Dara - P17333122017 - D3 Sanitasi - 1a
Dara - P17333122017 - D3 Sanitasi - 1a
Dara - P17333122017 - D3 Sanitasi - 1a
Dosen Pengampu :
Kahar, M.KL
oleh :
Dara Ayuwandira
NIM P17333122017
2022
1. Mencari Prosedur pemeriksaan/ pengukuran Suhu, Kelembaban, dan Kebisingan (SNI)
Suhu (SNI : 6989.23-2005)
“ Air dan Air Limbah Cara Uji Suhu dengan Termometer “
- Ruang lingkup
Cara uji ini digunakan untuk menetapkan suhu air dan air limbah dengan termometer air raksa
Istilah dan definisi
- Contoh uji
air atau air limbah untuk keperluan pemeriksaan kualitas air
- Cara Pengujian
1. Prinsip
Air raksa dalam termometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas air yang diperiksa,
sehingga suhu air dapat dibaca pada skala termometer (℃)
2. Peralatan
Termometer air raksa yang mempunyai skala hingga 110 ℃.
3. Penetapan contoh uji
Penetapan contoh uji air permukaan
a. Termometer langsung dicelupkan ke dalam contoh uji dan biarkan 2 menit sampai dengan 5
menit sampai termometer menunjukkan nilai yang stabil
b. Catat pembacaan skala termometer tanpa mengangkat lebih dahulu termometer dari air
Penetapan contoh uji air pada kedalaman tertentu
a. Pasang termometer pada alat pengambil contoh uji
b. Masukkan alat pengambil contoh uji ke dalam air pada kedalaman tertentu untuk mengambil
contoh uji
c. Tarik alat pengambil contoh uji sampai ke permukaan
d. Catat skala yang ditunjukkan termometer sebelum contoh air dikeluarkan dari alat pengambil
contoh :
Jaminan mutu dan pengendalian mutu
1. Jaminan mutu
a. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi
b. Dikerjakan oleh analis yang kompeten
2. Pengendalian mutu
Lakukan kalibrasi termometer dengan termometer standar
Kelembaban (SNI : 16-7091-2004)
Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Indeks Suhu Basah dan Bola
- Prinsip
Alat diletakkan pada titik pengukuran sesuai dengan waktu yang ditentukan, suhu basah alami,
suhu kering dan suhu bola dibaca pada alat ukur, dan indeks suhu basah dan bola diperhitungkan
dengan rumus.
- Peralatan
Alat-alat yang dipakai harus telah dikalibrasi oleh laboratorium yang terakreditasi untuk
melakukan kalibrasi, minimal 1 tahun sekali. Alat-alat yang digunakan terdiri dari:
1. Termometer suhu basah alami yang mempunyai kisaran –5o C sampai dengan 50o C dan
bergraduasi maksimal 0,5o C.
2. Termometer suhu kering yang mempunyai kisaran –5o C sampai dengan 50o C dan
bergraduasi maksimal 0,5o C.
3. Termometer suhu bola yang mempunyai kisaran –5o C sampai dengan 100o C dan
bergraduasi maksimal 0,5o C.
CATATAN : Peralatan ini merupakan peralatan minimal dan tidak membatasi penggunaan alat
pengukur ISBB lainnya, tetapi hasil pengukuran yang diperoleh sama dengan hasil dari peralatan
ini.
- Prosedur kerja
Langkah-langkah prosedur kerja adalah sebagai berikut:
1. Rendam kain kasa putih pada termometer suhu basah alami dengan air suling, jarak antara
dasar lambung termometer dan permukaan tempat air 1 inci. Rangkaikan alat pada statif dan
paparkan selama 30 menit - 60 menit.
2. Rangkaikan termometer suhu kering pada statif dan paparkan selama 30 menit - 60 menit.
3. Pasangkan termometer suhu bola pada bola tembaga warna hitam (diameter 15 cm, kecuali
alat yang sudah dirakit dalam satu unit), lambung termometer tepat pada titik pusat bola
tembaga. Rangkaikan alat pada statif dan paparkan selama 20 menit - 30 menit.
4. Letakkan alat-alat tersebut di atas pada titik pengukuran dengan lambung termometer setinggi
1 meter – 1,25 meter dari lantai.
