Anda di halaman 1dari 20

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR

BAWAH DAN ATAS PADA PROYEK ALAM SUTERA


APARTMENT, TANGERANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


Diploma III Teknik Pada Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi
Universitas Bung Hatta

Oleh :

DESMON RAMADANA
2010015410051

PROGRAM STUDI TEKNIK EKONOMI KONSTRUKSI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH DAN


ATAS PADA PROYEK ALAM SUTERA APARTMENT, TANGERANG

Oleh :

DESMON RAMADANA
2010015410051

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

(Dr. Zulherman, ST, M.Sc)


Diketahui Oleh :
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Program Studi Teknik Ekonomi Konstruksi

Dekan Ketua

(Prof. Dr. Ir, Nasfryzal Carlo, M.Sc) (Dr. Wahyudi P. Utama, B.QS., MT)
ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH DAN
ATAS PADA PROYEK ALAM SUTERA APARTMENT, TANGERANG

Desmon Ramadana¹,
¹,Prodi Teknik Ekonomi Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Bung Hatta

Email : ¹desmonr212@gmail.com,

ABSTRAK
Tugas akhir ini menjelaskan analisa perhitungan biaya pekerjaan struktur bawah dan
atas pada proyek alam sutera apartment. Proyek alam sutera apartment merupakan
bangunan apartment yang memiliki luas bangunan sebesar ... m2, serta terdiri dari ...
lantai. Penyusunan analisa perhitungan biaya berpedoman pada analisa yang terdapat
pada Permen PUPR .. , serta harga satuan dan upah material Kota tangerang tahun
2023. Setelah dilakukan perhitungan biaya yang meliputi elemen pondasi, balok, plat
lantai, kolom, shearwall serta tangga diperoleh biaya sebesar Rp ... (sudah termasuk
PPN 11%). Kemudian biaya m2 bangunan yaitu sebesar Rp ... . Rincian biaya serta
bobot masing-masing pekerjaan diuraikan pada lampiran time schedule dengan durasi
pelaksanaan selama ... bulan. Laporan arus kas dirangkum pada lampiran cashflow
dengan besaran uang muka 10% serta retensi sebesar 5% dari nilai proyek.

Kata kunci: Perhitungan Volume, Rencana Anggaran Biaya, Time Schedule,


Cashflow
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Tujuan penulisan laporan
Tugas Akhir yaitu untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan masa studi Diploma-III pada program studi Teknik
Ekonomi Konstruksi, Universitas Bung Hatta.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan dalam semua
aspek. Seluruh dukungan dan bimbingan yang diberikan menjadi
motivasi bagi penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir tepat pada waktunya. Adapun ucapan tersebut penulis ingin
sampaikan kepada :
1. Tuhan Yang Maha esa, yang telah memberikan penulis kesehatan dan
kekuatan dalam pembuatan laporan kerja praktek
2. Kedua orang tua dan kakak-kakak beserta abang-abang tercinta tak
lupa juga adik dan keponakan, selalu memberi dukungan, semangat
dan do’a yang sebesar-besarnya
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Nasryzal Carlo M.S.c, Dekan FTSP
4. Bapak Dr. Wahyudi Putra Utama, BQS.,M.T., Ketua Program Studi
teknik Ekonomi Konstruksi
5. Bapak Dr. Zulherman ST, M.Sc Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktek, yang selalu memberi masukan dan semangat agar penulisan
laporan dapat diselesaikan dengan baik
6. Bapak Heryanto dan Bang Andrian Reza Amd.QS sebagai
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama
kegiatan praktek kerja lapangan.
7. Seluruh staf di PT. China State Construction Overseas Development
Shanghai, yang menyambut dengan ramah dan telah membantu dalam
melaksanakan Kerja Praktek.
8. Rekan – rekan Teknik Ekonomi Konstruksi Universitas Bung Hatta
2020
9. Muhammad Najib Farhan dan Dita Putri Nintiastuti, rekan – rekan
selama kegiatan Kerja Praktek
10. Sahabat – sahabat yang telah memberikan banyak masukan dan
inspirasi serta semangat yang sebesar-besarnya.
11. Terakhir terimakasih untuk seseorang di masa kini dan insha Allah di
masa depan juga yang telah memberi semangat.

