Anda di halaman 1dari 20

Pengaruh Religiusitas terhadap Kinerja Karyawan

Ponpes Darussalam Gontor Magelang


Izzuna Davi (21208011053)

Email : zunazuda@gmail.com

Abstrak
Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki karyawan
dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja karyawan
dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu meningkatkan kualitas karyawan
tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap
dapat bertahan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh religiusitas
terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh religiusitas
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer yang di dapat dari karyawan Ponpes Darussalam dengan
metode random sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 81 karyawan mengggunakan
skala likert. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi linear sederhana meliputi uji t dan uji koefisien determinasi untuk mengetahui
kualitas religiusitas terhadap kinerja karyawan. Dan untuk mengetahui adanya variabel
pengganggu data uji menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi, uji normalitas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya
religiusitas berpengaruh positif . Dan besar pengaruh religiusitas terhadap kinerja
karyawan adalah 17,6% Dan dari sub variabel religiusitas terhadap kinerja karyawan
adalah variabel penghayatan, karena t hitung lebih besar dari t tabel (3,389>1,990) dan
mempunyai nilai signifikasi 0,001<0,05. Diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha dari
semua variabel yang sudah diujikan nilai yang di dapatkan lebih besar dari 0,60, maka
kesimpulannya bahwa semua variabel di dalam penelitian ini, di religiusitas dan kinerja
karyawan di dalam uji reliabilitas di nyatakan Reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan
program SPSS menunjukkan bahwa Durbin Watson hitung adalah 1,887. Maka dari tabel
Durbin Watson diperoleh nilai dL = 1,6139 dan dU = 1.6639, karena dw tes berada dalam
dU < dW < 4 – dU, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

Kata Kunci: Religiusitas, Kinerja, Regresi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki
karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk
mempertahankan atau meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan
mengevaluasi kinerja karyawan dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu
meningkatkan kualitas karyawan tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan
unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.1
1
Slamet Riyadi,” Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”, jurnal
manajemen dan kewirausahaan vol 13,no; 1, Maret 2011,p 40

1
Timpe mengungkapkan kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau
karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan
produktifitas. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
berhubungan dengan sifat-sifat seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian,
sifat fisik,keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman
kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor
eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang
berasal dari lingkungan, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, jenis
latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Setiap keimanan atau religiusitas setiap orang karyawan di dalam suatu
perusahaan sesuai dengan agamanya masing-masing akan berpengaruh terhadap
bagaimana kinerja karyawan. Sikap tersebut akan berdampak pada kemajuan
suatu perusahaan dengan adanya nilai religiusitas yang sudah di tanamkan pada
diri individual karyawan dalam bekerja. Apabila karyawan yang bekerja sesuai
dengan fungsinya tentunya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan.
Disamping itu, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Magelang
merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bersistem pesantren, sudah pasti
yang namanya pesantren sangat menjaga religiusitas setiap aspek kehidupan,
secara tidak langsung akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam Pondok
Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Magelang tak terkecuali para karyawan.
Apalagi dilihat dari gaji para karyawan yang tidak sebanding dengan gaji
karyawan yang ada di luar Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6
Magelang dan tidak ada namanya kenaikan pangkat pada karyawan sedangkan
kalau diluar bisa naik pangkat, biasanya dihitung dengan lamanya karyawan
bekerja, kalau tidak mempunyai pendidikan yang lebih bagus dari karyawan lain,
karena di Pondok mempunyai staff yang di ketuai oleh para bapak guru, yang
sekaligus merangkap menjadi direktur, manajer, dl
Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif. Data yang digunakan
adalah data primer yang di dapat dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan
dengan metode random sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 81 karyawan
mengggunakan skala likert.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
adalah bagaimana pengaruh religiusitas terhadap kinerja karyawan di Ponpes
Darussalam Gontor Magelang dan seberapa besar pengaruh religiusitas terhadap
kinerja karyawan di pondok tersebut.
PEMBAHASAN

A. Religiusitas
Religi adalah kata religi atau reliji, berasal dari kata religie (Bahasa
Belanda), atau religion (bahasa Inggris), masuk ke dalam perbendaharaan bahasa
Indonesia di bawah oleh orang-orang barat (Belanda dan Inggris) yang
menjajah Indonesia dan Nusantara dengan membawa dan sekaligus

