Sejarah Artikel:
Diterima Blora merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Blora
Disetujui terkenal dengan salah satu daerahnya bernama Blok Cepu sebagai daerah
Dipublikasikan penghasil minyak bumi di Pulau Jawa. Guna menunjang daerah ladang minyak
berskala internasional, pada tahun 1980 dibangun Bandar Udara Ngloram yang
Keywords: beroperasi dari tahun tersebut hingga tahun 1984 dengan tujuan memaksimalkan
Revitalisasi; pengelolaan minyak dan gas bumi. Akibat berhentian operasional bandar udara
Bandar Udara;
tersebut, masyarakat memanfaatkan lahan bandar udara sebagai lahan untuk
Local Wisdom;
Kabupaten Blora mengeringkan padi dan hasil bumi lainnya. Tahun 2020 pemerintah berupaya
untuk mengaktifkan kembali Bandar Udara Ngloram dengan segala perencanaan
pengembangan. Berfungsinya kembali Bandara Ngloram juga diprediksi akan
semakin mamacu berkembangnya pusat aktivitas ekonomi baru. Berdasarkan
tindakan pemerintah dalam mengembangkan Bandar Udara Ngloram, munculah
gagasan untuk ikut serta dalam mendesain bangunan Terminal Penumpang
Bandar Udara Ngloram berdasarkan KM 231 Tahun 2019 dengan fokus desain
yang berbeda. Desain Perencanaan dan Perancangan di fokuskan pada
penekanan arsitektur local wisdom. Dimana komponen arsitektur ini didasarkan
dan dipengaruhi oleh kondisi setempat, etnik, budaya, ciri khas, dan
kekontekstualannya dengan wilayah setempat yaitu Kabupaten Blora. Selain itu
bangunan bandar udara juga di rancang dan direncanakan mengarah pada
bangunan yang ramah lingkungan dengan berbagai upaya pemberbaharuan
energi, pemaksimalan potensi sekitar dan penggunaan kembali komponen sekitar.
1
PENDAHULUAN beroperasi selama 36 tahun, dan saat
ini bandar udara tersebut digunakan
Blora merupakan kabupaten di masyarakat setempat sebagai lahan
Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya untuk mengeringkan padi dan hasil
adalah Blora, yang terletak sekitar bumi lainnya.
127 km di sebelah timur Kota Tahun 2020 merupakan tahun yang
Semarang. Kabupaten Blora berada di membawa perubahan pada Bandar
bagian timur Jawa Tengah, Udara Ngloram. Tepatnya pada
Kabupaten Blora berbatasan langsung tanggal 11 Jnuari 2020, untuk
dengan Provinsi Jawa Timur. pertama kalinya sebuah pesawat di uji
Kabupaten ini berbatasan dengan coba untuk mendarat di Bandar Udara
Kabupaten Rembang dan Kabupaten tersebut. Uji coba pendaratan pesawat
Pati di utara, Kabupaten Tuban dan tersebut dilakukan oleh Direktur
Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) Jenderal Perhubungan Udara
di sebelah timur, Kabupaten Ngawi Kemenhub Polana Banguningsih
(Jawa Timur) di selatan, serta Pramesti dengan menumpang
Kabupaten Grobogan di barat. Di pesawat King Air B200 GT dan
Kabupaten Blora terdapat Blok Cepu
berjalan dengan mulus. Rupanya uji
yang berada di bagian timur coba tersebut merupakah langkah
Kabupaten Blora, daerah tersebut awal yang dilakukan oleh Dinas
merupakan daerah penghasil minyak Perhubungan dalam melakukan
bumi di Pulau Jawa. aktivasi kembali dan pengembangan
Guna menunjang fungsi-fungsi
Menurut Anggota Tim Koordinasi
daerah sebagai ladang minyak Percepatan Reaktivasi Bandar Udara
berskala internasional, pada tahun Ngloram dan Ketua Dewan Riset
1980 dibangun Bandar Udara Daerah (DRD) Blora, Jati
Ngloram yang beroperasi dari tahun Walujastono, keberadaan bandara ini
tersebut hingga tahun 1984. Pasalnya menjadi penting mengingat sektor
bandar udara ini dibangun dengan pertambangan Migas di wilayah Blok
tujuan memaksimalkan pengelolaan Cepu terus menggeliat. Tak hanya itu,
minyak dan gas bumi. Dalam dunia jalan Blora-Cepu kini ditetapkan
penerbangan internasional, nama sebagai jalan Nasional serta
resmi Bandar Udara Ngloram adalah Kecamatan Cepu terpilih menjadi
Ngloram Air Strip. Bandar Udara Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) oleh
Ngloram beroperasi sebagai bandara
Pemerintah Pusat, menjadikan daerah
khusus dengan fungsi utama untuk ini menjadi kawasan penting.
