Anda di halaman 1dari 3

Case Clinic

GAMBARAN UMUM
Case Clinic adalah proses dimana seseorang mengkonsultasikan tantangan dalam hidupnya
kepada anggota kelompok lainnya melalui proses percakapan generatif, sehingga menumbuhkan
rasa saling percaya dan memungkinkan terbukanya cara-cara dan pendekatan baru dalam
menghadapi tantangan riil dalam kepemimpinannya.

TUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKAN


Tujuan melakukan praktik ini adalah:
1. Mengakses kebijaksanaan dan pengalaman kolektif kelompok untuk merespon tantangan
kepemimpinan.
2. Memfasilitasi proses dialog generatif untuk menawarkan perspektif baru dan memicu solusi
inovatif terhadap tantangan saat ini.

Outcome yang mungkin diperoleh dari proses ini adalah:


1. Ide-ide inovatif untuk merespon tantangan kepemimpinan.
2. Tingkat energi dan kepercayaan tinggi dalam kelompok.

PRINSIP PELAKSANAAN
1. Kisah tantangan yang diangkat sebaiknya merupakan isu tantangan kepemimpinan yang saat
ini dirasakan peserta.
2. Peserta yang memberikan kisah perlu menjadi pemain kunci dalam kisah yang dibahas.
3. Seluruh peserta yang berada dalam kelompok case clinic merupakan rekan tanpa adanya
4. Jangan memberikan saran, cukup dengarkan dengan baik.

PROSES CASE CLINIC


Persiapan
1. Tentukan 4-5 orang yang akan menjadi anggota kelompok Case Clinic.
2. Siapkan tempat tenang (tidak bising dan tidak terganggu orang lalu-lalang) yang dapat
mengakomodir proses tanpa gangguan. Bila dilakukan secara tatap muka, pastikan
tempatnya memungkinkan kelompok Anda untuk bisa duduk melingkar.
3. Luangkan waktu di mana Anda bisa hadir utuh selama 70 menit.
4. Siapkan handout proses Case Clinic sebagai acuan.
5. Proses ini akan semakin mumpuni bila dilakukan berkali-kali dan kontinu dengan orang-
orang yang sama, sehingga memperdalam hubungan antaranggota dan memperkuat rasa
percaya yang terbangun.

© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA
Peran-peran dalam case clinic

Case Giver
Menceritakan aspirasi dan tantangan kepemimpinan Anda saat ini. Pastikan bahwa situasi ini:
- Konkrit (bukan situasi hipotetikal),
- Penting (dapat membuat perbedaan yang signifikan bila situasi ini dapat terurai)
- Anda sendiri menjadi seorang pemeran kunci (bukan menceritakan kasus orang
lain),
- Diceritakan dengan tulus, terbuka, dan sejujur-jujurnya (tidak ditutup-tutupi).
Anda harus dapat menceritakan situasi ini dalam 15 menit. Ceritakan juga learning edge Anda:
Di mana Anda merasa sudah berada di batas akhir kemampuan Anda saat ini dan harus
mempelajari sesuatu yang baru untuk bisa melangkah maju (apa yang perlu Anda tinggalkan
dan apa yang perlu Anda pelajari).

Coaches
Peran sebagai Coach dimainkan oleh peserta lain yang tidak menjadi case giver. Ketika menjadi
coach, tugas Anda adalah mendengarkan dengan mendalam; jangan menginterupsi, jangan
berusaha “memperbaiki” isu tetapi dengarkan case giver dengan seksama dan perhatikan
perasaan-perasaan yang muncul selama berproses.

Timekeeper
Salah satu coach bertugas untuk memperhatikan dan menjaga waktu yang berjalan.

Tahapan Pelaksanaan
Langkah Durasi Kegiatan
1 2’ Tentukan peran—siapa yang menjadi case giver, coaches dan
timekeeper
2 15’ Menceritakan situasi oleh Case Giver

Ambil waktu sesaat dalam keheningan untuk menghadirkan situasi


tersebut dalam L3 dan L4 Anda (empatik dan/atau source), lalu
ceritakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Situasi saat ini: Tantangan atau pertanyaan penting apa yang
sedang Anda hadapi?
2. Perspektif: Bagaimana pihak-pihak lain di dalam situasi melihat hal
ini?
3. Niatan: Masa depan seperti apa yang ingin Anda ciptakan?
4. Batasan pembelajaran: Apa yang perlu Anda tinggalkan dan apa
yang perlu Anda pelajari?
5. Bantuan: Bantuan apa yang Anda perlukan?

© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA
Para coaches mendengarkan dengan mendalam. Setelah pemilik kasus
selesai, Anda dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan klarifikasi.
JANGAN memberikan saran.
3. 3’ Stillness (Keheningan)
Ambil waktu sejenak dalam keheningan. Renungkan rasa dan
pertanyaan berikut ini:
1. Dengarkan hati Anda: hubungkan apa yang baru Anda dengar
dengan perasaan Anda.
2. Rasakan apa yang muncul dari dalam diri: Gambaran, metafora,
perasaan, dan gestur apa yang muncul yang dapat menangkap
esensi dari yang Anda dengarkan?
4. 10’ Mirroring: Coaches menjadi cermin bagi pemilik kasus
Secara bergantian, para coach menceritakan apa yang muncul dari
dalam diri Anda ketika mengambil momen hening:
- Gambaran atau metafora sebagai cermin faktual (Open Mind),
- Perasaan sebagai cermin empatik (Open Heart),
- Gestur atau gerak tubuh sebagai cermin generatif (Open Will)
Setelah mendengarkan setiap coach, case giver merefleksikan kembali
apa yang sudah didengarkan.
5. 20’ Memasuki percakapan generatif

Setiap peserta merefleksikan apa yang disampaikan oleh case giver dan
beralih ke percakapan generatif untuk membahas bagaimana obervasi-
observasi setiap peserta dapat membuka perspektif baru untuk pemilik
kasus.

Ikuti alur dialog dengan saling melengkapi ide. Senantiasa tawarkan


dukungan kepada case giver tanpa perlu ada paksaan untuk menerima
solusi.
6. 8’ Pernyataan penutup, oleh:
1. Para coach
2. Pemilik kasus: Bagaimana saya melihat situasi saya saat ini dan
bagaimana saya dapat melangkah maju?
3. Ucapan terima kasih: Sampaikan apresiasi Anda kepada satu
sama lain
7. 2’ Masing-masing anggota kelompok melakukan perekaman dalam
jurnalnya untuk menangkap esensi pembelajaran yang didapat dari
proses Case Clinic.

© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA

Anda mungkin juga menyukai