Anda di halaman 1dari 23

Refleksi Pancasila sebagai Paradigma

Kehidupan dalam Bermasyarakat,


Berbangsa, dan Bernegara
Ameliora Dwi Astani
Paradigma
Para → disamping
deigma → model, teladan, ideal
Thomas S. Khun : pangkal atau sumber sekaligus wadah dari mana
suatu disiplin ilmu dianggap bermula dan diharapkan akan terus
mengalir

Heddy → Paradigma sebagai seperangkat konsep yang berhubungan satu


sama lain dan berfungsi untuk memahami, menafsirkan dan menjelaskan
kenyataan dan/atau masalah yang dihadapi.

Paradigma → satu set asumsi penyederhanaan dan teori


informal yang menggambarkan bagaimana dunia bekerja serta
menyediakan kerangka acuan untuk memandang kehidupan
dunia
menempatkan Pancasila sebagai Paradigma

Mengakui bahwa nilai-nilai dasar Pancasila secara normative menjadi


kerangka acuan setiap aspek pembangunan nasional di Indonesia
Tujuan
Pembangunan
Nasional Indonesia

Dalam mencapai Tujuan


pembangunan nasional, maka
aspek pembangunan nasional
harus berlandaskan nilai-nilai
Pancasila
Tujuan Negara
Tujuan Negara
hukum Materiil
hukum formal Tujuan
Internasional
Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Nasional
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai instrument utama dan
pedoman arah pembangunan

Penggalian nilai-nilai harus dikembalikan pada konteks hakikat manusia


sebagai monopluralis

Karena itu pembangunan harus meliputi aspek jiwa (akal rasa, dan
kehendak/keinginan) + aspek rasa/jasmani, aspek individu, aspek makhluk
social, aspek pribadi, dan aspek kehidupan keTuhanan
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Rencana Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional dilakukan
oleh semua komponen bangsa
berdasarkan demokrasi dengan Kebersamaan; Keadilan; Keberlanjutan; berwawasan
prinsip; → lingkungan, ; serta kemandirian dengan menjaga
keseimbanan dan kesatuan nasional.

Pancasila sebagai Paradigma


Pembangunan Nasional
RPJP
UU tersebut juga mengatur mengenai
RKP
pembagian perencanaan pembangunan
nasional RPJM
Pancasila sebagai Paradigma Harus
Pembangunan Politik
berdasarkan
tuntutan HAM

Manusia/Rakyat ditempatkan sebagai subjek/pelaku politik.


Kekuasaan tertinggi berasal dari rakyat

PENGEMBANGAN SISTEM POLITIK → harus berdasarkan asas Kerakyatan (sila ke-5)


Pengembangan selanjutnya → asas-asas moral nilai Pancasila (Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, dan Keadilan)

Terciptalah perilaku berpolitik yang santun dan bermoral


Implementasinya…
1. Penerapan dan pelaksanaan keadilan social mencakup keadilan politik, budaya,
agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari
2. Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) dalam pengambilan keputusan
3. Melaksanakan keadilan social dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan
konsep mempertahankan persatuan
4. Dalam mencapai tujuan keadilan menggunakan pendekatanan yang adil dan
beradab
5. Nilai-nilai keadilan social, demokrasi, persatuan dan kemanusiaan bersumber
pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
RPJP Nasional
Misi untuk mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum dan berkeadilan

