Anda di halaman 1dari 15

PEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QUR’AN:

Metode Mengeja Huruf Hijaiyah sambil Bernyanyi pada TPA


Nurul Iman Desa Tanjung Lapang Kab. Malinau

Karya Tulis Ilmiah ini dipersembahkan dalam rangka pemilihan Penyuluh Agama
Islam Award tahun 2023

DISUSUN OLEH
ANDRI MUHAJIR S.E
PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
KEC. MALINAU BARAT KAB.MALINAU
TAHUN 2023
PEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QUR’AN:
Metode Mengeja Huruf Hijaiyah sambil Bernyanyi pada TKA-TPA Nurul
Iman Desa Tanjung Lapang Kab. Malinau

A. Pendahuluan
Problematika buta aksara khususnya untuk kemampuan membaca Al-Quran
semakin meningkat di Indonesia dan menjadi perhatian bagi banyak pihak. Pada
sudut pandang lainnya, meningkatnya kuantitas Lembaga Pendidikan Islam,
terutama Lembaga baca tulis Al-Quran, sejauh ini justru belum memberi efek yang
begitu signifikan terutama dalam mengatasi problem membaca Al-Quran di
indonesia1. Berdasarkan data Institut Ilmu Al Qur'an (IIQ) Jakarta menunjukkan
sebanyak 72% dari jumlah umat Islam belum melek huruf Al Qur'an. Angka ini
lebih besar daripada data BPS di tahun 2018 yang menyebut umat Islam yang buta
huruf Al Qur'an mencapai 53,57%2.
Mempelajari Al-Qur’an tidak sekedar aktivitas menuntut dan mencari ilmu
pengetahuan biasa bagi ummat Islam, melainkan ia merupakan suatu Ibadah. Dan
oleh sebab itu, membacanya tidak saja dilakukan oleh orang dewasa saja melainkan
juga bagi anak-anak terutama yang masih dalam proses mempelajarinya, namun
juga diamalkan oleh umat Islam di pelbagai jenjang usia. Pembacaan Al-Qur’an
dimulai dengan pengentasan buta aksara yang harus ditangani dengan serius oleh
pemerintah dan masyarakat3. Salah satu peran pemerintah melalui Kementerian
Agama adalah dengan menunjuk seseorang untuk melaksanakan bimbingan
keagamaan atau yang disebut dengan sebutan Penyuluh Agama Islam (PAI).
Tanjung Lapang adalah Desa yang terletak di Kecamatan Malinau Barat,
Kab. Malinau, Kalimantan Utara. Status sosial yang menunjukkan warga Desa
Tanjung Lapang mayoritas seorang muallaf menjadikan anak-anak usia dini di desa
tersebut masih minim pemahaman baca tulis Al-Qur’an. Pembelajaran baca tulis

1
Andi Rahmat, Upaya Mengatasi Buta Aksara Al-Qur’an di Kec. Tanate Riattang Timur Kabupaten Bone.
Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.7, No.1, 2022
2
https://iiq.ac.id/berita/hasil-riset-angka-buta-aksara-al-quran-di-indonesia-tinggi-sebegini/
3
M.Quraish Shihab. “membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.
Cet.XII,(Bandung:Mizan).1996.

1
Al-Qur’an sejak dini merupakan hal yang utama dalam tumbuh kembang anak.
Walaupun usia dini merupakan fase yang sangat efektif dalam mempengaruhi
proses belajar. Namun, anak tetap membutuhkan waktu untuk bermain. Salah satu
metode belajar Al-Qur’an yang dapat diterapkan adalah mengeja huruf hijaiyah
sambil bernyanyi.
Melalui TKA-TPA Nurul Iman yang menerapkan metode mengeja huruf
hijaiyah sambil bernyanyui diharapkan anak-anak senang dalam belajar membaca
Al-Qur’an. Selain itu, belajar sambal bernyanyi akan membuat anak-anak senang
dan tidak bosan dalam belajar huruf hijaiyah. Sehingga kedepannya dapat
mengurangi buta aksara Al-Qur’an pada anak usia dini.
B. Hakikat Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah adalah huruf yang terdapat dalam Al-Qur’an, di dalam
mushaf Al-Qur’an terdapat tanda-tanda disekitar huruf hijaiyah, tanda tersebut
untuk memudahkan membaca Al-Qur’an. Huruf pertama dalam abjad bahasa Arab
sebenarnya adalah hamzah, tetapi karena alif biasanya adalah pembawa hamzah,
maka ditentukanlah alif sebagai huruf pertama dalam urutan abjad4. Dalam proses
pembelajaran huruf hijaiyah ini dapat dilakukan dengan mengenali materi dasar
huruf hijaiyah. Materi dasar ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu dengan
mengenal makhraj dan sifat-sifat huruf hijaiyah.
Kedua materi dasar ini adalah pokok utama untuk pengenalan huruf
hijaiyah. Tanpa mengenal terlebih dahulu makhraj dan sifat-sifat huruf hijaiyah ini
kemungkinan besar terdapat kekeliruan dalam membaca Al-Qur’an. Adapun huruf-
huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an berjumlah 30 huruf, yaitu:

No Huruf-Huruf Hijaiyah
1 ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ث‬ ‫ج‬
2 ‫ح‬ ‫خ‬ ‫د‬ ‫ذ‬ ‫ر‬
3 ‫ز‬ ‫س‬ ‫ش‬ ‫ص‬ ‫ض‬

4
Ahmad Juaeni Abdurrahman, Satu Setengah jam Lancar Membaca Al-Qur’an (Jakarta:Karya Media).

2
4 ‫ط‬ ‫ظ‬ ‫ع‬ ‫غ‬ ‫ف‬
5 ‫ق‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ن‬
6 ‫و‬ ‫ۿ‬ ‫ﻻ‬ ‫ء‬ ‫ي‬

Huruf hijaiyah 30 tersebut diatas mempunyai 2 jenis, yaitu :


1. Asmaul Huruf (nama-nama huruf)
Asmaul huruf adalah nama-namanya huruf itu sendiri, yang terbagi menjadi
tiga kelompok, diantaranya :
a. Huruf yang mempunyai dua nama, jumlahnya ada dua belas huruf
b. Huruf yang hanya mempunyai satu nama
c. Huruf yang mempunyai empat nama
2. Musammayatul huruf (yang dinamai huruf)
Yang dimaksud dengan Musammayatul huruf adalah huruf-huruf yang
sudah diberi harokat, sehingga mempunyai ketentuan-ketentuan cara membacanya,
apakah huruf tersebut hidup atau mati, jika hidup dibaca secara fathah sehinggg
berbunyi “a” atau secara kasroh sehingga berbunyi “i” atau juga secara dommah
yang berbunyi “u”5
Huruf hijaiyah terdiri dari dua kata yaitu huruf dan hijaiyah. Huruf adalah
bentuk jamak dari al-harfu. yang berarti bagian terkecil dari lafal yang tidak dapat
membentuk makna tersendiri kecuali harus dirangkai dengan huruf lain. Huruf
dalam bahasa Arab disebut hijaiyah. Asal mulanya berasal dari perkembangan
sistem huruf di Mediteriania kuno yang dapat dilacak sudah mulai sejak peradaban
Mesir muncul6.
Seseorang memerlukan suatu keterampilan atau potensi yang harus
dikembangkan ketika membaca huruf hijaiyah. Jika potensi yang dimiliki oleh
seseorang tidak dilatih secara kontinyu dan konsisten, maka potensi tersebut
menjadi hilang secara perlahan-lahan. Pada dasarnya setiap orang telah memiliki
keterampilan dan potensi dalam membaca, hanya saja keterampilan dan potensi

5
Ridhoul Wahidi. Cara Praktis Belajar Tajwid,(Yogyakarta:Interpena.2012).Hal.5
6
Firda Firdaus. Pintar dan Lancar Membaca Huruf Hijaiyah. (Jakarta;Cikal Aksara.2018).hal30

3
yang dimiliki harus dikembangkan. Oleh karena itu, kemampuan dalam membaca
merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan
keterampilan7. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca huruf hijaiyah
adalah kemampuan seseorang untuk melafal huruf-huruf alfabet Arab yang terdapat
dalam Alquran.
Huruf hijaiyah mempunyai peranan penting dalam penulisan Al-
Qur,an,karena huruf hijaiyah sebagai dasar dalam penulisan Al-Qur’an.Maka dari
itu semua umat islam harus mengenalnya.Huruf hijaiyah dijadikan dasar dari
pembentukan kata dan kalimat dalam bahasa Arab.huruf hijaiyah ini di ambil dari
bahasa Arab yang memiliki arti ejaan atau mengeja. Apabila dalam belajar
membaca Al-Qur’an tidak mengetahui huruf -huruf hijaiyah kemungkinan besar
akan mengalami kesulitan dalam mengucapkan bacaan yang sesuai dengan
makrojul hurufnya.terlebih akan mengalami kesulitan dalam mempelajari ilmu
tajwijnya.sebagai contoh mempelajari hukum nun mati atau tanwin apabila bertemu
dengan salah satu huruf hijaiyah.
Ketika membaca Al-Qur’an ,Umat muslim memiliki kewajiban untuk
memahami tanda bacanya,tujuannya agar tidak terjadi kesalahan makna ketika
membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Tanda baca pada Al-Qur’an tersebut dikenal dengan
istilah harokat ,yang digunakan untuk menjelaskan pengucapan huruf-huruf
hijaiyah.pada dasarnya macam-macam harokat merupakan simbol atau tanda baca
yang di tulis diatas maupun dibawah huruf hijaiyah.
Harokat memiliki beberapa jenis,diantaranya adalah:
1.Fatkhah ( ◌َ )

2.kasroh ( ◌ِ )

3.Dhomah ( ُ◌ )

4.Tanwin ( ٌ◌◌ٍ ً◌ )

5.Sukun /mati ( ◌ْ )

6.Syaddah/tasydid ( ◌ّ )

7
Ahmad Annuri, “Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar Cet.ke 9.2016). Hal.9

4
Pada umumnya huruf hijaiyah melambangkan huruf konsonan saja,tanpa
vokal.Sehingga harokat digunakan sebagai penjelas pengucapan,dalam bahasa
Arab melambangkan vokal yang mengikuti huruf hijaiyah.dengan demikian
harokat dipakai untuk mempermudah cara membaca huruf-huruf hijaiyah bagi
orang awam,pemula maupun pelajar.biasanya di tulis pada buku-buku pelajaran
hingga penulisan Al-Qur’an.

Berikut ini adalah contoh huruf hijaiyah yang sudah diberi harokat fatkhah
‫َا َب َت َث َج َح خَ َد َذ َر َز َس َش َص َض َط َظ َع غَ َف َق كَ َل َم َن َو ۿ َﻻ َء َي‬
Selain tanda baca yang telah di jelaskan di atas ada pula harokat tanda baca
yang melambangkan bahwa huruf hijaiyah tersebut harus di baca panjang.tanda
baca tersebut dilambangkan dengan menggunakan huruf alif ( ‫ا‬ ),Wawu sukun

( ‫ْو‬ ) ,serta ya’ sukun( ‫) ْى‬. Apabila ada harokat fathah bertemu dengan huruf alif,
harokat dhomah bertemu dengan huruf Wawu mati dan harokat kasroh bertemu
dengan ya’ mati maka hukum bacaannya adalah dibaca panjang 2 harokat disebut
juga dengan mad thobii.
Contoh
‫ﺑُ ْﻮ ُﻛ ْﻮ‬ ‫َ َوا‬ ‫ُس َﲀ‬ ‫َس َيا‬
‫ُﻣ ْﻮدَا‬ ‫ﺑ ْ ٍُﲑ ْو‬ ‫َس َيا‬ ‫َ ُج ْﻮ‬
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal
huruf hijaiyah adalah penguasaan mengenal makhorijul huruf yaitu tempat
keluarnya huruf dan bunyi dari huruf hijaiyah yang berjumlah 30, berdasarkan
bentuk, bunyi dan konteksnya dari bahasa yang digunakan dalam hal ini bahasa
Alquran. Dari sini kita bisa pahami bahwa dengan menghafal dan memahami huruf-
huruf hijaiyah akan mempermudah anak-anak belajar membaca Al-Qur’an sesuai
dengan makhrojul hurufnya dan sesuai dengan kaidah –kaidah hukum tajwid yang
ada.

5
C. Urgensi Pembelajaran Al-Qur’an pada Anak Usia Dini
Pengertian anak berdasarkan dimensi usia kronologis sebagaimana
dikemukakan national Association For The Education For Young Children (
NAEYC) bahwa Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8
tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak.
Penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri,
TK dan SD,8 sedangkan pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang lebih
baik9.
Pembelajaran Al-Qur’an menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan
cara membaca, menulis, dan memahami Al-Qur’an. Suatu pembelajaran yang
selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan manusia untuk mendapat
kebahagian dunia dan akhirat, sedangkan pembelajaran Al-Qur’an yang dilakukan
pada anak usia dini, seperti hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Ibnu Najjar
dari sahabat Ali ra, bahwa Nabi saw bersabda.
َ◌‫ﺑَ ْ ِھِ َو ِﻗ َﺮا َء ِة ْاﻟ ُﻘ ْﺮان‬ ِ‫ِدﺑُ ْﻮ ْو َﻻد ُ َْﰼ َ َﲆ ﺛَ َﻼ ِث ِﺧ َﺼا ًل َﺣ ِﺐ ن َ ِ ِ ُ ْﲂ َو ُﺣ ِﺐ ْھل‬
Artinya: “Ajarkanlah anak-anak kalian dalma tiga hal: mencintai Nabi
kalian, mencintai keluarga Nabi dan membaa Al-Qur’an” (HR Thabrani
dan Ibn Majah)

Pembelajaran Al-Qur’an pada anak usia dini dimaksud adalah memberika


rangsangan bagi anak untuk belajar Al-Qur’an dengan metode yang sesuai.
Optimalisasi kecerdasan dimungkinkan apabila sejak usia dini anak telah
mendapatkan stimulasi yang tepat untuk perkembangan otak 10. Dalam Islam anak
adalah amanah di tangan orang tua, yang harus dijaga dan dirawat. Anak dititipkan
Allah pada orang tuanya selama beberapa waktu, agar mereka merawat hak-hak
Allah, serta mengarahkannya pada syari’at Islam dan hukum-hukum Nya 11. Inilah
hak Allah terhadap kedua orang tuanya, atau sebaliknya menjadi kewajiban orang

8
Safrudin Aziz, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kalimedia,2017).Hal.1
9
Nana Syaodikh Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Remaja Rosidakarya:Bandaung,2004).Hal.156
10
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidika Islam, (Jakarta:Logos Wacana ilmu,1999).Hal.3
11
Mansur, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Global Pustaka utama,2001).Hal.74

6
tua terhadap anaknya yang harus dipenuhi, maka fungsi orang tua adalah
memberikan pendidikan yang baik, serta kedisiplinan pengajaran untuk anak-
anaknya sejak usia dini.
Perlu dipahami belajar pada anak usia dini bukan berorientasi untuk
mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis, berhitung dan
pengusaan pengetahuan lain yang sifatnya akademis. Orientasi belajar pada anak
usia dini yang sesungguhnya adalah mengembangkan rasa senang untuk belajar
mencari tahu, mencoba, membuat gagasan, menemukan, menggunakan segala hal
yang ada di sekitarnya12.
Maka selayaknya konsep pembelajaran Al-Qur’an untuk usia dini dirancang
dalam bentuk bermain. Intinya, bermain adalah belajar dan belajar adalah bermain.
Anak belajar melalui bermain, bermain yang menyenangkan. Menyanyi merupakan
suatu kegiatan yang menyenagnkan bagi anak sebab dengan bernyanyi anak dapat
mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya. Menyanyi selain menyenangkan
dapat pula digunakan untuk meningkatkan daya ingat anak karena dengan
menyanyi atau mendengarkan music, konsentrasi anak dapat meningkat 13.
D. Metode Mengenal Huruf Hijaiyah sambil Bernyanyi
Bernyanyi adalah kegiatan musik yang fundamental, karena anak dapat
mendengar melalui inderanya sendiri, menyuarakan bergam tinggi nada dan irama
music dengan suaranya sendiri. Melalui bernyanyi bersama anak dapat mengalami
pengalaman yang berharga dan menyenangkan, melalui bernyanyi anak lebih cepat
menghafal dan dapat memperkaya perbendaharaan kata14.
Sementara Mafaat bernyanyi bagi anak anak menurut Rasyid adlah sebagai
berikut15:
1. Mendengarkan menikmati nyanyian
2. Mengalami rasa senang ketika bernyanyi bersama
3. mengungkapkan pikiran, perasaan dan suasana hati
4. belajar mengedalikan suara

12
SDirektorat PAUD.Seri Panduan PAUD. Main Keaksaraan.2009.
13
Ardy Wiyani. Bina Karakter Anak Usia Dini. (Yogyakarta:Ar-Ruz Media, 2013).Hal.56
14
Ahmad Mahmud. Musik dan Anak. (Departemen Pendidikan dan kebudayaan.1996)
15
Rasyid Hildayani. Psikologi Perkembangan Anak (Jakarta:Universitas Terbuka.2005)

7
5. Mengekspresikan rasa dalm diri
6. kemampuan memperagakan
7. kemampuan berkreativitas.
Penilitan dari Sri Sundari pada tahun 2021 terkait kemampuan mengenal
huruf hijaiyah melalui metode bernyanyi pada anak kelompok TK Kuncup Mekar
Surabaya, ditemukan bahwa penerapan kegiatan bernyanyi dapat meningkatkan
kemampuan mengenal huruf pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini juga
16
mendukung hasil riset dari Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an yang
melakukan penilitian penerpan metode bernyanyi dalam pengenalan huruf hijaiyah
pada TKQ B Darul Istiqomah Kebon Jeruk, yang mendapat kesimpulan bahwa
penerapan metode bernyanyi dalam pengenalan huruf hijaiyah dan kemampuan
guru dalma mengajar meningkat menjadi lebih baik17.
Untuk mempermudah dalam proses belajar dan mengajar penulis mencoba
menggunakan metode yang mudah dan menyenangkan bagi anak-anak,yaitu
dengan mengeja huruf hijaiyah sambil bernyanyi. Dalam hal ini penulis terinspirasi
dengan syair lagu anak-anak tingkat sekolah dasar sebagai berikut:
SAYA PIKIR-SAYA RASA-SAYA BISA
TANGAN KE ATAS MENGGAPAI BINTANG
TANGAN KE SAMPING BURUNGNYA TERBANG
TANGAN KE DEPAN IKAN BERENANG
SIAP BELAJAR PENUH SEMANGAT
TEPUK JARI 1
TEPUK JARI 2
TEPUK JARI 3
TEPUK JARI 4
TEPUK JARI 5
DIGABUNG SEMUA SATU DUA TIGA MARI KITA BERDO’A

16
Sri Sundari, “Meningkatkan Kemampuan mengenal Huruf mellaui metode bernyanyi pada Anak kelompok di
Tk Kuncup Mekar Surabaya. Jurnal Pendidikan. Uiversitas Negeri Surabaya.
17
Skripsi.Masamah.Penerapan Metode Bernyanyi dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah Pada Anak Usia Dini.
Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an

8
Syair lagu diatas dapat di ganti dengan huruf –huruf hijaiyah.sebagai contoh
kita ingin menyampaikan 4 huruf hijaiyah yaitu huruf alif( ‫) ا‬,Ba’( ‫) ب‬Ta’( ‫ت‬
)Tsa’( ‫) ث‬.terlebih dahulu kita menyiapkan empat lembar kertas yang kita beri
tulisan huruf –huruf hijaiyah tersebut kemudian kita beri tahu nama hurufnya
sambil bernyanyi.dengan demikian anak-anak akan mudah menghafal dan hati yang
riang.
Untuk lebih memahamkan anak –anak mengenai penggunaan harokat pada
huruf hijaiyah,sebaiknya kita jelaskan satu persatu fungsi harokat tersebut.pada
tahap awal kita kenalkan yang namanya harokat fatkhah,kasroh dan dhomah.
Apabila ada harokat fatkhah maka dalam mengucapkan huruf mulut di
buka.contoh huruf BA’ kalau diberi harokat fatkhah bunyinya BA

( ‫ب‬
َ )
Apabila ada harokat kasroh ,maka dalam mengucap huruf mulut harus
mringis.contoh huruf BA’ kalau diberi harokat kasroh bunyinya BI

( ‫ب‬
ِ )
Apabila ada harokat dhomah.maka dalam mengucap huruf mulut
Mecucu.Contoh huruf BA’ kalau diberi harokat dhomah bunyinya BU

( ‫ب‬
ُ )
Setelah kita jelaskan tentang harokat nya kita lakukan dengan menggunakan
huruf acak sebagai berikut:
َ ‫َن‬
‫ظ َرا‬ َ َ ‫ظا َر نا‬
‫ظ َر‬ َ ‫ظ َر َن‬
َ َ‫ن‬
َ
َ ‫طلَبا‬ َ
َ َ‫طا ل‬
‫ب‬ ‫ب‬ َ
َ ‫ط َﻼ‬ ‫ب‬
َ ‫ط َل‬َ
‫ع َﻼر َف َع َﻼ‬
َ ‫فَا‬ ‫فَا ِع ُل‬ ‫ف عَ َل‬
َ
E. Penutup
Simpulan
Penyuluh Agama Islam pada dasarnya merupakan bagian yang tidka dapat
dipisahkan dalam upaya pembertasan buta aksara Al-Qur’an di masyarakat. Dalam
rangka pemberantasan buta aksara Al-Qur,an,sejak dini dilakukan dengan
mengenalkan huruf-huruf hijaiyah beserta hukum-hukumnya dengan metode yang

