Anda di halaman 1dari 17

Canopy7 (1) (2021)

Canopy: Journal of Architecture


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/Canopy

REVITALISASI BANDAR UDARA NGLORAM DI BLORA DENGAN


PENEKANAN ARSITEKTUR LOCAL WISDOM

Nabiila Nurul Anjani

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel:
Diterima Blora merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Blora
Disetujui terkenal dengan salah satu daerahnya bernama Blok Cepu sebagai daerah
Dipublikasikan penghasil minyak bumi di Pulau Jawa. Guna menunjang daerah ladang minyak
berskala internasional, pada tahun 1980 dibangun Bandar Udara Ngloram yang
Keywords: beroperasi dari tahun tersebut hingga tahun 1984 dengan tujuan memaksimalkan
Revitalisasi; pengelolaan minyak dan gas bumi. Akibat berhentian operasional bandar udara
Bandar Udara;
tersebut, masyarakat memanfaatkan lahan bandar udara sebagai lahan untuk
Local Wisdom;
Kabupaten Blora mengeringkan padi dan hasil bumi lainnya. Tahun 2020 pemerintah berupaya
untuk mengaktifkan kembali Bandar Udara Ngloram dengan segala perencanaan
pengembangan. Berfungsinya kembali Bandara Ngloram juga diprediksi akan
semakin mamacu berkembangnya pusat aktivitas ekonomi baru. Berdasarkan
tindakan pemerintah dalam mengembangkan Bandar Udara Ngloram, munculah
gagasan untuk ikut serta dalam mendesain bangunan Terminal Penumpang
Bandar Udara Ngloram berdasarkan KM 231 Tahun 2019 dengan fokus desain
yang berbeda. Desain Perencanaan dan Perancangan di fokuskan pada
penekanan arsitektur local wisdom. Dimana komponen arsitektur ini didasarkan
dan dipengaruhi oleh kondisi setempat, etnik, budaya, ciri khas, dan
kekontekstualannya dengan wilayah setempat yaitu Kabupaten Blora. Selain itu
bangunan bandar udara juga di rancang dan direncanakan mengarah pada
bangunan yang ramah lingkungan dengan berbagai upaya pemberbaharuan
energi, pemaksimalan potensi sekitar dan penggunaan kembali komponen sekitar.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-679X
Gedung E3 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229

1
PENDAHULUAN beroperasi selama 36 tahun, dan saat
ini bandar udara tersebut digunakan
Blora merupakan kabupaten di masyarakat setempat sebagai lahan
Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya untuk mengeringkan padi dan hasil
adalah Blora, yang terletak sekitar bumi lainnya.
127 km di sebelah timur Kota Tahun 2020 merupakan tahun yang
Semarang. Kabupaten Blora berada di membawa perubahan pada Bandar
bagian timur Jawa Tengah, Udara Ngloram. Tepatnya pada
Kabupaten Blora berbatasan langsung tanggal 11 Jnuari 2020, untuk
dengan Provinsi Jawa Timur. pertama kalinya sebuah pesawat di uji
Kabupaten ini berbatasan dengan coba untuk mendarat di Bandar Udara
Kabupaten Rembang dan Kabupaten tersebut. Uji coba pendaratan pesawat
Pati di utara, Kabupaten Tuban dan tersebut dilakukan oleh Direktur
Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) Jenderal Perhubungan Udara
di sebelah timur, Kabupaten Ngawi Kemenhub Polana Banguningsih
(Jawa Timur) di selatan, serta Pramesti dengan menumpang
Kabupaten Grobogan di barat. Di pesawat King Air B200 GT dan
Kabupaten Blora terdapat Blok Cepu
berjalan dengan mulus. Rupanya uji
yang berada di bagian timur coba tersebut merupakah langkah
Kabupaten Blora, daerah tersebut awal yang dilakukan oleh Dinas
merupakan daerah penghasil minyak Perhubungan dalam melakukan
bumi di Pulau Jawa. aktivasi kembali dan pengembangan
Guna menunjang fungsi-fungsi
Menurut Anggota Tim Koordinasi
daerah sebagai ladang minyak Percepatan Reaktivasi Bandar Udara
berskala internasional, pada tahun Ngloram dan Ketua Dewan Riset
1980 dibangun Bandar Udara Daerah (DRD) Blora, Jati
Ngloram yang beroperasi dari tahun Walujastono, keberadaan bandara ini
tersebut hingga tahun 1984. Pasalnya menjadi penting mengingat sektor
bandar udara ini dibangun dengan pertambangan Migas di wilayah Blok
tujuan memaksimalkan pengelolaan Cepu terus menggeliat. Tak hanya itu,
minyak dan gas bumi. Dalam dunia jalan Blora-Cepu kini ditetapkan
penerbangan internasional, nama sebagai jalan Nasional serta
resmi Bandar Udara Ngloram adalah Kecamatan Cepu terpilih menjadi
Ngloram Air Strip. Bandar Udara Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) oleh
Ngloram beroperasi sebagai bandara
Pemerintah Pusat, menjadikan daerah
khusus dengan fungsi utama untuk ini menjadi kawasan penting.
melayani kepentingan sendiri guna Berfungsinya kembali Bandara
menunjang kegiatan pokoknya yaitu Ngloram juga diprediksi akan
mengangkut para pengajar dan periset semakin mamacu berkembangnya
di bidang minyak dan gas bumi pusat aktivitas ekonomi baru.
menuju Pusat Pengembangan Tenaga Peningkatan kebutuhan layanan
(PPT) Perminyakan dan Gas Bumi di bandara juga tidak terhindarkan,
Kota Cepu. seperti penambahan fasilitas
Dengan tidak beroperasionalnya lagi komersial, kluster hote, pusat
Bandar Udara Ngloram sejak tahun pertokoan dan hiburan yang ada
1984 menjadikan fasilitas yang ada di dalam kawasan operasional bandara.
bandar udara tersebut berhenti Dengan adanya Bandar udara