2
menyebarkan agama Kristen dan Katholik. Kata religi atau religion itu sendiri
berasal dari bahasa Latin, yang berasal dari kata relegere atau relegar.
Adapun kata “agama” atau “religion” berasal dari kata religare (Latin)
yang berarti “mengikat bersama”. Pengertian ini menunjukkan bahwa agama
mengikat orang-orang yang percaya menjadi satu kelompok atau umma. Di
samping religare, kata “religio”’ juga berasal dari kata “releger”’ (Latin), yang
berarti “melakukan berulang-ulang, melaksanakan dengan sungguh-sungguh”.
Pengertian ini menunjuk kepada ritus-ritus agama yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan berulang-ulang “religion” berasal dari kata religio (bahasa
Latin kuno), yang merujuk kepada tuntutan yang kuat untuk melakukan suatu
perbuatan. Religio itu sendiri berasal dari kata religare yang berarti
mempersatukan kembali atau menghubungkan kembali, yaitu membangun
kembali ikatan yang telah diputus2. Religiusitas adalah hubungan pribadi dengan
pribadi ilahi Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Tuhan)
yang berkonsekuensi hasrat untuk berkenan kepada pribadi yang ilahi itu dengan
melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak dikehendakinya
(larangannya)3.
Sesuatu yang membuahkan perlakuan baik kepada sesamanya sebagai
tanggapan kasih dan kepatuhannya kepada pribadi ilahi itu,sejak awal mengasihi
dan menyayangi umat ciptaan-Nya. Hubungan pribadi yang baik dengan pribadi
yang ilahi ini menurut Suhardiyanto memampukan orang untuk melihat kebaikan
Tuhan dalam sesama, suatu sikap yang setelah tumbuh dan berkembang dalam
diri seseorang akan membuahkan cinta tidak hanya pada Tuhan saja tetapi juga
pada sesama ciptaan Tuhan, baik itu manusia maupun alam ciptaan lain sehingga
dalam hidup sehari-hari sebagai buahnya bagi manusia akan tumbuh atau muncul
sikap saling menghargai, saling mencintai dan muncul rasa sayang pada alam
lingkungannya, sehingga “kesejahteraan bersama, lahir batin” dapat terwujud.
Religiusitas itu adalah kesatuan antara Iman yang otentik dan Ketaqwaan4.
Religiusitas yang muncul dari nilai-nilai ketauhidan menjelmakan
kesadaran atas Tuhan-hamba. Manusia adalah pengabdi. Manusia juga adalah
pemimpin-pengelola (khalifah) bagi jagad raya. Dimanapun berada kita adalah
seorang muslim yang punya hubungan relasional dengan Tuhannya. Dimanapun
berada kita adalah seorang muslim yang punya hubungan interaksional dengan
manusia lain dan makhluk Allah lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah
kedalaman seseorang meyakini suatu agama disertai dengan tingkat pengetahuan
terhadap agamanya yang diwujudkan pengamalan nilai-nilai agama, yaitu dengan
mematuhi aturan-aturan dan menjalankan kewajiban-kewajiban dan menjauhi
larangannya dengan keikhlasan hati dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan ibadah.
2
Abdul Muis Naharong,” Teror Suci: Kekerasan atas nama agama, Jurnal Universitas
Paramadina,( 2013) Vol. 10 No. 3, p 793
3
Fauzan Adhim, “Pengaruh Religiusitas terhadap prestasi kerja pegawai alumni dan
bukan alumni pesantren (Studi kasus pada kantor Depag kabupaten Bangkalan),jurnal Ekonomi
Modernisasi, (2009) vol 5, p 134, lock cit p 7
4
Ibid, p 134

3
Dalam mempengaruhi aspek-aspek kehidupan, agama atau religiusitas
memiliki beberapa fungsi, yang menurut Ancok & Suroso fungsi tersebut adalah5:
1. Agama sebagai sumber ilmu dan sumber etika ilmu.
2. Agama sebagai alat justifikasi dan hipotesis.
3. Agama sebagai motivator.
4. Agama menjalankan fungsi pengawasan sosial (penjaga moral).

Dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark dalam Ancok & Suroso
menerangkan tentang lima macam dimensi keagamaan, yaitu6

1. Dimensi keyakinan (ideologis) atau akidah Islam


Dalam islam, keyakinan sejajar dengan akidah yang menunjuk
pada seberapa tingkat keyakinan seorang muslim dalam melaksanakan
kegiatan ritual sesuai yang dianjurkan oleh agama.

2. Dimensi peribadatan (ritualistik) atau syariah


Dimensi ini berisi tentang seberapa jauh tingkat ketaatan untuk
menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianut.

3. Dimensi penghayatan atau pengalaman (eksperiensial)


Dimensi ini berkaitan dengan pengamalan keagamaan,
perasaanperasaan, persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami
seseorang dalam menjalankan agama yang dianut.

4. Dimensi pengetahuan agama (intelektual)


Dimensi ini mengacu pada pengatahuan seseorang mengenai
ajaranajaran agamanya. Dalam praktik kehidupan, seseorang yang
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama akan memperoleh
kesejahteraan lahir dan batin (dunia dan akhirat).

5. Dimensi pengalaman (konsekuensial) atau akhlak


Dimensi ini membahas seberapa tingkatan seorang muslim dalam
berperilaku sehingga dimotivasi oleh ajaran-ajaran agama, yang mencakup
hubungan antara sesama manusia atau relasi antara individu dengan
dunianya serta seberapa jauh seseorang dapat menerapkan ajaran agama
dalam perilaku sehari-hari.

Dalam Islam, menurut Daradjat bahwa wujud religiusitas yang paling


penting adalah seseorang dapat merasakan dan mengalami secara batin tentang
5
Ahmad Baihaqi, ”Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Religiusitas Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Unza Vitalis Salatiga”, jurnal muqtasid, (2015),vol 2, no 6,
p 50, lock cit p 11
6
Ibid p 50

4
Tuhan, hari akhir dan komponen agama yang lain. Dengan demikian religiusitas
merupakan sebuah konsep untuk menjelaskan kondisi religiusitas dan spiritualitas
yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari dimensi-dimensi religiusitas
yang dijelaskan oleh Ancok dan Suroso yang memasukkan pengalaman individual
seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan (misalnya merasa dekat Tuhan)
sebagai dimensi pengalaman keberagaman yang dapat dilihat sebagai dimensi
spiritualitas7.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 208 dijelaskan bahwa umat islam diminta
untuk beragama secara penuh atau tidak setengah-setengah. Di dalam aktivitasnya
sehari-hari, umat Islam diharapkan untuk selalu ber-islam atau apapun yang
dilakukannya dalam rangka beribadah kepada Allah8

Allah SWT memerintahkan kita untuk beriman secara penuh dan menjauhi
musuh besar umat Islam yakni syaitan. Sebagaimana yang difirmankan dalam Al-
quran surat Al Baqarah ayat 208, yang artinya: “WahaiOrang-orang yang
Beriman Masuklah kamu ke dalam Islam Keseluruhan Dan janganlahKamu
ikutiLangkah-langkah Syaitan Sesungguhnya ia Bagimu Musuh Nyata”.

Agama memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia


religius adalah manusia yang struktur mental secara keseluruhan dan secara tetap
diarahkan kepada pencipta nilai mutlak, memuaskan, dan tertinggi yaitu Tuhan.
Manusia membutuhkan agama untuk memenuhi kebutuhan rohani serta mendapat
ketentraman dikala mereka mendekatkan diri dan mengabdi kepada yang Maha
Kuasa.

B. Kinerja
Dalam pelaksanaannya setiap organisasi perlu melakukan penilaian kinerja
pegawai. Pelaksanaan penilaian kinerja berhubungan dengan tujuan dari
organisasi, misalnya untuk menetapkan kebijakan gaji pegawai, mengevaluasi
hasil kerja yang telah diselesaikan dalam periode tertentu, promosi jabatan atau
untuk memenuhi keperluan lain.9

Pengertian kinerja menurut beberapa ahli:10


7
Ros Mayasari,” RELIGIUSITAS ISLAM DAN KEBAHAGIAAN (Sebuah Telaah
dengan Perspektif Psikologi)”,Al-Munazir,(2014), vol 7, no 2, p 85
8
Ancok, Djamaludin dan Suroso, Fuat Nashori. Psikologi Islam : Solusi. Islam Atas
problem-Problem Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), p. 78
9
Fauzan Adhim, “Pengaruh Religiusitas ................................hal 135,
10
Yohanes R. Nababan dkk, “PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) AREA MANADO, jurnal EMBA,

5
1. Mangkunegaran
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Seperti dalam
Firman Allah QS. AtTaubah: 105.

Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-


Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
Telah kamu kerjakan.
2. Robbin
Kinerja dapat menjadi hasil dari seorang individu atau dapat
berupa hasil dari kerja kelompok dalam satu organisasi. Deskripsi
kinerja menyangkut tiga komponen penting, yakni tujuan, ukuran dan
penilaian. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Ahqaaf: 19.

Artinya: Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang


Telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka
(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan.
3. Sulistiyani dan Rosidah
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha
dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
4. Hasibuan
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ash Shaff ayat 4 yang artinya:

Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang


dijalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Adapun hadist yang menjelaskan tentang kinerja, salah satunya adalah:


“Anas Ibn Malik ra.pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Kalian
tidak perlu merasa takjub (bangga) atas seseorang hingga kamu
melihat sesuatu yang dihasilkannya”. (HR. Imam Ahmad)

Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja


merupakan hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan degan berbagai
(2016), vol.4, no.3, p.753

6
kemungkinan, misalnya: standar, target atau kriteria yang telah disepakati
bersama. Kinerja individu merupakan dasar dari kinerja organisasi.11
Untuk mencapai kinerja yang diharapkan, maka perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja antara lain:12
1. Karakteristik individu, meliputi: umur, jenis kelamin, status

pernikahan, tempat tinggal dan pengetahuan.

2. Karakteristik organisasi, meliputi: sumber daya, kepemimpinan,

imbalan, supervisi, struktur organisasi dan desain pekerjaan.

3. Karakteristik psikologis, meliputi: motivasi, persepsi terhadap

pekerjaan.

Menurut Dessler penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses penilaian


prestasi kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara
sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.Menurut
Handoko penilaian prestasi kinerja adalah proses mengevaluasi dan menilai
prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan
keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan
tentang pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk mengukur kinerja karyawan


dapat digunakan beberapa dimensi kinerja, antara lain:13

1. Kualitas
Kualitas merupakan tingkatan dimana hasil akhir yang
dicapai mendekati sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan.

2. Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan
dalam istilah sejumlah unit kerja ataupun merupakan jumlah
siklus aktivitas yang dihasilkan.

3. Ketepatan Waktu
11
Rina Irawati,” PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA PEWIRAUSAHA KECIL/MIKRO MELALUI KEPUASAN KERJA, ”
IQTSHODUNA (2012). p. 7
12
Ibid.p.7
13
Kiki Cahaya Setiawan,” PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN LEVEL PELAKSANA DI DIVISI OPERASI PT. PUSRI PALEMBANG”, Jurnal
Psikologi Islami ,(2015),Vol. 1, No. 2, p.49

7
Tingkat aktivitas di selesaikannya pekerjaan tersebut pada
waktu awal yang diinginkan

4. Efektifitas
Efektifitas merupakan tingkat pengetahuan sumber daya
organisasi terhadap batasan-batasan kinerja dengan maksud
menaikkan keuntungan

5. Kemandirian
Karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta
bantuan dari orang lain

6. Komitmen
Komitmen berarti bahwa karyawan mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap pekerjaannya.

C. Kerangka Pemikiran

Dari lamdasan teori diatas saya menyimpulkan dalam sebuah kerangka


teori

Religiusitas (X)

Keyakinan
Kinerja Karyawan (Y)
Praktek Agama

Kinerja Karyawan
Akhlaq

Penghayatan

8
Pengetahuan

D. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif,


metode ini disebut sebagai metode positifistik karena berlandaskan pada filsafsat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/ empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Adapun pengertian
kuantitatif yaitu bersifat objektif dan bisa di tafsirkan semua orang14.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidakya pengaruh


penerapan religious terhadap kinerja karyawan Ponpes Darussalam Gontor
Magelang. Analisis deskriptif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian
untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sample15.Statistik
deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan
keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau fenomena. Dengan
kata statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan16.
Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas: objek/subjek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya17. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua karyawan di Pondok Modern Darussalam Gontor
Kampus 6 Magelang.

