(Izzuna Davi) Artikel Ekonometrika
(Izzuna Davi) Artikel Ekonometrika
Email : zunazuda@gmail.com
Abstrak
Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki karyawan
dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk mempertahankan atau
meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja karyawan
dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu meningkatkan kualitas karyawan
tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap
dapat bertahan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh religiusitas
terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh religiusitas
terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data primer yang di dapat dari karyawan Ponpes Darussalam dengan
metode random sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 81 karyawan mengggunakan
skala likert. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
regresi linear sederhana meliputi uji t dan uji koefisien determinasi untuk mengetahui
kualitas religiusitas terhadap kinerja karyawan. Dan untuk mengetahui adanya variabel
pengganggu data uji menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi, uji normalitas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya
religiusitas berpengaruh positif . Dan besar pengaruh religiusitas terhadap kinerja
karyawan adalah 17,6% Dan dari sub variabel religiusitas terhadap kinerja karyawan
adalah variabel penghayatan, karena t hitung lebih besar dari t tabel (3,389>1,990) dan
mempunyai nilai signifikasi 0,001<0,05. Diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha dari
semua variabel yang sudah diujikan nilai yang di dapatkan lebih besar dari 0,60, maka
kesimpulannya bahwa semua variabel di dalam penelitian ini, di religiusitas dan kinerja
karyawan di dalam uji reliabilitas di nyatakan Reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan
program SPSS menunjukkan bahwa Durbin Watson hitung adalah 1,887. Maka dari tabel
Durbin Watson diperoleh nilai dL = 1,6139 dan dU = 1.6639, karena dw tes berada dalam
dU < dW < 4 – dU, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki
karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk
mempertahankan atau meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan
mengevaluasi kinerja karyawan dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu
meningkatkan kualitas karyawan tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan
unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.1
1
Slamet Riyadi,” Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur”, jurnal
manajemen dan kewirausahaan vol 13,no; 1, Maret 2011,p 40
1
Timpe mengungkapkan kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau
karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan
produktifitas. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
berhubungan dengan sifat-sifat seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian,
sifat fisik,keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman
kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor
eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang
berasal dari lingkungan, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, jenis
latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Setiap keimanan atau religiusitas setiap orang karyawan di dalam suatu
perusahaan sesuai dengan agamanya masing-masing akan berpengaruh terhadap
bagaimana kinerja karyawan. Sikap tersebut akan berdampak pada kemajuan
suatu perusahaan dengan adanya nilai religiusitas yang sudah di tanamkan pada
diri individual karyawan dalam bekerja. Apabila karyawan yang bekerja sesuai
dengan fungsinya tentunya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan.
Disamping itu, Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Magelang
merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bersistem pesantren, sudah pasti
yang namanya pesantren sangat menjaga religiusitas setiap aspek kehidupan,
secara tidak langsung akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam Pondok
Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Magelang tak terkecuali para karyawan.
Apalagi dilihat dari gaji para karyawan yang tidak sebanding dengan gaji
karyawan yang ada di luar Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6
Magelang dan tidak ada namanya kenaikan pangkat pada karyawan sedangkan
kalau diluar bisa naik pangkat, biasanya dihitung dengan lamanya karyawan
bekerja, kalau tidak mempunyai pendidikan yang lebih bagus dari karyawan lain,
karena di Pondok mempunyai staff yang di ketuai oleh para bapak guru, yang
sekaligus merangkap menjadi direktur, manajer, dl
Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif. Data yang digunakan
adalah data primer yang di dapat dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan
dengan metode random sampling. Penelitian ini dilakukan terhadap 81 karyawan
mengggunakan skala likert.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah
adalah bagaimana pengaruh religiusitas terhadap kinerja karyawan di Ponpes
Darussalam Gontor Magelang dan seberapa besar pengaruh religiusitas terhadap
kinerja karyawan di pondok tersebut.
PEMBAHASAN
A. Religiusitas
Religi adalah kata religi atau reliji, berasal dari kata religie (Bahasa
Belanda), atau religion (bahasa Inggris), masuk ke dalam perbendaharaan bahasa
Indonesia di bawah oleh orang-orang barat (Belanda dan Inggris) yang
menjajah Indonesia dan Nusantara dengan membawa dan sekaligus
2
menyebarkan agama Kristen dan Katholik. Kata religi atau religion itu sendiri
berasal dari bahasa Latin, yang berasal dari kata relegere atau relegar.
Adapun kata “agama” atau “religion” berasal dari kata religare (Latin)
yang berarti “mengikat bersama”. Pengertian ini menunjukkan bahwa agama
mengikat orang-orang yang percaya menjadi satu kelompok atau umma. Di
samping religare, kata “religio”’ juga berasal dari kata “releger”’ (Latin), yang
berarti “melakukan berulang-ulang, melaksanakan dengan sungguh-sungguh”.
Pengertian ini menunjuk kepada ritus-ritus agama yang harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan berulang-ulang “religion” berasal dari kata religio (bahasa
Latin kuno), yang merujuk kepada tuntutan yang kuat untuk melakukan suatu
perbuatan. Religio itu sendiri berasal dari kata religare yang berarti
mempersatukan kembali atau menghubungkan kembali, yaitu membangun
kembali ikatan yang telah diputus2. Religiusitas adalah hubungan pribadi dengan
pribadi ilahi Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Tuhan)
yang berkonsekuensi hasrat untuk berkenan kepada pribadi yang ilahi itu dengan
melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak dikehendakinya
(larangannya)3.
Sesuatu yang membuahkan perlakuan baik kepada sesamanya sebagai
tanggapan kasih dan kepatuhannya kepada pribadi ilahi itu,sejak awal mengasihi
dan menyayangi umat ciptaan-Nya. Hubungan pribadi yang baik dengan pribadi
yang ilahi ini menurut Suhardiyanto memampukan orang untuk melihat kebaikan
Tuhan dalam sesama, suatu sikap yang setelah tumbuh dan berkembang dalam
diri seseorang akan membuahkan cinta tidak hanya pada Tuhan saja tetapi juga
pada sesama ciptaan Tuhan, baik itu manusia maupun alam ciptaan lain sehingga
dalam hidup sehari-hari sebagai buahnya bagi manusia akan tumbuh atau muncul
sikap saling menghargai, saling mencintai dan muncul rasa sayang pada alam
lingkungannya, sehingga “kesejahteraan bersama, lahir batin” dapat terwujud.
Religiusitas itu adalah kesatuan antara Iman yang otentik dan Ketaqwaan4.
Religiusitas yang muncul dari nilai-nilai ketauhidan menjelmakan
kesadaran atas Tuhan-hamba. Manusia adalah pengabdi. Manusia juga adalah
pemimpin-pengelola (khalifah) bagi jagad raya. Dimanapun berada kita adalah
seorang muslim yang punya hubungan relasional dengan Tuhannya. Dimanapun
berada kita adalah seorang muslim yang punya hubungan interaksional dengan
manusia lain dan makhluk Allah lainnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah
kedalaman seseorang meyakini suatu agama disertai dengan tingkat pengetahuan
terhadap agamanya yang diwujudkan pengamalan nilai-nilai agama, yaitu dengan
mematuhi aturan-aturan dan menjalankan kewajiban-kewajiban dan menjauhi
larangannya dengan keikhlasan hati dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan ibadah.
2
Abdul Muis Naharong,” Teror Suci: Kekerasan atas nama agama, Jurnal Universitas
Paramadina,( 2013) Vol. 10 No. 3, p 793
3
Fauzan Adhim, “Pengaruh Religiusitas terhadap prestasi kerja pegawai alumni dan
bukan alumni pesantren (Studi kasus pada kantor Depag kabupaten Bangkalan),jurnal Ekonomi
Modernisasi, (2009) vol 5, p 134, lock cit p 7
4
Ibid, p 134
3
Dalam mempengaruhi aspek-aspek kehidupan, agama atau religiusitas
memiliki beberapa fungsi, yang menurut Ancok & Suroso fungsi tersebut adalah5:
1. Agama sebagai sumber ilmu dan sumber etika ilmu.
2. Agama sebagai alat justifikasi dan hipotesis.
3. Agama sebagai motivator.
4. Agama menjalankan fungsi pengawasan sosial (penjaga moral).
Dimensi religiusitas menurut Glock dan Stark dalam Ancok & Suroso
menerangkan tentang lima macam dimensi keagamaan, yaitu6
4
Tuhan, hari akhir dan komponen agama yang lain. Dengan demikian religiusitas
merupakan sebuah konsep untuk menjelaskan kondisi religiusitas dan spiritualitas
yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari dimensi-dimensi religiusitas
yang dijelaskan oleh Ancok dan Suroso yang memasukkan pengalaman individual
seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan (misalnya merasa dekat Tuhan)
sebagai dimensi pengalaman keberagaman yang dapat dilihat sebagai dimensi
spiritualitas7.
Dalam surat Al-Baqarah ayat 208 dijelaskan bahwa umat islam diminta
untuk beragama secara penuh atau tidak setengah-setengah. Di dalam aktivitasnya
sehari-hari, umat Islam diharapkan untuk selalu ber-islam atau apapun yang
dilakukannya dalam rangka beribadah kepada Allah8
Allah SWT memerintahkan kita untuk beriman secara penuh dan menjauhi
musuh besar umat Islam yakni syaitan. Sebagaimana yang difirmankan dalam Al-
quran surat Al Baqarah ayat 208, yang artinya: “WahaiOrang-orang yang
Beriman Masuklah kamu ke dalam Islam Keseluruhan Dan janganlahKamu
ikutiLangkah-langkah Syaitan Sesungguhnya ia Bagimu Musuh Nyata”.
B. Kinerja
Dalam pelaksanaannya setiap organisasi perlu melakukan penilaian kinerja
pegawai. Pelaksanaan penilaian kinerja berhubungan dengan tujuan dari
organisasi, misalnya untuk menetapkan kebijakan gaji pegawai, mengevaluasi
hasil kerja yang telah diselesaikan dalam periode tertentu, promosi jabatan atau
untuk memenuhi keperluan lain.9
5
1. Mangkunegaran
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Seperti dalam
Firman Allah QS. AtTaubah: 105.
6
kemungkinan, misalnya: standar, target atau kriteria yang telah disepakati
bersama. Kinerja individu merupakan dasar dari kinerja organisasi.11
Untuk mencapai kinerja yang diharapkan, maka perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kinerja antara lain:12
1. Karakteristik individu, meliputi: umur, jenis kelamin, status
pekerjaan.
1. Kualitas
Kualitas merupakan tingkatan dimana hasil akhir yang
dicapai mendekati sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan.
2. Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan
dalam istilah sejumlah unit kerja ataupun merupakan jumlah
siklus aktivitas yang dihasilkan.
3. Ketepatan Waktu
11
Rina Irawati,” PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN MOTIVASI
TERHADAP KINERJA PEWIRAUSAHA KECIL/MIKRO MELALUI KEPUASAN KERJA, ”
IQTSHODUNA (2012). p. 7
12
Ibid.p.7
13
Kiki Cahaya Setiawan,” PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN LEVEL PELAKSANA DI DIVISI OPERASI PT. PUSRI PALEMBANG”, Jurnal
Psikologi Islami ,(2015),Vol. 1, No. 2, p.49
7
Tingkat aktivitas di selesaikannya pekerjaan tersebut pada
waktu awal yang diinginkan
4. Efektifitas
Efektifitas merupakan tingkat pengetahuan sumber daya
organisasi terhadap batasan-batasan kinerja dengan maksud
menaikkan keuntungan
5. Kemandirian
Karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta
bantuan dari orang lain
6. Komitmen
Komitmen berarti bahwa karyawan mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap pekerjaannya.
C. Kerangka Pemikiran
Religiusitas (X)
Keyakinan
Kinerja Karyawan (Y)
Praktek Agama
Kinerja Karyawan
Akhlaq
Penghayatan
8
Pengetahuan
D. Jenis Penelitian
14
A. Rinto DWi Atmojo,” PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS
PELAYANAN PADA MUSEUM MULAWARMAN TENGGARONG, jurnal EKSIS, (2012),
vol.8, no.1, p.2
15
Leni Masnidar Nasution,”Statistik Deskriptif”, jurnal Hikmah , (2017), vol. 14, no. 1, p.
49
16
Ibid
17
Ester Salangka, “PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN UNTUK
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LPG PADA PT. EMIGAS SEJAHTERA
MINAHASA, jurnal EMBA, (2013), vol.1, no.3, p.6
18
Tengku Ayu Atika dan Usman Tarigan,” Prosedur Penerbitan Surat Keputusan Pensiun
Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang, Jurnal Ilmu Pemerintahan
dan Sosial Politik UMA,(2014), p.4
9
saja.Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data yang diperoleh
tidaklah lengkap19.
1. Angket (Kuesioner)
Sumber data berupa orang (respondent) ,pertanyaan
diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada para responden
untuk menjawab, setelah pertanyaan terjawab dikembalikan lagi
kepada pihak penelitian. Karena angket sepenuhnya menjadi wakil
dari penelitian (melalui pertanyaan-petanyaan tertulis), maka harus
dinyatakan secara jelas, sederhana, dan menggunakan kata atau
istilah yang tidak menimbulkan pengertian ganda, disertai petunjuk
pengisian. Angket digunakan untuk mengambil data dari
respondenuntuk menguji variable motivasi, lingkungan kerja dan
religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Wawancara
Metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai
informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang
yang dianggap ahli dalam bidang nya dan juga yang berwenang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini peneliti
mewancarai bagian manajemen untuk menayai secara langsung
bagaimana keadaan karyawan,dan juga sebagai barang
pertimbangan dalam pembuatan kuesioner.
3. Observasi
19
Tengku Ayu Atika dan Usman Tarigan,” Prosedur Penerbitan Surat Keputusan Pensiun
Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang, Jurnal Ilmu Pemerintahan
dan Sosial Politik, (2014), vol.2, no.3, p.21
20
Isni Purwati,“PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DENGAN
RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN (STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA SALATIGA), (2016), p
70-71
10
Menggunakan pengamatan atau pengindraan langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, perilaku. Misalnya
luas ruangan, keadaan ventilasi, jenis lantai ruangan, keadaan
penerangan dll. Jika yang ingin diobservasi misal tempat
karyawan untuk bekerja. Peneliti mengamati langsung tempat
karyawan bekerja diperusahaan, sehingga mengetahui keadaan
lingkungan kerja karyawan.
21
Weksi Budiaji,’’ Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement
Scale and The Number of Responses in Likert Scale),jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan,
(2013), vol. 2, no. 2, p.128
11
1. Uji Linear
a. Uji linear sederhana
Berdasarkan data-data yang diperoleh, penelitian ini
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model statistik
regresi linear sederhana. Hal ini berfungsi untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu
penerapanreligious dankinerjakaryawan terhadap variabel
dependen yaitu kemajuanperusahaan. Untuk itu dibuat
persamaan model regresi sebagai berikut:
Y= a + bX
Keterangan :
Y : Variabel dependen ( kinerja karyawan)
X : Variabel independen (Penerapan Religious)
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)
12
dalam analisis regresi yang meliputi asumsi: tidak terjadi
multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi
heteroskedastisitas23.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah distribusi data normal atau alami.
Gunakan uji distribusi cetak uji satu sampel dari Kolmogorov-
Smirnov. Dikatakan bahwa data didistribusikan secara alami
jika nilai Kolmogorov-Smirnov> 0,05.
b. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah antara
anggota pengamatan dalam variabelvariabel bebas yang sama
memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Jika ada, maka model
kurang akurat dalam memprediksi. Berdasarkan hasil
perhitungan program SPSS menunjukkan bahwa Durbin
Watson hitung adalah 1.933. Dengan nilai N=115 dan k = 7,
maka dari tabel Durbin Watson diperoleh nilai dL = 1.529 dan
dU = 1.827, karena dw tes berada dalam dU < dW < 4 – dU,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala
autokorelasi24.
c. Uji Heterokedastistas
Uji asumsi regresi berganda heteroskedisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi
kemungkinan terjadinya gejala tersebut adalah dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot antara residual
versus fit, dan hasil scatterplot dengan program SPSS tidak
terjadi trend karena data titik-titik tersebar hampir secara
merata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model diatas
tidak terjadi gejala heterokedastisitas25
23
Rowland Bismark Fernando Pasaribu,” Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga
Saham Perusahaan GO PUBLIC DI BEI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis,(2008), vol.2, no.2, p.10
24
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A,” Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price,
Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian
Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis,
(2010), vol.1, no.2, p.225
25
Ibit, p.224-225
13
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data
yang dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas ini dilakukan untuk
mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner
benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang
akan diteliti26. Suatu kuesioner dikatakan sahat atau valid, jika
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk
mengunggkapan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.Pengujian valid atas instrumen menggunakan bantuan
program SPSS.
b. Uji Reabilitas
Morrisan menjelaskan reliabilitas adalah indikator tingkat
keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran,
suatu pengukuran disebut reliabel atau memiliki keandalan jika
konsisten memberikan jawaban yang sama27. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dar iwaktu kewaktu.
26
Charlie Bernando Halomoan Samosir dan Arief Bowo Prayoga K,” Jurnal Pengaruh
Persepsi Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk ENERVON-C,
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, (2015)vol.1, no.3, p.5
27
Ibid
14
Variabel Dimensi Indikator Nilai R Hitung Nilai R Tabel Nilai Sig Keputusan
x1 0.411** 0,218 .000 Valid
**
Keyakinan x2 0.561 0,218 .000 Valid
x3 0.341** 0,218 .002 Valid
**
x4 0.375 0,218 .001 Valid
Peribadatan x5 0.483** 0,218 .000 Valid
x6 0.549** 0,218 .000 Valid
**
x7 0.475 0,218 .000 Valid
Religiusitas Pengamalan x8 0.367** 0,218 .001 Valid
x9 0.360** 0,218 .001 Valid
x10 0.228** 0,218 .041 Valid
Penghayatan x11 0.331** 0,218 .003 Valid
**
x12 0.545 0,218 .000 Valid
x13 0.428** 0,218 .000 Valid
Pengetahuan Agama x14 0.233** 0,218 .036 Valid
x15 0.434** 0,218 .000 Valid
y1 0.674** 0,218 .000 Valid
**
Efektivitas dan Efisiensi y2 0.623 0,218 .000 Valid
y3 0.589** 0,218 .000 Valid
y4 0.569** 0,218 .000 Valid
Tanggung Jawab y5 0.588** 0,218 .000 Valid
Kinerja y6 0.528** 0,218 .000 Valid
**
y7 0.469 0,218 .000 Valid
Disiplin y8 0.323** 0,218 .003 Valid
y9 0.580** 0,218 .000 Valid
y10 0.383** 0,218 .000 Valid
Inisiatif
y11 0.448** 0,218 .000 Valid
b. Uji Reabilitas
Nilai Variabel (X)
Reliability Statistics
15
Cronbach' Cronbach's Alpha Based N of
s Alpha on Standardized Items Items
,647 ,650 15
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on Standardized N of
Alpha Items Items
,737 ,738 11
Dari lihat dari tabel 4.2 bisa diketahui bahwa nilai cronbach’s
alpha dari semua variabel yang sudah diujikan nilai yang di dapatkan lebih
besar dari 0,60, maka kesimpulannya bahwa semua variabel di dalam
penelitian ini, di religiusitas dan kinerja karyawan di dalam uji reliabilitas
di nyatakan Reliabel.
b. Uji Heteroskedasititas
16
Dari gambar, dapat diamati bahwa tambalan tersebar dengan pola yang
tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, dan karenanya
target tidak ada masalah heterodoksastisitas dalam model regresi.
c. Uji Autokolerasi
Model Summaryb
Adjusted Std. Error
R R of the Durbin-
Model R Square Square Estimate Watson
1 ,292 a
,085 ,074 3,94147 1,887
a. Predictors: (Constant), Lag_X
b. Dependent Variable: Lag_Y
D du Dl 4-du 4-dl
1,887 1,6639 1,6139 2,3361 2,3861
Variables Entered/Removeda
17
1 Religiusitasb . Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 ,419 a
,176 ,165 4,07985
a. Predictors: (Constant), Religiusitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 21,971 5,291 4,153 ,000
1
Religiusitas ,356 ,087 ,419 4,104 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Y = a + bX
Y = 21,971 + 0,356
KESIMPULAN
1. Menyatakan bahwasanya religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan, bahwasanya dari hasil R hitung, semua
indicator penelitian adalah lebih besar dari R table. Yaitu df =N2 55,
dengan tingkat kesalahan 5%, dengan tingkat nilai 0.218 dan dengan nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05
18
2. Dari dimensi yang terdapat di variabel religiusitas yaitu keyakinan,
peribadatan, pengalaman, penghayatan, dan pengetahuan agama yang
mana paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Coefficientsa
DAFTAR PUSTAKA
19
القران الكرمي
20