Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

RUTIN 6

“RINGKASAN MATERI”
BAB VI

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tuti Rahayu, M.Si.

DISUSUN OLEH :

NAMA : ROFIE QARDHAWI


NIM : 2183341007
KELAS : REGULER A
MATA KULIAH : ESTETIKA DAN FILSAFAT TARI

PENDIDIKAN TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAGIAN 6
Seni Sebagai Pengalaman

1. Pengalaman Seni

Dengan pengalaman dimaksudkan keterlibatan aktif dalam kesadaran yang


melibatkan kecendekiaan, emosi, dan indera dengan lingkungannya. Dalam ilmu
seni, pengalaman dengan benda seni dinamai pengalaman seni atau pengalaman
estetik atau respon estetik. Pengalaman seni adalah pengalaman yang dialami oleh
penikmat seni atau penanggap seni. Pengalaman seni juga merupakan suatu
pengalaman utuh yang melibatkan perasaaan, pikiran, penginderaan dan berbagai
intuisi manusia. Dalam pengalaman seni, unsur perasaan merupakan kekuatan utama
yang menggerakkan dan mendasari unsur-unsur potensi manusia yang lain.sebuah
karya seni dapat saja melahirkan sebuah kesimpulan pemikiran, tetapi itu terjadi
setelah pengalaman seni selesai.
Benedetto Croce mengatakan bahwa benda seni itu tak ada ; yang ada adalah
pengalaman seni yang ada dalam tiap jiwa penanggap seni. Dengan demikian,
pengalaman seni baru terjadi kalau penanggap aktif membangun atau menciptakan
sendiri pengalamannya terhadap benda seni.

2. Pengalaman artistik

Filsuf Amerika dari aliran Pragmatisme, John Deway, membedakan antara


pengalaman estetik dengan pengalaman artistik.pengalaman estetik atau pengalaman
seni lebih tertuju pada kegiatan apresiasi penanggap seni, penerima seni, atau
apresiator seni. Jadi, pengalaman seni , bila dilakukan sebagai dasar penciptaan karya
seni, dinamai pengalaman artistik.
Kendali pengalaman artistik dalam penciptaan karya seni adalah pengalaman
estetiknya. Dalam proses penciptaan, seorang seniman baru akan menyatakan
kerjanya selesai apabila yang diungkapkannya telah sesuai dengan pengalaman
estetiknya. Pengalaman seni bagi seorang seniman, pencipta, dan pembuat seni amat
menentukan dalam proses pengalaman artistiknya.
Pengalaman seni yang baru dalam unsur perasaan, pemikiran, kenyataan baru bawah
sadar pengalaman manusia, cara mengindera kenyataan secara lain, adalah wujud
yang harus ditemukan lewat perjuangan dan kerja keras seniman. Pengalaman artistik
menunjukkan bahwa kerja penciptaan seni adalah kerja keras kreativitas yang bukan
main-main. Seorang seniman itu laboraturiumnya adalah dirinya sendiri. Salah-salah
bereksperimen dapat merusak laboraturiumnya itu.

3. Pengalaman seni intrinsik-ekstrinsik

Dalam setiap karya seni (yang berupa wujud kebendaan – artinya terindera) terdapat
dua aspek utama, yakni aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik. Intrinsik seni dibentuk
oleh medium atau material seninya. Tetapi, penggunaan bahan material seni tadi
dilandasi oleh niat ekstrinsiknya, yakni gagasan, pikiran, dan perasaan seniman. Jadi,
tak mungkin memisahkan aspek intrinsik dari aspek ekstrinsiknya. Unsur ekstrinsik
dalam seni (gagasan dan perasaan) hanya dapat ditangkap oleh orang lain melalui
perwujudan intrinsiknya.
Gagasan atau unsur ektrinsik seni itu diungkapkan dengan mediumnya dalam wujud
tertentu. Gagasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk murni intrinsiknya saja,
misalnya dengan alunan nada tertentu atau dengan kombinasi warna dalam bentuk-
bentuk tertentu. Sebuah karya seni yang besar bisa di tolak masyarakat hanya karena
pencarian nilai-nilai pragmatis didalamnya. Maka, dianjurkan agar penikmatan karya
seni menjauhkan diri dari kepentingan pragmatis. Dan inilah yang dinamakan jarak
seni.
Pada dasarnya seorang penikmat seni, dalam arti memiliki pengalaman seni atas
sebuah karya seni, dengan sendirinya seorang seniman pula, karena ia ikut
menciptakan makna ekstrinsik seninya. Tetapi, dalam hal ini orang tak bisa dengan
semena-mena menafsirkan makna ekstrinsik karena ia terikat pada fakta objektif
benda seni itu sendiri. Ia hanya bisa mencari makna ekstrinsiknya melalui ungkapan
intrinsik seninya. Dan intrinsik seni ini tak bisa dimanupulasi karena bendanya
memang seperti itu.
4. Kesalahan penafsiran maksud seni
Sesuatu yang dapat menggerakkan perasaan dan pemikiran dari suatu karya layak
disebut seni. Seni adalah sebuah dinamika dalam suatu keutuhan pengalaman.
Sesuatu yang indahlah yang menggerakkan jiwa manusia, dan gerak jiwa itu
berenang dalam kebebasannya sendiri dalam suasana permainan yang tanpa beban.
Tugas seniman adalah menciptakan karya seni. Karya seni itu lahir dari pengalaman
artistiknya. Dan tugas penerima seni adalah menghayati karya itu lewat
penginderaannya yang langsung menggerakan syaraf perasaannya dan pemikirannya.

5. Selera seni
Pengalaman seni seseorang ditentukan oleh faktor pendidikan (pengetahuan),
pengalaman, dan kepekaan. Menurut croce, pengalaman seni seniman dan
pengalaman seni penanggap haruslah identik. Pada seniman, hal itu disebutnya
sebagai genius, sedangkan pada penanggap seni disebutnya selera.
Yang disebut selera dalam seni sebenarnya bukanlah masalah berbedanya cara
pandang seni atau aliran seni. Sebab, kaum relatifis pun dapat berbeda pendapat
tentang berbagai karya sejenis dengan karya Basuki Abdullah dan Affandi. Orang
yang berselera seni baik dan tinggi dapat menghargai nilai-nilai seni yang tak
berkenan dengan seleranya sendiri, karena dia seorang relatifis yang punya
pengetahuan tinggi terhadap seni. Dalam hal ini brlaku hukun berikut : selera tak
dapat diperdebatkan.

6. Pengalaman seni dan kepentingan pribadi


Nilai itu sifatnya subjektif, juga nilai seni. Nilai seni berada di dalam batin seseorang
yang ketika menemukan nilai-nilai itu dalam sebuah benda akan merasa senang,
puas, bahagia, sempurna, penuh, bersih. Karena nilai itu subjektif, maka kepentingan
pribadi menjadi amat berperan dalam pengalaman seninya.
Nilai-nilai subjektif yang amat khas pada seorang individu itu bekerja dalam
kepentingan atau tekanan yang berbeda-beda selama proses pengalaman seninya.
Jadi, penilaian orang terhadap sebuah karya seni sebenarnya menggambarkan
kekayaan atau kemiskinan sistem nilai si pengamat atau penikmat seni. Penjelasan
pengalaman tanpa fakta adalah penipuan diri. Seni memang subjektif, tetapi
penjelasannya harus objektif, sesuai dengan fakta karya seni itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai