PEMBAHASAN
1
Infus pump adalah perangkat life support yang merupakan
peralatan medis yang digunakan untuk memberikan cairan kedalam tubuh
pasien dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat digunakan untuk
memberikan nutrisi atau obat, seperti insulin atau hormon lainnya,
antibiotic, obat kemoterapi, dan penghilang rasa sakit dengan cara yang
terkendali. Biasanya alat ini di tempatkan pada ruangan ruangan yang
kritikal seperti ruang, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intersive Care Unit
(ICU), Rawat Inap. Tujuan infus pump yaitu untuk memberikan volume
cairan dan dosis obat pada pasien dengan tepat.
2
d. Meringankan kewaspadaan pada pasien karna sistem infusion pump
sudah otomatis.
3
4.2 Bagian bagian alat infusion pump terumo 172
4.2.1 Bagian depan
Air Indikator
Door Indikator
Completion Indikator
Drop Indikator
Charge Indikator
Purge
Baterai Indikator
Power Swict
Indikator pada pesawat Infusion pump merk Terumo 172 yaitu terdapat :
1). Air indikator : Berfungsi, menyala jika ada udara di selang
2). Occlusion indikator : Berfungsi, menyala jika ada selang infus
ada hambatan
3). Door indikator : Berfungsi, menyala jika pintu tidak terkunci
atau tertutup
4). Flow error indikator : Berfungsi, menyala jika terjadi kesalahan
aliran infus
5). Completion indikator : Berfungsi, menyala jika infus pump
mencapai target yang diinginkan.
4
6). Drop indikator : Berfungsi untuk menampilkan jumlah
tetesan cairan infuse.
7). Baterai indikator : Berfungsi untuk menandakan baterai penuh
atau low.
8 ). Charge indikator : Berfungsi, menyala jika infusion pump
sedang di charge
9). Empty indikator : Berfungsi, menyala jika tidak ada tetesan
pada chamber
10). Display digital : Berfungsi untuk menampilkan volume
delivered
11). Display : Berfungsi untuk menampilkan volume
delivery, dan Menampilkan delivery rate
(mL/h) dan delivery limit.
12). Tombol setting : Berfungsi untuk mensetting kecepatan
aliran cairan infuse yang di perlukan.
13). Tombol start : Berfungsi untuk memulai dan berhenti
pengerakan pada alat
14). Tombol stop silence : Berfungsi untuk menampilkan status
infusion pump. Hijau jika beroperasi dan
orange jika berhenti beropasi
15). Purge switch : Berfungsi untuk mempercepat aliran untuk
menghilangkan udara pada selang infus
16). Power switch : Berfungsi untuk menghidupkan infuse
pump
17). Infusion set switch : Berfungsi untuk mengatur jumlah tetesan
cairan infuse
18). ∑mL clear switch : Berfungsi untuk tekan tombol kurang lebih
0.5 detik untuk menghapus pembacaan
volume Delivery
19). Select switch : Berfungsi untuk memilih delivery rate
mode dan delivery limit mode dsw.
5
4.2.2 Bagian Dalam
Midpres
1). Air line indikator : Berfungsi sebagai mendeteksi udara jika ada di
selang infus
2). MIDPRESS fingers : Berfungsi sebagai menekan selang untuk
menurunkan cairan infus
3). Oclusion detector : Berfungsi untuk mendeteksi jika ada hambatan
pada selang
4). Tubing clamp : Berfungsi untuk tetep menjepit selang ketika
pintu terbuka
5). Release lever : Berfungsi untuk melepaskan tubing clamp
6
4.2.3 Bagian Belakang
BRIGHTNESS
VGA
IV SET
Drip Sensor
Catu Daya AC
Alarm
Catu Daya DC
History
7
8). Konektor VGA : Berfungsi untuk digunakan apabila alat ingin
dihubungkan dengan komputer
9
4.4 KALIBRASI INFUS PUMP
a. Persiapan
1. Siapkan peralatan Infusion Pump dan lembar kerja pemeliharaan.
2. Siapkan pula peralatan Infusion Device Analyzer dan Electrical Safety
Analyzer beserta semua kelengkapannya.
b. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan Institusi dan Alat, serta alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Catat suhu dan kelembaban ruangan yang terbaca pada
Thermohygrometer.
