Anda di halaman 1dari 28

Review Fitofarmaka:

Harapan dan Tantangan


NAFRIALDI
Departemen Farmakologi FKUI

Temu Ilmiah Geriatri, 14 -10- 2018


• Penggunaan obat herbal meningkat pesat
dalam tiga dekade terakhir, karena:
– Diyakini manjur, lebih murah (?), bebas (minimal)
efek samping
– Obat moderen tidak efektif untuk berbagai penyakit
tertentu, (sirosis, stroke, OA, CKD)
• --> penggunaan obat herbal merupakan
harapan
• Sebagian dokter menggunakan kombinasi obat
alternatif komplementer
Fakta

Cukup banyak obat moderen yang bersasal dari tumbuhan


▪ Rauwolfia serpentina → Reserpin
▪ Ephedra sp → Efedrin
▪ Atropa belladonna → Atropin, skopolamin
▪ Pilocarpus jaborandi → Pilokarpin
▪ Vinca rosea → Vincristine, vinblastine
▪ Digitalis purpurae → Digoksin
▪ Papaver somniverum → Morfin
Atropa belladonna
Vinca rosacea

Papaver somniferum

Digitalis purpurae
Definisi

• Obat tradisional:
– bahan atau ramuan bahan alami: tumbuhan, hewan, mineral,
biota laut atau sediaan galenik
– yang telah digunakan secara turun temurun
• Sebagiannya telah melalui pengujian secara ilmiah: pra-
klinik /uji klinik
Klasifikasi
obat herbal
Klasifikasi Obat Tradisional
• Jamu:
– Ekstrak kasar bahan alami yang digunakan turun temurun
– Belum ada pembuktian secara ilmah
• Obat herbal terstandar:
– Ekstrak terstandar bahan alami dengan komposisi dan kekuatan
terstandar
– Uji efektivitas dan keamanan melalui Uji praklinik (in vitro dan in vivo)
– Belum ada uji klinik
• Fitofarmaka:
– Obat herbal terstandar + Uji klinik
– Boleh digunakan dalam pelayanan kesehatan formal
Kebijakan Obat Tradisional Nasional
SK No 381/Menkes/SK/III/2007

• 1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan


ramuan tradisional secara berkelanjutan untuk digunakan
sebagai obat tradisional dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan.
• 2. Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara
lintas sektor agar mempunyai daya saing tinggi sebagai
sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara yang
berkelanjutan.
Kebijakan Obat Tradisional Nasional
SK No 381/Menkes/SK/III/2007

• 3. Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu,


khasiat, dan keamanannya, teruji secara ilmiah dan
dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri
maupun dalam pelayanan kesehatan formal.
• 4. Menjadikan obat tradisional sebagai komoditi unggul
yang memberikan multi manfaat yaitu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi masyarakat, memberikan peluang
kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Potensi Obat Tradisional Indonesia

• 12.690 spesies tanaman potensil berkhasiat obat


• 7710 produk jamu
• 64 produk obat herbal yang terstandar
• 18 produk fitofarmaka

https://www.antaranews.com/berita/663929/fitofarmaka-terdaftar-bpom
Beberapa Fitofarmaka Indonesia

1. Diabmeneer: Nyonya Meneer


2. Rheumaneer: Nynya Meneer
3. Stimuno: Dexa Medica
4. Tensigard: Pahros
5. X-gra: Paphros
6. Nodiar: Kimia Farma
7. dll...
HARAPAN dan TANTANGAN
HARAPAN

• Beberapa penyakit tidak bisa disembuhkan oleh obat


moderen (SH, Stroke, CKD)
• Obat herbal menunjukkan efektivitas yang cukup
meyakinkan untuk beberapa penyakit metabolik (DM, HT)
dan degeneratif
• Obat herbal diyakini memiliki efek samping yang lebih
ringan
• Animo masyarakat cukup tinggi
HARAPAN

• Banyak testimoni efektivitas obat herbal,


• Namun minim bukti uji klinis
– Metabolik: DM, dislipidemia, hiperurisemia
– Kardiovaskuler: hipertensi, stroke
– Degeneratif: sirosis, OA, CKD
– Sebagai hepatoprotektor
– Antikanker
– Analgesik, antipiretik, antiinflamasi
TANTANGAN

• Pengembangan obat memerlukan waktuama dan biaya


sangat mahal
• Dari 10000 calon bahan aktif, hanya 1 atau 2 yang
berhasil menjadi obat
• Sebagian besar gugur dalam proses pengembangan,
sebagian gugur setelah dipasarkan
• Sebagian besar obat tradisional/herbal puas menjadi
Obat Herbal Terstandar (sebagai supplemen)
Pipeline of Drug Development
TANTANGAN

• Banyak industri merasa nyaman memasarkan obat dalam


status Obat Herbal Terstandar (supplemen)
• Izin edar supplement lebih mudah.
– Hanya perlu menunjukkan bukti keamanan.
• Izin edar obat (termasuk fitofarmaka) jauh lebih sulit:
– Perlu bukti efektivitas melalui Uji Klinik: fase I, II, III
• Uji klinik sangat mahal dan terkait masalah etik yang rumit
Efficacy of herbal drugs
• Data RCT sangat terbatas
• Uji klinik obat herbal punya banyak kelemahan sisi
metodologi
• Kebanyakan hanya menghasilka kemaknaan
statistik, bukan kemaknaan klinik.
• Kebanyakan hanya mengandalkan surrogate end
points
Efficacy of herbal drugs
• Kebanyakan menggunakan pembanding plasebo,
(hampir) tidak ada yang menggunakan
pembanding obat aktif.
• Banyak bias publikasi:
– Hanya mempublikasikan hasil positif
– Jarang mempublikasikan hasil negatif
Problem of ESQ
Safety
• Banyak yang berpendapat bahwa bahan alamai
aman, dan bebas efek samping
– (morfin, efedrin, digitalis, punya ES berbahaya).
• Tidak semua tahap uji klinis dilalui oleh obat herbal.
• Obat herbal potensial berinteraksi dengan obat lain.
Problem of ESQ
Quality
• Sulit melakukan standardisasi karena bahan alami
mengandung banyak campuran bahan aktif
• Sulit menghindari kontaminan
• A systematic review of Chinese and English
literature of RCT. Among the 217, only 8 had a
Jadad score ≥3
• Meta-analyses findings: CHM was similar to
Western med (3 studies) and placebo (3 studies).
• Mostly poor method quality and small number of
trials
• --> current evidence is insufficient to support the
efficacy

Sleep Medicine Reviews 2012;16:497-507


• Sold over-the-counter for depression.
• Mechanism of action: inhibition of reuptake of
certain neurotransmitters (dopamine, NE, SE,
GABA, glutamate)
• Medical uses:
– major depressive disorders, somatoform disorder,
alcoholism
• Cochrane review:

– Extracts of St John's wort were superior to


placebo.
– Similar efficacy to standard antidepressants.
– The rate of side-effects was half that of newer
SSRI antidepressants and one-fifth that of
older TCA
– However, the report also noted that some of
the studies may have been flawed or biased
• Contains Flavonoid and Terpenoids (ginkgolides
and bilobalide)
• antioxidant, PAF antagonist
• Indications:Intermitten claudicatio
– Meta analysis: controversial results: equality to
pentoxiphyllin, superiority to placebo
– Alzheimer, demensia
– Meta analysis: superior to placebo
– RCT: no better than placebo
• Minat masyarakat untuk menggunakan obat herbal
cendrung meningkat
• Sebagian besar dipasarkan sebagai jamu atau obat
herbal terstandar, sehingga tidak bisa masuk dalam
pelayanan kesehatan formal
• Dalam era EBM ini, diperlukan uji klinik yang baik
untuk menghasilkan Fitofarmaka yang berkualitas
tinggi

Anda mungkin juga menyukai