Pengertian sampel adalah sebagian, atau subset (himpunan bagian), dari


suatu populasi18. Populasi dapat berisi data yang besar sekali jumlahnya,yang
mengakibatkan tidak mungkin atau sulit untuk dilakukan pengkajian terhadap
seluruh data tersebut, sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampelnya

14
A. Rinto DWi Atmojo,” PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PADA MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG, jurnal EKSIS, (2012),
vol.8, no.1, p.2
15
Leni Masnidar Nasution,”Statistik Deskriptif”, jurnal Hikmah , (2017), vol. 14, no. 1, p.
49
16
Ibid
17
Ester Salangka, “PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN UNTUK
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LPG PADA PT. EMIGAS SEJAHTERA
MINAHASA, jurnal EMBA, (2013), vol.1, no.3, p.6
18
Tengku Ayu Atika dan Usman Tarigan,” Prosedur Penerbitan Surat Keputusan Pensiun
Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang, Jurnal Ilmu Pemerintahan
dan Sosial Politik UMA,(2014), p.4

9
saja.Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data yang diperoleh
tidaklah lengkap19.

Maka dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah seluruh


karyawan aktif pondok modern Darussalam gontor kampus 6 magelang
dengan seluruh sampel yang meliputi diantaranya karyawan pembangunan
enam puluh dua orang, dapur enam orang, teh qiyam dua orang, konveksi dua
orang, Mini Market dua orang, la tansa bakery dua orang, la tansa es krim
satu orang, yayasan satu orang. Yang total seluruhnya delapan puluh satu
orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengambilan data yang di butuhkan,dalam penelitian menggunakan


beberapa metode penelitian.Adapun metode - metode yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi20:

1. Angket (Kuesioner)
Sumber data berupa orang (respondent) ,pertanyaan
diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada para responden
untuk menjawab, setelah pertanyaan terjawab dikembalikan lagi
kepada pihak penelitian. Karena angket sepenuhnya menjadi wakil
dari penelitian (melalui pertanyaan-petanyaan tertulis), maka harus
dinyatakan secara jelas, sederhana, dan menggunakan kata atau
istilah yang tidak menimbulkan pengertian ganda, disertai petunjuk
pengisian. Angket digunakan untuk mengambil data dari
respondenuntuk menguji variable motivasi, lingkungan kerja dan
religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan.

2. Wawancara
Metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai
informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang
yang dianggap ahli dalam bidang nya dan juga yang berwenang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini peneliti
mewancarai bagian manajemen untuk menayai secara langsung
bagaimana keadaan karyawan,dan juga sebagai barang
pertimbangan dalam pembuatan kuesioner.

3. Observasi
19
Tengku Ayu Atika dan Usman Tarigan,” Prosedur Penerbitan Surat Keputusan Pensiun
Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang, Jurnal Ilmu Pemerintahan
dan Sosial Politik, (2014), vol.2, no.3, p.21
20
Isni Purwati,“PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DENGAN
RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN (STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA SALATIGA), (2016), p
70-71

10
Menggunakan pengamatan atau pengindraan langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, perilaku. Misalnya
luas ruangan, keadaan ventilasi, jenis lantai ruangan, keadaan
penerangan dll. Jika yang ingin diobservasi misal tempat
karyawan untuk bekerja. Peneliti mengamati langsung tempat
karyawan bekerja diperusahaan, sehingga mengetahui keadaan
lingkungan kerja karyawan.

F. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel digunakan dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengumpulkan data secara relevan yang berisi indikator
dari masing-masing variabel,sehingga bisa lebih terarah dan sesuai dengan
metode pengukuran yang telah direncanakan.

Definisi operasional variable dijelaskan sebagai berikut :


1. Penerapan Religiusitas (X)
Variabel Penerapan Religious dibentuk oleh indikator-
indikator tampilan keyakinan, peribadatan atau praktek
agama,pengamalan wujud religiusitas, penghayatan,
danpengetahuan.

2. Kinerja Karyawan (Y)


Adapun indikator-indikator dari kinerja karywan dalam
penelitian ini adalah efektifitas dan efisiensi dalam bekerja,
tanggung jawab, disiplin, dan inisiatif.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert


dengan skala penilaian 1–5,yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi
jawaban dengan pilihan sebagai berikut21:

1 = Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)


2 = Jawaban Tidak Setuju (TS)
3 = Jawaban ragu-ragu atau netral (N)
4 = Jawaban Setuju (S)
5 = Jawaban Sangat Setuju (SS)

G. Teknik Analisa Data

21
Weksi Budiaji,’’ Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement
Scale and The Number of Responses in Likert Scale),jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan,
(2013), vol. 2, no. 2, p.128

11
1. Uji Linear
a. Uji linear sederhana
Berdasarkan data-data yang diperoleh, penelitian ini
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model statistik
regresi linear sederhana. Hal ini berfungsi untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu
penerapanreligious dankinerjakaryawan terhadap variabel
dependen yaitu kemajuanperusahaan. Untuk itu dibuat
persamaan model regresi sebagai berikut:

Y= a + bX

Keterangan :
Y : Variabel dependen ( kinerja karyawan)
X : Variabel independen (Penerapan Religious)
a : Konstanta
b : Koefisien regresi

b. Uji linear berganda22


Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio.

 Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:
Y’                   =   Variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
X1 dan X2       =   Variabel independen
a                       =   Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
X2…..Xn = 0)
b                             =    Koefisien regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)

2. Uji Asumsi Klasik


Pengujian asumsi klasik ini bermaksud untuk memastikan
bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar
22
Duwi Consultant, Jasa Olah Data dan konsultasi SPSS untuk Skripsi, Tesis, atau Umum,
(Diakses pada tanggal 11 Mei 2019, pukul 21.33, dari situs www. blogspot.com)

12
dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: tidak terjadi
multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi
heteroskedastisitas23.

a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah distribusi data normal atau alami.
Gunakan uji distribusi cetak uji satu sampel dari Kolmogorov-
Smirnov. Dikatakan bahwa data didistribusikan secara alami
jika nilai Kolmogorov-Smirnov> 0,05.

b. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah antara
anggota pengamatan dalam variabelvariabel bebas yang sama
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Jika ada, maka model
kurang akurat dalam memprediksi. Berdasarkan hasil
perhitungan program SPSS menunjukkan bahwa Durbin
Watson hitung adalah 1.933. Dengan nilai N=115 dan k = 7,
maka dari tabel Durbin Watson diperoleh nilai dL = 1.529 dan
dU = 1.827, karena dw tes berada dalam dU < dW < 4 – dU,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala
autokorelasi24.

c. Uji Heterokedastistas
Uji asumsi regresi berganda heteroskedisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi
kemungkinan terjadinya gejala tersebut adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot antara residual
versus fit, dan hasil scatterplot dengan program SPSS tidak
terjadi trend karena data titik-titik tersebar hampir secara
merata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model diatas
tidak terjadi gejala heterokedastisitas25

3. Uji Instrumen Penelitian

23
Rowland Bismark Fernando Pasaribu,” Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga
Saham Perusahaan GO PUBLIC DI BEI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,(2008), vol.2, no.2, p.10
24
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A,” Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian
Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis,
(2010), vol.1, no.2, p.225
25
Ibit, p.224-225

13
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data
yang dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas ini dilakukan untuk
mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner
benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang
akan diteliti26. Suatu kuesioner dikatakan sahat atau valid, jika
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk
mengunggkapan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.Pengujian valid atas instrumen menggunakan bantuan
program SPSS.
b. Uji Reabilitas
Morrisan menjelaskan reliabilitas adalah indikator tingkat
keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran,
suatu pengukuran disebut reliabel atau memiliki keandalan jika
konsisten memberikan jawaban yang sama27. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dar iwaktu kewaktu.

