Anda di halaman 1dari 2

Harta yang akan Melindungi Kita

oleh: Reni Hartati (Ketua LPP)

Harta adalah segala sesuatu yang bernilai dan dimanfaatkan dengan menguasainya.
Harta nyata (berwujud) yang kita miliki adalah berupa uang yang biasanya disimpan di
dalam brankas, tabungan di bank ataupun bentuk investasi lainnya yang tidak hanya
melindungi akan tetapi akan menambah nilai harta tersebut. Bagi kita, ini adalah sebuah
langkah dalam mengamankan harta yang kita miliki, karena tidak hanya dapat terhindar
dari pencurian dan perampokan,  melainkanbisa t menambah kekayaan.
Namun, pernahkah kita berpikir bahwa apakah harta itu benar-benar milik kita?
Banyak orang tidak menyadari bahwa ini hanyalah sebuah titipan yang diamanahkan
oleh Allah SWT. Kita hanya diberi  amanah untuk mengelolanya,  karena sebenarnya
harta  adalah bagian dari ujian yang diberikan oleh-Nya kepada kita.
Firman Allah dalam Qur'an surah Al-Anfal ayat 28 : ketahuilah, bahwa hartamu dan
anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala
yang besar.
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan bahwa harta yang kita punya adalah bentuk
ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita. Apabila kita bisa mengelolanya dengan baik
dan sesuai dengan perintah-Nya, maka harta yang kita miliki akan menambah
ketakwaan kita di sisi-Nya.
Harta bisa hilang ataupun  rusak , dan kita tak pernah menduganya. Orang sering tidak
menyadari bahwa harta itu membuat kita resah dan . Susah tidur, su'udzon, dan
perasaan takut kehilangan melanda hati sang pemilik . Ini semua karena pemilik harta
itu  lalai atas amanah yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang Muslim yang taat,
inilah yang harus kita hindari agar harta yang kita miliki menjadi penyelamat bagi
kehidupan kita di dunia dan akhirat, bukan sebaliknya, justru membawa kita ingkar
terhadap nikmat yang Allah berikan.

Bagaimana caranya agar harta tidak menjadikan kita rugi di dunia dan akhirat?
Pertama, selalu bersyukur kepada Allah, dan mendapatkan harta tersebut dengan cara
yang halal, bukan diperoleh dengan cara-cara yang dilarang oleh-Nya. Harta yang kita
peroleh berupa rizki yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat yang harus kita
syukuri, tanpa membandingkan nikmat orang lain yang mungkin rizkinya lebih banyak
dari kita. Sebaliknya, lihatlah rizki orang-orang yang berada di bawah kita, agar ini
dapat meningkatkan rasa syukur dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Allah SWT. berfirman dalam Al-Quran surat Ibrahim [14] ayat 7:
Artinya:Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
 Kesenangan yang kita peroleh melalui harta hanyalah bersifat sementara, maka
hendaklah kita bersyukur terhadap harta yang telah Allah karuniakan kepada kita. Ini
menunjukkan bahwa tidak ada harta yang menjadi milik kita selama ini, melainkan atas
nikmat yang Allah berikan. Oleh sebab itu, sebagai salah satu wujud syukur kita kepada
Allah hal yang dapat dilakukan adalah mengelolanya sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh-Nya kepada kita, agar ini menjadi bekal kita di Hari Akhir kelak.  
Kedua, berbagi dengan sesama melalui kegiatan-kegiatan sosial, seperti
berzakat, shadaqah, santunan, pelyanan kesehatan, pendidikan dan lainnya. Hal ini akan
memberikan dua manfaat sekaligus, yakni meringankan beban orang yang
membutuhkan dan menumbuhkan rasa empati pada diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat sekeliling kita, sehingga secara tidak langsung mereka akan mendoakan
kebaikan kepada kita, agar Allah Swt. memberikan perlindungan kepada kita melalui
harta yang kita dermakan. Janganlah berbuat sebaliknya, pelit dan kikir, enggan
memberikan sebagian yang kita miliki karena menganggap ini adalah jerih payah kita
semata dan tidak ada hak orang lain di dalamnya kecuali diri kita sendiri.
Mari kita cermati firman Alloh berikut:
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-
orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka
beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang
pedih,34. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."  35 (Q.S. At-Taubah [9]: 34-
35)
 Rasulullah  juga telah mengingatkan kepada kita:
Tidaklah ada satu hari pun yang seorang hamba berada di dalamnya kecuali pada pagi
harinya turun dua malaikat, salah satunya berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah kepada orang
yang bersedekah pemberian yang lainnya.' Sedangkan yang satunya lagi mengatakan: ‘Ya
Allah, berikanlah kepada orang yang tidak bersedekah kehancuran apa yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai