan akses sementara ( mak 2 hari
penegrjaan )
3.4.2 Pelaksanaan Kerja
 Pemotongan frame rolling door lama.
 Pelepasan daun pintu alumunium rolling door.
 Pemasangan Frame baru dengan proses welding pada sudut siku
frame kiri dan kanan atas.
 Penggerindaan bekas sambungan welding pada frame
 Pemasangan new Rolling Door.

Page 5 of 6
 Pengecatan setidaknya dua lapisan akhir standar untuk
mendapatakan permukaan yang lebih halus
 Periksa kekentalan cat dan hindari gumpalan yang lebih banyak
untuk menahan celah dan retakan pada lapisan cat. Gunakan kuas
cat berkualitas baik untuk menghindari sapuan kuas yang terlihat.
3.4.3 Safety
 Mengatur kotak P3K dilokasi jika terjadi luka ringan
 Penggunaan full body harness pada saat melakukan pengecatan
pada area yang tinggi.
 Menggunakan alat pelindung diri untuk pekerjaan panas sperti
faceshield, sarung tangan khusus las, Kap dan kaca mat alas
 Mempersiapkan fire blanket
 Memjauhkan posisi kaleng cat dan bahan bahan mudah terbakar
( flammable) dari tempat kerja panas.
 Penggunaan helm safety, sepatu safety, kacamata safety, earplug
dan masker N95 pada proses pengecatan.
 Pembuangan limbah B3 berkoordinasi dengan HSE untuk
penyerahan BAP
3.4.4 Setelah Kerja
 Memastikan area kerja dalam keadaan bersih dan rapi
 Menghilangkan tumpahan cat yang ada dan sisa potongan material
besi atau alumunium dibuang pada tempat yang sudah tersedia atau
sesuai arahan user yang diberi izin oleh HSE
 Memilah sampah yang akan dibuang sesuai dengan jenis nya
 Memastikan 5S area

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai