GAMBARAN UMUM
Case Clinic adalah proses dimana seseorang mengkonsultasikan tantangan dalam hidupnya
kepada anggota kelompok lainnya melalui proses percakapan generatif, sehingga menumbuhkan
rasa saling percaya dan memungkinkan terbukanya cara-cara dan pendekatan baru dalam
menghadapi tantangan riil dalam kepemimpinannya.
PRINSIP PELAKSANAAN
1. Kisah tantangan yang diangkat sebaiknya merupakan isu tantangan kepemimpinan yang saat
ini dirasakan peserta.
2. Peserta yang memberikan kisah perlu menjadi pemain kunci dalam kisah yang dibahas.
3. Seluruh peserta yang berada dalam kelompok case clinic merupakan rekan tanpa adanya
4. Jangan memberikan saran, cukup dengarkan dengan baik.
© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA
Peran-peran dalam case clinic
Case Giver
Menceritakan aspirasi dan tantangan kepemimpinan Anda saat ini. Pastikan bahwa situasi ini:
- Konkrit (bukan situasi hipotetikal),
- Penting (dapat membuat perbedaan yang signifikan bila situasi ini dapat terurai)
- Anda sendiri menjadi seorang pemeran kunci (bukan menceritakan kasus orang
lain),
- Diceritakan dengan tulus, terbuka, dan sejujur-jujurnya (tidak ditutup-tutupi).
Anda harus dapat menceritakan situasi ini dalam 15 menit. Ceritakan juga learning edge Anda:
Di mana Anda merasa sudah berada di batas akhir kemampuan Anda saat ini dan harus
mempelajari sesuatu yang baru untuk bisa melangkah maju (apa yang perlu Anda tinggalkan
dan apa yang perlu Anda pelajari).
Coaches
Peran sebagai Coach dimainkan oleh peserta lain yang tidak menjadi case giver. Ketika menjadi
coach, tugas Anda adalah mendengarkan dengan mendalam; jangan menginterupsi, jangan
berusaha “memperbaiki” isu tetapi dengarkan case giver dengan seksama dan perhatikan
perasaan-perasaan yang muncul selama berproses.
Timekeeper
Salah satu coach bertugas untuk memperhatikan dan menjaga waktu yang berjalan.
Tahapan Pelaksanaan
Langkah Durasi Kegiatan
1 2’ Tentukan peran—siapa yang menjadi case giver, coaches dan
timekeeper
2 15’ Menceritakan situasi oleh Case Giver
© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA
Para coaches mendengarkan dengan mendalam. Setelah pemilik kasus
selesai, Anda dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan klarifikasi.
JANGAN memberikan saran.
3. 3’ Stillness (Keheningan)
Ambil waktu sejenak dalam keheningan. Renungkan rasa dan
pertanyaan berikut ini:
1. Dengarkan hati Anda: hubungkan apa yang baru Anda dengar
dengan perasaan Anda.
2. Rasakan apa yang muncul dari dalam diri: Gambaran, metafora,
perasaan, dan gestur apa yang muncul yang dapat menangkap
esensi dari yang Anda dengarkan?
4. 10’ Mirroring: Coaches menjadi cermin bagi pemilik kasus
Secara bergantian, para coach menceritakan apa yang muncul dari
dalam diri Anda ketika mengambil momen hening:
- Gambaran atau metafora sebagai cermin faktual (Open Mind),
- Perasaan sebagai cermin empatik (Open Heart),
- Gestur atau gerak tubuh sebagai cermin generatif (Open Will)
Setelah mendengarkan setiap coach, case giver merefleksikan kembali
apa yang sudah didengarkan.
5. 20’ Memasuki percakapan generatif
Setiap peserta merefleksikan apa yang disampaikan oleh case giver dan
beralih ke percakapan generatif untuk membahas bagaimana obervasi-
observasi setiap peserta dapat membuka perspektif baru untuk pemilik
kasus.
© Presencing Institute diadaptasi oleh United in Diversity www.unitedindiversity.org Creative Commons Usage CC-BY-SA