2
Ngloram akan membuka lapangan menggunakan metode deskriptif.
pekerjaan untuk menyerap tenaga Metode deskriptif ini merupakan
kerja. Dengan terserapnya tenaga metode yang menjelaskan dan
kerja maka akan mengurangi menguraikan mengenai, rancangan
pengangguran dan sekaligus bisa konsep dasar, persyaratan dan
mengurangi kemiskinan di Blora. ketentuan desain dari perencanaan
Pasalnya, jika hanya hanya dan perancangan Bandar Udara di
mengandalkan pekerjaan di sektor Blora. Dari berbagai macam
pertanian, kehutanan, dan migas, penjelasan dan uraian rancangan
masih tetap saja kurang mencukupi desain, kemudian mencari data-data
untuk membuka lapangan pekerjaan lapangan yang mendukung mengenai
di Blora. berbagai hal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan perancangan Bandar
Berdasarkan rencana dan langkah
Udara di Blora.
pemerintah dalam mengembangkan
Bandar Udara Ngloram, maka Data - data yang telah dikumpulkan
munculah gagasan untuk ikut serta akan dianalisa dan disimpulkan,
dalam mendesain bangunan Terminal menjadi konsep dasar untuk
Penumpang Bandar Udara Ngloram perancangan dan perencanaan Bandar
berdasarkan KM 231 Tahun 2019 Udara di Blora, dan dijadikan sebagai
dengan focus desain yang berbeda. landasan dalam desain arsitektur
Desain Perencanaan dan Perancangan bangunannya. Pengumpulan data
di fokuskan pada penekanan akan dibagi menjadi dua kategori,
arsitektur lokal wisdom. Dimana yaitu data premier meliputi survey
komponen arsitektur ini didasarkan lokasi dan wawancara secara
dan dipengaruhi oleh kondisi langsung, serta data sekunder
setempat, etnik, budaya, ciri khas, dan meliputi studi pustaka.
kekontekstualannya dengan wilayah
setempat yaitu Kabupaten Blora. Hal
tersebut dimaksudkan untuk ALUR PIKIR
memberikan identitas khusus untuk
Bandar Udara Ngloram sebagai salah
satu bagian yang berperan di
Kabupaten Blora. Maka dari itu,
tampilan arsitektur Bandar Udara
Ngloram harus memiliki ciri khas dan
cerminan dari segala hal yang
dimiliki oleh Kabupaten Blora agar
pengguna dan pengunjung yang
keluar masuk bandara secara otomatis
mengetahui dan mengingat
Kabupaten Blora beserta apa saja
yang ada di Kabupaten Blora.

METODE PEMBAHASAN
Metode yang akan digunakan dalam
penyusunan perncangan desain yaitu Gambar 1. Alur Pikir

3
LANDASAN KONSEP pelataran parkir pesawat
terbang.
Tujuan Perancangan adalah untuk
4) Holding Bay
menghasilkan konsep perencanaan
dan perancangan Revitalisasi Bandar 5) Air Traffic Controller (ATC),
menara pengawas lalu lintas
Udara Ngloram Dengan Penekanan
udara yang berfungsi untuk
Local Wisdom di Kabupaten Blora
mengukur, memandu, dan
yang mampu menunjang kegiatan
mengawasi lalu lintas pesawat
transportasi udara, yang dilengkapi
udara yang akan lepas landas
dengan fasilitas keamanan dan
maupun yang akan mendarat.
keselamatan penerbangan, serta
b. Sisi Darat (Land Side)
fasilitas pokok dan fasilitas
1) Terminal Bandar Udara
penunjang lainnya.
a) Lobby Check-in
Bandar Udara Ngloram merupakan b) Hall Keberangkatan dan
suatu fasilitas sebagai perantara Kedatangan
(interface) antara transportasi udara c) Ruang Tunggu
dengan transportasi darat, yang secara d) Area Pengambilan Bagasi
umum sebagai : e) Galbarata
a. Tempat pelayanan bagi 2) Curbside, tempat naik-
keberangkatan / kedatangan turunnya penumpang dari
pesawat. kendaraan darat ke dalam
b. Untuk bongkar / muat barang atau bangunan terminal.
naik / turun penumpang. 3) Parkir Kendaraan.
c. Tempat perpindahan Pengelompokan kegiatan didasarkan
(interchange) antar moda pada analisa pelaku yang terlibat
transportasi udara dengan moda dalam kegiatan Bandar Udara
transportasi yang sama (transit) Ngloram. Dari analisa pelaku
atau dengan moda yang lainnya. kegiatan maka dihasilkan
d. Tempat untuk menyimpan barang pengelompokan kegiatan sebagai
(storage) selama proses berikut:
pengurusan dokumen
a. Kelompok Kegiatan Utama
penerbangan.
1) Curbside
e. Sebagai tempat pengisian bahan
2) Hall
bakar, perawatan, dan
3) Check-in Counters dan Bag
pemeriksaan kondisi pesawat
drop Counters
sebelum dinyatakan layak
4) Area Pemeriksaan
terbang.
5) Ruang Tunggu
Adapun fasilitas didalam Bandar 6) Pengambilan Bagasi
Udara Ngloram adalah sebagai b. Kelompok Kegiatan Penunjang
berikut : 1) Sunken
a. Sisi Udara ( Air Side) 2) Plaza dan Masjid
1) Runway (Landasan Pacu) 3) Area Komersil
2) Taxiway ( Fasilitas c. Kegiatan Pengelola
penghubung landasan pacu) d. Kegiatan Servis
3) Apron, bagian dari Bandar
udara yang digunakan sebagai

