PERCOBAAN III
DANGKE
KELOMPOK IV
KELAS E/2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau hasil turunannya untuk menghasilkan atau memodifikasi produk atau proses
antara lain biologi, kimia, biokimia, bioogi molekuler, genetika, imunologi, dan
konvensional seperti kecap, yoghurt, keju, nata, kefir dan termasuk juga tape dan
tempe. Sedangkan produk bioteknologi modern antara lain seperti cuka, sirup glukosa
hasil hidrolisis enzimatis, enzim pangan dan beberapa bahan tambahan pangan serta
yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak
dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun
kecuali proses pendinginan (SNI 2011). Susu merupakan bahan pangan dengan nilai
gizi tinggi yang mengandung protein, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral
(Claeys et al. 2014). Susu juga memiliki nilai biologis yang tinggi karena
mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan oleh manusia dan tingkat
Selatan, berbahan dasar susu sapi atau susu kerbau yang terbuat dari hasil
penggumpalan protein susu oleh papain getah buah pepaya. Pengolahan susu
menggunakan takaran baku, misalnya pada pengenceran papain dan jumlah papain
(Rahman, 2018).
Papain merupakan sistein enzim protease yang diisolasi dari getah tanaman
pepaya (Carica papaya). Papain diperoleh dengan cara melukai kulit buah pepaya
muda kemudian getah yang keluar diambil lalu dikeringkan untuk mendapatkan
mengetahui hasil dari pembuatan dangke berupa warna, rasa, aroma dan tekstur.
B. Maksud Percobaan
C. Tujuan percobaan
2. Untuk mengetahui hasil dari pembuatan dangke berupa warna, rasa, aroma
dan tekstur
D. Prinsip percobaan
Adapun prinsip percobaan pada praktikum kali ini yaitu pada pembuatan dangke
dengan menggunakan susu fresh milk yang dipanaskan lalu ditambahkan garam dan
enzim papain yang kemudian diaduk hingga susu menggumpal dan disaring
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
ilmu antara lain biologi, kimia, biokimia, bioogi molekuler, genetika, imunologi,
merah yaitu cabang ilmu yang mempelajari aplikasi bioteknologi dibidang medis.
konvensional seperti kecap, yoghurt, keju, nata, kefir dan termasuk juga tape dan
tempe. Sedangkan produk bioteknologi modern antara lain seperti cuka, sirup
glukosa hasil hidrolisis enzimatis, enzim pangan dan beberapa bahan tambahan
(Seftiono, 2017).
dangke, yoghurt, kefir, dadih, dan keju mozzarella. Susu dikenal sebagai sumber
pangan yang mengandung gizi tinggi dan lengkap antara lain protein, lemak,
kimianya mudah berubah atau mudah rusak selama penyimpanan. Susu sapi
merupakan sumber protein yang sangat baik dengan komposisi asam amino
seimbang dan daya cerna sangat tinggi. Protein yang dicerna dalam saluran cerna
Nababan et al. (2014), penyimpanan susu segar pada suhu ruang mampu bertahan
selama empat jam ditinjau dari uji tingkat keasaman (pH), uji didih, dan waktu
reduktase. Setelah diolah menjadi produk fermentasi berupa dangke, susu mampu
bertahan sampai sekitar tiga hari pada suhu ruang (Astuti, 2022).
Sulawesi Selatan. Pada dasarnya dangke berbahan baku susu kerbau. Saat ini
bahan baku dangke telah mengalami diversifikasi menggunakan susu sapi (Hatta
et al. 2013), bahkan dapat pula menggunakan susu kambing etawa dan kedelai
(Suryani dan Niswah 2015). Belum ada standar formulasi pembuatan dangke
menyebabkan komposisi kandungan gizi dan rasa yang berbeda (Astuti, 2022).
kehilangan gizinya dan mempertahankan semaksimal mungkin sifat fisik dan cita
membunuh mikroba patogen dan mengurangi jumlah awal mikroba pada susu
bagian dari proses pengolahan dangke. Meskipun demikian, lama dan suhu
yang dihasilkan. Menurut Abubakar, dkk. (2001) meskipun jumlah total bakteri
tidak berbeda antara perlakukan pasteurisasi dengan suhu 65oC selama 30 menit
(LTLT) maupun dengan suhu 71oC selama 15 detik (HTST), tetapi masa simpan
dengan cara menghidrolisis ikatan peptida pada protein dalam susu sehingga
histidin dan sistein oleh sisi aktif enzim (Putri et al., 2013). Enzim papain
Arlene et al., 2014). Sehingga pada proses pemanasan setelah menggunakan suhu
tinggi dilakukan penurunan suhu agar aktivitas enzim papain sebagai agen
Air 45,75%
Lemak 32,81%
Ptotein 17,20%
Mineral 2,31%
Dangke umumnya memiliki nilai gizi yang cukup tinggi seperti vitamin A,
vitamin B2, laktosa, besi, fosfor, kalsium, dan memiliki kalori sebesar 362-380
kkal. Dangke memiliki beberapa manfaat bagi tubuh, salah satunya ialah mampu
meningkatkan kadar kalsium dan fosfat dalam saliva dan dapat mengurangi
RM / BM : NaCl /58,44
dan kalium.