3. Hubungkan saluran keluaran pada alat Infusion Pump ke saluran
masukan pada Infusion Device Analyzer.
4. Pastikan semua terhubung dengan baik.
5. Hidupkan peralatan Infusion Device Analyzer dengan menekan
tombol ON.
6. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya
pada lembar kerja.
7. Lakukan pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan
Electrical Safety Analyzer sesuai dengan kelas dan tipe alat.
8. Lakukan pengukuran untuk akurasi aliran/flow sebagai berikut :
a. Aturlah tombol pemilihan pada posisi FLOW, kemudian tekan
ENT (Enter).
b. Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol
ON.
c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan
nilai yang telah ditentukan pada lembar kerja.
d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion
Device Analyzer berubah menjadi AUTOSTART atau START.
e. Perhatikan nilai penunjukan pada Infusion Device Analyzer
dan catat dalam lembar kerja.
9. Lakukan pengujian fungsi alarm occlusion (penyumbatan) sebagai
10
berikut:
a. Aturlah tombol pemilihan pada posisi OCCL, kemudian tekan
ENT (Enter).
b. Hidupkan peralatan Infusion Pump dengan menekan tombol
ON.
c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan
nilai yang telah ditentukan pada lembar kerja.
d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion
Device Analyzer berubah menjadi AUTOSTART atau START.
e. Catat nilai penunjukan tekanan pada Infusion Device Analyzer
di lembar kerja saat fungsi alarm pada Infusion Pump aktif.
10. Bersihkan dan keringkan saluran pada Infusion Device Analyzer
menggunakan Syringe yang bersih.
11. Rapikan peralatan setelah selesai digunakan.
11
pentunjuk yang ada. Letakan pole klep di bawah pump, lalu tutup
pintu.
7). Atur level oklusi sesuai dengan yang diinginkan.
8). Atur kecepatan tetesan D-RATE sesuai order dengan menekan
tombol RATE/LIMIT. Display terbaca D.Limit ml/h.
9). Atur batasan cairan dengan menekan tombol RATE LIMIT.
10). Buka roler klem dari IV set ( hubungkan Ivset dengan IV cateter),
lalu tekan tombol START. Bila jumlah cairan yang diinginkan sudah
tercapai, maka lampu COMPLETION AKAN MENYALA. Pada
situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan minimum 91
ml/jam), untuk menjaga kepatenan IV kateter di dalam vena.
12
4.7 Pemeliharaan/Perawatan Infusion Pump
1. Cek kebel catu daya dan saklar ON/OFF berfungsi dengan baik.
2. Cek baterai, jika daya baterai low saat power off dan tidak mau di
chager segera ganti baterai baru. Pemakaian baterai chager maksimal
2 tahun pemakaian.
3. Cek sistem control/pengaturan.
4. Cek indikator display dan alarm pada alat.
5. Cek motor step dan periksa gerakan peristaltik apakah berfungsi
dengan baik.
6. Cleaning board pada cairan khusus.
7. Cek alarm nerly empety, sensor,dan tetesan air.
8. Uji fungsi alat dengan mengunakan cairan infus.
9. Cek aksesoris alat berfungsi dengan baik atau tidak.
10. Bersihkan alat dengan mengunkan kain kasa, tisu atau kain lap
dengan mengunakan cairan WD/Alkohol.
11. Kalibrasi alat setiap (1) tahun sekali.
13
Tabel 4.2 Data minimal pada inventarsisasi (Standar WHO)
Sumber : Introduction to medical equipment inventory management WHO
Medical device technical series
14
Power listrik Jelaskan kekuatan yang diperlukan untuk
menjalankan peralatan, seperti 110V, 220V, 380V
atau tiga fase; mungkin berguna untuk
mengidentifikasi peralatan yang membutuhkan
transformer atau perhatian khusus
Lainnya
Persyaratan Identifikasi setiap persyaratan khusus yang
operasional diperlukan dalam pengoperasian atau layanan
peralatan
dan layanan
Tanggal Tanggal peralatan dimasukkan ke dalam
inventaris inventaris dan tanggal terakhir
dilakuka informasi telah diperbarui
n/
diperbaru
i
Info kontak Mendaftar perincian penyedia termasuk nama,
servis perincian kontak, dan perincian kontrak ketika
peralatan medis dikelola oleh organisasi layanan
luar (termasuk ketika dalam garansi oleh
pabrikan) atau bengkel ersipal;
informasi tentang pemeliharaan dilakukan
Info pemasok Digunakan sebagai titik kontak mengenai
pembelian, pemesanan kembali, penggantian
garansi, dll.
Informasi tambahan yang bisa digunakan
Lot number Dapat ditugaskan untuk bahan habis pakai atau
reagen yang diproduksi dalam kelompok yang
sama; dapat membantu mengidentifikasi cacat;
berguna untuk sistem kontrol stok untuk barang
habis pakai
Nomor versi Digunakan untuk peralatan yang dijalankan
firm- ware dan dengan perangkat lunak komputer atau elektronik
perang- kat (firmware); dapat digunakan untuk
lunak mengidentifikasi masalah yang
terkait dengan perangkat lunak atau firmware
Rincian Identifikasi titik kontak untuk pemberitahuan
kepemilika dalam penundaan layanan, dan untuk
n menjadwalkan pemeliharaan preventif
departeme
n
Biaya pembelian Berfungsi sebagai input untuk nilai persediaan
modal
dan untuk tujuan penganggaran
Tanggal Dalam kasus aset modal, digunakan untuk
Pembelia menghitung nilai depresiasi atau penentuan
n penggantian / keusangan. Dalam hal bahan habis
pakai atau suku cadang, mungkin digunakan
untuk menentukan tingkat penggunaan,
persyaratan pemesanan ulang, dan tanggal
kedaluwarsa
Tanggal informasi dan hasil Berfungsi sebagai dasar untuk
pemasangan dan catatan riwayat layanan dan digunakan sebagai
pengujian referensi saat pemecahan masalah
penerimaan
15
Penilaian / Termasuk penilaian risiko yang dilakukan (atau
klasi- fikasi alasan lain, jika perlu) yang menentukan
keselamatan penyertaan peralatan dalam inventaris; dapat
/ risiko juga digunakan untuk
menentukan pengujian peralatan dan prioritas
perbaikan
Jadwal dan pro- Menjabarkan frekuensi interval perawatan
sedur preventif dan prosedur perawatan
pemeliha-
raan preventif
Tanggal Berfungsi sebagai referensi saat memecahkan
kalibrasi masalah peralatan dan memastikan peralatan
dilakukan dan berada dalam tanggal kalibrasi
hasilnya,
tanggal jatuh
tempo dan
prosedur
Jumlah stok dan Ketika digunakan dalam sistem kontrol stok,
pemesanan ulang berfungsi sebagai titik pemicu untuk menyusun
ulang ketika nomor stok mencapai level yang
diidentifikasi
Perangkat / Mengidentifikasi peralatan pendukung yang
sistem penting, termasuk peralatan atau aksesori yang
/ aksesori / diperlukan untuk menjalankan peralatan; nomor
bahan habis komponen untuk
pakai / suku aksesori, suku cadang, dan barang habis pakai
cadang terkait sangat membantu
16
Informasi Inventaris berguna untuk fasilitas layanan
kesehatan hanya jika mengandung informasi
lain yang penting yang
diinginkan dibutuhkan oleh fasilitas; Oleh karena itu, setiap
bidang data dapat ditambahkan sebagai dianggap
perlu
17
3) Tujuan Kalibrasi
a) Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukkan
suatu instrument ukur, atau deviasi dimensi nasional yang
seharusnya untuk suatu bahan ukur.
b) Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standard
nasionalmaupun internasional.
* Pengujian atau kalibrasi wajib dilakukan terhadap alat kesehatan dengan
kriteria sebagai berikut (Permenkes 363) :
a) Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
b) Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
telah habis
c) Diketahui penunjukannya atau keluarannya atau kinerjanya
(performance) atau keamanannya tidak sesuai lagi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku
d) Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku
e) Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku. Atau jika tanda laik pakai pada
alat kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga tidak dapat
memberikan informasi yang sebenarnya.
4) Manfaat Kalibrasi
Menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya.
5) Periode (Selang) Kalibrasi
Selang kalibrasi suatu alat tergantung pada karakteristik dan tujuan
pemakaiannya. Ditinjau dari segi karakteristiknya, makin tinggi kualitas
metrologies makin panjang selang kalibrasinya. Dan bila di tinjau dari
tujuan pemakaiannya, semakin kritis dampak hasil ukurnya semakin
pendek selang kalibrasinya.
18
Jadi secara umum selang kalibrasi dipengaruhi oleh :
jenis alat ukur, frekuensi pemakaian dan pemeliharaan. Selang kalibrasi
biasanya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu:
a) Dinyatakan dalam satu kalender, misalnya 6 (enam) bulan sekali,
setahun sekali, dst
b) Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misal : 1000 jam pakai, 5000
jam pakai, dst.
c) Kombinasi cara pertama dab kedua di atas, misalnya 6 bulan atau
1000 jam pakai, tergantung mana yang terlebih dahulu dicapai.
Berikut ini contoh selang kalibrasi untuk beberapa instrument ukur :
a) Thermocouple : 12 Bulan
b) Thermo Controler : 12 Bulan
c) Hygrometer : 6 Bulan
d) Micrometer : 6 Bulan
e) Vernier Caliper : 12 Bulan
f) Gauge Block : 24 Bulan
6) Ketertelusuran (Treacebility)
Ketertertelusuran (treacebility) adalah kemampuan dari suatu hasil ukur
secara individu untuk dihubungkan ke standar-standar nasional /
internasional untuk satuan ukuran dan / atau system pengukuran yang di
sahkan secara nasional maupun intersional melalui suatu rantai
perbandingan yang tak terputus. Konsep ketertulusuran pengukuran
(treacebility of measurement) dapat diartikan secara sederhana bahwa alat
ukur yang digunakan untuk melakukan suatu pengukuran harus
terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang sejenis yang dapat berfungsi
sebagai acuan.
19
4.8.3 Laporan perbaikan peralatan Kesehatan.
24
4.8.8 Laporan pengujian kalibrasi
Untuk menentukan waktu periode pengujian dan kalibrasi dapat
menggunaan perhitungan yang di jelaskan dibawah pada tabel sampel
penilaian berbasis risiko untuk menentukan frekuensi pemeriksaan yang
tepat berdasarkan kondisi nyata di fasilitas medis disajikan di sini. Ini
digunakan oleh Departemen Teknik Biomedis dari University of Vermont,
AS untuk membandingkan dengan frekuensi inspeksi yang di
rekomendasikan oleh produsen masing masing merek dan model infus
pump dalam inventaris peralatan medis mereka.
Tabel 4.3 Perhitungan periode pengujian dan kalibrasi dengan contoh infus pump
25
Pilih 1 peringkat dari setiap kategori/ Choose 1 rating Bobot Nilai/
from each category / score
weigh
t
Fungsi klinis/Clinical function
1. Tanpa kontak langsung dengan pasien 1
2. Peralatan yang kontak langsung dengan pasien 2
namun namun bukan peralatan kritikal/non-critical
3. Peralatan yang digunakan untuk mendiagnosis 3
atau memonitoring secara langsung 4
4. Peralatan yang digunakan untuk melakukan
treatmen langsung pada pasien 5 5
5. Peralatan yang digunakan untuk penopang kehidupan/
life support
Risiko fisik/Physical risk
1. Peralatan menimbulkan risiko yang cukup besar 1
karena
kegagalan
2. Peralatan yang menimbulkan resiko rendah 2
3. Menyebabkan terapi tidak tepat dan kesalahan diagnosa 3
4. Peralatan yang menyebabkan luka, kematian bagi pasien 4 4
4.9 dan
operator
Probabilitas penghindaran masalah/Problem
avoidance
probability
1. Pemeliharaan atau inspeksi tidak akan 1
memengaruhi
keandalan perangkat
2. Mode kegagalan perangkat umum tidak dapat 2
diprediksi
atau tidak terlalu dapat diprediksi
3. Mode kegagalan perangkat umum tidak dapat 3
diprediksi,
riwayat perangkat menunjukkan bahwa pengujian
TSP
sering mendeteksi masalah
4. Umumnya kegagalan perangkat dapat diprediksi dan 4 4
bisa
dihindari dengan melakukan pemeliharaan preventive
5. Peraturan khusus atau persyaratan 5
manufaktur
mengharuskan pemeliharaan atau pengujian preventif
Sejarah insiden /Incident history
1. Histori insiden yang tidak signifikan 1
2. Histori insiden yang signifikan 2 2
Persyaratan peraturan untuk jadwal spesifik dari
pabrikan/Manufacturers or regulatory requirements for
specific schedules
1. Tidak dibutuhkan schdule yang spesifik 1
2. Ada persyaratan untuk pengujian independen dari sistem 2 2
peringkat numerik
Total Nilai/Score 17
Maka periode 2 x Per tahun
Penyimpanan dan penepatan alat elektromedik
26
Pada point ini menyajikan data yang diperoleh dari pedoman teknis
bangunan rumah sakit ruang perawatan intensif direktorat bina pelayanan
penunjang medik dan sarana kesehatan direktorat bina upaya kesehatan
kementerian kesehatan RI tahun 2012. Pada point ini kompetensi minimal
yang harus dicapai yaitu :
27
4.9.2 Mampu mengetahui persyaratan teknis, lingkungan dan penempatan
peralatan medik
Berdasarkan Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, menyebutkan bahwa salah satu sumber daya di bidang
kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan, dimana pasal 1 poin 7
mendefinisikan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan suatu alat dan/ atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative yang
dilaukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Sesuai dengan
Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 5
menyebutkan bahwa rumah sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit. Selanjutnya undang-Undang No. 44 tahun 2009
pasal 7 menyebutkan bahwa rumah sakit harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian dan
peralatan.
28
4.12 Pembahasan Analisa Kerusakan Alat
Adapun kerusakan yang pernah terjadi pada alat Infusion Pump
Terumo TE-172 ini, yang ada di RSUD dr. Zainoel Abidin adalah ketika alat
dihidupkan namun cairan infus tidak turun/kemacetan pada aliran cairan infus.
Dan cara pengecekannya adalah dengan cara membuka pintu infusion pump lalu
lihat di bagian midpresnya ada patahan di bagian gigi pendorongan midpres.
Maka dapat dilakukan dengan tindakan mengantikan midpresnya. Demikian juga
terdapat pada bagian motor perastaltik yang tidak bisa berputar sehingga
mindpresnya tidak mendorong sehingga air infus tidak turun, maka dapat
dilakukan dengan tindakan memberikan pelumas/oil pada bagian pengerakan
motornya, sehingga bisa berjalan lancar seperti biasa lagi.
Selanjutnya juga terdapat kerusakan pada infusion pump terumo TE-
172 yang sama, saat alat di hidupkan maka keluar tulisan error buble pada unit
tersebut. Setelah di periksa pada aliran cairan infus rupanya ada gelembung pada
aliran tersebut, maka cara mengatasinya adalah dengan melepaskan jarum infus
yang terpasang pada tangan pasien setelah itu akan di suntikan/alirkan cairan obat
pada selang infus sehingga pastikan hilangnya gelembung pada selang infus
tersebut, setelah itu selang infus akan di pasangkan kembali ke tangan pasien.
Maka jika terjadi gelembung pada aliran selang infus sangat bahaya bagi pasien.
Masih dengan alat yang sama yaitu infusion pump terumo Te 172 juga
terdapat kerusakan pada drip sensor berbunyi pada kondisi cairan normal. Setelah
di periksa ternyata kabel konektornya putus di akibatkan teganganya tinggi
sehingga kabelnya mengalami short, maka cara mengatasinya adalah mengantikan
dengan kabel konektor yang lain/baru. Adapun juga terjadi kerusakan pada drip
sensornya tidak bisa mendeteksi nya lagi di akibatkan motherboard drip
sensornya rusak/lecet, dan mengantikan dengan yang baru.
29