NIM 018202105003
I. Pendahuluan
Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk adalah sebuah objek wisata alam yang
berlokasi di Jakarta Utara. Taman ini merupakan salah satu alternatif destinasi wisata
yang menawarkan keindahan alam dan hiburan bagi pengunjung. Tujuan dari laporan
feasibility study ini adalah untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian dari
pembangunan TWA Angke Kapuk
TWA Angke Kapuk terletak di kawasan Jakarta Utara yang berdekatan dengan
Teluk Jakarta dan Muara Angke. Kawasan tersebut terkenal dengan keindahan alam dan
keanekaragaman hayati. TWA Angke Kapuk memiliki luas sekitar 117 hektar yang terdiri
dari hutan bakau, rawa, dan tanah pasir. Saat ini, TWA Angke Kapuk belum sepenuhnya
dikembangkan menjadi sebuah objek wisata alam yang menarik dan teratur.
TWA Angke Kapuk memiliki keindahan alam yang masih asli, seperti hutan bakau,
muara Sungai Angke, dan berbagai jenis satwa liar yang hidup di dalamnya. Potensi
ini dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan wisata alam seperti trekking,
birdwatching, dan berperahu di muara sungai. Pengunjung yang datang untuk
melakukan aktivitas wisata ini dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi
masyarakat sekitar, seperti penjualan makanan, penginapan, dan souvenir.
2. Pengembangan agrowisata
TWA Angke Kapuk juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai agrowisata.
Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif,
seperti mangrove, sawit, dan kelapa. Tanaman-tanaman tersebut dapat dijadikan
sebagai objek wisata, di mana pengunjung dapat melihat langsung bagaimana cara
menanam dan merawatnya. Selain itu, pengunjung juga dapat membeli produk-
produk hasil pertanian yang dihasilkan di dalam TWA Angke Kapuk.
TWA Angke Kapuk dapat dikembangkan sebagai tempat edukasi untuk belajar
tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Wisata edukasi ini dapat
menjadi daya tarik bagi pelajar dan kelompok-kelompok yang tertarik dengan ilmu
pengetahuan dan lingkungan hidup. Pengunjung yang datang untuk melakukan wisata
edukasi ini juga dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar,
seperti penjualan makanan dan souvenir.
TWA Angke Kapuk juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata
budaya. Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan mengembangkan seni dan budaya
lokal yang ada di sekitar TWA Angke Kapuk, seperti tari Saman dan seni kerajinan
tangan. Pengunjung yang datang untuk menikmati wisata budaya ini dapat
memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, seperti penjualan
makanan dan souvenir.
Dengan potensi ekonomi yang besar ini, pengembangan TWA Angke Kapuk
sebagai objek wisata yang lebih baik dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
masyarakat sekitar dan pihak-pihak terkait. Namun, pengembangan harus dilakukan
dengan memperhatikan aspek kelestarian alam dan lingkungan hidup sehingga potensi
ekonomi ini dapat berkelanjutan.
V. Saran
Secara keseluruhan, TWA Angke Kapuk adalah objek wisata alam yang sangat layak
dan memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan wisata yang populer di Jakarta. Selain
itu, TWA Angke Kapuk juga dapat menjadi sarana edukasi lingkungan yang penting bagi
masyarakat Jakarta. TWA Angke Kapuk memberikan pemahaman tentang pentingnya
menjaga lingkungan alam sekitar kita, terutama dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan
hutan mangrove dan menjaga kelestariannya.
Namun, untuk menjadikan TWA Angke Kapuk sebagai objek wisata yang lebih
baik, masih diperlukan beberapa upaya untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Peningkatan fasilitas dan aksesibilitas
Fasilitas yang lebih baik dan lebih lengkap dapat membuat pengunjung lebih nyaman
dan merasa lebih terlayani. Misalnya, adanya toilet yang cukup dan bersih, tempat
istirahat yang memadai, serta jalan setapak yang lebih baik. Selain itu, aksesibilitas ke
TWA Angke Kapuk juga perlu ditingkatkan agar lebih mudah dijangkau oleh
pengunjung.
2. Pengembangan kegiatan wisata
TWA Angke Kapuk dapat mengembangkan berbagai kegiatan wisata yang menarik
dan edukatif seperti birdwatching, kuliner khas daerah, dan kegiatan olahraga seperti
bersepeda. Pengembangan kegiatan wisata ini akan meningkatkan minat pengunjung
dan memberikan pengalaman wisata yang lebih beragam.
3. Peningkatan pelayanan
Pelayanan yang baik dan ramah dari petugas TWA Angke Kapuk dapat meningkatkan
kepuasan pengunjung. Petugas TWA Angke Kapuk dapat memberikan informasi yang
lebih lengkap dan jelas mengenai fasilitas dan kegiatan yang ada di TWA Angke
Kapuk.
4. Pengelolaan yang lebih baik
Pengelolaan TWA Angke Kapuk yang lebih baik akan menjaga keberlangsungan
keindahan alam dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan pemeliharaan secara berkala, memperbaiki fasilitas yang rusak,
dan mengembangkan program-program yang bertujuan untuk melestarikan alam di
sekitar TWA Angke Kapuk.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pasar, finansial, dan manajemen yang telah dilakukan, serta
segala potensi yang diiliki oleh TWA Angke Kapuk, dapat disimpulkan bahwa
pembangunan TWA Angke Kapuk mempunyai potensi besar dalam industri pariwisata
Jakarta. Investasi yang diperlukan memang cukup besar, tetapi pendapatan yang
dihasilkan juga cukup besar. Diperlukan manajemen yang baik untuk menjaga
keberlanjutan dan memastikan kepuasan pengunjung. Dalam jangka panjang, TWA
Angke Kapuk