Anda di halaman 1dari 8

TUGAS HUKUM DAN PERUNDANGAN PARIWISATA PENERAPAN

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA ATRAKSI WISATA


JAKARTA AQUARIUM AND SAFARI

KELOMPOK 11
ANGGOTA KELOMPOK
Rosalia Elmia (22045010021)
Aulia Surya Pratama (22045010078)
Cantika Fikriyazzahra (22045010091)
Yudia Elisa Redani (21045010025)
Lidya Listrayani Sirait (21045010051)

DOSEN PENGAMPU:
Leily Suci Rahmatin , S.Par., M.Par

PROGRAM STUDI S1 PARIWISATA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
2023
BAB I
LATAR BELAKANG
Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya,
bersifat sementara, dilakukan secara perorangan atau kelompok, sebagai usaha
untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan
dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu, dalam Pengantar Industri
Pariwisata (Kodhyat, 1998) Di dalam pembangunan sebuah daya tarik wisata dan
destinasi pariwisata, sangat erat kitannya dengan unsur dasar pembangun
pariwisata. unsur tersebut antara lain yaitu attraction, amenities, accesibilitas, dan
anciliary.
Daya tarik wisata terbentuk karena adanya suatu keindahan, keunikan, dan
kemampuan yang dapat memikat hati wisatawan untuk berwisata. Pada
pengelolaan sebuah daya tarik wisata, pengelola harus bisa menunjang sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan serta pengelola harus bisa menjamin
keselamatan wisatawan saat berkunjung dan menikmati atraksi yang ada di sebuah
ke destinasi atau daya tarik wisata. Keselamatan pada daya tarik wiata tentunya
sudah menjadi syarat wajib yang harus diterapkan oleh pengelola wisata.
Sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang kepariwisataan yang
mengatur hak bagi para pekerja dibidang pariwisata dan juga hak bagi wisatawan
yang sedang berwisata. Seperti pada daya tarik wisata yang kelompok kami bahas
yaitu Jakarta Aquarium and Safari.
Jakarta Aquarium and Safari (JAQS) adalah planet hidup dalam ruangan
terbesar di Indonesia yang bekerja sama dengan Aquaria KLCC, Malaysia. Di
Kawasan konservasi seluas kurang lebih satu hektar ini, JAQS memiliki hewan air
dan non air dengan lebih dari 3.500 spesies. Wisatawan dapat merasakan interaksi
yang intim dengan hewan dengan menyentuh hewan serta memberikan makan
dnegan dipandu oleh animal keeper Jakarta Aquarium and Safari yang
berpengalaman. Tidak ada batasan umur untuk datang ke JAQS ini, wisatawan
akan diberikan informasi menarik menganai semua hewan yang ada di JAQS.
Melihat dari kegiatan pariwisata yang berlangsung pada JAQS disana, tentunya
terdapat berbagai persiapan yang harus dilakukan oleh pengelola dalam menjamin
keselamatan baik untuk pekerja maupun wisatawan, dengan memperhatikan
Standar Operational Procedure (SOP) yang sesuai dengan undang-undang
kepariwisataan.

