Anda di halaman 1dari 36

TES KONTRUKSI

LAPORAN TUGAS AKHIR BATERAI TES CABANG OLAHRAGA


BULUTANGKIS

DISUSUN OLEH:
Jasmine Syahira – 1604619059

DOSEN PENGAMPU:
Tirto Apriyanto S.Pd M.Si

PRODI KEPELATIHAN KECABANGAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JANUARI, 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan

makalah ini yang berjudul “LAPORAN TUGAS AKHIR BATERAI TES

CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS”.

Makalah ini di tulis sebagai tugas akhir mata kuliah Tes Konstruksi Fakultas

Ilmu Olahraga Univesitas Negeri Jakarta. Dan juga terima kasih yang telah

membantu menyelesaikan tugas ini.

Dalam kesempatan ini tidak lupa ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tidak pernah henti hentinya

memberikan hikmat sehat wal-alfiat dan memberikan segala kemudahan-

kemudahan, serta kepada Bapak Tirto Apriyanto yang telah membatu secara

langsung maupun tidak langsung dalam mata kuliah ini hingga selesai nya makalah

ini.

Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 1 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii
Motto ......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Tujuan Baterai Tes .......................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Definisi Bulutangkis ....................................................................................3
B. Karakteristik Cabang Olahraga Bulutangkis ................................................4
C. Analisis Cabang Olahraga Bulutangkis .......................................................5
BAB III BATERAI TES
A. Item Tes Servis Pendek ...............................................................................6
B. Item Tes Servis Panjang ...............................................................................8
C. Item Tes Dropshot ......................................................................................10
D. Item Tes Lob Clear ....................................................................................12
E. Item Tes Smash ..........................................................................................14
BAB IV HASIL UJI COBA BATERAI TES
A. Deskripsi Data ............................................................................................15
B. Perhitungan Validasi dan Reliabilitas ........................................................21
C. Norma ........................................................................................................26
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Dokumentasi

iii
MOTTO

“Untuk Diriku, Kerjakan Apa Yang Sudah Menjadi Tugas dan


Kewajibanku. Janganlah Takut Gagal, Karena Sesungguhnya Semua Teman
– Temanmu Juga Merasakan Ketakutan Yang Sama, Maka Dari Itu,
Berhasilah Lebih Dulu.”

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia.

Bulutangkis dapat dimainkan berbagai kelompok umur dan tingkat

keterampilan yang berbeda. Mereka bisa memainkan olahraga ini di dalam

maupun di luar ruangan untuk rekreasi maupun ajang pertandingan. .

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang membutuhkan

performa yang baik. Tentu setiap calon atlet telah mengikuti latihan untuk

menyempurnakan penguasaan permainan yang baik. Selain itu, perlu

ditunjang dengan kemampuan teknik, taktik, strategi, mental serta kondisi

fisik yang baik dan didukung prasarana yang baik.

Dalam cabang olahraga bulutangkis atlet dapat dikatakan mahir

bermain bulutangkis apabila atlet telah memiliki prestasi yang sangat baik,

tentunya memiliki teknik pukulan yang luar biasa. Bahkan atlet yang sudah

memiliki banyak prestasi juga masih dalam proses latihan. Kualitas seorang

atlet harus selalu di kembangkan sedemian rupa agar performa permainan

tidak menurun.

Peran tes dan pengukuran dalam cabang olahraga juga sangat


berpengaruh dalam proses pengembangan kualitas dan performa atlet.
Karena dapat memberikan ukuran sejauh mana penguasaan terhadap
kualitas yang di miliki seorang atlet, sehingga menunjang motivasi atlet
untuk meningkatkan model latihan.

1
B. Tujuan Baterai Tes
Berdasarkan cabang olahraga bulutangkis, kini memiliki kriteria dan

kemampuan bermain bulutangkis. Hal tersebut menimbulkan bahwa baterai

tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan atlet dalam

menguasai keterampilan teknik setelah mengikuti proses pembelajaran atau

latihan. Baterai tes ini ditujukan untuk atlet bulutangkis kategori tunggal

baik putra maupun putri.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Definisi Cabang Olahraga Bulutangkis


Bulutangkis adalah suatu permainan yang saling berhadapan satu

orang lawan satu orang atau dua orang lawan dua orang, dengan

menggunakan raket dan shuttle sebagai alat permainan, bersifat perorangan

yang dimainkan pada lapangan tertutup maupun lapangan terbuka dengan

berupa lapangan yang datar terbuat dari beton, kayu, karpet ditandai garis

sebagai batas lapangan dan dibatasi net pada tengah lapangan permainan.

Subarjah (2011, hlm.1).

Bulutangkis meruakan salah satu olahraga dengan menggunakan

raket yang dimainkan oleh dua orang aoabila bermain secara perorangan

(single), serta empat orang atau dua pasang apabila secara ganda yang saling

berlawanan. Somantri dan Sudjana (2009 hlm.72).

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang termasuk kedalam

olahraga oermainan dan bisa dimainnkan di dalam ruangan maupun diluar

ruangan diatas lapangan yang dibatasi oleh garis-garis yang panjang dan

lebar, lapangan tersebut dibagi dua yang sama besar dan dibatasi oleh net.

Brein (2004).

Dari kutipan penulis dapat disimpulkan mengenai definisi

bulutangkis adalah permainan yang dapat dimainkan untuk nomor

perorangan ataupun beregu dengan menggunakan raket dan shuttlecock

3
dapat dimainkan dilapangan terbuka atau tertutup dengan dibatasi oleh net

ditengah lapangan.

B. Karakteristik Cabang Olahraga Bulutangkis


Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat

individual yang dapat dilakukan dengan cara satu melawan satu atau dua

melawan dua. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pemukul kok

sebagai objek pukul, lapangan permainan bulutangkis berbentuk persegi

empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan

sendiri dan daerah permainan lawan. Tujuan permainan bulutangkis adalah

berusaha menjatuhkan kok di daerah permainan lawan dan berusaha agar

lawan tidak dapaet memukul kok dan menjatuhkan di daerah permainan

sendiri.

Pencapaian hal tersebut faktor keterampilan pemain sangat

menunjang dalam keberhasilan tujuan dari permainan bulutangkis. Gerakan

memukul dengan raket, gerakan berdiri, melangkah, berlari, gerakan

menggeser, gerakan meloncat, gerarakan badan ke berbagai arah dari posisi

diam terangkai dalam suatu pola gerak yang menghasilkan satu kesatuan

gerak pemain bulutangkis untuk menyelesaikan tugas gerak. Sesuai dengan

pernyataan sebelumnya permainan bulutangkis dibutuhkan gerakan yang

secara tiba-tiba dan tidak dapat ditebak laru dari gerakan selanjutnya.

Dengan kata lain arah kok dari pukulan lawan tidak dapat ditebak

datangnya, maka dibutuhkan penguasaan keterampilan yang baik dan

mencakup keseluruhan karakteristik permainan bulutangkis.

4
C. Analisis Cabang Olahraga Bulutangkis
Bulutangkis merupakan olahraga permainan yang menggunakan

kualitas teknik yang sangat baik. Teknik yang perlu dikuasai dalam

permainan bulutangkis yaitu servis, dropshot, smash, lob, netting, dan drive.

Apabila telah menguasai teknik tersebut sudah dipastikan memiliki kualitas

permainan yang mahal.

Namun tidak luput dari trial error yang mana sering kali terjadi pada

pemain tunggal baik putra maupun putri melakukan kesalahan – kesalahan

sendiri di arena permainan sendiri atau di arena permainan lawan, hal

tersebut jika terjadi berulang kali akan merugikan diri sendiri bahkan sebuah

tim. Maka dari itu peran tes dan pengukurann ini sangat diperlukan bagi

atlet yang ingin menciptakan sebuah tim yang luar biasa dibantu oleh pelatih

terkait evaluasi dan motivasi.

5
BAB III
BATERAI TES

A. Item Tes Servis Pendek


• Tujuan Tes

Tujuan daripada tes ini untuk mengukur kemampuan dan ketepatan

penempatan testi dalam melakukan servis pendek.

• Alat dan Perlengkapan

a. Raket

b. Net

c. Lapangan bulutangkis

d. 10 Shuttlecocks

e. Tali/ pita dan lakban

f. Alat tulis dan form penilaian

g. Petugas yang membantu jalannya tes

- Pencatat nilai

- Pengawas jatuhnya kok

- Pengambil kok

• Petunjuk Pelaksanaan

a. Sikap awal testi

1) Testi berdiri pada daerah servis yang terletak diagonal

dengan bagian lapangan yang diberikan sasaran

6
2) Testi melakukan servis pendek sebanyak 10 kali

percobaan secara berturut – turut ke arah sasaran. Testi

melakukan servis pendek dengan ketentuan 5 kali

percobaan disebelah kanan dan 5 kali dilakukan dari

sebelah kiri.

3) Apabila sedang melakukan servis kaki kiri dilarang

berpindah posisi dahulu sebelum shuttlecock di pukul.

b. Sasaran

Sasaran servis pendek adalah daerah servis pemain tunggal

yang terletak diagonal dengan testi, yakni didaerah yang dibatasi

oleh garis depan (short service line) 3 petak memanjang dari

samping kiri kekanan, dengan ukuran masing-masing sebagai

berikut:

1) Lebar petak pertama = 15,24 cm

2) Lebar petak kedua = 20,32 cm

3) Lebar petak ketiga = 25,40 cm

c. Lapangan

Lapangan yang digunakan adalah lapangan bulutangkis yang

dipasang sebuah pita sepanjang net dan sejajar dengan net

dengan jarak = 30,48 cm diatas net.

- Titik biru kiri = letak testi berdiri untuk melakukan servis

diagonal

7
- Titik biru kanan = letak testi berdiri untuk melakukan servis

diagonal

• Penilaian yang di ambil

Banyaknya bola jatuh di petak sasaran.

Gambar 3.1 Lapangan Tes Servis Pendek

B. Item Tes Servis Panjang


• Tujuan Tes

Tujuan daripada tes ini untuk mengukur kemampuan dan

ketepatan penempatan shuttlecock ke kotak belakang lapangan

dalam melakukan servis panjang

• Alat dan Perlengkapan

a. Raket

b. Net

8
c. Lapangan bulutangkis

d. 10 Shuttlecocks

e. Tali/ pita dan lakban

f. Alat tulis dan form penilaian

g. Petugas yang membantu jalannya tes

h. Pencatat nilai

i. Pengawas jatuhnya kok

j. Pengambil kok

• Petunjuk Pelaksanaan

a. Sikap awal testi

1) Testi berdiri pada daerah servis yang terletak diagonal

dengan bagian lapangan yang diberikan sasaran

2) Testi melakukan servis panjang sebanyak 10 kali

percobaan secara berturut – turut ke arah sasaran. Testi

melakukan servis pendek dengan ketentuan 5 kali

percobaan disebelah kanan dan 5 kali dilakukan dari

sebelah kiri.

3) Apabila sedang melakukan servis kaki kiri dilarang

berpindah posisi dahulu sebelum shuttlecock di pukul.

b. Sasaran

Sasaran servis panjang adalah daerah servis pemain tunggal

yang terletak diagonal di garis kotak belakang, yakni didaerah

9
yang dibatasi oleh garis 3 petak memanjang dari samping kiri

kekanan, dengan ukuran masing-masing sebagai berikut:

4) Lebar petak ketiga = 76 cm

5) Lebar petak kedua = 56 cm

6) Lebar petak kesatu = 56 cm

• Penilaian

Banyaknya bola jatuh tepat pada petak sasaran

Gambar 3.2 Lapangan Tes Servis Panjang

C. Item Tes Dropshot


• Tujuan Tes

Tujuan daripada tes ini untuk mengukur kemampuan dan ketepatan

penempatan shuttlecock ke arah sasaran sedekat mungkin dengan

net permainan lawan.

10
• Alat dan Perlengkapan

a. Raket

b. Net

c. Lapangan bulutangkis

d. 10 Shuttlecocks

e. Tali/ pita dan lakban

f. Alat tulis dan form penilaian

g. Petugas yang membantu jalannya tes

• Petunjuk Pelaksanaan

a. Sikap awal testi

1) Testi berdiri pada daerah tengah belakang lapangan, dan

posisi siap melakukan pukulan dropshot

2) Testi melakukan dropshot sebanyak 10 kali percobaan

secara berturut – turut ke arah sasaran.

3) Testi akan dibantu oleh petugas untuk memberikan bola

secara berturut-turut sebanyak 10 kali.

4) Posisi tidak menentukan penilaian

b. Sasaran

Sasaran servis panjang adalah daerah servis pemain tunggal

yang terletak diagonal di garis kotak belakang, yakni didaerah

yang dibatasi oleh garis 3 petak memanjang dari samping kiri

kekanan, dengan ukuran masing-masing sebagai berikut:

11
1) Lebar petak 4 = 90 cm

2) Lebar petak 3,2 dan 1 = 36 cm

• Penilaian

Banyaknya bola jatuh ke dalam sasaran

Gambar 3.3 Lapangan Tes Dropshot

D. Item Tes Lob Clear


• Tujuan Tes

Tujuan daripada tes ini untuk mengukur kemampuan dan ketepatan

penempatan shuttlecock ke kotak belakang lapangan dalam

melakukan lob clear menggunakan power yang kuat.