H. Hasil dan Analisa


1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas

26
Charlie Bernando Halomoan Samosir dan Arief Bowo Prayoga K,” Jurnal Pengaruh
Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk ENERVON-C,
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, (2015)vol.1, no.3, p.5
27
Ibid

14
Variabel Dimensi Indikator Nilai R Hitung Nilai R Tabel Nilai Sig Keputusan
x1 0.411** 0,218 .000 Valid
**
Keyakinan x2 0.561 0,218 .000 Valid
x3 0.341** 0,218 .002 Valid
**
x4 0.375 0,218 .001 Valid
Peribadatan x5 0.483** 0,218 .000 Valid
x6 0.549** 0,218 .000 Valid
**
x7 0.475 0,218 .000 Valid
Religiusitas Pengamalan x8 0.367** 0,218 .001 Valid
x9 0.360** 0,218 .001 Valid
x10 0.228** 0,218 .041 Valid
Penghayatan x11 0.331** 0,218 .003 Valid
**
x12 0.545 0,218 .000 Valid
x13 0.428** 0,218 .000 Valid
Pengetahuan Agama x14 0.233** 0,218 .036 Valid
x15 0.434** 0,218 .000 Valid
y1 0.674** 0,218 .000 Valid
**
Efektivitas dan Efisiensi y2 0.623 0,218 .000 Valid
y3 0.589** 0,218 .000 Valid
y4 0.569** 0,218 .000 Valid
Tanggung Jawab y5 0.588** 0,218 .000 Valid
Kinerja y6 0.528** 0,218 .000 Valid
**
y7 0.469 0,218 .000 Valid
Disiplin y8 0.323** 0,218 .003 Valid
y9 0.580** 0,218 .000 Valid
y10 0.383** 0,218 .000 Valid
Inisiatif
y11 0.448** 0,218 .000 Valid

Melihat dari table 4.1 bisa di ketahui bahwasanya dari hasil R


hitung, semua indicator penelitian adalah lebih besar dari R table.
Yaitu df =N2 55, dengan tingkat kesalahan 5%, dengan tingkat nilai
0.218 dan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05.

b. Uji Reabilitas
Nilai Variabel (X)

Reliability Statistics

15
Cronbach' Cronbach's Alpha Based N of
s Alpha on Standardized Items Items
,647 ,650 15

Nilai Variabel (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on Standardized N of
Alpha Items Items
,737 ,738 11

Dari lihat dari tabel 4.2 bisa diketahui bahwa nilai cronbach’s
alpha dari semua variabel yang sudah diujikan nilai yang di dapatkan lebih
besar dari 0,60, maka kesimpulannya bahwa semua variabel di dalam
penelitian ini, di religiusitas dan kinerja karyawan di dalam uji reliabilitas
di nyatakan Reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas

Dari gambar data dapat disimpulkan sifatnya. Karena menyebar di


sekitar garis dan mengikuti garis sehingga dapat didistribusikan dalam
model uji normalitas.

b. Uji Heteroskedasititas

16
Dari gambar, dapat diamati bahwa tambalan tersebar dengan pola yang
tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, dan karenanya
target tidak ada masalah heterodoksastisitas dalam model regresi.

c. Uji Autokolerasi

Model Summaryb
Adjusted Std. Error
R R of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 ,292 a
,085 ,074 3,94147 1,887
a. Predictors: (Constant), Lag_X
b. Dependent Variable: Lag_Y

D du Dl 4-du 4-dl
1,887 1,6639 1,6139 2,3361 2,3861

du < d < 4-du


1,6639 < 1,887 < 2,3361

Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS menunjukkan bahwa Durbin


Watson hitung adalah 1,887. Maka dari tabel Durbin Watson diperoleh
nilai dL = 1,6139 dan dU = 1.6639, karena dw tes berada dalam dU < dW
< 4 – dU, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

3. Uji Linear Sederhana

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Method


Removed

17
1 Religiusitasb . Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. All requested variables entered.

Pengujian Hipotesis (R2)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,419 a
,176 ,165 4,07985
a. Predictors: (Constant), Religiusitas

Uji Persial (t)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 21,971 5,291 4,153 ,000
1
Religiusitas ,356 ,087 ,419 4,104 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Y = a + bX
Y = 21,971 + 0,356

Pengertian dari hasil tersebut adalah


a. Nilai Constant adalah 21,971 dalam artian konsisten dengan nilai
21,971
b. Tingkat nilai X adalah 0,356 dalam arti setiap peningkatan 1% dari
hasil kualitas 0,356 akan berdampak pada kinerja karyawan

KESIMPULAN
1. Menyatakan bahwasanya religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan, bahwasanya dari hasil R hitung, semua
indicator penelitian adalah lebih besar dari R table. Yaitu df =N2 55,
dengan tingkat kesalahan 5%, dengan tingkat nilai 0.218 dan dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05

18
2. Dari dimensi yang terdapat di variabel religiusitas yaitu keyakinan,
peribadatan, pengalaman, penghayatan, dan pengetahuan agama yang
mana paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 21,014 4,947 4,248 ,000

Keyakinan -,426 ,266 -,173 -1,604 ,113

Peribadatan ,542 ,334 ,192 1,622 ,109


1
Pengalaman ,645 ,268 ,250 2,413 ,018

Penghayatan 1,053 ,311 ,352 3,389 ,001

Pengetahuan Agama ,094 ,282 ,033 ,333 ,740

a. Dependent Variable: Kinerja

Dapat disimpulkan dari lima demensi tersebut yang paling berpengaruh


terhadap kinerja karyawan adalah penghayatan memiliki nilai t 3,389 dan
memiliki nilai signifikasi 0,001, dikarenakan memiliki nilai t hitung lebih
besar dari t tabel (3,389>1,990) dan juga memiliki nilai signifikasi lebih
kecil dari 0,05 (0,001<0,05)

DAFTAR PUSTAKA

19
‫القران الكرمي‬

Adhim, Fauzan. ”Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai


Alumni dan Bukan Alumni Pesantren”, Jurnal Ekonomi
Modernisasi, , vol 5, 2009,
Atmojo, A. Rinto Dwi. ” Persepsi Pengunjung Terhadap Kualitas
Pelayanan Pada Museum Mulawarman Tenggarong”, jurnal
EKSIS, vol.8, no.1, 2012,
Baihaqi, Ahmad. ”Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Religiusitas
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Unza Vitalis
Salatiga”, jurnal muqtasid, vol 2, no 6, 2015
Budiaji, Weksi. ’’Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert
(The Measurement Scale and The Number of Responses in Likert
Scale)”,jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, vol. 2, no. 2,2013
Consultant, Duwi. “Jasa Olah Data dan konsultasi SPSS untuk Skripsi,
Tesis, atau Umum,(Diakses pada tanggal 11 Mei 2019, pukul
21.33, dari situs www. blogspot.com)
Irawati, Rina. ” Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pewirausaha Kecil/Mikro Melalui Kepuasan
Kerja, ” IQTSHODUNA (2012).
Jalaluddin. Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004
Mayasari, Ros. ” Religiusitas Islam Dan Kebahagiaan (Sebuah Telaah
dengan Perspektif Psikologi)”,Al-Munazir, , vol 7, no 2, 2014
Moh. Pabandu Tika. “Metode Riset Bisnis,Jakarta; PT Bumi Aksara,
2006
Nita, Nurwijayati. "Pengaruh Indikator Komposit Pembangunan Manusia
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi
DIY." Jurnal Pendidikan dan Ekonomi 6.6 ,2017
Nugraha, Aat Ruchiat. ” Pengaruh Terpaan Iklan Obat Non Resep
Dengan Sikap Masyarakat ”, Jurnal Komunikasi,
Vol.10,No.2,2016

Panitia peringatan 90 tahun Gontor. “Jejak sejarah pondok modern


Darussalam Gontor”.Darussalam press, 2016
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. ” Pengaruh Variabel Fundamental
Terhadap Harga Saham Perusahaan GO PUBLIC DI BEI”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, vol.2, no.2, ,2008

20

Anda mungkin juga menyukai