Anda di halaman 1dari 5

Resume Bab V Pelaporan Penugasan Assurance

A. Penyampaian Simpulan Sementara

Penyampaian hasil penugasan (communication) adalah bagian tidak terpisahkan dari sebuah
penugasan assurance. Selama pelaksanaan penugasan, internal auditor secara teratur
berkomunikasi dengan personil kunci auditi. Pada umumnya komunikasi dilakukan dalam
bentuk tatap muka untuk menyampaikan permasalahan‐permasalahan yang ditemui.

Komunikasi selama proses penugasan dapat membantu auditor internal untuk memastikan
fakta yang ditemukan benar‐benar akurat. Disamping akan dapat diperoleh informasi langkah
koreksi (rekomendasi) terbaik. Hasil komunikasi ini akan dimanfaatkan untuk penyusunan
simpulan/temuan final yang akan dimuat dalam LHA.

B. Penyusunan Laporan

Proses penyusunan laporan, diawali dengan penyusunan konsep laporan oleh ketua tim (KT).
Pengendali teknis (PT) melakukan reviu konsep laporan untuk keseluruhan aspek (baik fisik,
format dan substansi). Laporan hasil penugasan harus memenuhi syarat kualitas komunikasi
yang baik, yaitu akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap dan tepat waktu.

1. Akurat: Laporan yang dihasilkan harus sesuai dengan fakta yang terjadi dan bebas dari
kesalahan.

2. Objektif: Laporan harus adil dan berimbang yang menyajikan penilaian seluruh fakta dan
kejadian yang relevan. Kredibilitas suatu laporan ditentukan oleh penyajian bukti yang
tidak memihak, sehingga pengguna laporan dapat diyakinkan oleh fakta yang disajikan.

3. Jelas : Laporan harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis dengan bahasa
yang jelas dan sesederhana mungkin. Penggunaan bahasa yang lugas dan tidak teknis
sangat penting untuk menyederhanakan penyajian. Jika digunakan istilah teknis, singkatan
dan akronim yang tidak begitu dikenal, maka hal itu harus didefinisikan dengan jelas.

4. Ringkas: Laporan seharusnya berisi point‐point penting, dihindari bahasa bertele‐tele,


detail dan pengulangan yang tidak perlu. Laporan yang ringkas adalah laporan yang tidak
lebih panjang dari yang diperlukan untuk menyampaikan dan mendukung pesan. Laporan
yang terlalu rinci dapat menurunkan kualitas laporan, bahkan dapat menyembunyikan

76 Audit Inte 2014 |Pusdiklatwa 1


rnal s BPKP
pesan yang sesungguhnya dan dapat membingungkan atau mengurangi minat pembaca.
Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari. Meskipun banyak peluang untuk
mempertimbangkan isi laporan, laporan yang lengkap tetapi ringkas, akan mencapai hasil
yang lebih baik.

5. Konstruktif: Laporan hasil penugasan hendaknya bermanfaat bagi auditi serta membawa
kearah perbaikan. Agar meyakinkan, maka laporan harus dapat menjawab sasaran audit,
menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi yang logis.

76 Audit Inte 2014 |Pusdiklatwa 2


rnal s BPKP
6. Lengkap: Laporan berisi seluruh informasi penting dan sesuai yang mendukung
rekomendasi dan kesimpulan. Laporan harus memuat semua informasi dan bukti yang
dibutuhkan untuk memenuhi sasaran audit, memberikan pemahaman yang benar dan
memadai atas hal yang dilaporkan dan memenuhi persyaratan isi laporan hasil audit.

7. Tepat waktu: Agar suatu informasi bermanfaat secara maksimal, maka laporan harus
tepat waktu, karena laporan yang terlambat disampaikan nilainya menjadi kurang bagi
pengguna laporan hasil audit.

C. Monitoring Tindak Lanjut

Proses penugasan assurance tidak berakhir saat penugasan selesai. Setiap institusi auditor
internal harus mengembangkan sistem monitoring tindak lanjut hasil penugasan. Sangat penting
bagi auditor internal untuk memastikan bahwa rekomendasi telah ditindaklanjuti oleh
manajemen.

Agar pelaksanaan tindak lanjut efektif, perlu dilakukan hal‐hal sebagai berikut.

1. Laporan hasil audit ditujukan kepada tingkatan manajemen yang dapat melakukan tindak
lanjut.

2. Tanggapan auditi diterima dan dievaluasi selama audit berlangsung atau dalam waktu
yang wajar setelah audit berakhir.

3. Laporan perkembangan kemajuan tindak lanjut diterima dari auditi secara periodik.

4. Status tindak lanjut dari pelaksanaan tindak lanjut dilaporkan kepada pimpinan auditi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemantauan tindak lanjut hasil audit adalah sebagai berikut.

1. Semua formulir dan bukti pendukung yang terkait dengan tindak lanjut temuan audit
harus didokumentasikan dengan baik dan dipisahkan antara temuan yang
rekomendasinya sudah tuntas diselesaikan dengan temuan yang masih terbuka (yang
rekomendasinya belum atau belum seluruhnya ditindaklanjuti).

2. Tim pemantau tindak lanjut melakukan pemutakhiran tindak lanjut atas saldo temuan
yang belum ditindaklanjuti dan tindak lanjut yang masih kurang. Pemutakhiran tersebut

78 Audit Inte 2014 |Pusdiklatwa 3


rnal s BPKP
dilakukan sekali dalam setahun dan dituangkan dalam sebuah berita acara yang
ditandatangani pimpinan auditi dan tim pemantau tindak lanjut.

78 Audit Inte 2014 |Pusdiklatwa 4


rnal s BPKP

Anda mungkin juga menyukai