melayani kepentingan sendiri guna Berfungsinya kembali Bandara
menunjang kegiatan pokoknya yaitu Ngloram juga diprediksi akan
mengangkut para pengajar dan periset semakin mamacu berkembangnya
di bidang minyak dan gas bumi pusat aktivitas ekonomi baru.
menuju Pusat Pengembangan Tenaga Peningkatan kebutuhan layanan
(PPT) Perminyakan dan Gas Bumi di bandara juga tidak terhindarkan,
Kota Cepu. seperti penambahan fasilitas
Dengan tidak beroperasionalnya lagi komersial, kluster hote, pusat
Bandar Udara Ngloram sejak tahun pertokoan dan hiburan yang ada
1984 menjadikan fasilitas yang ada di dalam kawasan operasional bandara.
bandar udara tersebut berhenti Dengan adanya Bandar udara
2
Ngloram akan membuka lapangan menggunakan metode deskriptif.
pekerjaan untuk menyerap tenaga Metode deskriptif ini merupakan
kerja. Dengan terserapnya tenaga metode yang menjelaskan dan
kerja maka akan mengurangi menguraikan mengenai, rancangan
pengangguran dan sekaligus bisa konsep dasar, persyaratan dan
mengurangi kemiskinan di Blora. ketentuan desain dari perencanaan
Pasalnya, jika hanya hanya dan perancangan Bandar Udara di
mengandalkan pekerjaan di sektor Blora. Dari berbagai macam
pertanian, kehutanan, dan migas, penjelasan dan uraian rancangan
masih tetap saja kurang mencukupi desain, kemudian mencari data-data
untuk membuka lapangan pekerjaan lapangan yang mendukung mengenai
di Blora. berbagai hal yang dibutuhkan dalam
perencanaan dan perancangan Bandar
Berdasarkan rencana dan langkah
Udara di Blora.
pemerintah dalam mengembangkan
Bandar Udara Ngloram, maka Data - data yang telah dikumpulkan
munculah gagasan untuk ikut serta akan dianalisa dan disimpulkan,
dalam mendesain bangunan Terminal menjadi konsep dasar untuk
Penumpang Bandar Udara Ngloram perancangan dan perencanaan Bandar
berdasarkan KM 231 Tahun 2019 Udara di Blora, dan dijadikan sebagai
dengan focus desain yang berbeda. landasan dalam desain arsitektur
Desain Perencanaan dan Perancangan bangunannya. Pengumpulan data
di fokuskan pada penekanan akan dibagi menjadi dua kategori,
arsitektur lokal wisdom. Dimana yaitu data premier meliputi survey
komponen arsitektur ini didasarkan lokasi dan wawancara secara
dan dipengaruhi oleh kondisi langsung, serta data sekunder
setempat, etnik, budaya, ciri khas, dan meliputi studi pustaka.
kekontekstualannya dengan wilayah
setempat yaitu Kabupaten Blora. Hal
tersebut dimaksudkan untuk ALUR PIKIR
memberikan identitas khusus untuk
Bandar Udara Ngloram sebagai salah
satu bagian yang berperan di
Kabupaten Blora. Maka dari itu,
tampilan arsitektur Bandar Udara
Ngloram harus memiliki ciri khas dan
cerminan dari segala hal yang
dimiliki oleh Kabupaten Blora agar
pengguna dan pengunjung yang
keluar masuk bandara secara otomatis
mengetahui dan mengingat
Kabupaten Blora beserta apa saja
yang ada di Kabupaten Blora.
METODE PEMBAHASAN
Metode yang akan digunakan dalam
penyusunan perncangan desain yaitu Gambar 1. Alur Pikir
3
LANDASAN KONSEP pelataran parkir pesawat
terbang.
