DASAR TEORI
4
Universitas Krsiten Petra
di daur ulang kembali. Lain halnya dengan limbah B3, karena limbah ini harus
dilakukan pembuangan menurut hukum yang berlaku. Cara penyimpanan limbah
B3 juga memiliki aturan-aturan yang di atur oleh perundang-undangan yang
terkait. Limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3, ketika telah melalui pengujian
memiliki salah satu atau lebih karakteristik limbah B3.
Jenis limbah dapat dikelompokan berdasarkan karakteristiknya, yaitu:
Berdasarkan kandungan zat kimia.
Berdasarkan wujudnya.
Berdasarkan sumber dan tingkat bahaya.
5
Universitas Krsiten Petra
Tabel 2.1 Jenis Wujud Limbah (lanjutan)
No Wujud Limbah Jenis wujud limbah
Gas hidrokarbon
3 Gas Oksida belerang
Oksida nitrogen
4 Suara Gelombang bunyi yang merambat di udara
6
Universitas Krsiten Petra
manusia memiliki batas-batas suara yang aman dapat diterima oleh telinga.
Kondisi terburuk yang dapat terjadi jika telinga manusia menerima gelombang
bunyi melebihi dari ambang batas yang ditentukan, maka dapat menyebabkan
gangguan pendengaran pada manusia tersebut.
7
Universitas Krsiten Petra
Reaktif.
Beracun.
Infeksius.
Korosif.
Berbahaya terhadap lingkungan.
8
Universitas Krsiten Petra
2.3.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997
Peraturan ini berbicara tentang pengelolaan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat (1) adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pasal 1 ayat
(2) yang tertera pada Undang-Undang ini mengatakan bahwa pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Pasal
5 ayat (1) pada peraturan ini mengatakan bahwa setiap orang mempunyai hak
yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Peraturan ini yang
membuat kita harus menjaga lingkungan kita demi kepentingan diri sendiri, orang
lain dan untuk kelangsungan hidup anak cucu kita kelak.
9
Universitas Krsiten Petra
Gambar 2.2 Skema Pelaku Pengelolaan Limbah B3
(Sumber: Kementrian Lingkungan hidup)
PP RI Nomor 101 Tahun 2014 pasal 12 ayat (3) mengatakan bahwa untuk
dapat melakukan penyimpanan limbah B3, setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan limbah B3.
10
Universitas Krsiten Petra
Sistem manifest biasa disebut sebagai bukti dokumen limbah B3 yang
dimiliki dari setiap pelaku pengelolaan limbah B3. Dokumen ini berguna untuk
legalitas dari kegiatan pengelolaan limbah B3. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui mata rantai perpindahan dan penyebaran limbah B3 agar terhindar
dari hal yang tidak diinginkan. Dokumen limbah B3 ini akan diterima kembali
oleh penghasil limbah B3 dari pengumpul atau pengolah selambat-lambatnya 120
hari sejak limbah B3 di angkut.
11
Universitas Krsiten Petra
Desain kontruksi TPS limbah B3.
Standard Operation Procedure (SOP) tata cara penyimpanan limbah B3,
penanganan kondisi darurat, dan nama personil yangbertanggung jawan untuk
gudang TPS limbah B3.
Foto gudang TPS limbah B3.
Perhitungan kapasitas TPS limbah B3 berdasarkan historical data.
12
Universitas Krsiten Petra
berisi informasi penghasil, alamat pengahasil, waktu pengemasan, jumlah, dan
karakteristik limbah B3. Macam-macam label limbah B3, yaitu :
Label penuh untuk kemasan atau drum yang telah terisi penuh limbah (ukuran
minimal 10cm x 10 cm).
Label kosong untuk kemasan atau drum yang masih kosong (ukuran minimal
10cm x 10 cm).
Label petunjuk arah penutup kemasan limbah B3 (ukuran minimal 7cm x
15cm).
Label identitas limbah B3 (ukuran minimal 15cm x 20 cm).
Gambar label limbah B3 yang sesuai dengan persyaratan Pemerintah
dapat dilihat pada Gambar 2.5 – Gambar .
13
Universitas Krsiten Petra
Gambar 2.7 Label Identitas Limbah B3
(Sumber: Permen LH RI No. 14 Tahun 2013)
Gambar 2.8 Contoh Peletakkan Simbol dan Label pada Kemasan Limbah B3
14
Universitas Krsiten Petra
2.4 Material Safety Data Sheet (MSDS)
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau biasa yang disebut juga sebagai
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) merupakan dokumen yang harus
dimiliki oleh setiap bahan kimia (Nyimas Fitriah, 2014). MSDS berisi pengenalan
umum, kandungan kimia, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, dan
pengelolaan bahan buangan. Fungsi MSDS untuk mencegah, menghindari, dan
menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi sehingga mendukung
terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja.
15
Universitas Krsiten Petra