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Classis : Dicotylidone
Ordo : Violales
Family : Caricacaea
Genus : Carica
hingga setinggi 5–10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada
batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang
ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah
METODOLOGI KERJA
1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu baskom, batok
kelapa, batang pengaduk, gelas ukur, gelas kimia, kompor, panci, spoit 5 mL,
2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu daun
B. Cara Kerja
1. Pembuatan dangke
A. Tabel Pengamatan
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
Pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan pada suhu dibawah 100oC dalam
jangka waktu tertentu yang dapat mematikan mikroba yang ada dalam susu
(Hartono, 2019).
Susu adalah pangan asal ternak yang memiliki kandungan gizi lengkap dan
seimbang, serta mutu gizi proteinnya lebih tinggi daripada protein nabati (Malaka,
2017).
Dangke merupakan salah satu produk olahan susu yang dibuat dengan
melalui proses koagulasi dengan menggunakan getah pepaya dan suhu pemanasan
(Irfan, 2018).
Karakteristik dari dangke adalah berbentuk oval, tekstur kompak dan kenyal,
beraroma susu yang kuat dan memiliki citarasa gurih (Syamsir, 2021).
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu baskom, batok
kelapa, batang pengaduk, gelas ukur, gelas kimia, kompor, panci, spoit 5 mL,
disiapkan alat dan bajan, dipasteurisasi susu sebanyak 1 liter sampai mencapai
didingankan, setelah dingin gumpalan padat dipisahkan dengan air dengan cara
kedalam lemari pendingin selama 1x24 jam dan diamati hasil organoleptik dari
dangke.
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum kali ini yaitu, aroma yang
dihasilkan adalah aroma yang khas dari dangke, warna yang dihasilkan adalah
warna putih, rasa yang dihasilkan adalah rasa gurih (karena adanya penambahan
Pada Pembuatan Dangke Dengan Response Surface Method (Rsm). Oleh Dewi
2020. Adapun hasil yang diperoleh dari jurnal dengan menggunakan metode
pasteurisasi dan bahan dasar dari susu sapi segar diperoleh hasil pengujin secara
organolepik menghasilkan warna putih, tekstur yang kenyal dan lembut seperti
tahu, rasa khas susu yang gurih, dan aroma khas susu, dimana hasil yang
diperoleh dari jurnal ini sama dengan hasil yang kami dapatkan saat praktikum.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
praktikum kali ini yaitu pada metode pasteurisasi dipanaskan air lalu dimasukkan
kedalam wadah yang berisi kelapa parut lalu peras setelah itu dimasukkan kedalam
toples didiamkan selama 30 menit lalu diambil lapisan atas (krim) diperoleh hasil
volume krim 400 mL, kemudian dimasukkan kedalam corong pisah dan didiamkan
selama 1x24 jam didapatkan hasil VCO sebanyak 90 mL, menghasilkan warna
kuning pucat, tekstur yang cair dan menimbulkan bau khas dari kelapa.
B. Saran
1. Laboratorium
Adapun saran kami untuk laboratorium yaitu agar dilengkapi alat dan bahan
yang masih kurang dalam laboratorium agar kami dapat melakukan praktikum
dengan baik.
2. Praktikan
Adapun saran kami untuk praktikan yaitu kiranya bisa lebih aktif saat
Ardat, Muh. 2022. Efektivitas Konsentrat Papain Bubuk, Getah Pepaya Segar, dan
Papain Komersial sebagai Koagulan dalam Pembuatan Dangke. Jurnal Ilmu
Pertanian Indonesia. Vol. 27, No. 2.
Dirjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen kesehatan Republik
Indonesia.
Maharani. 2020. Pemeriksaan Kualitas Susu Asal Kedai Susu Kawasan Permukiman
Mahasiswa IPB Dramaga Dan Cilibende Bogor. Jurnal Kajian Veteriner Vol. 8, No.
1.
Malaka, 2017. Survei Karakteristik Pengolahan Dan Kualitas Produk Dangke Susu
Sapi Di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Jurnal Jitp. Vol 3, No. 3.
Rahman Syamsul. 2018. Studi Pengembangan Dangke sebagai Pangan Lokal Unggulan dari
Susu Di Kabupaten Enrekang. Jurnal Teknologi Pangan Vol. 2, No. 3
Seftiono, 2017. Identifikasi resiko titik kritis kehalangan produk pangan : studi
produk bioteknologi. Jurnal teknologi Vol. 10. No.1.
Suharli, 2022. Dangke Hasil Olahan dari Susu Kuda Liar Sumbawa, Susu Sapi
Sumbawa, dan Susu Kerbau Sumbawa. Journal of Animal Husbandry, Volume
1 Nomor 2.
A. Skema Kerja
suhu 70-80 oC
Ditambahkan garam
pengumpalan (Dangke)