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pemberlakuan K3 Bagi Pemandu Wisata Jakarta Aquarium and Safari
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3 tidak hanya
terfokuskan pada pembangunan sebuah lokasi daya tarik wisata atau
pemberlakuan suatu atraksi. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini juga
diberlakukan sebagai salah satu upaya terciptanya suasana kerja yang aman
serta nyaman bagi para pemandu wisata sebagaimana para pekerja ini
memiliki tugas untuk memandu wisatawan di Jakarta Aquarium and Safari.
Pengelola Jakarta Aquarium and Safari harus menumbuhkan kondisi kerja
yang aman dan kondusif serta menumbuhkan rasa aman dan jaminan
keselamatan kepada wisatawan dari mereka datang samapai mereka pulang.
Penerapan K3 yang dilakukan oleh pihak pengelola Jakarta Aquarium and
Safari pada beberapa atraksi wisata seperti Animal Feeding, Touchfull, Diving
(privat), dan Aquatrekking terhadap pemandu wisata atau para pekerja Jakarta
Aquarium and Safari ini yaitu dengan menetapkan beberapa sayarat-syarat
ketentuan sebagai berikut:
a. Pihak pengelola Jakarta Aquarium and Safari harus memastikan semua
yang berkaitan dengan aktivitas dalam tempat wisata dalam kondisi
fisik yang sehat, baik jasmani dan rohani.
b. Pihak pengelola Jakarta Aquarium and Safari juga harus memfasilitasi
para pekerjanya yang terlibat dalam semua aktivitas dengan
memberikan asuransi jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
c. Pihak pengelola juga harus menetapkan kualifikasi kepada pekerja
aquarium divers seperti pada atraksi wisata Aquatrekking dan diving.
Mereka harus memeiliki skill yang baik dalam bidang olahraga scuba
diving serta harus memiliki lisensi yang setara dengan Open Water
diving
d. Lisensi yang harus didapatkan sebelum menuju ke lisensi open water
diver yaitu dengan memiliki lisensi Basic Diver. Beberapa jenis
lisesnsi dan sertifikasi menyelam seperti, Open Water Diver, Advance
Diver, Rescue Diver, Dive Master, dan Instructor.
e. Setiap pekerja di Jakarta aquarium and Safari juga diharuskan untuk
menggunakan peralatan yang sesuai dengan Standard Operational
Procedure (SOP) perusahaan untuk mengantisipasi terjadinya
kecelakaan dalam pekerjaan.
Dengan diberlakukannya dan ditetapkannya syarat-sayarat K3 Pada
pengelolaan Jakarta Aquarium and Safari ini, Maka pemandu wisata harus
memperhatikan keselamatan kerjanya dengan bekerja berdasarkan SOP yang
ada.
1.2 Pemberlakuan K3 Bagi Para Pengunjung Jakarta Aquarium and Safari
Ada beberapa aturan dan syarat yang berkaitan dengan keselamatan para
wisatawan selama berada dalam area wisata. Syarat dan aturan tersebut
diberlakukan langsung oleh pihak pengelola Jakarta Aquarium and Safari.
Beberapa aturan dan syarat tersebut anatara lain:
a. Wahana touch pool memperkenankan pengunjung untuk berinteraksi
bersama biota laut. Kita bisa menyentuh berbagai binatang laut seperti
teripang, tiram, dan dan berbagai macam hewan laut lainnya. Namun,
disini terdapat aturan yang wajib dilaksanakan mengenai kebersihan
seperti mencuci tangan terlebih dahulu agar kebersihan tetap terjaga.
Serta tetap meatuhi segala pereaturan dan petunjuk dari pemelihara
agar tidak merugikan hewan dan wisatawan juga.
b. Kita juga dapat mendekatkan si kecil agar lebih mengenal ikan Hiu. Si
kecil dapat mengamati interaksi ikan Hiu dengan kita pada saat
menyelam di dalam akuarium besar. Tetapi perlu kita ingat bahwa
hanya orang diatas 18 tahun serta sehat jasmani dan rohani yang dapat
ikut serta menyelam bersama ikan Hiu karang yang terdapat di Jakarta
Aquarium. Kita juga masih harus tetap didampingi oleh instruktur
profesional untuk membimbing dan memastikan terjaminnya
keamanan
c. Berinteraksi secara langsung bersama ikan ikan yang ada di Jakarta
Aquarium seperti halnya ikan Hiu, Pari, dan berbagai macam jenis
ikan lainnya. Kita juga dapat mencoba wahana Aqua Trekking dengan
menyelam sembari berjalan jalan karena pada saat menyelam nantinya
kita akan diarahkan oleh pelatih dan petugas yang bertanggung jawab
atas wahana agar menggunakan helm oksigen untuk memudahkan kita
bernapas dalam air supaya lebih fokus saat mengamati lebih dekat di
dasar aquarium
d. Di Jakarta Aquarium ini juga memiliki Hermit Crab Wooden yang
merupakan salah satu jenis hewan bercangkang yang mana di
Indonesia sering kita sebut dengan kelomang. Dia menyukai tempat
tinggal yang relatif hangat seperti di dalam celah kayu ataupun di tepi
laut. Kelomang juga bersembunyi di dalam cangkangnya guna
mempertahankan diri. Untuk bisa menemukan kelomang ini, kita dapat
mengunjunginya di zona Nurseries of the sea. Nantinya kita diberi
kaca pembesar agar dapat mengamati kelomang beraktivitas diantara
kayu dan pasir
e. Pada wahana Meerkat Feeding pengunjung juga diberikan alat seperti
penjepit makanan agar wisatawan tidak bersentuhan langsung saat
memberikan makanan kepada hewan yang ada di sana.
1.3 Undang-Undang Terkait
Seperti yang telah dijelaskan pada Undang-Undang No.10 Tahun 2009
mengenai Kepariwisataan pada Pasal 26 huruf b yang menyatakan bahwa,
pada dasarnya wisatawan berhak mendapatkan pelayanan kepariwisataan yang
sesuai dengan standar. Dan pada Pasal 26 huruf d Undang-Undang No.10
Tahun 2009 juga menyebutkan bahawa setiap pengusaha pariwisata
berkewajiban untuk memberikan hak kenyamanan, keramahan, perlindungan
keamanan, dan keselamatan bagi wisatawan.
Adapun pernyataan-pernyataan yang telah dijelaskan diatas terkait dengan
standar keselamatan penerapan K3 pada pemandu wisata atau pekerja di
Jakarta Aquarium and Safari. Seperti penerapan SOP dan standar kompetensi
bagi para pekerjanya. Adapun undang-undang yang mengatur hal tersebut
yaitu sebagaimana telah disebutkan pada undang-undang kepariwisataan No.
10 tahun 2009 pada Pasal 26 huruf n yang menyebutkan bahwa pengusaha
harus menerapkan standar usaha dan standar kompetensi sesuai dengan
peraturan perundangan. Dan pada peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor
3 Tahun 2016 menganai Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia atau SKKNI. Pada Pasal 7 disebutkan bahwa “Dalam hal
instansi teknis memiliki satuan kerja yang tugas dan fungsinya dibidang
standarisasi atau pengembangan sumber daya manusia, maka tugas fungsi
Komite Standar Kompetensi dilaksanakan oleh satuan kerja yang
bersangkutan” Jadi berdasarkan dari hasil analisis berbagai sumber,
pengelolaan atraksi wisata di Jakarta Aquarium and Safari telah mematuhi
undang-undang kepariwisataan yang berlaku saat ini. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan tidak adanya kecelakaan yang terjadi pada atraksi wisata
bagi para pekerjanya maupun wisatawannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang bersifat sementara
yang dilakukan secara berkelompok atau perorangan dari satu lokasi ke
lokasi lainnya. Keselamatan dari suatu tempat wisata merupakan suatu
kewajiban dan syarat dari sebuah destinasi wisata atau daya tarik wisata.
Hal terkait keselamatan dalam kegiatan berwiata juga tertuang dalam
undang-undang tentang kepariwisataan.
Kesehatan dan keselamatan kerja diberlakukan sebagai bentuk
usaha dalam terciptanya suasana kerja yang aman serta nyaman bagi para
pekerja yang bertugas di Jakarta Aquarium. Selain para pekerja yang
mendapatkan hak atas keselamatannya, wisatawan juga memiliki hak
untuk mendapatkan jaminan keamanan dan keselamatan saat berwisata.
Seperti dengan diberlakukannya syarat dan aturan yang bertujuan
menjamin keselamatan wisatawan.
Seperti yang telah dijelaskan pada Pasal 26 huruf d Undang-
Undang No.10 Tahun 2009 juga menyebutkan bahawa setiap pengusaha
pariwisata berkewajiban untuk memberikan hak kenyamanan, keramahan,
perlindungan keamanan, dan keselamatan bagi wisatawan. Adapun
undang-undang yang mengatur Seperti penerapan SOP dan standar
kompetensi bagi para pekerjanya sebagaimana telah disebutkan pada
undang-undang kepariwisataan No. 10 tahun 2009 pada Pasal 26 huruf n
yang menyebutkan bahwa pengusaha harus menerapkan standar usaha dan
standar kompetensi sesuai dengan peraturan perundangan.
DAFTAR PUSATAKA

I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.A. 2019. Pengantar Industri Pariwisata. Jakarta: I Gusti
Bagus Rai Utama, S.E., M.A.
Indonesia, Shopback. n.d. shopback. Accessed Februari 02, 2013.
https://www.shopback.co.id/katashopback/jakarta-aquarium/amp.
Kemenparekraf. 2009. Undang-Undang Replubik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan. Jakarta.
Muhammad Alif Adz Dzikri, Made Sukana. 2019. "Penerapan Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Pada Wisata Paralayang Di Gunung ." Jurnal Destinasi
Pariwisata 280.
Safari, Jakarta Aquarium and. n.d. jakartaaquariumsafari. Accessed Februari 20, 2023.
https://jakartaaquariumsafari.com/.

Anda mungkin juga menyukai