Dalam seni membaca Al Qur’an, terdapat bermacam-macam irama lagu, di antaranya adalah bayyati, shoba, nahawand, hijaz, rost, sika, dan jiharka.1 1. Bayyati Bayyati merupakan jenis irama lagu yang bergerak lambat. Bayyati memiliki empat tingkatan nada yaitu bayyati asli qoror, bayyati asli nawa, bayyati husaini nawa, bayyati asli jawab, dan bayyati asli jawabul jawab, dan bayyati syuri jawabul jawab. 2. Shoba Shoba adalah jenis irama lagu dalam membaca Al Qur’an yang bergerak ringan dan cepat, berkarakter lembut, halus, dan bernuansa penuh kesedihan hingga mampu mengguggah emosi bagi para pendengarnya. Shoba memiliki empat tingkatan nada, yaitu shoba ashli atau shoba awal maqom, shoba mahur, shoba bastanjar, dan shoba mangal ajam. 3. Nahawand Untuk melantunkan ayat-ayat Al Qur’an yang bernuansa kesedihan, nahawand adalah jenis irama lagu yang tepat untuk digunakan.Nahawand biasanya diawali dengan nada yang terletak antara nawa dan jawab. Nahawand memiliki beberapa tingkatan nada untuk maqomnya yaitu: 1.Nahawand usaq 2.Nahawand awal maqom 3.Nahawand nakriz 4.Nahawand murakkab, dan 5.Nahawand jawab. 4.Bayyati Bayyati merupakan jenis irama lagu yang bergerak lambat. Bayyati memiliki empat tingkatan nada yaitu bayyati asli qoror, bayyati asli nawa, bayyati husaini nawa, bayyati asli jawab, dan bayyati asli jawabul jawab, dan bayyati syuri jawabul jawab. Biasanya, hijaz 1 Dr. Hj. Nuraini, M.Ag, metode pengajaran al-quran dengan seni baca al-quran dengan ilmu tajwid (cv pilar nusantara) semaranng:2020 digunakan setelah nahawand. Karena itu, maqom hijaz diawali dengan akhir nada jawab nahawand sebelumnya. Jika tidak maka akan timbul nada sumbang. Hijaz memiliki empat tingkatan nada yaitu: A. Hijaz ashli B. Hijaz kard C. Hijaz kurd, dan D. Hijaz kard-kurd 5. Rost Rost adalah jenis irama lagu dalam membaca Al Qur’an yang bergerak dengan ringan, cepat, dan lincah. Biasanya digunakan untuk mengumandangkan adzan dan mengimami shalat. Rost memiliki empat tingkatan nada yaitu: 1. Rost awal maqom 2. Rost syabir 3. Rost alan nawa, dan 4. Rost zanjiran 6. Sika Sika adalah jenis irama lagu dalam membaca Al Qur’an yang memiliki karakteristik gerakan lambat dan khidmat, ketimuran, merakyat, dan mudah dikenali. Terdapat beberapa jenis sika yaitu: A. Sika ashli atau awal maqom B. Sika raml C. Sika turky, dan D. Sika iraki 7. Jiharka Jiharka adalah jenis irama lagu yang memiliki karakteritik berirama raml atau minor, terkesan sangat manis didengar, dan iramanya menimbulkan perasaan yang dalam. Biasanya, jenis irama lagu yang satu ini sering dilantunkan saat takbiran hari raya, baik ‘Idul Fitri maupun ‘Idul Adha. Awal lagu jiharkah biasanya sama dengan awal lagu sikah. Kemudian dilanjutkan dengan suara minor yang relatif lurus dan diikuti oleh nada yang sedikit lebih tinggi. Gerakan-gerakan yang sama sebelumnya tetap dijaga dan kemudian diakhiri dengan gerakan nada yang lurus secara wajar. J iharka memiliki dua macam tingkatan nada yaitu jiharka awal maqom dan jiharka maqom jawab. 6. Metode Pembelajaran Al-quran A. Pengertian Dan Sejarah Metode Qiro'ati Kata “Qira’ati” dalam pandangan ilmu nahwu, dapat diartikan (1) Iqra’ Qira’ati artinya ‘bacalah bacaanku’, (2) Itba’ Qira’ati: ‘ikutilah bacaanku’. Berasal dari kedua usulan nama tersebut, Kyai Dachlan memutuskan metode baru cara baca Al-Qur’an diberi nama Qira’ati. Harapannya, dengan metode baru itu, menjadikan para murid lebih praktis dalam membaca Al-Qur’an.2 Menurut Sofien Effendi dalam Ensiklopedia Cara Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022: 181), rumusan Qira’ati oleh Kyai Dachlan dimulai sejak 1963 dan selesai pada 1968. Metode ini pertama kali ditulis dalam 10 jilid. Setelah dilakukan evaluasi, dilakukan revisi pada 1985, dan disederhanakan menjadi delapan jilid. Akan tetapi belum genap dua tahun, buku ini disederhanakan kembali menjadi enam jilid dan itu yang digunakan sampai saat ini. - Kelebihan Dan Kekurangan Metode Qiro'ati3 1. Kelebin Metode Qiro'ati a.Praktis, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik b. Peserta didik aktif dalam belajar membaca, guru hanya menjelaskan pokok pembelajaran dan memberi contoh bacaan. c. Peserta didik tidak merasa terbebani, materi diberikan secara bertahap, dari kata-kata yang mudah dan sederhana. 