9
menarik dan tidak membosankan. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah
mengeja huruf hijaiyah sambil bernyanyi.
Metode bernyanyi dalam pengenalan huruf hijaiyah dapat meningkatkan
keaktifan anak. Dilihar dari keaktifan indera, akal, ingatan dan emosioinal serta
adanya partisipasi anak dalam memberikan respons dengan baik terhadap kegiatan
bernyanyi. Sehingga hal ini akan memudahkan anak dalam menghafal dan
memahami huruf-huruf hijaiyah beserta harokatnya.
Saran
1. Dalam belajar Al-Qur’an pahamilah huruf-huruf dasarnya /huruf hijaiyah dan
harokatnya, untuk mempermudah proses belajar Al-Qur’an sehingga mampu
membaca Al-Qur’an sesuai dengan mahkrojul hurufnya dan kaidah –kaidah
tajwid yang ada.
2. Khusus untuk anak-anak usahakan belajar membaca Al-Qur’an dengan
metode yang menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman.A.Juaeni,2014. Satu Setengah jam Lancar Membaca Al-Qur’an


Jakarta:Karya Media.
Annahdhiyah,(1992) Cepat tanggap Belajar Al-Qur’an,LP MA’ARIF NU cabang
Tulung Agung.
Annuri, Ahmad.2016 “Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid
Jakarta:Pustaka Al-Kautsar
Aziz Safrudin, 2017.Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, Yogyakarta:
Kalimedia,
Baghdadiah Qoidah, (1990) Juz Amma, Jembatan Merah,Surabaya.
Fadillah Muhammad, dkk, “Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, “ Jakarta :
Kencana Prenada media Group, h. 34, 43,44.
Firdaus Firda.2018. Pintar dan Lancar Membaca Huruf Hijaiyah. Jakarta;Cikal
Aksara.
Hildayani.Rasyid 2005. Psikologi Perkembangan Anak (Jakarta:Universitas
Terbuka.
https://iiq.ac.id/berita/hasil-riset-angka-buta-aksara-al-quran-di-indonesia-tinggi-
sebegini/

10
Humam, KH.As’ad.(1990) Iqro’ ,Balai Litbang LPTQ Nasional ,Team Tadarus
“AMM” Yokyakarta.
Khalilurrahman El Mahfani, “Belajar Cepat Ilmu Tajwid,” Wahyu Qolbu Jakarta
2014, h. 4.
Madyawati Lilis,”Strategi Bernyanyi pada Anak,” Prenadamedia Group Jakarta
2015.
Mahmud Ahmad.1996. Musik dan Anak. Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Mansur, 2001.Diskursus Pendidikan Islam, Yogyakarta:Global Pustaka utama,
Direktorat PAUD.2009.Seri Panduan PAUD. Main Keaksaraan.
Izzan Ahmad Saehudin S,Th.I, “ Tafsir Pendidikan,” Pustaka Aufa Media, Shuhuf
media Insani h. 223 th copy, 2012.
Noer A. Hery.1999, Ilmu Pendidika Islam, Jakarta:Logos Wacana ilmu,
Rahmat Andi, 2022.“Upaya Mengatasi Buta Aksara Al-Qur’an di Kec. Tanate
Riattang Timur Kabupaten Bone”. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.7,
No.1,
Shihab.M.Quraish.1996.“membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu
dalam Kehidupan Masyarakat. Cet.XII.Bandung:Mizan.
Sukmadinata S Nana.2004, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandaung
Remaja Rosidakarya:,
Sri Sundari, “Meningkatkan Kemampuan mengenal Huruf mellaui metode
bernyanyi pada Anak kelompok di Tk Kuncup Mekar Surabaya. Jurnal
Pendidikan. Uiversitas Negeri Surabaya.
Skripsi.Masamah.Penerapan Metode Bernyanyi dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah
Pada Anak Usia Dini. Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an
Tajwid Al-Qur’an (1985) ,Al-Qur’an 30 juz,CV.Kama Risalah ,Bandung.
Wahidi.Ridhoul.2012. Cara Praktis Belajar Tajwid,Yogyakarta:Interpena.
Wiyani Ardy.2013. Bina Karakter Anak Usia Dini. Yogyakarta:Ar-Ruz Media,

11
LAMPIRAN
GAMBAR BUKU REFERENSI YANG DIJADIKAN DAFTAR PUSTAKA

FOTO KEGIATAN BIMBINGAN PADA TPA NURUL IMAN

12
Gambar Kegiatan binaan di TPA Nurul Iman

13
14

Anda mungkin juga menyukai