Tujuan Perancangan adalah untuk
4) Holding Bay
menghasilkan konsep perencanaan
dan perancangan Revitalisasi Bandar 5) Air Traffic Controller (ATC),
menara pengawas lalu lintas
Udara Ngloram Dengan Penekanan
udara yang berfungsi untuk
Local Wisdom di Kabupaten Blora
mengukur, memandu, dan
yang mampu menunjang kegiatan
mengawasi lalu lintas pesawat
transportasi udara, yang dilengkapi
udara yang akan lepas landas
dengan fasilitas keamanan dan
maupun yang akan mendarat.
keselamatan penerbangan, serta
b. Sisi Darat (Land Side)
fasilitas pokok dan fasilitas
1) Terminal Bandar Udara
penunjang lainnya.
a) Lobby Check-in
Bandar Udara Ngloram merupakan b) Hall Keberangkatan dan
suatu fasilitas sebagai perantara Kedatangan
(interface) antara transportasi udara c) Ruang Tunggu
dengan transportasi darat, yang secara d) Area Pengambilan Bagasi
umum sebagai : e) Galbarata
a. Tempat pelayanan bagi 2) Curbside, tempat naik-
keberangkatan / kedatangan turunnya penumpang dari
pesawat. kendaraan darat ke dalam
b. Untuk bongkar / muat barang atau bangunan terminal.
naik / turun penumpang. 3) Parkir Kendaraan.
c. Tempat perpindahan Pengelompokan kegiatan didasarkan
(interchange) antar moda pada analisa pelaku yang terlibat
transportasi udara dengan moda dalam kegiatan Bandar Udara
transportasi yang sama (transit) Ngloram. Dari analisa pelaku
atau dengan moda yang lainnya. kegiatan maka dihasilkan
d. Tempat untuk menyimpan barang pengelompokan kegiatan sebagai
(storage) selama proses berikut:
pengurusan dokumen
a. Kelompok Kegiatan Utama
penerbangan.
1) Curbside
e. Sebagai tempat pengisian bahan
2) Hall
bakar, perawatan, dan
3) Check-in Counters dan Bag
pemeriksaan kondisi pesawat
drop Counters
sebelum dinyatakan layak
4) Area Pemeriksaan
terbang.
5) Ruang Tunggu
Adapun fasilitas didalam Bandar 6) Pengambilan Bagasi
Udara Ngloram adalah sebagai b. Kelompok Kegiatan Penunjang
berikut : 1) Sunken
a. Sisi Udara ( Air Side) 2) Plaza dan Masjid
1) Runway (Landasan Pacu) 3) Area Komersil
2) Taxiway ( Fasilitas c. Kegiatan Pengelola
penghubung landasan pacu) d. Kegiatan Servis
3) Apron, bagian dari Bandar
udara yang digunakan sebagai
4
Berdasarkan KEPUTUSAN
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
KM 321 TAHUN 2019, bahwa
berdasarkan hasil studi dan evaluasi
yang dilakukan, Lokasi Bandar Udara
Ngloram di Kecamatan Cepu
Kabupaten Blora telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis
untuk ditetapkan sebagai lokasi bandar
udara.
KONSEP RANCANGAN Gambar 2. Lokasi Bandar Udara
Ngloram
Lokasi Perencanaan
Lokasi Perencanaan berada di Desa Design Site
Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Penataan Aksesbilitas
Blora, Jawa Tengah dengan deskripsi
sebagai berikut: Pencapaian lokasi saat ini masih
a. Lokasi : belum dilalui kendaraan umum, saat
Jl Lapangan Terbang, Kecamatan ini di lokasi masih fokus dengan
Cepu, Kabupaten Blora perbaikan dan pelebaran jalan di Jl.
b. Luas : Lapangan Terbang. Nantinya Bandar
Lahan eksisting 21.743Ha. lahan Udara Ngloram akan terhubung
pengembangan 76.709Ha
c. Luas Tapak di bangun : 10Ha dengan Stasiun Kapuas yang juga
d. KDB : 60% akan diaktifkan kembali.
e. KLB : 40%
f. Topografi :
Landai
Batas-batas lokasi perencanaan
Bandar Udara Ngloram:
a. Sebelah Utara :
Sawah
b. Sebelah Selatan :
Sawah dan Permukiman
c. Sebelah Timur :
Sawah dan Permukiman
Gambar 3. Penataan Aksesbilitas pada
d. Sebelah Barat :
Tapak
Sawah
Pada area bangunan massa yang
terpisah direncanakan untuk pejalan
kaki serta ruang terbuka hijau. Untuk
area sirkulasi dan area bebas dari
bangunan terminal dimanfaatkan
sebagai area parkir kendaraan motor,
mobil, dan bus. Sirkulasi masuk dan
keluar dibuat memutar untuk
merespon arah jalan yang diinginkan
dan tidak menyebabkan kemacetan.