01 Terciptanya supremasi hukum dan penegakan HAM yang bersumber pada


Pancasila dan UUD 1945

02 Menciptakan landasan konstitusional untuk memperkuat kelembagaan


demokrasi

03 Memperkuat peran masyarakat dan parpol dalam kehidupan politik

04 Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yg menitikberatkan pada


prinsip toleransi, non-diskriminasi dan kemitraan

05 Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan


Upaya untuk mewujudkan Indonesia yang
demokratis dan adil

1. Memantapkan demokrasi yang lebih kokoh di dalam Lembaga


2. Memperkuat peran masyarakat sipil → proses partisipasi dengan pendekatan
bottom up (melibatkan berbagai lapisan masyarakat)
3. Menumbuhkan masyarakat tanggap-sukarel yang sejalan dengan makna
gotong royong
4. Memperkuat kualitas desentralisasi dalam otonomi daerah
5. Menjamin perkembangan dan kebebasa media dalam mengomunikasikan
kepentingan masyarakat.
Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Ekonomi
Sistem perekonomian
dengan pijakan dasar berupa
Sistem ekonomi Pancasila.
orde baru Sistem ekonomi
Pasca reformasi Mengacu pada sila ke-4
Pemusatan kekuasaan dan (prinsip kerakyatan dan
keputusan nasional ada di Berorientasi pada system musyawarah)
tangan penguasan dan ekonomi kerakyatan dan
kelompok tertentu mempercepat proses Perekonomian dengan
pemulihan ekonomi tujuan humanistik demi
kesejahteraan masyarakat
• Tidak tahan krisis. secara luas
• Hanya ekonomi kecil-menengah
yang bertahan (ekonomi Sistem ekonomi
kerakyatan) kerakyatan
harkat dan martabat
Pancasila sebagai manusia ↑
Paradigma Sosial-Budaya MENJADI MANUSIA YANG
berbudaya dan beradab.

Perlu pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman budaya

Agar dapat menegah timbulnya kesejangan,


kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan
social
Pancasila sebagai Paradigma
Pembangunan Hankam
Salah satu tujuan nasional → melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia

Perlindungan dari acaman secara


fisik/non fisik

Bukan hanya tanggung jawab penyelenggara negara, namun seluruh elemen


masyarakat (sishankamrata).
Paradigma Reformasi
Reformasi → bertujuan untuk
mengembalikan/memperbaiki tatanan kenegaraan ke
arah sumber nilai kehidupan Bersama (Pancasila)
21 Mei 98’
1997 : Krisis Presiden lengser
Orde Baru :
ekonomi
Penerapan system
Birokratik Otoritaian
Nilai tukar Rupiah ↓
Pemerintahan
Praktek KKN ↑
Konsentrasi kekuasaan Masyarakat mulai anti transisi B.J.
dan pembuatan pemerintah Habibie
keputusan yang
terpusat pada
• Perubahan 5 paket
penguasan dan gol.
undang-undang
tertentu
politik
• Reformasi ekonomi
• Reformasi
kelembagaan
melalui pemilu
Reformasi
Tuntutan masyarakat di awal reformasi
1. Amandemen UUD 1945
2. Menghapus dwifungsi ABRI
3. Menegakkan supremasi hukum
4. Melakukan desentralisasi dan hubungan adil antara pusat dan
daerah otonom
5. Mewujudkan kebebasan pers
6. Mewujudkan kehidupan demokrasi
Reformasi : Format ulang
Suatu Gerakan reformasi memiliki beberapa syarat;

1. Dilakukan karena adanya suatu penyimpangan


2. Harus dilakukan dengan suatu cita-cita/landasan yang jelas → Pancasila
3. Dilakukan berdasarkan kerangka structural tertentu (UUD 1945)
4. Dilakukan ke arah suatu perubahan yang lebih baik dalam segala aspek
(politik, ekonomi, social, budaya, agama)
5. Dilakukan berdasarkan suatu dasar moral etika sebagai manusia yang
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa serta terjaminnya persatuan-kesatuan
bangsa
Reformasi Hukum
Perubahan hukum harus
tetap mengacu pada
Pancasila sebagai staatsfundametal norm
Pancasila sebagai
Sumber dari segala sumber hukum kerangka berpikirnya
1. Formal : ditinjau dari bentuk dan tata cara
penyusunan hukum (UU, Permen, Perda, dsb.)
2. Material : Menentukan materi/isi suatu norma
hukum (KUHP dsb)
→ Semisal ada ketidak serasian antara hukum dan
norma maka terjadi inkonstitusionalitas dan ketidak
legalan
Reformasi Politik

Mengembalikan nilai demokrasi ke dalam kehidupan politik


1. Kedaulatan tertinggi dipegang oleh rakyat
2. Kedaulatan rakyat dijalankan oleh MPR (sebagai perwakilan rakyat)
3. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR
4. Produk hukum yang dihasilkan oleh Presiden, sendiri/Bersama Lembaga lain
beradi dibawah MPR

MPR → Pasal 2 UUD 1945


Reformasi Ekonomi

Selama masa orde baru kebijakasanaan terkait ekonomi hanya berfokus


pada pertumbuhan danmengabaikan prisip kesejahteraan masyarakat.

Subsidi pemerintah hanya dirasakan sebagian golongan

Rakyat Kecil? Bertahan dengan ekonomi yang berbasis usaha rakyat.


Upaya untuk mewujudkan perekonomian
kerakyatan

1. Mengembalikan kepercayaan rakyat kepada pemerintah (menghilangkan KKN


dan menegakkan hukum)
2. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi → menciptakan kondisi
kepastian usaha
3. Transformasi struktur untuk memperkuat perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai