Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERSPEKTIF


SOSIOLOGIS STUDI KASUS KOMUNITAS LGBT

Dosen : Dr. Hj. Siti Alisah., S.H, MA.

OLEH :
AHMAD SYIFA
NIM

FAKULTAS SYARI’AH
JURUSAN AL AHWAL AS SYAKSYIAH
PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI CIREBON


2023/2024 M
A. LATAR BELAKANG
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender) sudah menjadi
permasalahan yang mendunia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya komunitas
LGBT yang secara terang-terangan mensosialisasikan kehadirannya melalui
media sosial yang saat ini menjadi kebisaan bagi masyarakat dalam mencari
serta menyebarkan informasi.
Dalam beberapa tahun kebelakang banyak komunitas LGBT yang
menyuarakan untuk menuntut hak secara konstitusional agar dapat diakui
sebagai warga negara mengusik norma yang sudah ada di Indonesia sebagai
negara timur yang menjunjung tinggi nilai keagamaan dan adat. LGBT
dianggap hal yang menyimpang bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam.
Tidak dapat dipungkiri apabila maraknya LGBT ini sangat sensitif
terdengar di telinga masyarakat Indonesia hingga adanya penolakan dimana –
mana, masyarakat mengkhawatirkan apabila LGBT berasimilasi menjadi
budaya maka akan berpengaruh bahkan merusak generasi muda yang mudah
terkontaminasi dengan hal-hal yang menjadi tren.
Perilaku LGBT dilabelkan sebagai perilaku penyimpangan sex, dimana
akan dapat menimbulkan gejala penyimpangan sosial dan kemaksiatan yang
sulit dikendalikan apabila sudah mengakar1
Perilaku penyimpangan ini dapat terjadi karena perbedaan pergaulan,
dapat disebut lain dengan proses alih budaya atau cultural transmission.2
Penyimpangan ini dapat terjadi karena intensitas kontak dengan pelaku
penyimpagan. Sumber penyimpangan didapat dari keluarga, teman sebaya,
lingkungan hunian, subkultur.

1
Yurlina Ardhiyanti, Syukaisih.Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu “Fenomena Perilaku
Penyimpangan Seksual oleh Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Kota Pekanbaru”.
2017
2
Edwin H. Sutherland. “teori differential Association”.
https://www.sosiologi79.com/2017/11/edwin-h-sutherland-differential.html
B. PEMBAHASAN
1. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender)
LGBT adalah suatu bentuk kelompok sosial yang melakukan
hubungan lesbian, gay, bisexsual, dan transgender.3 Kelompok ini mulai
menampakan diri pada arus globalisasi dimana informasi hingga budaya
dapat dengan mudah masuk kedalam suatu masyarakat.
Adapun jenis LGBT yaitu :
a. Lesbian
Lesbian merupakan penyimpangan sex dengan ciri
perempuan memiliki daya tarik terhadap perempuan. Istilah ini
tidak hanya merujuk kepada ketertarikan sexual, tetapi ketertarikan
terhadap fisik, emosional spiritual juga dapat digolongkan kepada
kelompok lesbian.
Perilaku ini termasuk yang abnormal. Lesbian berawal
darii kata Lesbos, Lesbos meruakan pulau ditengah lautan Eiges,
yang pada zaman kuno dihuni oleh para wanita.4
Penyimpangan sex lesbian ini cenderung memicu
kelainan sex lain yaitu bisexsual dimana pada masa pubertas
biasanya akan tumbuh rasa rasa mencintai teman wanita sekaligus
teman pria nya.
Pada tahun 1962, selli engler merupakan yang pertama
kali mempublik lesbian dengan mendirikan DIE BIF yang dimiliki,
diterbitkan dan ditulis oleh wanita.5
Di kota – kota besar yang tinggi rasa individualisme
biasanya akan lebih menampakan secara terang – terangan
mengenai hubungan lesbiannya, berbeda dengan di kota kecil
maupun kampung terkadang masih menyembunyikan jati dirinya
karena dikhawatirkan akan mendapat sanksi sosial.

3
Swain, Keith W
4
Kartono, 1985
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Lesbian
Penyebab lesbian :
1) Tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari laki-
laki
2) Perempuan yang ditinggalkan pasangannya, setelah
perempuan tersebut direnggut keperawanannya
3) Perempuan yang ditinggal pasangannya dalam kondisi
hamil
4) Trauma masalalu, biasanya ini terjadi ketika anak memiliki
dendam terhadap seorang ayah hingga cenderung tidak
percaya sampai merasa benci terhadap laki-laki
5) Beraada di dalam lingkungan lesbian
6) Terjerumus dalam efek negatif media sosial
Perempuan yang memiliki hubungan lesbian biasanya
menunjukkan karakteristik khas yaitu ada yang bersikap sebagai
Buchi atau maskulin biasanya penampilannya maskulin, punya
hobi maskulin, poseesif, menunjukkan ketertarikan pada wanita
dan yang berperan feminim atau Femmie biasanya penampilannya
dingin, ketergantungan tinggi pada pasanganna, tidak mandiri,
sering cemas, jaga jarak dengan wanita lain yang bukan
pasangannya, sentimentil, dan merasa biasa saja dengan laki-laki.
b. Gay
Gay atau homo seksual menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah keadaan dimana seseorang memiliki daya
tarik kepada sesama jenis.6 Gay lebih spesifik kepada hubungan
antar laki-laki kepada laki-laki.

6
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), 407
Kata Gay sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Prancis
kuno “gai” dan sampai di Inggris pada abad ke-12. Mulanya gay
berarti gembira, tidak terikat, cerah dan mencolok. Kata ini
digunakan pada abad ke-20 untuk menggambarkan secara spesifik
pelaku homoseksual laki-laki kepada laki-laki.7 Homoseksual ini,
seseorang mengalami orientasi terhadap kenikmatan seksual
terhadap pasngan sesama jenisnya.8
Gay muncul sebagai salah satu bentuk seksualitas ketika
dialihkan dari praktik sodomi menjadi semacam androgini batin
atau pencampuran dari cici-ciri maskulinitas dan feminine.9
Faktor yang menyebabkan homoseksual :
1) Biogenetik.
Kelainan gay dapat disebabkan oleh kelainan pada otak
atau kelainan genetik
2) Pskogenetik,
gay yang disebabkan oleh kesalahan dalam pola asuh atau
pengalaman dalam hidupnya yang mempengaruhi orientasi
seksualnya dikemudian hari. Kerenggangan hubungan
dengan orangtua juga dapat berpengaruh dalam hal ini.
3) Sosiogenetik,
perilaku gay dapat dipengaruhi ileh faktor sosial-budaya.
Misalnya hidup dalam lingkungan yang mayoritas
memiliki kelainan seksual serupa
c. Bisexual
Biseksual merupakan istilah yang menggambarkan
seseorang yang memiliki ketertarikan secara romantisme kepada
laki-laki dan wanita. Jadi, biseksual ini membuat individu dapat

7
Online Ethymology Dictionar
8
Nietzel, et.al., Abnormal Psychology. (Boston: Allyn dan Bacon, Inc.1998), 489
9
Michel Foucault, Seks dan Kekuasan : Sejarah Seksualitas, terj. Rahayu S, Hidayat (Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama, 1997) 43
merasakan ketertarikan kepada sesama gender dan yang beda dari
dirinya.
Seorang biseksual tidak harus memiliki perasaan
ketertarikan pada lawan jenis dan sesama jenis pada satu waktu,
bisa saja hal tersebut terjadi di waktu yang berbaeda.
Biseksual juga memiliki sebutan lain seperti panseksual,
ambiseksual, omniseksual, sexually fluid. Ini merupakan istilah
yang jarang digunakan dan biasanya digunakan untuk menutupi
hubungannya di depan orang awam.
Seorang biseksual biasanya memiliki cici-ciri10 :
1) Memiliki daya tarik kuat terhadap salah satu jenis kelamin
meskipun masih memiliki daya tarik terhadap keduanya
2) Memiliki hubungan heteroseksual yang stabil dan sesekali
hubungan homoseksual.
3) Erasa nyaman dengan memili hubungan romantis atau
seksual dengan orang yang berasal dari kedua jenis kelamin
berbeda
4) Suka berganti pasangan antara heteroseksual dan
homoseksual