2 Dahlan salim zarkasyi, qiroati pelajaran bacaan gharib musykila dan hati-hati dalam al- quran (semarang, yayasan pendidikan al-quran raudatul mujawwidin) 3 As’ad humam, cara cepat belajar membaca al-quran (Yogyakarta:team tadarus AMM,1990) d. Efektif sekali baca langsung fasih dan tartil dengan ilmu tajwidnya. e. Peserta didik menguasai bacaan-bacaan ghorib dalam Al-Qur’an secara baik. f. Peserta didik menguasai ilmu tajwid dengan praktis dan mudah. g. Dalam waktu relatif tidak lama peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan fasih, tartil, menguasai bacaan-bacaan ghorib dan ilmu tajwid. 2. Kekurangan Metode Qiro'ati a. Anak tidak bisa membaca dengan mengeja. b. Anak kurang menguasai huruf hijaiyah secara urut dan lengkap. c. Bagi anak yang tidak aktif akan semakin tertinggal. B. Pengertian metode Dirosati Metode Dirosati adalah metode cara praktis belajar membaca Al-quran dengan pola pembinaan kaum muslimin pemula, intinya metode Dirosati di terapkan bagi peserta didik yang mau belajar Al-quran - Kelebihan dan Kekurangan metode Dirosati a. Kelebihan 1) Metode dirosati ini menggunakan CBSA jadi peserta didik yang dituntut untuk lebih aktif 2) Penyusunannya lebih praktis 3) Memiliki buku ringkasan tajwid, pedoman hafalan dan panduan do'a doa sendiri 4) Pembinaan dilakukan selama sebulan sekali b. Kelemahan 1) Kurangnya media pembelajaran 2) Metode dirosati ini sudah jarang digunakan 3) Menyita banyak waktu 4) Penciptanya sudah mengeluarkan metode baru lagi yaitu 'Allimna
C. Pengertian Metode Tilawati
Metode tilawati dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi dengan menggunakan bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi (halaqoh), penugasan dan lainnya.Berdasarkan pengertian tersebut, metode tilawati merupakan metode belajar cara membaca Alquran menggunakan lagu rost denganpendekatan klasikal dan individual. Metode ini sebagai bentuk guru dalam menyampaikan cara membaca Alquran dengan baik dan benar melalui pendekatan klasikal atau kelompok dan individual atau pribadi siswa. a. Kelebihan Metode Tilawati 1) Diajarkan secara praktis. 2) Menggunakan lagu rost. 3) Diajarkan secara klasikal menggunakan peragaan dan secara individual dengan teknik baca simak menggunakan buku. 4) Santri naik jilid bersama-sama dalam satu periode pembelajaran dengan kualitas standar. 5) Sasaran kurikulum baik kualitas maupun waktu dapat tercapai. 6) Ketika menggunakan pendekatan klasikal membantu dalam pembiasaan bacaan, membantu melancarkan buku, memudahkan penguasaan rost lagu, melancarkan halaman- halaman awal ketika santri sudah halaman akhir. 7) Evaluasinya bagi santri dapat menumbuhkan sikap percaya diri dan memberi motivasi peningkatan prestasi b. Kekurangan metode tilawati Adapun yang menjadi kelemahan dalam metode tilawati yaitu mengenai pembelajaran mengenai huruf hijaiyyah yang tanpa harokat masih kurang banyak pembiasaannya. Jadi, metode tilawati merupakan suatu metode dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an yang menggunakan lagu rost dengan menggunakan pendekatan klasikal dan kebenaran membaca melalui pendekatan individual melalui teknik baca simak dengan posisi tempat duduk melingkar seperti huruf “U” sedangkan guru berada di tengah depan agar lebih mudah dalam berinteraksi dengan siswa ketika proses pembelajaran sedang berlangsung