5. Waktu pengukuran dilakukan 3 kali dalam 8 jam kerja yaitu pada awal shift kerja,
pertengahan shift kerja dan akhir shift kerja.
- Penentuan Titik Pengukuran
Letak titik pengukuran ditentukan pada lokasi tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Kebisingan (SNI : 7231:2009)
Metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja
- Ruang lingkup
Standar ini merupakan metoda pengukuran intensitas kebisingan di tempat kerja dengan
menggunakan alat Sound Level Meter (SLM), memuat prosedur pelaksanaan penukuran
intensitas kebisingan yang dilakukan di tempat kerja.
- Prinsip Pengukuran
Tingkat tekanan bunyi diukur dengan alat sound level meter yang mempunyai kelengkapan Leq
A dengan rentang waktu tertentu pada pembobotan waktu S. Tekanan bunyi menyentuh membran
mikropon pada alat, sinyal bunyi diubah menjadi sinyal listrik dilewatkan pada filter pembobotan
( weighting network ), sinyal dikuatkan oleh amplifier diteruskan pada layar hingga dapat terbaca
tingkat intensitas bunyi yang terukur.
- Prosedur Pengukuran
1. Hidupkan alat ukur intensitas kebisingan.
2. Periksa kondisi baterei, pastikan bahwa keadaan power dalam kondisi baik.
3. Pastikan skala pembobotan.
4. Sesuaikan pembobotan waktu respon alat ukur dengan karakteristik sumber bunyi yang
diukur (S untuk sumber bunyi relatif konstan atau F untuk sumber bunyi kejut).
5. Posisikan mikropon alat ukur setinggi posisi telinga manusia yang ada di tempat kerja.
Hindari terjadinya refleksi bunyi dari tubuh atau penghalang sumber bunyi.
6. Arahkan mikropon alat ukur dengan sumber bunyi sesuai dengan karakteristik mikropon
(mikropon tegak lurus dengan sumber bunyi, 70o – 80o dari sumber bunyi).
7. Pilih tingkat tekanan bunyi (SPL) atau tingkat tekanan bunyi sinambung setara (Leq)
Sesuaikan dengan tujuan pengukuran.
8. Catatlah hasil pengukuran intensitas kebisingan pada lembar data sampling. Lembar data
sampling minimum memuat ketentuan seperti berikut:
1. Nama perusahaan ;
2. Alamat perusahaan ;
3. Tanggal sampling ;
4. Likasi titik pengukuran ;
5. Rentang waktu pengukuran ;
6. Hasil pengukuran intensitas kebisingan ;
7. Tipe alat ukur ;
8. Tipe kalibrator ;
9. Penanggung jawab hasil pengukuran
9. Bila alat ukur Sound Level Meter tidak memiliki fasilitas Leq, maka dihitung secara manual
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Leq = 10 Log {1/T[ t1xantilog (L1/10) + t2xantilog (Ln/10)]
Keterangan:
L1 adalah tingkat tekanan bunyi pada periode t1;
Ln adalah tingkat tekanan bunyi pada periode n;
T adalah total waktu (t1+t2 + ... n )
2. Mencari peraturan terkait standar BML dan atau NAB
Suhu (KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA KEP.51/MEN/1999 16 APRIL 1999)
NILAI AMBANG BATAS IKLIM KERJA
INDEKS SUHU BASAH DAN BOLA (ISBB) YANG DIPERKENANKAN
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di luar ruangan dengan panas radiasi :
ISBB : 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi :
ISBB : 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola
Catatan :
− Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 Kilo kalori/jam
− Beban kerja sedang membutuhkan kalori >200 – 350 Kilo kalori/jam
− Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 – 500 Kilo kalori/jam
Kelembaban (Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998)
Penyehatan Udara Ruangan
1. Suhu dan Kelembaban :
- Suhu : 18 –26 0C
- Kelembaban : 40% - 60%
Kebisingan (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996)
Batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha
atau kegiatan telah diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun
1996 tentang baku tingkat kebisingan. Sedangkan nilai ambang batas kebisingan di tempat
kerja telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun
2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja.