BAB I PENDAHULUAN
T PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat melayani penyediaan tenaga listrik di Provinsi
Kalimantan Barat. Untuk melistriki Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai
146.807 km2 atau 1,13 kali luas Pulau Jawa diperlukan dana yang sangat besar dan upaya yang
sangat terencana. Masyarakat Kalimantan Barat dominan hidup di perdesaan. Sebagian besar
belum dapat menikmati listrik, khususnya yang disediakan oleh PT PLN (Persero) Wilayah
Kalimatan Barat.
Kondisi geografis yang sangat luas dengan ratusan sungai ditambah dengan pemukiman penduduk
yang menyebar sementara infrastruktur ketenagalistrikan masih terbatas mengakibatkan masih
banyak masyarakat yang belum menikmati listrik. Kondisi ini harus dituntaskan penyelesaiannya
agar penggunaan dana optimal dan pemerataan pembangunan dapat dicapai.
Listrik mengambil peran yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat
perdesaan. Guna mengoptimalkan penggunaan dana (APBN, APBD dan APLN) dalam
pembangunan lisrik perdesaan yang akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan
sosial yang maksimal perlu disusun progam lisdes untuk 5 tahun kedepan. Kriteria penting untuk
melistriki desa adalah cost effectiveness sehingga secara teknis pilihan yang akan dilakukan adalah
dengan cara grid extension atau isolated dengan mempertimbangkan penggunaan potensi energi
primer lokal. Disamping itu dalam menyusun prioritas elektrifikasi desa juga harus
mempertimbangkan aspek sosiologi, ekonomi dan geografis desa.
Untuk maksud-maksud tersebut di atas PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat merencanakan
untuk menyusun roadmap lisdes tahun 2013-2017. Dalam roadmap tersebut tersusun prioritas desa
dalam tahunan dan periode 5 tahunan yang akan masuk dalam program lisdes.
Hal. 1
Road Map Lisdes Wilayah Kalimantan Barat 2012
Pencapaian rasio elektrifikasi (RE) dari awal tahun 2012 sebesar 64,86% menjadi 68% pada
akhir tahun 2012, 71% pada tahun 2013, 73% pada tahun 2014, 76% pada tahun 2015,
80% pada tahun 2016 dan 83% pada tahun 2017.
Pencapaian rasio desa berlistrik (RD) dari tahun 2012 sebesar 55,71% menjadi 60% pada akhir
tahun 2012, 64% pada tahun 2013, 68% pada tahun 2014, 73% pada tahun 2015, 78%
pada tahun 2016, 83% pada tahun 2017.
Proyeksi angka RE dan RD diatas didasarkan pada perkiraan yang disusun dalam Rencana
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN (Persero) 2011 - 2020. Dalam perhitungan
proyeksi angka RE dan RD diambil beberapa asumsi sebagai berikut :
• Laju pertumbuhan penduduk Kalimantan Barat diasumsikan konstan sampai dengan tahun
2017, yaitu laju pertumbuhan penduduk tahun 2011 sebesar 1,66% per tahun.
• Jumlah desa yang menjadi dasar dalam perhitungan RD diasumsikan konstan sampai
dengan tahun 2017 sebesar jumlah desa yang ada pada tahun 2011 yaitu 1804 desa dan 89
kelurahan atau 1893 desa .
• Jumlah anggota rumah tangga setiap KK dalam perhitungan ini diasumsikan sebesar 4,67
jiwa per KK. Angka tersebut dihitung berdasarkan rata-rata rasio antara jumlah penduduk
dan jumlah KK yang diberikan dalam Statistik PT. PLN (Persero) Wilayah Kalbar tahun
2011.
Hal. 2
Road Map Lisdes Wilayah Kalimantan Barat 2012
Hal. 3
Road Map Lisdes Wilayah Kalimantan Barat 2012
Hal. 4
Road Map Lisdes Wilayah Kalimantan Barat 2012
TAHAP PERSIAPAN
• Koordinasi Team
• Inventarisasi data/informasi
Bulan I
(30 Juli s/d 30 Agustus)
• Kajian & analisis awal
• Laporan pendahuluan
TAHAP PELAKSANAAN
• Survey Lapangan
• Analisis/Kajian data lapangan
Bulan II
(31 Agustus s/d 30 Sept)
• Laporan Kemajuan
• Skoring desa
TAHAP PENYELESAIAN
• Draft Laporan Akhir
Bulan III
• Diskusi/Seminar
(01 Okt s/d 30 Oktober)
• Penyempurnaan
• Laporan Akhir (Final Report)
Hal. 5