Biasanya seseorang yang berpotensi menjadi bisesksual adalah :

1) Menjadi korban pelecehan seksual


Biasanya ini terjadi terhadap anak laki-laki yang
menjadi korban pelecehan seksual oleh pelaku laki-laki.
Kecenderungan tentang pengalaman ini masih saja bisa
diingat meskipun rasa alamiah memiliki hubungan
heteroseksual masih ada
2) Pengasuhan dengan jenis kelamin sama

10
dr. Sheila Amabel. https://doktersehat.com/gaya-hidup/seksual/apa-itu-biseksual/. Diakses 2
Oktober 2023
Anak yang diasuh oleh pasangan sesama jenis tanpa
diimbagi dengan sosok jenis kelamin yang berbeda
beresiko memiliki kelainan seksual biseksual
3) Diperkenalkan dengan perilaku tersebut
Orang-orang yang telah diperkenalkan dengan
perilaku biseksual memiliki orientasi kepada biseksual.
4) Ingin dianggap menarik oleh pria dan wanita
Ada beberapa orang yan ingin dirinya terlihat
menaarik bagi wanita ataupun pria. Hal ini memang tidak
semestiny karena pada umumnya seorang wanita ingin
menarik perhatian pria dan pria ingin menarik perhatian
wanita.
Apabila seseorang ingin terlihat menarik di depan
pria dan wanita maka ia akan lebih beresiko mengidap
biseksual karena selalu ingin mencari tahu hal apa yang
menarik untuk pria dan hal apa yang menarik untuk
wanita11
d. Transgender
Transgender merupakan hal lama yang kembali hadir
menjadi pemberitaan yang hangat diperbincangkan di halayak
internasional maupun nasional. Secara etimologis transgender
berasal dari kata trans dan gender. Trans berarti pindah dan gender
berarti jenis kelamin.12
Transgender dapat diartikan dengan suatu gejala tidak
puasan seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan bentuk
fisik dan kelamin dengan kejiwaan.beberapa yang dapat dilihat
adalah dari gaya dandanan, tingkah laku bahkan sampai operasi
ganti jenis kelamin.13

11
https://doktersehat.com/gaya-hidup/seksual/apa-itu-biseksual/
12
Pius A. Partanto dan M Dahlan Al barry, kamus Ilmiah populer, (Surabaya, Arkola) 757
13
Mhjudin, Masailul Fiqhiyah Berbagai Kasus yang dihadapi Hukum Islam Masa Kini (Jakarta :
Kalam Mulia, 2005), 25
Adapun beberapa istilah yang berkaittan dengan
transgender yaitu:
1) Transpuan
Perpindahan dari seorang laki-laki menjadi seorang
perempuan
2) Trans laki-laki
Perpindahan dari perempuan menjadi lak-laki
3) Non-biner
Non-biner merajuk pada orang dengan identitas
gendernya tidak masuk pada pria dan wanita. Beberapa
non-biner merasa mereka kombinasi antara laki-laki dan
perempuan
Transgender dapat bervariasi dari peralihan melalui bedah
sampai perubahan dalam penyaluran sex biologis seseorang.
Transgender terkadang menggunakan oprasi atau bagi yang lahir
dengan jenis kelamin ambigu untuk mengekspresikan diri mereka
agar terlihat oleh orang lain sehingga mendapat pengakuan.
Faktor yang membuat sesorang memilih menjadi transgender14 :
1) Faktor bawaan (genetik)
Dalam hal ini transgender bisa terjadi aakibat
bawaaan, dimana keseimbangan hormon yang
menyimpang sehingga laki-laki bisa saja bertingkah
selayaknya erempuan atau sebaliknya.
2) Faktor lingkungan
Pendidikan lingkungan sekitar mengenai bagaimana
bertingkah laku sesuai dengan jenis kelaminnya

14
Gibtiah, Fikih Kontemporer, (Jakarta : Prenada Media group, 2016) h 224
3) Faktor kejiwaan da hawa nafsu
Suatu penyimpangan transgender dapat diakibatkan
karena masalah kejiwaan dan mengikuti hawa nafsu
(karena jauh dari syariat agama)

