Anda di halaman 1dari 35

ZULFIN RACHMA MUFIDAH

SURABAYA, 12 AGUSTUS 2022


TUJUAN DAN METODE
PADA AKHIR SESI, KITA • Sehingga, kita akan dapat
AKAN… melakukan refleksi bersama di
• Bagaimana memfasilitasi akhir acara
experiential learning • tentang pembelajaran yang diambil
• Project Based Learning • tentang hal
THE POINT

FASILITASI
• Diskusi kasus • Praktik memfasilitasi refleksi
• Melakukan refleksi atas kasus • Diskusi keterampilan refleksi
• Mempelajari kerangka refleksi
• Praktik merencanakan refleksi*
KERANGKA TEORI:
PERUBAHAN ADALAH SEBUAH PERJALANAN
PEMBELAJARAN
Pengalaman
konkret

Pengujian Refleksi

Konseptualisasi

Siklus pembelajaran berdasar pengalaman (David Kolb, 1984)


PERAN FASILITATOR: BERTANYA
Pandu
percakapan
Pengalaman
terstruktur
konkret

Pengujian Refleksi

menuju dialog
Konseptualisasi yang
memberdayakan
PERAN FASILITATOR: MEMANDU
PENYIMPULAN

Pengalaman
konkret

Pengujian Refleksi

Konseptualisasi
Jangan lupa pandu
pembuatan kesimpulan yang kuat
sebagai hasil refleksi
MEMAHAMI FASILITASI DI SESI INI…

• Meyakini kemampuan alamiah manusia untuk berkolaborasi…


• Fasilitasi dapat dimaknai sebagai “seni” untuk memandu
percakapan kelompok…
• sehingga makna bersama bisa ditemukan dan disepakati serta…
• individu dan/atau kelompok bisa lebih “berdaya” untuk
melangkah ke depan
DISKUSI
tentang Kisah Pendidikan
SEKOLAH
GAJAH
● Sekolah ini, menurut berita, berfungsi untuk menjinakkan,
melatih, mengembang-biakkan, dan mengonservasi gajah-
gajah.

● Tidak diketahui secara persis, sesungguhnya awal mula dari


sekolah gajah tersebut. Namun, konon dikisahkan adanya
banyak gajah yang mengganggu kehidupan manusia dan
masyarakat.

● Gangguan dapat berupa ketakutan karena masuknya


binatang besar ini ke pemukiman, hingga perusakan
tanaman pertanian.
● Maka, manusia berikhtiar,
bagaimana caranya mendidik gajah.

● Dilakukanlah pelatihan agar gajah


bisa duduk, bisa mengangkut
barang, bisa main bola, dan lain
sebagainya.

● Akhirnya, gajah pun terdidik. Manusia


bahagia!
PERTANYAAN DISKUSI (20’)

PERTANYAA Pertanyaan operasional


N UTAMA

Apakah model sekolah


Apa sebenarnya
gajah ini sedikit banyak
Apa refleksi Anda merefleksikan kondisi
kekawatiran yang muncul
di benak Anda, jika kita
mengenai model pendidikan kita? Kenapa
mencoba pendidikan
Anda menyatakan
“sekolah gajah” demikian?
model lain, pendidikan
yang memerdekakan?
atau “pendidikan
gajah” ini jika Bagaimana pendapat
Anda jika ada yang bilang
dikaitkan dengan bahwa pendidikan kita
Bagaimana supaya
model sekolah yang
model dan sebagian juga seperti
dialogis, sekolah yang
sekolah gajah:
sistem menundukkan, guru
memerdekakan, bisa
tumbuh?
pendidikan pada adalah maha mengetahui,
tidak ada dialog, jika
manusia? dibuka dialog
dikhawatirkan akan timbul
‘chaos/kekacauan’, …?
Peristiwa:
Apa yang baru saja kita diskusikan di kelompok?
Bagaimana jalannya diskusi?

Perasaan:
PERTANYAAN Apakah diskusi sempat emosional? Kapan itu?
META REFLEKSI Pembelajaran:
Apa yang pembelajaran yang kita tarik dari topik
diskusi “Sekolah Gajah” ini? Mengapa diskusinya
berjalan demikian? Apa yang menyebabkannya?
Sejauh mana latar belakang audiens mempengaruhi
dinamika diskusi?

Penerapan ke depan:
Apa yang bisa kita pelajari tentang memilih topik
diskusi? Kapan topik Sekolah Gajah ini tepat untuk
kita gunakan sebagai bahan diskusi?
MENGOPERASIONALKAN FASILITASI

• Untuk bisa memimpin percakapan, Fasilitator perlu menyiapkan pertanyaan pemantik


• Pertanyaan pemantik dikembangkan berdasarkan tujuan refleksi dan peserta refleksi
• Pertanyaan pemantik perlu ditata untuk membentuk alur yang diasumsikan mendukung
tercapainya tujuan
• Pertanyaan pemantik dan alur dapat dikembangkan berdasarkan logika atau kerangka yang
sudah jamak, yang bisa dimodifikasi sesuai konteks tujuan dan audiens
• Kerangka yang jamak, memberikan alur logis bagi percakapan untuk mencapai tujuannya, namun:
• memerlukan modifikasi sesuai konteks
• dieksekusi dengan kaidah-kaidah fasilitasi
KERANGKA 4P • Kerangka 4P adalah salah satu contoh kerangka
yang jamak digunakan dalam refleksi (melihat
apa yang sudah terjadi, menarik pembelajaran,
dan merencanakan ke depan)

• Kerangka ini relevan dan efektif untuk


merancang sesi/exercise refleksi

• Dalam kerangka ini, percakapan disusun


dengan alur:
• Membicarakan “peristiwa” (fakta2)
• Mengakui “perasaan” (emosi)
• Menganalisis dan menarik “pembelajaran”
• Memutuskan tindakan atau “penerapan ke
depan”
Peristiwa:
Apa yang terjadi? Apa yang kita lihat? Apa
yang kita dengar?

KERANGKA 4P Perasaan:
Apa yang kita rasakan?
PERTANYAAN
UMUM/GENERIK Pembelajaran:
Apa pelajaran yang kita ambil? (Khususnya
terkait topik/sudut pandang kita?)

Penerapan ke depan:
Apa yang bisa kita lakukan ke depannya?
Apa yang bisa kita sarankan?
CONTOH Tujuan: Kelompok lebih kompak menghadapi fase
PENERAPAN implementasi intervensi

KERANGKA 4P: Peristiwa: Seperti apa interaksi yang berjalan dalam kelompok
MEMANDU KELOMPOK selama ini?
MEREFLEKSIKAN
KERJASAMA Perasaan:
 Sejauh mana anggota kelompok merasa puas? Pada hal apa
kalian belum merasa puas?
Peristiwa: Apa yang terjadi?

Perasaan: Apa yang kita Pembelajaran:


rasakan? • Mengapa dinamika yang terjadi seperti di atas?
• Apa yang sudah baik?
Pembelajaran: Apa pelajaran • Apa yang menjadi kendala dalam komunikasi antar anggota?
yang kita ambil?
Penerapan ke depan:
Penerapan ke depan: Apa yang
bisa kita lakukan ke depannya?
• Apa kesepakatan2 yang bisa kalian buat untuk lebih kompak lagi
Apa yang bisa kita sarankan? ke depannya?
• Bagaimana kalian akan mempertahankan kesepakatan ini?
Bagaimana strateginya?
LATIHAN MENYUSUN
PERTANYAAN
Video: the white hair
KASUS-KASUS YANG DITEMUI DI LAPANGAN

Kasus 1: Anggota kelompok pasif, kemajuan sedikit.


Kasus 2: Kelompok semangat sekali, namun terindikasi alur kerjanya tidak terstruktur sehingga
prosesnya tidak efektif.
Kasus 3: Terindikasi ada 2 anggota dominan dalam kelompok yang melahirkan persaingan tidak
sehat, tidak pernah ada kesepakatan.
Kasus 4: Kelompok mengalami demotivasi.
Kasus 5: Ketika proses ‘emphatize’ (eksplorasi permasalahan sekitar), kelompok mendapat narsum
yang tidak sesuai dengan tujuan MKWK.
Kasus 6: Kelompok sudah sampai pada fase ‘ideate’ (eksplorasi solusi) namun solusi yang mereka
tawarkan tidak ‘nyambung’ dengan masalah yang teridentifikasi (jump to solution)
BUAT Pertanyaan Peristiwa:

PERTANYAAN
UNTUK Pertanyaan Perasaan:

MEMANDU
FASILITASI Pertanyaan Pembelajaran:

TUJUAN SESI:
_________________
_________________ Pertanyaan Penerapan ke depan:

AUDIENS:
_________________
_________________
REFLEKSI
• Apa tantangan bagi dosen dalam menerapkan fasilitasi di depan mahasiswa?
MODEL FASILITASI SEBAGAI PROSES* 8/13/2022

Pemahaman,
Pertanyaan-pertanyaan kesimpulan,
Proses fasilitasi komitmen bersama
terstruktur dari
kelompok dari semua
fasilitator sesuai
tujuan anggota
Kondisi yang perlu diciptakan: kelompok
trust, partisipasi,
akomodasi ragam gaya
belajar, efektivitas

Kompetensi Kompetensi2
merancang proses interaksi, partisipasi,
visualisasi

*dikembangkan oleh Rahmi Yunita


KOMPETENSI DASAR FASILITATOR

Kompetensi Ini adalah kemampuan untuk mengatur proses


interaksi belajar atau bekerja dalam suasana saling
saling menghormati, dan bersedia berbagi

Kompetensi Kemampuan menyusun acara dengan baik,


merancang memvariasikan berbagai unsur acara, a.l.
alur proses tingkat partisipasi, tingkat interaksi, dan tipe
visualisasi, hingga tujuan pertemuan tercapai

Kompetensi Kemampuan menggunakan dan merancang


visualisasi berbagai instrumen sebagai alat bantu visual,
presentasi, dan dialog

Kompetensi Kemampuan menggali yang terbaik dari yang


partisipasi dimiliki kelompok dengan kontribusi setiap
dalam prosesnya
8/13/2022

27 KOMPETENSI MERANCANG PROSES

• Kompetensi ini merupakan keterampilan untuk merancang sesi pertemuan sehingga bisa
mencapai tujuannya
• Rancangan sesi merupakan alur dari serangkaian pertanyaan pemantik terstruktur
sehingga menjawab “pertanyaan utama” yang mencerminkan tujuan sesi
• Rancangan sesi akan diwarnai dengan metode dan langkah operasional untuk menciptakan
kondisi yang diperlukan untuk proses yang efektif
KOMPETENSI INTERAKSI
• Terciptanya suasana kondusif untuk tukar pengalaman:
setting ruangan, perkenalan para peserta
• Kesepakatan belajar
• Penghargaan atas pengetahuan yang dimiliki: rapid
assessment
KOMPETENSI VISUALISASI
• Visualisasi tidak harus dengan powerpoint
• Konten, panduan proses, butir-butir
diskusi divisualkan
KOMPETENSI PARTISIPASI
• Penggunaan kartu
• Variasi pleno dan kelompok
TEKNIK-TEKNIK DALAM FASILITASI

Bertanya Menyimak Meminta Bertanya lebih


konfirmasi jauh

Penggunaan teknik-teknik ini tidak linier.


TEKNIK FASILITASI: BERTANYA

1. Perlu “pertanyaan kunci”, pertanyaan yang mewakili tujuan dari


proses atau subproses yang difasilitasi.

2. Pertanyaan kunci bisa disusun sendiri, bisa pula dikembangkan dari


sejumlah kerangka yang sudah ada, mis.
• Kerangka 4P untuk refleksi
• Kerangka BAGJA untuk inkuiri apresiatif

3. Pada awal fasilitasi, beberapa teknik yang berguna adalah:


• Mendorong (Encouraging) merupakan seni untuk mengajak orang
berpartisipasi tanpa menunjuk orang tertentu agar berbicara.
• Menyeimbangkan (Balancing) merupakan teknik fasilitasi untuk
memperluas diskusi dengan memasukkan perspektif yang mungkin
belum diungkapkan.
TEKNIK FASILITASI: MENYIMAK

1.Mendengarkan (listening) merupakan teknik yang mutlak


dikuasai fasilitator, untuk bisa menangkap ide-ide yang
dikemukakan peserta.
2.Yang Anda dengar adalah gagasan dan perasaan dari
peserta.
3. Menunjukkan bahwa Anda memahami gagasan dan
perasaan peserta akan membantu meningkatkan
kepercayaan peserta pada proses.
4. Catat poin penting yang Anda dengar; sedapat mungkin
gunakan visualisasi sehingga bisa menjadi rujukan bersama.
TEKNIK FASILITASI: MEMINTA KONFIRMASI
1. Untuk memastikan bahwa Anda paham apa yang dikatakan peserta, fasilitator
perlu meminta konfirmasi.

2. Selain terkait konten, meminta konfirmasi juga bisa meningkatkan interaksi


• Membuat peserta merasa didengarkan dan dihargai pendapatnya

2. Meminta konfirmasi dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, a.l.:


• Memparafrasakan kembali (Paraphrasing), a.l. mengecek pemahaman kita atas
kata-kata peserta yang panjang atau meceritakannya kembali kepada peserta lain
• Mengulang kata-kata peserta (Mirroring), khususnya bila tidak terlalu panjang
• Menyimpulkan (Summarizing), membuat kesimpulan dari diskusi yang
berlangsung dan mengajak peserta masuk ke tahapan berikutnya
• Acknowledging feeling, mengakui perasaan yang dialami peserta, yang perlu
dibahas
TUGAS KUNCI FASILITASI: MENYIMPULKAN
1. Tugas ini berhubungan dengan analytical skills yang “sulit”
dipelajari

2.Yang bisa dilatih adalah memastikan elemen untuk


penyimpulan disiapkan
• Buat kesimpulan-kesimpulan kecil per tahapan percakapan
• Konfirmasikan kembali setiap kesimpulan yang Anda buat
• Catat kesimpulan kecil kunci secara ekspisit dan visual
• Minta audiens membuat kesimpulan bersama

Anda mungkin juga menyukai