• Alat dan Perlengkapan

a. Raket

b. Net

c. Lapangan bulutangkis

12
d. 10 Shuttlecocks

e. Tali/ pita dan lakban

f. Alat tulis dan form penilaian

g. Petugas yang membantu jalannya tes

h. Pencatat nilai

i. Pengawas jatuhnya kok

j. Pengambil kok

• Petunjuk Pelaksanaan

a. Sikap awal testi

1) Testi berdiri pada daerah tengah belakang lapangan, dan

posisi siap melakukan pukulan lob clear

2) Testi melakukan lob clear sebanyak 10 kali percobaan

secara berturut – turut ke arah sasaran.

3) Testi akan dibantu oleh petugas untuk memberikan bola

secara berturut-turut sebanyak 10 kali.

4) Posisi tidak menentukan penilaian

b. Sasaran

Sasaran lob clear adalah daerah penempatan bola

lambung pemain tunggal yang terletak di garis kotak belakang,

yakni didaerah yang dibatasi oleh garis batas kotak belakang,

dengan ukuran sebagai berikut:

▪ Lebar kotak belakang = 76 cm

▪ Panjang kotak belakang = 5,18 m

13
• Penilaian

Banyaknya bola jatuh ke dalam sasaran

Gambar 3.4 Lapangan Tes Lob Clear

E. Item Tes Smash


• Tujuan Tes

Tes ini bertujuan untuk mengukur ketepatan feeling dan kekuatan

datang nya bola sehingga menjatuh kan slop kok.

• Alat dan Peralatan

a. Raket

b. Net

c. Lapangan bulutangkis

14
d. 10 Shuttlecocks

e. 2 Slop Shuttlecock

f. Alat tulis dan form penilaian

g. Petugas yang membantu jalannya tes

h. Pencatat nilai

i. Pengawas jatuhnya kok

j. Pengambil kok

• Petunjuk Pelaksanaan

a. Sikap awal testi

1) Testi berdiri pada daerah tengah belakang lapangan,

dan posisi siap melakukan pukulan smash

2) Testi melakukan smash sebanyak 10 kali percobaan

secara berturut – turut ke arah sasaran.

3) Testi akan dibantu oleh petugas untuk memberikan

bola secara berturut-turut sebanyak 10 kali.

4) Posisi tidak menentukan penilaian

b. Sasaran

Sasaran smash adalah daerah kanan kiri bagian tengah

hingga belakang lapangan tunggal yakni didaerah yang

disediakan slop diantara tengah tengah lapangan, berikut

ukurannya;

- Besar kotak sasaran 1 = 198 cm

- Besar kotak sasaran 2 – 5 = 132 cm.

15
• Penilaian

Jatuhnya bola ke dalam sasaran dan mengenai sasaran (slop)

16
BAB IV
HASIL UJI COBA BATERAI TES

A. Deskripsi Data

NO NAMA X1 X2 X3 X4 X5
1 Aghnia Washilah 5 10 8 7 4
2 Almakhira 2 10 5 8 3
3 Azalia Putri N 0 5 7 7 1
4 M. Rizky Ramadhani 2 5 10 6 2
5 Sansan Herdiansyah 5 5 6 10 2
6 Sakira Salsabila 2 5 4 5 2
7 Nadine Listya K 4 0 4 6 3
8 Rangga Sidiq 1 5 3 3 5
9 Faid Muhammad Q 2 10 5 5 3
10 Hanan fajri 5 5 2 8 2
11 M. Azzam trimukti 1 10 4 4 1
12 Satya Fikri 2 10 1 3 2
13 Zahra Nafa Salsabila 6 10 4 6 2
14 Hafidz Rafi Rabbani 0 5 3 6 3
15 Albiyansyah 4 5 2 6 3
∑ 2.7 6.6 4.5 6 2.5

17
NAMA X12 X22 X32 X42 X52
Aghnia Washilah 25 100 64 49 16
Almakhira 4 100 25 64 9
Azalia Putri N 0 25 49 49 1
M. Rizky Ramadhani 4 25 100 36 4
Sansan Herdiansyah 25 25 36 100 4
Sakira Salsabila 4 25 16 25 4
Nadine Listya K 16 0 16 36 9
Rangga Sidiq 1 25 9 9 25
Faid Muhammad Q 4 100 25 25 9
Hanan fajri 25 25 4 64 4
M. Azzam trimukti 1 100 16 16 1
Satya Fikri 2 100 1 9 4
Zahra Nafa Salsabila 36 100 4 36 4
Hafidz Rafi Rabbani 0 25 9 36 9
Albiyansyah 16 25 4 36 9
∑ 163 800 378 590 112