4
Berdasarkan KEPUTUSAN
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
KM 321 TAHUN 2019, bahwa
berdasarkan hasil studi dan evaluasi
yang dilakukan, Lokasi Bandar Udara
Ngloram di Kecamatan Cepu
Kabupaten Blora telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis
untuk ditetapkan sebagai lokasi bandar
udara.
KONSEP RANCANGAN Gambar 2. Lokasi Bandar Udara
Ngloram
Lokasi Perencanaan
Lokasi Perencanaan berada di Desa Design Site
Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Penataan Aksesbilitas
Blora, Jawa Tengah dengan deskripsi
sebagai berikut: Pencapaian lokasi saat ini masih
a. Lokasi : belum dilalui kendaraan umum, saat
Jl Lapangan Terbang, Kecamatan ini di lokasi masih fokus dengan
Cepu, Kabupaten Blora perbaikan dan pelebaran jalan di Jl.
b. Luas : Lapangan Terbang. Nantinya Bandar
Lahan eksisting 21.743Ha. lahan Udara Ngloram akan terhubung
pengembangan 76.709Ha
c. Luas Tapak di bangun : 10Ha dengan Stasiun Kapuas yang juga
d. KDB : 60% akan diaktifkan kembali.
e. KLB : 40%
f. Topografi :
Landai
Batas-batas lokasi perencanaan
Bandar Udara Ngloram:
a. Sebelah Utara :
Sawah
b. Sebelah Selatan :
Sawah dan Permukiman
c. Sebelah Timur :
Sawah dan Permukiman
Gambar 3. Penataan Aksesbilitas pada
d. Sebelah Barat :
Tapak
Sawah
Pada area bangunan massa yang
terpisah direncanakan untuk pejalan
kaki serta ruang terbuka hijau. Untuk
area sirkulasi dan area bebas dari
bangunan terminal dimanfaatkan
sebagai area parkir kendaraan motor,
mobil, dan bus. Sirkulasi masuk dan
keluar dibuat memutar untuk
merespon arah jalan yang diinginkan
dan tidak menyebabkan kemacetan.
5
area paparan matahari terbesar
Pemanfaatan Klimatoligi dibuat roof garden.
Lokasi Site bagian tenggara akan
diterpa angin hangat secara
continously, dan bagian utara juga
akan terkena angin yang ditimbulkan
dari pergerakan pesawat saat mendarat
maupun lepas landas. Maka dari itu
bangunan terminal pada ruang tunggu
didesain dengan atap yang dirotate
menjadi aerodinamis upaya untuk
memecah arah angin terhadap
turbolansi pada bangunan serta Gambar 5. Merespon Sinar Matahari
dengan Perforeted Parametric
penghawaan alami menjadi
menyeluruh terhadap bangunan Penataan Akustik Lingkungan
bandara. dan View
Kebisingan utama pada site
disebabkan dari dalam site sendiri
yaitu suara pesawat terbang yang
beroperasi di sisi taxiway dan
runway pada site. Sedangkan pada
bagian luar bangunan tidak ada
kebisingan karena lokasi site tepat
berada di tengah persawahan dan
jauh dari pemukiman.
Untuk merespon akustik
lingkungan dari lokasi site
diterapkan respon sebagai berikut:
1) Memposisikan ruang ruang
Untuk merespon sinar matahari yang yang membutuhkan
menyinari lokasi site maka bangunan ketenangan jauh dari sumber
akan dibuat memaksimalkan bukaan kebisingan dan menggunakan
disisi bangunan. Dengan adanya material yang dapat
bukaan maka sinar matahari sebagian mengurangi kebisingan dan
dapat masuk kedalam bangunan kedap suara untuk ruang
sehingga dapat meminimkan interior tertentu.
penggunaan pencahayaan buatan. 2) Memberikan vegetasi keliling
Begitu dengan sinar matahari pagi yang memiliki fungsi diffuse
dan sore mempengaruhi penempatan sehingga dapat meredam
ruang pada Bandar udara, sehingga suara.
ruang tunggu ditempatkan pada area 3) Memberikan jarak antar batas
yang kurang terpapar matahari agar wilayah dengan sumber
tidak menganggu kenyamanan. kebisingan dalam wilayah.
Untuk sirkulasi antar
bangunan diberikan sun
shading dan hidden garden
karena langsung terpapar
matahari sore. Serta pada
6
b. Penumpang Kedatangan

Gambar 6. Penataan Arah View pada Lokasi Site dan


Pengaplikasian pada Desain

Konsep Keruangan

Aktivitas Pelaku dan Kebutuhan


Ruangan Tabel 2. Aktivitas pelaku dan kebutuhan ruang
penumpang kedatangan
a. Penumpang Keberangkatan
c. Pengantar Penumpang dan Penjemput
Penumpang

Tabel 3. Aktivitas pelaku dan kebutuhan ruang


Tabel 1. Aktivitas pelaku dan kebutuhan ruang pengantar
penumpang keberangkatan

7
d. Karyawan Terminal Bandar Sirkulasi Ruang
Udara dan Karyawan
Maskapai Penerbangan

Gambar 7. Skema Analisa Sirkulasi

Hubungan Ruang

Tabel 4. Aktivitas pelaku dan kebutuhan


ruang karyawan Gambar 8. Flow Chart hubungan antar ruang
keberangkatan penumpang
e. Landing Movement

Tabel 5. Aktivitas pelaku dan kebutuhan


ruang landing movement

Gambar 9. Flow Chart hubungan antar ruang


kedatangan penumpang

8
Luas Kebutuhan Ruang 321, didapatkan pembagian area
yaitu green area yang mengelilingi
site, plaza, office building, main
building (terminal Bandar udara ),
dan ATC area dan maintenance

Tabel 6. Luas Kebutuhan Ruang Bandar


Udara

Konsep Zoning

Gambar 12. Konsep Siteplan pada bangunan


yang dirancang

Gambar 10. Konsep Zoning pada Bangunan


yang Dirancang

Pembagian zona dibagi menjadi


beberapa kategori area, yaitu area
curbside , hall, gate keberangkatan ,
check -in, security, makeup area
(bagasi), ruang tunggu, garbarata,
bagasi claim area, gate kedatangan,
desk transit.

Konsep Site Gambar 13. Situasi Hasil Rancangan pada


Lokasi Site

Konsep Arsitektur Tampilan


Banguann

Gambar 11. Konsep Siteplan pada KM 321


Tahun 2019

Bandar Udara yang akan dirancang


diatas lokasi site, sudah mengacu
pada KM 321 tahun 2019 yang
tentunya sudah disesuaikan dengan
refersi landas pacu udara sesuai Gambar 14. Tampilan Mata Burung pada
peraturan perundang - undangan. Bandar Udara Ngloram
Mengacu pada peraturan KM
9
Gambar 17. Aplikasi Konsep Perforated
Parametric pada bangunan
Terminal Bandara

Selain jendela, roster juga menjadi


salah satu elemen yang penting pada
Gambar 15. Konsep Atap Lokalitas
fasad bangunan untuk memasukkan
Pada bangunan Bandar Udara cahaya, penghawaan, dan sun
Ngloram menerapkan atap joglo yang shading. Roster digunakan di
sarat akan atap lokalitas di daerah beberapa sisi bangunan, tidal
Cepu yang divariasikan dengan 3 keseluruhan, agar ornament tersebut
tingkatan kketinggian dan susunan- tidal menimbulkan efek terlalu
susunan horizontal pada bagian atap dominan pada bangunan.
ruang tunggu. Konsep Lokalitas ditampilkan pada
Pada atap diberikan sentuhan kolom- kolom yang berada Curbside
berlubang “ Perforated Parametric” dan Hall. Bentuk kolom - kolom
yang selain sebagai untuk estetika penopang dengan struktur diagonal
pada tampilan atap juga dapat V, berbentuk tumpang sari yang
memasukan cahaya alami, sehingga terbalik dengan finishing kayu
menciptakan efek cahaya diruang sepanjang Curbside dan Hall
internal. Pada Perforated Parametric menyerupai hamparan pohon jati
lubang cahaya yang dibuat dengan (hutan jati) yang merupakan potensi
ukuran berbeda yang lama - kelamaan alam di Kabupaten Blora.
mengecil hingga menghilang atau
bias.

Gambar 17. Aplikasi Konsep Lokalitas pada


kolom Curbside dan Hall

Gambar 16. Konsep Perforated Parametric


pada fasad Louis Vuilton Store

Gambar 18. Aplikasi Konsep Lokalitas pada


ruang tunggu
10
Konsep Utilitas

Aspek-aspek yang diterapkan pada


bangunan juga berperan penting Demi
berdirinya bangunan secara sistematis
dan terstruktur. Oleh karena itu, ada
aspek-aspek yang diperhatikan dalam
perancangan Bandar Udara Ngloram
adalah sebagai berikut:
a. Air Bersih
Air bersih yang digunakan pada
bangunan Bandar Udara Ngloram
Blora yaitu berasal dari PDAM
setempat, penggunaan air tanah
dan pengelolaan dari air hujan. Gambar 20. Isometri Saluran
Air Kotor

c. Jaringan Listrik
Sumber listrik yang digunakan
pada bangunan Bandar Udara
Ngloram Blora bersumber dari
PLN dan Genset yang kemudian
didistribusikan ke unit-unit yang
membutuhkan tenaga listrik.