Mengingat banyak hambatan yang ditemui serta keterbatasan yang


ada, penulis menyadari masih begitu banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun guna
meningkatkan kualitas dari laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dalam menambah wawasan seputar bidang Teknik Ekonomi
Konstruksi (QS).

Padang, Juni 2023

Desmon Ramadana
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana diketahui industri konstruksi merupakan salah satu industri


dengan tingkat risiko yang dinamis dan sangat terpengaruh dengan faktor-faktor
lingkungan. Proses pengerjaan proyek dari penilaian investasi inisial hingga
penyelesaian dan penggunaan merupakan proses yang kompleks yang
memperlihatkan diperlukannya desain yang menghabiskan waktu dan proses-
proses produksi. Proses ini memerlukan berbagai orang dengan keahlian-keahlian
dan kemampuan yang berbeda yang saling terkait.

Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya,


baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat. Hal ini membutuhkan suatu
manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek.
Sukses tidaknya suatu proyek amat ditentukan oleh kebijaksanaan yang diambil.
Oleh karena itu untuk pembangunan diperlukan perencanaan yang baik antara
lain dengan mempertimbangkan waktu yang efisien, biaya yang efisien dan mutu
yang berkualitas.

Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen proyek
yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai peran
penting dalam meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama
proses berlangsungnya proyek. Ketidakcermatan dalam menganalisa
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi sering mengakibatkan
permasalahan seperti terjadinya keterlambatan proyek yang tidak sesuai dengan
rencana dan tujuan semula.

Terkait dengan hal ini, maka peranan Quantity Surveyor sangat penting dan
dibutuhkan untuk berbagai aspek, Seorang Quantity Surveyor dituntut untuk
mempunyai keahlian dalam perhitungan volume pekerjaan, penilaian proyek
konstruksi, dan keahlian spesifik lainnya, sehingga suatu pekerjaan konstruksi
dapat dijabarkan menjadi biaya estimasi yang akan dipercayakan sebagai landasan
dari terjalinnya proyek konstruksi tersebut.
6
Pembahasan untuk laporan Tugas Akhir yang diangkat adalah Analisa
Perhitungan Biaya Pekerjaan Struktur pada proyek Alam Sutera Apartment,
Tangerang. Dengan lingkup pekerjaan yaitu perhitungan dinding, plafond, lantai,
pintu dan jendela, sanitary, dan pekerjaan finishing. Tugas Akhir ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III pada Jurusan Teknik
Ekonomi Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung
Hatta.

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami peranan


Quantity Surveyor dalam ruang lingkup industri konstruksi, selain itu juga
diharapkan memiliki kemampuan dalam menganalisa gambar rencana dan
melakukan perhitungan pada beberapa elemen pekerjaan, serta melakukan
perhitungan detail estimate yang terdiri dari perhitungan volume pekerjaan,
rencana anggaran biaya, schedulling dan cash flow

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada tugas akhir ini adalah :

a. Bagaimana metode perhitungan volume struktur pada proyek


bangunan bertingkat tinggi?

b. Bagaimana estimasi anggaran biaya berdasarkan volume pekerjaan


yang dihitung?
c. Bagaimana penyusunan Time Schedule berdasarkan persentase
bobot volume & metode kerja?
d. Bagaimana penyusunan Cash Flow berdasarkan Time Schedule
yang disusun?

1.3 Maksud dan Tujuan Tugas Akhir

Adapun maksud dan tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk:
a. Menghitung volume pekerjaan struktur proyek bangunan
bertingkat tinggi.
b. Menyusun estimasi anggaran biaya berdasarkan volume
pekerjaan yang dihitung.
c. Menyusun Time Schedule berdasarkan persentase bobot
7
volume & metode kerja.
d. Menyusun Cash Flow berdasarkan Time Schedule yang disusun.

1.4 Manfaat Tugas Akhir

Manfaat dari pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu menambah wawasan sebagai
seorang Quantity Surveyor yang mempunyai keahlian didalam melakukan
perhitungan estimasi baik perhitungan volume, rencana anggaran biaya maupun
scheduling serta Quantity Surveyor harus mempunyai ketelitian dalam melakukan
perhitungan. Serta dapat meningkatkan kemampuan menghitung kuantitas
pekerjaan untuk bangunan bertingkat banyak.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini untuk studi kasus yang akan diangkat adalah
pada lingkup Analisa Perhitungan Biaya Pekerjaan Struktur pada proyek Alam
Sutera Apartment, Tangerang. Yang terdiri dari 42 lantai dengan luas bangunan
± 10.127m2.

Lingkup studi kasus yang akan dibahas seputar perhitungan volume


pekerjaan, rencana anggaran biaya, penjadwalan proyek, dan arus kas proyek.
Dalam analisa perhitungan biaya, berpedoman pada standar yang terdapat pada
Permen PUPR No.28 Tahun 2016, sedangkan harga satuan upah dan
material yang digunakan yaitu Kota Tangerang Tahun 2023.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada Tugas Akhir ini terdiri dari 4 Bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

8
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan
Tugas Akhir, batasan masalah dan sitematika penulisan.

BAB II : DATA PROYEK

Bab ini menjelaskan tentang data umum dan penjelasaan singkat mengenai
proyek Alam Sutera Apartment. Penjelasan pada bab ini memuat nama
proyek, lokasi proyek, luas bangunaan, luas lahan bangunan, pihak-pihak
yang telibat, spesifikasi proyek dan jenis kotrak yang digunakan.

BAB III : PERHITUNGAN DAN ANALISA

Bab ini memuat tentang perhitungan Quantity Take off, Analisa Harga
Satuan, Rencana Anggaran Biaya, Jadwal Pelaksanaan atau Time Schedule
dan Cash Flow. Tabel-tabel dan Quantity Take-off merupakan bagian pada
bab ini dan diletakan di lampiran pada laporan. Format yang digunakan
dalam perhitungan laporan menggunakan Microsoft Excel.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran disusun berdasarkan hasil analisa pada Bab 3

9
BAB II
DATA PROYEK

2.1 Data Proyek

Data Proyek Pembangunan Alam Sutera Apartment adalah data yang


menggambarkan secara ringkas tentang proyek tersebut. Data proyek berisikan
tujuan pembangunan proyek, data umum proyek, lokasi proyek, luas bangunan,
jenis kontrak dan pihak-pihak yang terkait selama proses pembangunan .

Gambar 2 1 Alam Sutera Apartment

2.1.2 Latar Belakang Proyek

Alam Sutera Apartment merupakan apartemen yang berada di Tangerang


Selatan. Di lokasi pusat perkantoran, pusat belanja dan pusat hiburan. Bersertifikat
hak milik PT. Makna Alam Sejahtera dengan nama pengembang terpercaya di
bidang properti Indonesia. Akses mudah dijangkau dari segala arah penjuru
Tangerang. Sangat tinggi nilai investasinya.

10
2.1.2 Data Umum Proyek

1. Nama Proyek : Alam Sutera Apartment


2. Type Proyek : High Rise Buildings
3. Lokasi : Jl. Alam Sutera Boulevard
kav. 16A dan 16B, Kec.
Serpong Utara, Tangerang
Selatan – Indonesia

4. Jumlah Tower : 3 Tower

5. Pemilik Proyek : PT. Makna Alam Sejahtera


5. Telp : +62 (21) 29183111
6. Konsep Bangunan : Smart Hi-Tech Building
7. Fungsi Bangunan : Luxury Apartment & Hotel
8. Konsultan Arsitektur : PT. Anggara Architeam
9. Konsultan Struktur : PT. Haerte (HRT)
10. Konsultan MEP : PT. Metakom S Pranata
11. Konsultan Infrastruktur : PT. Haerte (HRT)

12. Luas Bangunan : ±57.000 m2 ( Gross Floor Area )


13. Ukuran Tanah : ±5.000 m2
14. Jumlah Tower : 1 Tower
15. Type Kontrak : Lump Sum Contract
16. Nilai Kontrak :
17. Uang Muka :
18. Retensi :
19. Masa Pemeliharaan : 365 Hari
20. Jumlah Lantai Bangunan : 40 Lantai

11
2.2 Lokasi Proyek

Jl. Alam Sutera Boulevard kav. 16A dan 16B, Kec. Serpong Utara, Tangerang
Selatan – Indonesia. Site plan dan lokasi proyek pada gambar berikut :

Gambar 2 2 Denah Lokasi Alam Sutera Apartment

Gambar 2 3 site plan alam sutera apartment

2.3 Luas Bangunan

Data luas pembangunan Proyek Alam Sutera Apartment, Tangerang pada


Tower A yang menguraikan data data proyek pada tabel 2.1 dengan lebih terperinci
adalah sebagai berikut :
12
1. Luas Bangunan : 10.127 m2
2. Tower : Tower A
3. Jumlah Lantai : 42 Lantai

Tabel 2. 1 Luas Lantai Bangunan

Kode Luas
Lantai 3 580m2
Lantai 4 580m2
Lantai 5 580m2
Lantai 6 580m2
Lantai 7 580m2
Lantai 8-9 779m2
Lantai 10-13 779m2
Lantai 14-15 779m2
Lantai 16 779m2
Lantai 17 779m2
Lantai 18-21 779m2
Lantai 22-25 779m2
Lantai 26-31 779m2
Lantai 32 779m2
Lantai 33 779m2
Lantai 34-40 779m2
Lantai 41 779m2
Lantai 42 779m2
Total 10.127m2

2.4 Jenis Kontrak

Pada pelaksanaan pembangunan proyek Alam Sutera Apartment, Tangerang


Selatan type kontrak yang digunakan adalah Lump Sum Contract. Lump Sum
Contract merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak,
dengan ketentuan sebagai berikut:

13
a. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga;
b. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa;
c. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan isi kontrak;
d. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based);
e. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan
f. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Kontrak Lumpsum mengikat pada Total Biaya. Ketepatan pencapaian


keseluruhan komponen sesuai kontrak terkait item pekerjaan, harga satuan dan
volume menjadi ukuran mutlak. Dalam konsep ini maka kontrak Lumpsum,
selama tidak terjadi keadaan kahar, tidak mengenal adanya perubahan kontrak.
Untuk itu dalam kontrak lumpsum kebutuhan barang/jasa harus diperhitungkan
dengan detail dan setepat mungkin khususnya dalam item pekerjaan. Kontrak
lumpsum lebih tepat untuk pekerjaan yang sifatnya sederhana dan volume mudah
diperhitungkan ketepatan kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan harga/biayanya.

2.5 Pihak - Pihak yang Terlibat

A. Pemilik Proyek ( Owner )

Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instansi baik swasta
maupun pemerintah yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikanya
kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya sesuai dengan perjanjian
kontrak kerja untuk merealisasikan proyek, owner mempunyai kewajiban pokok
yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek.

Untuk pembangunan Alam Sutera Apartment, Tangerang Selatan, yang


bertindak selaku Owner adalah PT. Makna Alam Sejahtera. Setiap pihak
pelaksanaan konstruksi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pemilik proyek atau owner :

a. Bertanggung jawab atas perizinan serta resiko penyebab pembangunan.


b. Menentukan semua pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan proyek
baik Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
c. Menentukan persyaratan dan pelaksanaan administrasi dokumen
14
kontrak
d. Membiayai seluruh pekerjaan pembangunan proyek baik perencanaan
maupun pelaksanaan sesuai nilai kontrak pada dokumen kontrak
Menentukan pihak pihak penyedia jasa yang akan melaksanakan proses
pekerjaan konstruksi.
e. Memberikan semua intruksi kepada pemborong melalui direksi
lapangan maupun secara langsung
f. Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan
g. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan sesuai dengan saran dari pihak perencana.
h. Membuat surat perintah kerja (SPK).
i. Bertanggung jawab atas pengeluaran dana yang telah dilaksanakan
selama pembangunan berlangsung.
j. Menerima dan megesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang di
kehendaki.
k. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak yang tidak bisa
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak
kerja

B. Pihak Penyedia Jasa

Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang


menyediakan barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya. Setiap
penyedia jasa memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam pembangunan
suatu proyek .

Pihak penyedia jasa terbagi menjadi 3, yaitu pihak perencanaan konstruksi,


pihak pelaksanaan konstruksi, pihak pengawas konstruksi. Berikut adalah pihak-
pihak yang terlibat dalam pembangunan Alam Sutera Apartment, Tangerang
Selatan :

1. Konsultan Perencana Konstruksi

Konsultan perencana konstruksi ini merupakan pihak yang ditunjuk oleh

15
owner sebagai pihak untuk melaksanakan perencanaan proyek baik dari segi
bangunan ataupun biaya yang akan dikeluarkan. Konsultan perencana dapat
berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum yang bergerak
dalam bidang perencanaan pekerjaan bangunan. Pihak perencana yang terlibat
dalam pembagunan Alam Sutera Apartment, Tangerang ini adalah konsultan
perencana struktur, konsultan perencana arsitektur, konsultan perencana MEP,
konsultan façade, konsultan lighting, dan konsultan perencana biaya atau Quantity
Surveyor.

Konsultan perencana struktur yang ditunjuk Adapun tugas dan kewajiban


sebagai konsultan perencana struktur sebagai berikut :

a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik


bangunan
b. Membuat rancangan detail struktur yang akan dibangun, dengan
memperhatikan kekuatan tanah, pengaruh gempa serta hal lainnya yang
berpengaruh terhadap kekuatan struktur bangunan.
c. Menentukan spesifikasi penggunaan beton, besi dimulai dari struktur
bawah hingga struktur atas.
d. Bekerja sama dengan konsultan perencanaan lainnya, agar rencana dari
bangunan tidak memperkecil kekuatan dari perencanaan strukturnya.
e. Memberikan penjelasan atas permasalahan yang timbul selama masa
konstruksi
f. Mempertanggungjawabkan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
konstruksi.

Untuk konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk adalah, Adapun tugas


dan tanggung jawab dari konsultan perencana arsitektur adalah :

a. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam


desain bangunan
b. Merencanakan bentuk dari bangunan dengan memperhatikan estetika
dari suatu bangunan tanpa mengurangi kuat struktur dari bangunan
tersebut.
c. Merencanakan tata ruang dan menentukan spesifikasi penggunaan
material pekerjaan arsitektur yang akan digunakan sesuai dengan
16
permintaan owner.
d. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud
diwujudkan
e. Menjelaskan setiap penggunaan spesifikasi pada saat rapat pengenalan
proyek dilakukan dan menentukan kelayakan spesifikasi yang
ditawarkan oleh pihak pelaksana sebagai opsi lain yang akan digunakan.

f. Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap perencanaan yang telah


dilaksanakan.

Selanjutnya yang ditunjuk sebagai konsultan perencanaan MEP adalah PT.


Metakom S Pranata, pekerjaan mekanikal, electrical dan pekerjaan plambing
terdiri dari pemipaan, pemadam kebakaran, tata udara, Lift, elevator dan escalator,
compressor, system gas. Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan
perencanaan MEP sebagai berikut :

a. Merencanakan instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan listrik


serta berbagai perlengkapan seperti misalnya AC, plumbing, generator,
pemadam kebakaran, telepon, dan sound system sesuai dengan keadaan
dan fungsi bangunan. Baik itu dari segi kenyamanan, keamanan, dan
efesiensi sistem kerja dari peralatan mekanikal elektrikal dan plambing.
b. Memberikan penjelasan pada waktu rapat, menyusun dokumen
pelaksanaan dan melakukan pengawasan berkala dan melaporkannya
pada kontraktor utama.
c. Menentukan dan menjelaskan spesifikasi yang digunakan dan
memberikan alternati-alternatif kepada owner jika owner menghendaki
nilai proyeknya lebih kecil lagi.
d. Membuat list kebutuhan penggunaan material MEP yang akan
digunakan sesuai dengan spesifikasi.

2. Pelaksana Konstruksi

Pelaksana konstruksi juga disebut sebagai kontraktor. Kontraktor


merupakan sebuah perusahaan atau perorangan yang profesional dalam
mengerejakan sebuah proyek dengan landaasan sebuah kontrak kerja yang telah
disepakati atau disetujui bersama. Dimana jasanya yakni membantu orang yang
17
tidak memiliki waktu yang cukup atau tidak memiliki sumberdaya dan
pengetahuan dalam membangun sebuah rumah atau jenis bangunan-bangunan
tertentu. Kontraktor atau pihak pelaksana konstruksi mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai pedoman


pelaksanaan dalam pekerjaan dilapangan nantinya.
b. Melaksanakan pekerjaan pembangunan konstruksi sesuai dengan
peraturan-peraturan (RKS) dan spesifikasi yang sudah di rencanakan
dalam kontrak perjanjian pemborongan
c. Dapat mengendalikan proses pembangunan sesuai dengan mutu, waktu,
dan biaya yang telah ditetapkan.
d. Membuat laporan kemajuan pelaksanaan proyek atau biasanya disebut
dengan progress yang isinya antara lain laporan harian, mingguan , dan
laporan bulanan kepada pemilik proyek maupun kepada pihak
konsultan quantity surveyor. biasanya terdiri dari laporan Pelaksanaan
pekerjaan, Kemajuan kerja yang sudah dicapai, Jumlah tenaga kerja
yang dipekerjakan, Pengaruh alam seperti cuaca dan Laporan
Perubahan pekerjaan (Jika ada)..
e. Menyediakan sumber daya untuk pembangunan seperti tenaga kerja,
material-material bangunan, peralatan dan lain lain demi kelancaran
pelaksanaan
f. Menjaga keamanan dan juga kenyamanan lokasi proyek, demi
kelancaran pelaksanaan pembangunan
g. Melaporkan setiap permasalahan yang berkaitan dengan proses
pekerjaan kepada pihak enjiner dilapangan.
h. Menyesuaikan kecepatan pekerjaan pembangunan agar waktu
pelaksanaan pekerjaan pembangunan tepat waktu dan sesuai dengan
jadwal.
i. Wajib bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan serta siap mengganti
rugi apabila terdapat kegagalan yang dikarenakan kelalaian dalam
proses pekerjaan.

2.6 Spesifikasi Proyek


Dalam mencapai suatu kualitas produk pada industri jasa konstruksi
18
tentu tidak terlepas dari terpenuhinya kualitas dari elemen / material yang
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Sementara itu,
spesifikasi dapat diartikan sebagai uraian mengenai persyaratan dari
suatu barang / material. Pada jasa konstruksi dikenal istilah spesifikasi
teknis yang berguna bagi pihak penyedia jasa maupun pihak logistic
dalam memahami keinginan penyedia jasa dalam rangka memenuhi mutu
proyek yang ingin dicapai. Pada komponen struktur proyek Alam Sutera
Apartment memiliki spesifikasi pada setiap item kerja dengan rincian
sebagai berikut:
4. Beton
Menurut (SNI 2847:2013) beton merupakan campuran
semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus,
agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran
tambahan (admixture). Terdapat beberpaa istilah dalam
penyebutan karakteristik mutu beton yang menyatakan
kekuatan tekan pada bidang permukaan beton tersebut. Pada
proyek Alam Sutera Apartment menggunakan istilah mutu
beton fc’.
Menurut peraturan terbaru (SNI 03-2847-2002) istilah
mutu fc adalah perhitungan kuat tekan beton dalam satuan
mpa/megapascal (N/mm2). Pengujian pada mutu beton fc
menggunakan benda sample silinder diameter 15 cm x tinggi
30 cm. Terdapat beragam mutu beton yang digunakan pada
setiap elemen struktur bawah dan atas proyek Alam Sutera
Apartment.

5. Besi
Pada elemen struktur proyek Alam Sutera Apartment
menggunakan beragam diameter besi tulangan dengan
ketentuan mutu tulangan, yaitu fy= 420 Mpa untuk besi ≥
D10 dan fy = 240 Mpa untuk besi ≤ Ø8.
6. Bekisting

19
Bekisting merupakan alat penunjang yang digunakan
sebagai cetakan saat menuangkan serta memberi bentuk pada
beton. Pada proyek Alam Sutera Apartment menggunakan
system bekisting konvensional dimana terdapat beberapa
material penyusunan bekisting yaitu plywood tebal 9 mm,
kayu kelas III, balok kayu kelas II, dolken kayu diameter 8-
10cm, paku, serta minyak bekisting.

20

Anda mungkin juga menyukai