➢ Mencari Standar Deviasi


𝑛∑𝑥12 −(∑𝑥1 )2
1. SX1 = √ 𝑛(𝑛−1)

15.163− 1681
SX1 = √ 15.14

SX1 = 1,9
𝑛∑𝑥12 −(∑𝑥1 )2
2. SX1 = √ 𝑛(𝑛−1)

15.800−10000
SX1 = √ 15.14

SX1 = 3,1
𝑛∑𝑥12 −(∑𝑥1 )2
3. SX1 = √ 𝑛(𝑛−1)

15.378− 4624
SX1 = √ 15.14

SX1 = 17,8

18
𝑛∑𝑥12 −(∑𝑥1 )2
4. SX1 = √ 𝑛(𝑛−1)

15.590 −8100
SX1 = √ 15.14

SX1 = 1,8
𝑛∑𝑥12 −(∑𝑥1 )2
5. SX1 = √ 𝑛(𝑛−1)

15.112− 1444
SX1 = √ 15.14

SX1 = 1,0

➢ Z – Score dan T – Score

NO NAMA TX1 TX2 TX3 TX4 TX5 TOTAL


1 Aghnia Washilah 62,1 60,96 51,96 55,55 65 127,1
2 Almakhira 46,31 60,96 50,28 61,11 55 101,31
3 Azalia Putri N 35,78 44,83 51,4 55,55 35 70,78
4 M. Rizky Ramadhani 46,31 44,83 53,08 50 45 91,31
5 Sansan Herdiansyah 62,1 44,83 50,84 72,22 45 107,1
6 Sakira Salsabila 46,31 44,83 49,71 44,44 45 91,31
7 Nadine Listya K 56,84 28,7 49,71 50 55 111,84
8 Rangga Sidiq 41,05 44,83 49,15 33,33 75 116,05
9 Faid Muhammad Q 46,31 60,96 50,28 44,44 55 101,31
10 Hanan fajri 62,1 44,83 48,59 61,11 45 107,1
11 M. Azzam trimukti 41,05 60,96 49,71 38,88 35 76,05
12 Satya Fikri 46,31 60,96 49,71 50 45 91,31
13 Zahra Nafa Salsabila 67,36 60,96 49,71 50 45 112,36
14 Hafidz Rafi Rabbani 35,78 44,83 49,25 50 55 90,78
15 Albiyansyah 56,84 44,83 48,59 50 55 111,84
∑ 752,55 753,1 751,97 766,63 755 1507,55

19
ZX1 ZX2 ZX3 ZX4 ZX5 TX1 TX2 TX3 TX4 TX5 TOTAL
1,210526 1,096774 0,196629 0,56 1,5 62,1 60,96 51,96 55,55 65 66,21053
-0,36842 1,096774 0,02809 1,11 0,5 46,31 60,96 50,28 61,11 55 54,63158
-1,42105 -0,51613 0,140449 0,56 -1,5 35,78 44,83 51,4 55,55 35 33,57895
-0,36842 -0,51613 0,308989 0 -0,5 46,31 44,83 53,08 50 45 44,63158
1,210526 -0,51613 0,08427 2,22 -0,5 62,1 44,83 50,84 72,22 45 46,21053
-0,36842 -0,51613 -0,02809 -0,6 -0,5 46,31 44,83 49,71 44,44 45 44,63158
0,684211 -2,12903 -0,02809 0 0,5 56,84 28,7 49,71 50 55 55,68421
-0,89474 -0,51613 -0,08427 -1,7 2,5 41,05 44,83 49,15 33,33 75 74,10526
-0,36842 1,096774 0,02809 -0,6 0,5 46,31 60,96 50,28 44,44 55 54,63158
1,210526 -0,51613 -0,14045 1,11 -0,5 62,1 44,83 48,59 61,11 45 46,21053
-0,89474 1,096774 -0,02809 -1,1 -1,5 41,05 60,96 49,71 38,88 35 34,10526
-0,36842 1,096774 -0,19663 -1,7 -0,5 46,31 60,96 49,71 50 45 44,63158
1,736842 1,096774 -0,02809 0 -0,5 67,36 60,96 49,71 50 45 46,73684
-1,42105 -0,51613 -0,08427 0 0,5 35,78 44,83 49,25 50 55 53,57895
0,684211 -0,51613 -0,14045 0 0,5 56,84 44,83 48,59 50 55 55,68421
➢ Mencari T – Score
TX1 = 50 + 10 (ZX1)
= 50 + 10 (1,210)
= 50 + 12.1
= 62.1
TX2 = 50 + 10 (ZX2)
= 50 + 10 (1.096)
= 50 + 10.96
= 60.96
TX3 = 50 + 10 (ZX3)
= 50 + 10 (0,196)
= 50 + 1,96
= 51,96
TX4 = 50 + 10 (ZX4)
= 50 + 10 (1,11)
= 50 + 11,1
= 61,1