Gambar 19. Isometri Saluran


Air Bersih

b. Air Kotor
Pengelolaan air kotor dapat
dilakukan secara efektif dan
efisien. Air kotor yang dihasilkan
dari bangunan dapat diolah dan
dimanfaatkan kembali untuk
mencukupi kebutuhan air
cadangan pada bangunan. Air
Gambar 21. Isometri Kelistrikan
kotor atau limbah yang dihasilkan
melalui kegiatan dalam d. Jaringan Pemadam
lingkungan sesuai dengan jenis
limbah yang dihasilkan
menggunakan STP System
Blotech.

11
Gambar 22. Denah
Perletakan APAR
Gambar 24. Isometri Struktur
e. Keamanan
Sistem keamanan yang diterapkan Konsep Material
pada kawasan Bandar Udara
Ngloram Blora adalah
penggunaan CCTV, Pos
penjagaan dan system keamanan
yang sesuai untuk Bandar udara.

Konsep Struktur

Untuk struktur bangunan


menggunakan pondasi footplat dan
pondasi minipile. Untuk middle
structure menggunakan kolom balok
sloof dari beton bertulang dan Gambar 25. Material yang Diterapkan
terdapat pula core, untuk bagian atap di Bandar Udara Ngloram
menggunakan space frame single
layer

Gambar 23. Detail Space


Frame

12
Hasil Rancangan

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Sakti Adji. (2012). -dan-sedekah-bumi-dua-tradisi-yang-


