PP II O
O
ISI FORMULIR
ISI FORMULIR
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
• PENANYA
∙PENANYA
• PERTANYAAN
∙PERTANYAAN UMPAN
BALIK
INFORMASI
INFORMASI
LATAR
LATAR BELAKANG
BELAKANG
KUMPUL
KUMPULDATA
DATA&&evaluasi
evaluasi
data
data
DOKUMENTASI Formulir
Formulir jawaban
jawaban
komunikasi
komunikasi
SOP / PROTAP PIO
► Proses pelaksanaan PIO : protap, form pertanyaan, respon time, jenis pertanyaan,
konsumen (klasifikasi penanya) dll.
► Sarana dan prasarana PIO : updating referensi, sarana dll.
► Evaluasi kinerja.
► Evaluasi SDM.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh Dokter
(1) :
► Farmakoterapi : pemilihan obat & dosis regimen.
► Dosis : anak, gangguan fungsi ginjal, penyakit/indikasi tertentu (meningitis, sepsis
dll).
► Rute dan lama pemberian injeksi : im, iv, iv drip (countinous, intermitten).
► Ketersediaan obat : ada di Indonesia/tdk , DPHO/DOA, Jamkesmas, Jamsostek
dll.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh Dokter
(2) :
► IV admixture : pencampuran obat/beberapa obat ke dalam satu larutan infus.
► TPN : pencampuran lipid ke dalam infus.
► ESO dan ADRs
► “Unlabeled drug/ investigational use”
► Info Penarikan obat dan penyebabnya.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh
Perawat (1) :
► Pelarut obat injeksi untuk rekonstitusi ?
► Apakah obat semua injeksi perlu diencerkan dulu sebelum disuntikkan ?
► Pencampuran beberapa obat dalam satu spuit.
► Stabilitas obat injeksi setelah direkonstitusi dan selama disimpan.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh
Perawat (2) :
► Stabilitas obat terhadap cahaya.
► Kondisi penyimpanan obat sisa : lemari es atau suhu kamar.
► Pemberian obat via sonde.
► ESO
Pertanyaan yang sering diajukan oleh
Asisten Apoteker :
► Ketersediaan obat, alternatif drug/obat pengganti ?
► Brand name, distributor.
► Dispensing : boleh digerus/tidak ?
► Label : ac, dc, pc
► Kondisi penyimpanan.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh
Apoteker/ward pharmacist (1)
► Indikasi/kontra indikasi (farmakoterapi)
► Generic name (R/ brand name).
► Ketersediaan obat (obat baru).
► Dosis regimen (dosis, rute, saat, cara, lama pemberian obat).
► Dosis untuk indikasi tertentu, gangguan ginjal.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh
Apoteker/ward pharmacist (2)
► Interaksi obat-obat, obat-makanan, obat-data lab, obat-enteral nutrisi.
► ESO dan pengatasannya.
► ADRs.
► Stabilitas sediaan & kondisi penyimpanan.
► IV adm, TPN, TDM.
Pertanyaan dari Pihak lain (1)
► PMFT, untuk revisi formularium : efektivitas obat, ESO, ADRs, ketersediaan obat,
harga.
► Inst. Sanitasi : jenis desinfektan, rekomendasi desinfektan untuk virus, kadar
desinfektan standard, cara pengenceran desinfektan, tempat sampah sitostatika &
pemusnahannya.
Pertanyaan dari Pihak lain (2)
► RS Lain :
- Cara pembuatan dan Formulasi sediaan obat yang tidak ada di pasaran.
- “Unlabeled drug/ investigational use” : dosis regimennya.
- Ketersediaan obat.
- Apakah RSU Dr. Soetomo melayani pesanan obat Gancyclovir
“repackaging” ?
Pertanyaan dari pasien dan keluarganya
► Nama obat
► Indikasi
► Dosis
► Aturan pakai
► Lama pemakaian
► Cara pakai (rute, khusus)
► Interaksi obat
► ESO, dll.
Pertanyaan dari dokter
► Diazepam inj. jika diberikan melalui syringe pump diencerkan dengan cairan apa ?
► Jawab : Diazepam inj. jika diberikan melalui syringe pump tidak perlu diencerkan
(karena pelarut pembawanya campuran sehingga Diazepam bisa mengendap).
► Jika diberikan dengan menggunakan spuit jangan menggunakan spuit berbahan
PVC (gunakan spuit merk TERUMO).
Pertanyaan dari AA
► Doxorubicin injeksi, vial, larutan 10 mg & 50 mg/vial, jika ada sisa apa boleh
disimpan ?
► Pasien sering dapat dosis 10 mg & 30 mg, tapi dokter sering meresepkan yang 50
mg, sehingga banyak obat sisa.
Pertanyaan dari AA, jawaban :
► Doxorubicin injeksi larutan dengan vial sisanya boleh disimpan (2 – 8 oC) &
digunakan tapi asalkan tidak ada perubahan organoleptisnya bisa di sharing
untuk pasien lain. Namun karena selama ini sering tidak digunakan lagi &
dokter selalu meresepkan baru.
► - Sehingga untuk cost effectivenya & keamanannya sebaiknya dokter hanya
meresepi Doxorubicin sesuai kebutuhan saja. karena harga Doxorubicin yang 10
mg tidak sama 50 mg, jadi jika menggunakan yang 50 mg untuk klaimnya lebih
mahal, terutama jika obat sisanya selalu tidak digunakan lagi.
► - Gunakan sediaan dengan kemasan 10 mg saja.
► - Harga Doxorubicin 10 mg = Rp. 58.500
► - Harga Doxorubicin 50 mg = Rp. 291. 500