Bab I Lesbi
Bab I Lesbi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknolgi yang menjadikan sarana
untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan sosial, sehingga dapat
membuka wawasan kita tentang budaya luar yang masuk ke dalam budaya
kita.Seperti yang kita ketahui bahwasannya budaya kita syarat akan adat istiadat
atau norma-norma dalam kemasyarakatan dimana menjunjung tinggi nilai
ketimuran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan indikator adanya permasalahan yang dijabarkan dalam latar
belakang tersebut di atas, maka dalam makalah ini masalah yang akan
dijabarkan adalah sebagai berikut :
1
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LESBI
Lesbi adalah sebuah hubungan emosional yang melibatkan rasa, cinta,
dan kasih sayang dua manusia yang memiliki jenis kelamin sama. Pemahaman
ini sama dengan pemaknaan kata homoseksual. Hanya, pada homoseksual
belum mengacu kepada jenis kelamin tertentu dan masih bersifat luas.
3
banyaknya lesbian Indonesia karena ‘ketidakmampuan’ laki-laki menempatkan
perempuan dalam tempat yang seharusnya.
Di kota – kota besar, kehidupoan kaum lesbi lebih mulai terbuka. Jika
sebelumnya para lesbi hanya berani sembunyi – sembunyi dalam melakukan
aktifitasnya, kini mereka sudah berani menunjukkan eksistensinya. Salah
satunya dengan membentuk organisasi yang mewadahi kaum lesbi tersebut.
B. PENYEBAB LESBIAN
Budaya seks bebas dikalangan remaja, menjadikan kaum perempuan
sebagai korban, seperti :
4
3. Bisa juga perempuan yang ditinggal pacarnya yang tidak mau
bertanggung jawab setelah si perempuan hamil.
4. Trauma masa lalu, banyak pelaku lesbi yang merasa dendam
pada lelaki, setelah pada masa kecil sering melihat ayahnya
menyiksa sang ibu. Sehingga ketika dewasa, dendam yang
dibalut rasa trauma menjadikan perempuan tidak percaya,
enggan, benci yang mendalam, dan ati pati terhadap setiap lelaki.
5. Lingkungan sekitar yang memicu untuk menjadi lesbi (berada di
tengah-tengah para lesbian, lingkungan sekolah/asrama yang
mayoritas atau bahkan seluruh siswanya adalah perempuan)
6. Perkembangan teknologi yang membuat setiap orang dengan
mudah mengakses situs-situs dewasa, mulai dari hanya artikel
lesbi, video seks lesbi dll melalui internet Perbedaan perliaku juga
menjadi satu faktor penyebab lesbi.
C. CIRI-CIRI LESBI
Orang yang menjadi lesbian tidak selalu mempunyai ciri yang kuat yang
membedakan dengan yang tidak lesbian. Ciri yang sering muncul misalnya:
5
wanita lain yang bukan pasangannya, sentimentil, dan adem ayem
saja dengan laki-laki.
Sehingga dengan kondisi ini, sudah jelas bahwa lesbi adalah sebuah aktivitas
yang memiliki banyak kelemahan. Baik dari sudut pandang agama, sosial
maupun dari kesehatan. Dan pilihan untuk menjadi lesbi tersebut, pada dasarnya
hanyalah sebuah pilihan emosional dan bukan sebuah pilihan rasional.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lesbi adalah sebuah hubungan emosional yang melibatkan rasa, cinta, dan
kasih sayang dua manusia yang memiliki jenis kelamin sama. Pemahaman ini
sama dengan pemaknaan kata homoseksual. Hanya, pada homoseksual belum
mengacu kepada jenis kelamin tertentu dan masih bersifat luas.
Sedangkan lesbi lebih dimaknai bahwa pelaku aktifitas sejenis tersebut berasal
dari kaum wanita. Lesbianisme tergolong dalam abnormalitas seksual yang
disebabkan adanya partner-seks yang abnormal. Lesbianisme berasal sari kata
Lesbos. Lesbos sendiri adalah sebutan bagi sebuah pulau ditengah Lautan
Egeis, yang pada zaman kuno dihuni oleh para wanita (dalam Kartono, 1985).
Homoseksualitas dikalangan wanita disebut dengan cinta yang lesbis atau
lesbianisme. Memang, pada usia pubertas, dalam diri individu muncul
predisposisi (pembawaan, kecenderungan) biseksuil, yaitu mencintai seorang
teman puteri, sekaligus mencintai teman seorang pria.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali Akbar. H. Dr. 1982. Seksualitas ditinjau dari Hukum Islam. Ghalia
Indonesia: Jakarta.
Sayid Sabiq, Fiqh al- sunnah, vol. II, Libanon, Darul Fikar, 1981