Perencanaan dan perancangan masih-lestari-di-blora/
bandar udara. Yogyakarta: Graha BPS Kabupaten Kendal. (2014). Kabupaten
Ilmu dalam Angka, Kota Semarang:
Adisasmita, Sakti Adji. (2011). Kantor BPS Kota Semarang.
Perencanaan Pembangunan Budi, Taufik. (2019). Melihat Tradisi
Transportasi, Yogyakarta: Graha Gasdeso di Blora Warga Berebut
Ilmu Gunungan Hasil Bumi. Diakses 10
Adisasmita, Sakti Adji. (2011). Transportasi November 2020 dari
dan pengembangan wilayah, https://news.okezone.com/read/2019/
Yogyakarta: Graha Ilmu 07/18/512/2080432/melihat-tradisi-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah gasdeso-di-blora-warga-berebutan-
Kabupaten Blora. (2015). Analisa gunungan-hasil-bumi
Kecamatan Cepu dalam Angka 2015. Budihardjo, Eko. (1997). Kepekaan Sosio-
Diakses 3 November 2020 dari Kultural Arsitek, dalam
https://docplayer.info/85555472- Perkembangan Arsitektur dan
Peta-kecamatan-cepu-kabupaten- Pendidikan Arsitektur di Indonesia,
blora.html Yogyakarta: Gajah Mada University
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Press.
Kabupaten Blora. (2016). Rencana Bupati Blora. (2011). Peraturan Daerah
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Blora Nomor 18 Tahun
Daerah Kabupaten Blora Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang
2016-2021, Blora. Wilayah Kabupaten Blora Tahun
Badan Standarisasi Nasional. (2004). SNI 2011-2031, Blora.
03-74046-2004: Terminal Ching. (2014). Ilustasi Struktur Bangunan,
Penumpang Bandar Udara, Jakarta: Jakarta: Erlangga.
BSN. Curtis, William, Robert Powel. (1985).
Blora News. (2010). Suronan dan Sedekah “Regionalism in Architecture”
Bumi Dua Tradisi yang Masih dalam Regionalism in Architecture.
Lestari di Blora. Diakses 4 Singapura: Concept Media.
November 2020 dari Daemei, Abdollah. (2019). Bioclimatic
https://www.bloranews.com/suronan design strategies: A guideline to
15
enhance human thermal comfort in Lintas-Batas-Negara-PLBN-Skouw-
Cfa climate zones. Diakses 20 Gerbang-Paling-Timur-
November 2020 dari Indonesia.html
https://www.sciencedirect.com/scien Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan,
ce/article/pii/S2352710218307381 Mentalitet, dan Pembangunan, Jakarta:
De Chiara, Joseph. (2001). Time server Gramedia.
Standar Sd for building Types, New Koswara. (2009). Flight Management
York: McGraw Hill. System. Diakses 5 November 2020
Hadi, Muhammad. (2012). Penerapan Local dari
Wisdom dalam Konstruksi Indonesia. http://myelectronicnote.blogspot.com
Diakses 2 November 2020 dari /2017/02/boeing-b-737-seri-300-
https://www.ilmubeton.com/2019/08 400.html
/PenerapanLocalWisdomDalamDuni Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
aKonstruksiIndonesia.html (2019). Keputusan Menteri
Horonjeff, Robert and Mc Kelvey, Francis. Perhubungan Republik Indonesia
(1993). Perencanaan dan KM 23, Jakarta.
Perancangan Bandar Udara. Jilid I Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
& II, Jakarta: Erlangga. (2019). Peraturan Menteri
Heinz Frick. (2001). Ilmu Konstruksi Perhubungan Republik Indonesia
Struktur Bangunan, Yogyakarta: PT. Nomor PM 39 Tahun 2019 Tentang
Kanisius. Tatanan Kebandarudaraan
International Civil Aviation Organization. Nasional, Jakarta.
(1980). Aerodrome Design Manual Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
Part 1: Runways, Canada: Montreal. (2019). Peraturan Menteri
Jenks, Charles. (1977). The Language of Perhubungan Repulblik Indonesia
Post Modern Architecture, New Nomer PM 39 Tahun 2019 Tentang
York: Rizzoli Penerbangan. Jakarta.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Menteri Perhubungan Republik Indonesia.
(2015). Jaga Aset Negara Pos Lintas (2005). Peraturan Menteri KM
Batas Negara. Diakses 2 November No.20 Tahun 2005, Jakarta.
2020 dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/ka (2015). Peraturan Menteri
nwil-papuamaluku/baca- Keuangan Republik Indonesia
berita/18284/Jaga-Aset-Negara-Pos- Nomor 23/PMK.04/2015 Tentang
16
Kawasan Pabean Dan Tempat Penanggulangan Kebakaran,
Penimbunan Sementara, Jakarta. Jakarta.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. Prihastomo, Bondan. (2017). Pentingnya
(2015). Peraturan Menteri Perencanaan Penghawaan dalam
Perhubungan Nomor PM 61 Tahun Rumah. Diakses 11 November 2020
2015 tentang fasilitas udara tentang dari
database, Jakarta. https://bondanprihastomo.wordpress.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia. com/2017/11/10/arsitek-jogja-
(2005). Peraturan Menteri pentingnya-perencanaan-
Perhubungan Nomor KM 24 Tahun penghawaan-di-dalam-rumah-2
2005 Tentang Pemberlakuan Proxsis. (2015). Jalan Keluar/ Akses
Standar Nasional Indonesia (SNI) Evakuasi. Diakses 22 November
03-7067-2005 Mengenai Teknis 2020 dari
Fasilitas Pertolongan Kecelakaan https://surabaya.proxsisgroup.com/ja
Penerbangan Dan Pemadam lan-keluarakses-evakuasi/
Kebakaran (PKP-PK) Di Bandar Satwiko. (2008). Fisika Bangunan,
Udara Sebagai Standar Wajib, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta
Jakarta. Sundari, Dewi. (2017). Filosofi dan Sejarah
Neufert, Ernst. (1996). Data Asritek Jilid 1 Rumah Joglo. Diakses 5 November
dan 2 (Terjemahan), Jakarta: Erlangga. 2020 dari
Oktavia Lusy. (2010). Tugas Akhir: https://www.kompasiana.com/dewis
Perancangan Ulang Bandar Udara undari/5968247f1a208004da5ce612/
Internasional Supadio di Pontianak. fi losofi-dan-sejarah-rumah-joglo
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Supriyadi. (2017). Peta Blora Lengkap 16
Yogyakarta. Kecamatan. Diakses 10 November
Panel Surya Cell. (2015). Panel Surya pada 2020 dari https://www.sejarah-
Bangunan. Diakses 21 November negara.com/1240/peta-blora
2020 dari Yuan, L. J. (1987). The Malay House 1987,
https://www.solarcellsurya.com/cara- Malaysia.
kerja-panel-surya/
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. (2008). Peraturan Daerah
DKI Jakarta No.8 Tahun 2008
tentang Pencegahan dan
17

Anda mungkin juga menyukai