A. RASIONAL
Masyarakat Sumatera Barat sangat menjunjung tinggi adat dan kebiasan hidup
daerah tempat tinggalnya. Hal itu telah menjadi tatanan hidup bagi masyarakat
Minangkabau yang telah berlangsung secara turun-temurun. Masing-masing daerah
memiliki adat dan kebiasaan sendiri yang berbeda dengan daerah lainnya.
Keberagaman ini telah menjadi ciri khas masing-masing daerah. Begitupun halnya
dengan Budaya dan kebiasaan di Kabupaten Solok. Setiap Nagari memiliki adat dan
kebiasaan yang berbeda dengan Nagari lainnya.
Dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup sesuai dengan
tatanan yang ada di daerah tempat tinggalnya, sekolah memiliki peran penting untuk
mengenalkan dan melestarikan budaya tersebut melalui sebuah muatan lokal yang
kemudian disebut dengan Budaya Alam Minangkabau.
Budaya Alam Minangkabau memungkinkan peserta didik untuk mengenal,
mempelajari lebih dalam serta melestarikan adat dan budaya daerah tempat
tinggalnya sehingga adat dan budaya itu tetap menjadi acuan dalam bersikap dan
berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Penyajian mata pelajaran muatan lokal Budaya Alam Minangkabau
disampaikan melalui 4 elemen keilmuan yang terdiri atas tata krama pergaulan,
sejarah keminangkabauan, adat istiadat dan budaya masyarakat, serta seni dan
permainan anak nagari. Ke-4 elemen tersebut diharapkan bersinergi dengan
kurikulum muatan nasional sehingga dapat mewujudkan generasi penerus yang
Berimanan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulya,
berwawasan global dengan tetap berakar dari budaya daerah serta dapat
menguasasi keterampilan abad 21.
B. TUJUAN
Adapun di lingkungan sekolah, Budaya Alam Minangkabau diperkenalkan
kepada peserta didik bertujuan untuk:
1. Mewariskan nilai-nilai pergaulan, sopan santun sesuai dengan filosofi pergaulan
di minangkabau yang dikembangkan melalui ketauladan dan pembiasaan dalam
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
2. Memberikan pengetahuan awal dan pemahaman dasar bagi siswa tentang
sejarah dan asal usul adat minangkabau sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari sejarah nasional.
3. Mewariskan nilai-nilai budaya adat Minangkabau sebagai bagian keunikan
budaya nusantara yang memiliki kekhususan dan kekhasan yang perlu terus
dilestarikan.
4. Melestarikan seni budaya daerah baik berupa seni musik, seni suara, seni tari,
seni rupa dan kesenian anak nagari sebagai sebuah kreasi masa lalu dan
kontemporer dan daya cipta luar biasa yang dikembangkan melalui keselarasan
hidup dengan alam semesta.
C. KARAKTERISTIK
D. ELEMEN
Pada akhir Fase A, Peserta didik dapat mengenal dan memahami serta mempraktekan
sopan santun berbicara, duduk, makan, berpakaian, berpergian, dan bertamu dalam
kehidupan sehari hari menurut adat istiadat Minangkabau. Mengenal dan memahami serta
saling mencintai, menghormati, suka menolong, rendah hati, dan hemat dalam pergaulan
sehari hari. Mengenal dan memahami sikap jujur, bertanggung jawab dalam bertingkah
laku, tenggang rasa dan sifat malu dalam kehidupan sehari-hari. Mengenal sejarah silsilah
keluarganya secara sederhana. Mengenal keragaman suku yang ada di lingkungan
sekitarnya. Mengenal secara sederhana tradisi di Minangkabau meliputi acara Kelahiran
dan Mengaji Kasurau. Mengenal serta mampu menyanyikan lagu daerah Minangkabau.
Mengenal serta mampu memainkan permainan-permainan sederhana daerah setempat.
Fase A berdasarkan Elemen
Pada akhir Fase B peserta didik mengenal dan memahami tata cara pergaulan di
Minangkabau dari segi berbahasa yang dikenal dengan kato nan ampek, sehingga dapat
menempatkan dirinya dalam pergaulan sehari-hari.
Mengenal asal usul nama daerah tempat tinggalnya melalui wawancara dengan orang
tuanya di rumah atau masyarakat sekitar sehingga tumbuh rasa memiliki terhadap
daerahnya. Mengenal dan memahami sejarah Minangkabau dengan menggali asal usul
nama Minangkabau baik menurut para ahli maupun menurut tambo.
Mengenal tata cara Upacara Adat di Minangkabau sebagai bagian kebiasaan yang
membudaya di Minangkabau yang penuh dengan nilai-nilai filosofis dengan landasan Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Pada akhir Fase C, Peserta didik dapat mengenal dan memahami tata cara pergaulan
dan adat sopan santun dalam pergaulan di Minangkabau, guna terciptanya keharmonisan
pergaulan antar masyarakat.
Menunjukkan minat untuk mengenal dan mengetahui peninggalan sejarah, seni dan
makanan khas daerah disekitar tempat tinggalnya, sehingga tumbuh rasa cinta terhadap
budaya daerahnya.
Mengenal dan mengetahui harta menurut adat Minangkabau yang meliputi warisan,
pusako, sako, dan sangsako.
Mengenal dan memahami makanan khas daerah setempat berdasarkan hasil pengamatan
dan wawancara. Mengenal dan mempraktekkan seni tradisional Minangkabau meliputi seni
randai dan seni beladiri.