20
TX5 = 50 + 10 (ZX5)
= 50 + 10 (1,5)
= 50 + 15
= 65

B. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Servis Pendek
NO T-SCORE TABEL T-SCORE X12 Y2 (X1) (Y)
1 62,1 127,1 3856,41 16154,41 7892,91
2 46,31 101,31 2144,6161 10263,7161 4691,6661
3 35,78 70,78 1.280 5009,8084 2532,5084
4 46,31 91,31 2.145 8337,5161 4228,5661
5 62,1 107,1 3.856 11470,41 6650,91
6 46,31 91,31 2.145 8337,5161 4228,5661
7 56,84 111,84 3230,7856 12508,1856 6356,9856
8 41,05 116,05 1685,1025 13467,6025 4763,8525
9 46,31 101,31 2144,6161 10263,7161 4691,6661
10 62,1 107,1 3856,41 11470,41 6650,91
11 41,05 76,05 1685,1025 5783,6025 3121,8525
12 46,31 91,31 2144,6161 8337,5161 4228,5661
13 67,36 112,36 4537,3696 12624,7696 7568,5696
14 35,78 90,78 1280,2084 8241,0084 3248,1084
15 56,84 111,84 3230,7856 12508,1856 6356,9856
∑ 752,55 1507,55 39221,8731 154778,3731 77212,6231
𝑛.(Σ𝑥1 𝑌)−(Σ𝑥1 )(Σ𝑌)
T1 =
√{𝑛(ΣX21 )−(Σ𝑋1)2 }{𝑛Σ𝑌 2 )−(Σ𝑌)2 }

15.(77212,62) – (752,55)(1507,55)
=
√{15(39221,87)−752,55)2 } {15 ( 154778,37)−(1507,55)2 }
1,158,189 – 1,134.506
=
√{(588,328.05)−(566,331.5)} {(2,321,675.55)−(2,272,707,00)}
0,023,683
=
√{−565,743} {−2,272,704)
0,023,683
=
√−1,285.766

21
0,023,683
= −1.133,916

= - 0,020.88
Servis Panjang

NO T-SCORE TABEL T-SCORE X12 Y2 (X1) (Y)


1 60,96 127,1 3716,1216 16154,41 7748,016
2 60,96 101,31 3716,1216 10263,7161 6175,8576
3 44,83 70,78 2.010 5009,8084 3173,0674
4 44,83 91,31 2.010 8337,5161 4093,4273
5 44,83 107,1 2.010 11470,41 4801,293
6 44,83 91,31 2.010 8337,5161 4093,4273
7 28,7 111,84 823,69 12508,1856 3209,808
8 44,83 116,05 2009,7289 13467,6025 5202,5215
9 60,96 101,31 3716,1216 10263,7161 6175,8576
10 44,83 107,1 2009,7289 11470,41 4801,293
11 60,96 76,05 3716,1216 5783,6025 4636,008
12 60,96 91,31 3716,1216 8337,5161 5566,2576
13 60,96 112,36 3716,1216 12624,7696 6849,4656
14 44,83 90,78 2009,7289 8241,0084 4069,6674
15 44,83 111,84 2009,7289 12508,1856 5013,7872
∑ 753,1 1507,55 39198,2508 154778,3731 75609,7545

𝑛.(Σ𝑥1 𝑌)−(Σ𝑥1 )(Σ𝑌)


T2 =
√{𝑛(ΣX21 )−(Σ𝑋1 )2 }{𝑛Σ𝑌 2 )−(Σ𝑌)2 }

15.(75609,7545) – (753,1)(1507,55)
=
√{15(39198,2508)−(753.1)2 } {15 ( 154778,3731)−(1507,55)2 }
1.134,146−1,135,335
=
√{(587,973,762)−(566,331.5)} {(2,321.675)−(2,272,707)}
−0,001,118.9
=
√{−565,743} {−2,270.38,)
−0,001,118.9
=
√1.284.451
−0,001,118,9
=
1.133.336

= - 0,098,726

22
Dropshot

NO T-SCORE TABEL T-SCORE X12 Y2 (X1) (Y)