5
area paparan matahari terbesar
Pemanfaatan Klimatoligi dibuat roof garden.
Lokasi Site bagian tenggara akan
diterpa angin hangat secara
continously, dan bagian utara juga
akan terkena angin yang ditimbulkan
dari pergerakan pesawat saat mendarat
maupun lepas landas. Maka dari itu
bangunan terminal pada ruang tunggu
didesain dengan atap yang dirotate
menjadi aerodinamis upaya untuk
memecah arah angin terhadap
turbolansi pada bangunan serta Gambar 5. Merespon Sinar Matahari
dengan Perforeted Parametric
penghawaan alami menjadi
menyeluruh terhadap bangunan Penataan Akustik Lingkungan
bandara. dan View
Kebisingan utama pada site
disebabkan dari dalam site sendiri
yaitu suara pesawat terbang yang
beroperasi di sisi taxiway dan
runway pada site. Sedangkan pada
bagian luar bangunan tidak ada
kebisingan karena lokasi site tepat
berada di tengah persawahan dan
jauh dari pemukiman.
Untuk merespon akustik
lingkungan dari lokasi site
diterapkan respon sebagai berikut:
1) Memposisikan ruang ruang
Untuk merespon sinar matahari yang yang membutuhkan
menyinari lokasi site maka bangunan ketenangan jauh dari sumber
akan dibuat memaksimalkan bukaan kebisingan dan menggunakan
disisi bangunan. Dengan adanya material yang dapat
bukaan maka sinar matahari sebagian mengurangi kebisingan dan
dapat masuk kedalam bangunan kedap suara untuk ruang
sehingga dapat meminimkan interior tertentu.
penggunaan pencahayaan buatan. 2) Memberikan vegetasi keliling
Begitu dengan sinar matahari pagi yang memiliki fungsi diffuse
dan sore mempengaruhi penempatan sehingga dapat meredam
ruang pada Bandar udara, sehingga suara.
ruang tunggu ditempatkan pada area 3) Memberikan jarak antar batas
yang kurang terpapar matahari agar wilayah dengan sumber
tidak menganggu kenyamanan. kebisingan dalam wilayah.
Untuk sirkulasi antar
bangunan diberikan sun
shading dan hidden garden
karena langsung terpapar
matahari sore. Serta pada
6
b. Penumpang Kedatangan
Konsep Keruangan
7
d. Karyawan Terminal Bandar Sirkulasi Ruang
Udara dan Karyawan
Maskapai Penerbangan
Hubungan Ruang
8
Luas Kebutuhan Ruang 321, didapatkan pembagian area
yaitu green area yang mengelilingi
site, plaza, office building, main
building (terminal Bandar udara ),
dan ATC area dan maintenance
Konsep Zoning
c. Jaringan Listrik
Sumber listrik yang digunakan
pada bangunan Bandar Udara
Ngloram Blora bersumber dari
PLN dan Genset yang kemudian
didistribusikan ke unit-unit yang
membutuhkan tenaga listrik.
b. Air Kotor
Pengelolaan air kotor dapat
dilakukan secara efektif dan
efisien. Air kotor yang dihasilkan
dari bangunan dapat diolah dan
dimanfaatkan kembali untuk
mencukupi kebutuhan air
cadangan pada bangunan. Air
Gambar 21. Isometri Kelistrikan
kotor atau limbah yang dihasilkan
melalui kegiatan dalam d. Jaringan Pemadam
lingkungan sesuai dengan jenis
limbah yang dihasilkan
menggunakan STP System
Blotech.
11
Gambar 22. Denah
Perletakan APAR
Gambar 24. Isometri Struktur
e. Keamanan
Sistem keamanan yang diterapkan Konsep Material
pada kawasan Bandar Udara
Ngloram Blora adalah
penggunaan CCTV, Pos
penjagaan dan system keamanan
yang sesuai untuk Bandar udara.
Konsep Struktur
12
Hasil Rancangan
13
14
DAFTAR PUSTAKA