Tahapan seseorang mengakui dirinya sebagai LGBT 15:

1) Identifity confusion
Seseorang mulai percaya bahwa perilakunya termasuk
kedalam perilaku menyimpang LGBT
2) Identifity comparasion
Seseorang menerima potensi identitas LGBT, dan mulai
menolak model heteroseksual tetapi tidak menemukan
penggantinya
3) Identifity tolerance
Memasuki tahap ini, seseorang akan mulai berpindah
pada keyakinan bahwa dirinya mungkin LGBT dan mulai
mencari komunitas yang memiliki kesamaan terhadap hal
tersebut, untuk memenuhi kebutuhan sosial, seksual, dan
emosional.
4) Identifity acceptance
Pandangan posiif tentang identitas yang sudah terbentuk,
sampai pada tahap hubungan dan jaringan LGBT mulai
berkembang
5) Identifity pride
Individu yang masuk dalam fase ini akan merasa bangga
dengan apa yang dipercayainya mengenai LGBT dan mulai
menolak mengenai heteroseksual karena dianggap buruk

15
https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2016/08/Jurnal%20Hendra%20(08-29-16-05-05-46).pdf. Diakses 5 oktober 2023
6) Identifity synthesis
Ketika seseorang merasa nyaman dengan gaya hidupnya
dan ketika menjalin hubungan dengan yang berbeda akan muncul
tidak nyaman serta mulai mengkotak kotakan kebenaran
mengenai LGBT dan non LGBT
2. Menilik perjalanan LGBT di Indonesia
Isu LGBT dari tahun ketahun di Indonesia terus saja terdengar.
LGBT di Indonesia ada sejak tahun 1960 (ada beberapa yang menyebut
1920) mulai ramai diperbincangkan di tahun 80-90an dan meledak di
tahun 2000 hingga sekarang.
Saat tahun 90an mulai berdiri beberapa komunitas yang
menaungi kaum LGBT dan tahun 1998 perubahan dramatis bagi sistem
politik Indonesia menjadi peluang emas bagi kaum LGBT untuk dapat
berkembang lebih pesat.16
a. Kongres perempuan Indonesiaa pada bulan 1998 secara resmi
mengikutsertakan perwakilan kaum lesbian, wanita biseksual dan
pria transgender (LBT). Dalam kongres tersebut koalisi perempuan
suntuk keadilan dan demokrasi meresmikan sektor XV (termaasuk
yang terdapat kaum LBT didalamnya).
Hal ini mendapat sentimen dari beberapa provvinsi, namun di
wilayah yang mengenal LBT ini menyetujui karena orang LBT
dapat diberdayakan untuk mengorganisasi diri.
b. Pendekatan yang berdasar hak asai manusia menjadi semakin nyata
untuk kaum LGBT baik yang sudah dibentuk maupun yang baru
dibentuk
c. Media masa yang dulu mengenai HIV diganti dengan program lain
yang strategis, istematis dan didanai secara memadai. Pada tahun

16
Marjinalisasi dan deskriminasi pada kelmpok LGBT di Indonesia. UNDIP
2001 dan 2004 diadakan konsultasi nasional dan pada 2007 berdiri
jaringan gay, waria dan GWL INA dengan dukungan dari mitra
kerja baik nasional maupun internasional
d. Setelah konferensi internasional lesbian, gay, biseksual, trans and
intrex assosiation (ILGA) tingkat Asia yang ke-3 di Thailand.
Organisasi yang berada di 6 wilayah Indonesia memperkuat
gerakannya di tahun 2008 yang merupakan cikal bakal Forum
LGBTIQ (Lesbiaan, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex &
Queer) Indonesia

