RUTIN 6
“RINGKASAN MATERI”
BAB VI
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tuti Rahayu, M.Si.
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN TARI
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAGIAN 6
Seni Sebagai Pengalaman
1. Pengalaman Seni
2. Pengalaman artistik
Dalam setiap karya seni (yang berupa wujud kebendaan – artinya terindera) terdapat
dua aspek utama, yakni aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik. Intrinsik seni dibentuk
oleh medium atau material seninya. Tetapi, penggunaan bahan material seni tadi
dilandasi oleh niat ekstrinsiknya, yakni gagasan, pikiran, dan perasaan seniman. Jadi,
tak mungkin memisahkan aspek intrinsik dari aspek ekstrinsiknya. Unsur ekstrinsik
dalam seni (gagasan dan perasaan) hanya dapat ditangkap oleh orang lain melalui
perwujudan intrinsiknya.
Gagasan atau unsur ektrinsik seni itu diungkapkan dengan mediumnya dalam wujud
tertentu. Gagasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk murni intrinsiknya saja,
misalnya dengan alunan nada tertentu atau dengan kombinasi warna dalam bentuk-
bentuk tertentu. Sebuah karya seni yang besar bisa di tolak masyarakat hanya karena
pencarian nilai-nilai pragmatis didalamnya. Maka, dianjurkan agar penikmatan karya
seni menjauhkan diri dari kepentingan pragmatis. Dan inilah yang dinamakan jarak
seni.
Pada dasarnya seorang penikmat seni, dalam arti memiliki pengalaman seni atas
sebuah karya seni, dengan sendirinya seorang seniman pula, karena ia ikut
menciptakan makna ekstrinsik seninya. Tetapi, dalam hal ini orang tak bisa dengan
semena-mena menafsirkan makna ekstrinsik karena ia terikat pada fakta objektif
benda seni itu sendiri. Ia hanya bisa mencari makna ekstrinsiknya melalui ungkapan
intrinsik seninya. Dan intrinsik seni ini tak bisa dimanupulasi karena bendanya
memang seperti itu.
4. Kesalahan penafsiran maksud seni
Sesuatu yang dapat menggerakkan perasaan dan pemikiran dari suatu karya layak
disebut seni. Seni adalah sebuah dinamika dalam suatu keutuhan pengalaman.
Sesuatu yang indahlah yang menggerakkan jiwa manusia, dan gerak jiwa itu
berenang dalam kebebasannya sendiri dalam suasana permainan yang tanpa beban.
Tugas seniman adalah menciptakan karya seni. Karya seni itu lahir dari pengalaman
artistiknya. Dan tugas penerima seni adalah menghayati karya itu lewat
penginderaannya yang langsung menggerakan syaraf perasaannya dan pemikirannya.
5. Selera seni
Pengalaman seni seseorang ditentukan oleh faktor pendidikan (pengetahuan),
pengalaman, dan kepekaan. Menurut croce, pengalaman seni seniman dan
pengalaman seni penanggap haruslah identik. Pada seniman, hal itu disebutnya
sebagai genius, sedangkan pada penanggap seni disebutnya selera.
Yang disebut selera dalam seni sebenarnya bukanlah masalah berbedanya cara
pandang seni atau aliran seni. Sebab, kaum relatifis pun dapat berbeda pendapat
tentang berbagai karya sejenis dengan karya Basuki Abdullah dan Affandi. Orang
yang berselera seni baik dan tinggi dapat menghargai nilai-nilai seni yang tak
berkenan dengan seleranya sendiri, karena dia seorang relatifis yang punya
pengetahuan tinggi terhadap seni. Dalam hal ini brlaku hukun berikut : selera tak
dapat diperdebatkan.