3. Munculnya komunitas LGBT


Cikal bakal komunitas LGBT sudah ada sejak lama, salah
satunya organisasi bernama HIWAD (Himpunan Wadam Djakarta).
Kemudian tahun 1982, pelaku homo mendirikan Lambda Indonesia. Tahun
1986 berdiri Perlesin (Persatuan Lesbian Indonesia) dan Pokja Gaya
Nusantara (kelompok kerja Lesbian dan Gay Nusantara).
Pendiriaan kelompok kelompok tersebut awalnya mengangkat isu
emansipasi perempuan, bahkan mereka mendirikan media sebagai wadah
bagi kaum LGBT.
Selain mengangkat isu emansipasi atau feminis, ada pula yang
berkedok dukungan organisasi kesehatan dan seksual, organisasi layanan
HIV dan perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
Beberapa organisasi selain berkecimpung dalam advokasi juga
melakukan pekerjaan berupa menulis dan menerbitkan, baik itu menjadi
sebuah buku, bulletin, majalah, halaman di sosial media, di web yang
mereka punya. Dimana banyak orang dapat mengakses karya mereka.
Organisasi yang baru didirikan biasanya lebih cenderung
mengenalkan, menjelaskan, memberi arti dan definisi mengenai LGBT
menurut pandangan mereka. Mereka gencar melakukannya di dunia maya
dan pertemuan di forum-forum diskusi di dunia maya. Beberapa organsasi
juga berupaya membina komunitas dan jaringan regional secara sistematis,
seperti organisasi gay atau lesbian membantu memfasilitasi pembentukan
organisasi gay atau lesbian lainnya.
Pembekalan berupa edukasi yang berkaitan dengan
pengempangan komunitas dan kepengurusan organisasi, serta
pengetahuan tentang identitas gender dan orientasi seksual. Organisasi
yang sudah besar juga menyediakan ruang yang aman bagi organisasi baru,
memperkenalkan pada sekutu dan pemangku kepentingan, bahkan
kadang-kadang membantu pembiayaan awal untuk pengembangan
organisasi.
Organisasi LGBT yang sudah besar menyediakan ruang untuk
dukungan antar organisasi baik yang sudah lama, berkembang, dan
organisasi baru secara ekonomi dan psikososial. Dengan adanya
pendanaan dari organisasi internasional organisasi yang sebelumnya hanya
sebagai kelompok informal dapat berubah menjadi organisasi yang lebih
formal, terstruktur dan membentuk hukum sebagai yayasan atau asosiasi.
Langkah pembentukan struktur organisasi formal yang bagus
juga tidak luput dari bantuan yang diberikan, baik dari program
penanggulangan HIV maupun hak asasi manusia untuk meningkatkan
mutu manajemen organisasi.
Kini organisasi yang dulunya masih terpencar di Jakarta,
Surabaya dan Yogyakarta memperkuat dan menyatukan koordinasi dengan
membangun Forum LGBTIQ). Dala catatan LGBT sendiri pada tahun
2013 mengklaim bahwa ada 119 organisasi LGBT di 28 provinsi di
Indonesia. Pada tahu 2015 sedikitnya ada sekitar 200 komunitas LGBT.
Daftar komunitas yang didapat :
a. GaYa Nusantara (GN)
b. Indonesia Gay Sosiety (IGS)
c. Himpunan Mahasiswa Gay (HIMAG)
d. Coalition for Sexual and Bodlily Rights in Muslim (CSBR)
e. Internasional Lesbian, Gay, Bisexual, Trans and Intersex
Assosiation (ILGA)
f. Asia Pasific Coalition on Male Health (APCOM)
g. Arus Pelaangi
h. Gaya Warna Lenteraa Indonesia (GWL-INA)
i. Human Right Watch
j. Internasional AIDS Candlelight Memorial
k. The Global Fund
l. Internasional Gay & Lesbian, Human Right Commission
(IGLHRC)
m. The Global Alliance for LGBT Education
n. Yogyakarta Principle
o. Proyek Cinta
p. Dan lain lain17
Di Indonesia sendiri, tepatnya di Makasar sebenarnya mereka
mengakui ada 5 jenis gender yaitu laki-laki, perempuan, calalai, calabai,
dan bisu. Calalai dan calabai ini lah yang termasuk kedalam transgender,
sedangkan bisu bisa saja calalai maupun calabai tetapi mendapatkan
kekuatan khusus sehingga dianggap memiliki kedudukan yang khsus yaitu
sebgai perantara antara manusia, alam dan kekuatan Yang Maha Esa. Bisu
juga menjadi tangan kanan para pemimpin daerah.
Bahkan dikenal juga tentang istilah “September Ceria” pada ahun
1990, ini merupakan hari pesta bagi kaum LGBT saat itu yang dirayakan
setiap malam minggu pertama dibulan septemper 18
4. Permasalahan yang digadangkan oleh komunitas LGBT
Menurut survey CIA (Central Intelligence Agency) Indonesia
merupakan negara dengan jumlah populasi penganut LGBT ke-5 terbesar
didunia setelah Tiongkok, India, Eropa, dan Amerika. Hal ini merupakan
konsekuensi dari besar dan padatnya jumlah penduduk Indonesia.

17
ede Oetomo “Memberi Suara Pada Yang Bisu”
18
Akbar, 2016. http://www.Republika.co.id/berita/jurnalisme-
warga/wacanaa/16/01/28/o1n41d336-menelisik perjalanan-lgbt-di-indonesiapart 1. Diakses 5
Oktober 2023
Karena (menurut para peneliti) munculnya LGBT adalah secara
alamiah, kecuali di Eropa dan Amerika yang didukung dengan keinginan
para penganut LGBT di Eropa dan Amerika untuk mandapatkan kebebasan
dalam segala hal, dan ditamnah dengan kebebasan media dalam
menyiarkan hal-hal mengenai LGBT dan itu memicu perkembangan
orientasi seksual dengan sangat cepat.19
Dalam perhitungan melalui media sosial, dari Facebook saja
sudah tercatat sebesar 6 juta pengguna Facebook di Indonesia termasuk
penganut LGBT. Data itu baru berasal dari sosial media. Beberapa
lembaga survey juga mencatat bahwa Indonesia memiliki sekitar 3%
penganut LGBT, yang berarti dari sekitar 250 juta penduduk Indonesia ada
sekitar 7,5 juta penduduk Indonesia yang menganut LGBT. Para ilmuwan
menyakini ada 10% populasi LGBT di seluruh dunia. Itu berarti ada 750
juta dari 7,5 milyar populasi manusia di seluruh dunia. Jumlah itu hampir
3 kali lipat penduduk Indonesia
LGBT masih dianggap tabu oleh beberapa wilayah di Indonesia.
Sehingga masih ada penolakan yang keras terhadap pelaku LGBT. Hal
yang selalu di gadangkan oleh para pelaku LGBT adalah adanya
pengakuan secara konstitusi terhadap keberadaan mereka yang berdasar
kepada Hak Asasi Manusia (HAM).
Kaum LGBT menganggap khususnya kaum muslimin dan
kristiani di Indonesia yang menolak LGBT konservatif. LGBT memiliki
pedoman atau kitab suci pskologi yang dijadikan pegangan dalam
membentengi diri bahwa LGBT bukanlah perilaku yang menyimpang
yaitu buku SDM, The Diagnostic and Statistical Manual Of Mental
Dsiorder, buku ini diterbitkan oleh American Psychiatric Assocition.
Namun, ditemukan fakta yang menulis buku tersebut ada 7 orang dan 5
diantaranya adalah pelaku LGBT.

19
Qidal, 2015.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30443/BAB%20I.pdf?sequence=5.
Diakses 4 oktober 2023
5. Pandangan masyarakat terhadap LGBT
Indonesia dengan mayoritas pendudukanya penganut agama
islam dan menjunjung tinggi adat ketimuran, praktik LGBT dianggap
perilaku yang menyimpang dan menimbulkan kekhawatiran dapat
merusak norma agama dan masa depan generasi muda bangsa.
Sehingga pelaku LGBT tidak jarang mendapatkan perlakuan deskriminatif
seperti diasingkan dari kehidupan bermasyarakat karena dianggap dapat
menularkan kebiasaan penyimpangan tersebut.
Seperti yang terjadi baru-baru ini dilansir dari media pemberitaan
online, sebelumnya terdapat rencana agenda pertemuan aktivis LGBT se
ASEAN bulan Juli 2023 di Jakarta. Pertemuan ini tadinya akan
mengangkat isu memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas yang
terdiskriminasi berdasarkan orientasi seksual, identitas gender hingga
ekspresi gender. Namun, kegiatan tersebut mendapatkan penolakan dari
MUI dan DPRD DKI Jakarta. Hal ini terjadi karena, LGBT bukan
termasuk budaya Indonesia dan bertentangan dengan PNACASILA serta
agama. Hingga akhirnya acara tersebut dipindahkan ke Negara lain.20
Hal tersebut mengisyaratkan meskipun di Indonesia ada beberapa
organisasi LGBT yang berdiri namun berbagai pihak pemerintahan tidak
ingin mendeklarasikan hal tersebut karena dapat mencoreng PANCASILA
dan norma bangsa Indonesia, serta .menjaga nama baik Negara Indonesia
yang dimana penduduknya mayoritas beragama Islam yang sangat
menentang perlakuan penyimpangan seperti LGBT.
6. Dampak perilaku LGBT
a. Dampak kesehatan
Dampak-dampak kesehatan yang ditimbulkan di antaranya adalah 78%
pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular. Rata-rata
usia kaum gay adalah 42 tahun dan menurun menjadi 39 tahun jika

20
Ivani atina arby, https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/21312461/saat-acara-
komunitas-lgbt-se-asean-dapat-penolakan-dan-ancaman-akhirnya. Diakses 6 Oktober 2023
korban AIDS dari golongan gay dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan
rata-rata usia lelaki yang menikah dan normal adalah 75 tahun. Rata-
rata usia Kaum lesbian adalah 45 tahun sedangkan rata-rata wanita
yang bersuami dan normal 79 tahun.
b. Dampak sosial
Beberapa dampak sosial yang ditimbulkan akibat LGBT adalah
konflik di tengah masyarakat. Bagi beberapa kelompok masyarakat,
ajaran agama dan nilai tradisional memandang orientasi seksual dan
identitas gender LGBT sebagai tidak sesuai. Ini dapat menghasilkan
konflik dengan pandangan dan keyakinan yang dipegang teguh
(konflik agama).
Munculnya gerakan LGBT juga telah merangsang perubahan dalam
norma sosial yang telah ada selama bertahun-tahun. Bagi sebagian
orang, perubahan ini mungkin dianggap sebagai ancaman terhadap
nilai-nilai dan struktur sosial yang dikenal.
Kehadiran individu LGBT dalam keluarga dan masyarakat sering kali
menimbulkan perdebatan dan tekanan internal. Ini bisa berdampak
pada harmoni dalam keluarga dan interaksi sosial.
c. Dampak Pendidikan
Adapun dampak pendidikan di antaranya yaitu siswa ataupun siswi
yang menganggap dirinya sebagai homo menghadapi permasalahan
putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa normal karena mereka
merasakan ketidakamanan. Dan 28% dari mereka dipaksa
meninggalkan sekolah.
d. Dampak Keamanan
Dampak keamanan yang ditimbulkan lebih mencengangkan lagi
yaitu: Kaum homo seksual menyebabkan 33% pelecehan seksual pada
anak-anak di Amerika Serikat; padahal populasi mereka hanyalah 2%
dari keseluruhan penduduk Amerika. Hal ini berarti membuat
ketidakamanan lingkungan terhadap anak di lingkungan masyarakat.
C. PENUTUP

1. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender) sudah menjadi


permasalahan yang mendunia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
komunitas LGBT yang secara terang-terangan mensosialisasikan
kehadirannya melalui media sosial yang saat ini menjadi kebisaan
bagi masyarakat dalam mencari serta menyebarkan informasi.
2. Dalam beberapa tahun kebelakang banyak komunitas LGBT yang
menyuarakan untuk menuntut hak secara konstitusional agar dapat
diakui sebagai warga negara mengusik norma yang sudah ada di
Indonesia sebagai negara timur yang menjunjung tinggi nilai
keagamaan dan adat. LGBT dianggap hal yang menyimpang
3. LGBT adalah suatu bentuk kelompok sosial yang melakukan
hubungan lesbian, gay, bisexsual, dan transgender
4. Jenis LGBT
a. Lesbian
merupakan penyimpangan sex dengan ciri perempuan
memiliki daya tarik terhadap perempuan. Istilah ini tidak
hanya merujuk kepada ketertarikan sexual, tetapi ketertarikan
terhadap fisik, emosional spiritual juga dapat digolongkan
kepada kelompok lesbian.
b. Gay atau homo seksual
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
keadaan dimana seseorang memiliki daya tarik kepada sesama
jenis.21 Gay lebih spesifik kepada hubungan antar laki-laki
kepada laki-laki

21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), 407
c. Biseksual
merupakan istilah yang menggambarkan seseorang yang
memiliki ketertarikan secara romantisme kepada laki-laki dan
wanita. Jadi, biseksual ini membuat individu dapat merasakan
ketertarikan kepada sesama gender dan yang beda dari dirinya.
d. Transgender
merupakan hal lama yang kembali hadir menjadi pemberitaan
yang hangat diperbincangkan di halayak internasional maupun
nasional. Secara etimologis transgender berasal dari kata trans
dan gender. Trans berarti pindah dan gender berarti jenis
kelamin
5. Faktor yang mempengaruhi LGBT
Penulis menyimpulkan faktor yang mempengaruhi LGBT adalah
a. Genetik
Secara genetic, terjadi pada kaum gay dan lesbian yang
memiliki kecenderungan berpenampilan bahkan hasrat
seksual tidak sesuai dengan jenis kelaminnya
b. Sosial
Lingkungan dapat mempenaruhi sesorang, dimana suatu
kelompok yang berada ditempat yang sama atau berkontak
secara intens akan dapat saling mempengarhi
c. Pendidikan
Pola asuh orangtua sangat berpengaruh untuk membangun
mindset pengakuan diri bagi seseorang. Bentuk asuhan
orangtua dengan jenis kelamin yang sama lebih berpotensi
anak akan terjun pula pada dunia LGBT setelah mengamati
perilaku orangtua
d. Pskologi
Beberapa sumber menyebutkan LGBT masuk kedalam
kelompok mental ilness. Kelainan ini juga dapat terpengaruh
oleh rasa trauma yang dialami sehingga memudahkan bagi
seseorang mencari kenyamanan dengan perilaku
menyimpang
6. Isu LGBT di Indonesia mulai pada tahun 1960 dan pada tahun 1980-
1990 mulai banyak bermunculan kelompok kelompok LGBT yang
mendeklarasikan keberadaaannya. Di tahun 1998 perubahan sistem
politik kaum LGBT mengambil kesempatan untuk bisa lebih kuat
dalam menyuarakan mengenai LGBT. Tahun 2000an LGBT lebih
berkembang pesat di Indonesia
7. Cikal bakal komunitas LGBT sudah ada sejak lama, salah satunya
organisasi bernama HIWAD (Himpunan Wadam Djakarta).
Kemudian tahun 1982, pelaku homo mendirikan Lambda Indonesia.
Tahun 1986 berdiri Perlesin (Persatuan Lesbian Indonesia) dan
Pokja Gaya Nusantara (kelompok kerja Lesbian dan Gay
Nusantara). Hingga data terakhir yang didapat terdapat sedikitnya
200 kelompok LGBT yang terbentuk
8. LGBT masih dianggap tabu oleh beberapa wilayah di Indonesia.
Sehingga masih ada penolakan yang keras terhadap pelaku LGBT.
Hal yang selalu di gadangkan oleh para pelaku LGBT adalah adanya
pengakuan secara konstitusi terhadap keberadaan mereka yang
berdasar kepada Hak Asasi Manusia (HAM).
9. Indonesia dengan mayoritas pendudukanya penganut agama islam
dan menjunjung tinggi adat ketimuran, praktik LGBT dianggap
perilaku yang menyimpang dan menimbulkan kekhawatiran dapat
merusak norma agama dan masa depan generasi muda bangsa.
Sehingga pelaku LGBT tidak jarang mendapatkan perlakuan
deskriminatif seperti diasingkan dari kehidupan bermasyarakat
karena dianggap dapat menularkan kebiasaan penyimpangan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yurlina Ardhiyanti, Syukaisih.Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu “Fenomena Perilaku


Penyimpangan Seksual oleh Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT) di Kota
Pekanbaru”. 2017
2. Edwin H. Sutherland. “teori differential Association”.
https://www.sosiologi79.com/2017/11/edwin-h-sutherland-differential.html

Anda mungkin juga menyukai