1 51,96 127,1 2699,8416 16154,41 6604,116
2 50,28 101,31 2528,0784 10263,7161 5093,8668
3 51,4 70,78 2.642 5009,8084 3638,092
4 53,08 91,31 2.817 8337,5161 4846,7348
5 50,84 107,1 2.585 11470,41 5444,964
6 49,71 91,31 2.471 8337,5161 4539,0201
7 49,71 111,84 2471,0841 12508,1856 5559,5664
8 49,15 116,05 2415,7225 13467,6025 5703,8575
9 50,28 101,31 2528,0784 10263,7161 5093,8668
10 48,59 107,1 2360,9881 11470,41 5203,989
11 49,71 76,05 2471,0841 5783,6025 3780,4455
12 49,71 91,31 2471,0841 8337,5161 4539,0201
13 49,71 112,36 2471,0841 12624,7696 5585,4156
14 49,25 90,78 2425,5625 8241,0084 4470,915
15 48,59 111,84 2360,9881 12508,1856 5434,3056
∑ 751,97 1507,55 37718,8321 154778,3731 75538,1752

𝑛.(Σ𝑥1 𝑌)−(Σ𝑥1 )(Σ𝑌)


T3 =
√{𝑛(ΣX21 )−(Σ𝑋1 )2 }{𝑛Σ𝑌2 )−(Σ𝑌)2 }

15.(75538,1752) – (751,97)(1507,55)
=
√{15(37718,8321)−(751,97)2 } {15 ( 154778,37)−(1507,55)2 }
1.133,072−1,133,632
=
√{(565,782.482)−(565,458,881)} {(2,321.675−(2,272,707)}
−132.498
=
√{−564,893} {−2,270,385)
−132.498
=
√567.163
−132.498
=
23.815

= - 5,563

23
Lob Clear

NO T-SCORE TABEL T-SCORE X12 Y2 (X1) (Y)


1 55,55 127,1 3085,8025 16154,41 7060,405
2 61,11 101,31 3734,4321 10263,7161 6191,0541
3 55,55 70,78 3.086 5009,8084 3931,829
4 50 91,31 2.500 8337,5161 4565,5
5 72,22 107,1 5.216 11470,41 7734,762
6 44,44 91,31 1.975 8337,5161 4057,8164
7 50 111,84 2500 12508,1856 5592
8 33,33 116,05 1110,8889 13467,6025 3867,9465
9 44,44 101,31 1974,9136 10263,7161 4502,2164
10 61,11 107,1 3734,4321 11470,41 6544,881
11 38,88 76,05 1511,6544 5783,6025 2956,824
12 50 91,31 2500 8337,5161 4565,5
13 50 112,36 2500 12624,7696 5618
14 50 90,78 2500 8241,0084 4539
15 50 111,84 2500 12508,1856 5592
∑ 766,63 1507,55 40428,5681 154778,3731 77319,7344

𝑛.(Σ𝑥1 𝑌)−(Σ𝑥1 )(Σ𝑌)


T4 =
√{𝑛(ΣX21 )−(Σ𝑋1 )2 }{𝑛Σ𝑌2 )−(Σ𝑌)2 }

15.(77319,7344) – (766,63)(1507,55)
=
√{15(40428,5681)−(766,63)} {15 ( 154778,37)−(1507,55)2 }
1,159,796.016−1,155,733
=
√{(606,428)−(587,721)} {(2,321,67− (2,272,70)}
1,159,794.86
=
√{18.707} {0,04897)
1,159,794,86
=
√0,916
1,159,794,86
=
0,95

= 1.220.836

24
Smash

NO T-SCORE TABEL T-SCORE X12 Y2 (X1) (Y)


1 65 127,1 4225 16154,41 8261,5
2 55 101,31 3025 10263,7161 5572,05
3 35 70,78 1.225 5009,8084 2477,3
4 45 91,31 2.025 8337,5161 4108,95
5 45 107,1 2.025 11470,41 4819,5
6 45 91,31 2.025 8337,5161 4108,95
7 55 111,84 3025 12508,1856 6151,2
8 75 116,05 5625 13467,6025 8703,75
9 55 101,31 3025 10263,7161 5572,05
10 45 107,1 2025 11470,41 4819,5
11 35 76,05 1225 5783,6025 2661,75
12 45 91,31 2025 8337,5161 4108,95
13 45 112,36 2025 12624,7696 5056,2
14 55 90,78 3025 8241,0084 4992,9
15 55 111,84 3025 12508,1856 6151,2
∑ 755 1507,55 39575 154778,3731 77565,75

𝑛.(Σ𝑥1 𝑌)−(Σ𝑥1 )(Σ𝑌)


T5 =
√{𝑛(ΣX21 )−(Σ𝑋1 )2 }{𝑛Σ𝑌2 )−(Σ𝑌)2 }

15.(77565,75) – (755)(1507,55)
=
√{15(39,575)−(755)} {15 ( 154778,37)−(1507,55)2}
1,163,486.25−1,138,200,25
=
√{(593,625)−(570,025)} {(2,321,67− (2,272,70)}
25,286
=
√{23,6} {0,04897)
25,286
=
√23,55
25,286
=
4,852

= 5.211.459

25
C. Norma
𝚺𝒀 𝟏𝟓𝟎𝟕,𝟓𝟓
̅
𝒀 = = = 𝟏𝟎𝟎, 𝟓𝟎
𝒏 𝟏𝟓

𝟐
𝒏(𝚺𝒀𝟐)−(𝚺𝒀)
Sy = √
𝒏(𝒏−𝟏)

𝟏𝟓(154.778,37)−(1507,55)𝟐
=√
𝟏𝟓(𝟏𝟓−𝟏)

𝟐𝟑𝟐,𝟏𝟔𝟕,𝟓𝟓𝟓−𝟐,𝟐𝟕𝟐,𝟕𝟎𝟕
= √
𝟐𝟏𝟎

𝟐𝟐𝟗.𝟖𝟗𝟒.𝟖𝟒𝟖
= √
𝟐𝟏𝟎

=√𝟏, 𝟎𝟗𝟒, 𝟕𝟐

= 10.46

26
Score untuk nilai A
̅
𝑌− 𝒀
Z-score (1,8) =
𝑆𝑌
Y ̅ + (1,8. SY)
=𝒀
= 100,50 + (1,8) (10,46)
= 100,50 + 18,82
= 119,32 dibulatkan menjadi 119
̅
𝑌− 𝒀
Z-Score (0,6) =
𝑆𝑌
Y ̅ + (0,6. SY)
=𝒀
= 100,50 + (0,6) (10,46)
= 100,50 + 6,276
= 106,776 dibulatkan menjadi 107

27
̅
𝑌− 𝒀
Z-Score (0) =
𝑆𝑌
Y ̅ + (0 . SY)
=𝒀
= 100,50 + (0) (10,46)
= 100,50 + 0
= 100,50 dibulatkan menjadi 101
̅
𝑌− 𝒀
Z-Score (-0,6) =
𝑆𝑌
Y ̅ + (-0,6 . SY)
=𝒀

= 100,50 + (-0,6) (10,46)


= 100,50 + -6,276
= 94,224 dibulatkan menjadi 94
̅
𝑌− 𝒀
Z-Score (-1,8) =
𝑆𝑌
Y ̅ + (-1,8 . SY)
=𝒀
= 100,50 + (-1,8) (10,46)
` = 100.50 + -18,828
= 81.672 dibulatkan menjadi 82

Klasifikasi penilaian dari kelima baterai tes tersebut sebagai berikut:


Nilai A = > 119
Nilai B = 107 – 119
Nilai C = 101 – 107
Nilai D = 94 -101
Nilai E = < 82

28
BAB V
KESIMPULAN

NO NAMA TABEL T - SCORE NILAI


1 Aghnia Washilah 127,1 A
2 Almakhira 101,31 C
3 Azalia Putri N 70,78 E
4 M. Rizky Ramadhani 91,31 E
5 Sansan Herdiansyah 107,1 B
6 Sakira Salsabila 91,31 E
7 Nadine Listya K 111,84 B
8 Rangga Sidiq 116,05 B
9 Faid Muhammad Q 101,31 C
10 Hanan fajri 107,1 B
11 M. Azzam trimukti 76,05 E
12 Satya Fikri 91,31 E
13 Zahra Nafa Salsabila 112,36 B
14 Hafidz Rafi Rabbani 90,78 E
15 Albiyansyah 111,84 B

29
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. M. E. Winarmo, M.Pd, 2014, Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani
Olahraga Dan Kesehatan

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis Dalam Coaching.


Jakarta: CV Irwan

http://repository.upi.edu/17426/41/S_KOR_0802557_Chapter3.pdf
Buku Tes dan Pengukuran OLAHRAGA
- Endang Sepdanius, S.Si., M.Or.
- Dr. Muhamad Sazeli Rifki, S.Si., M.Pd.
- Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd.
https://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/739/4/ALPHA%20AGATHON_PJK
R_AR2021.pdf
https://www.academia.edu/attachments/58720441/download_file?st=MTY2NTky
MDE0NSwxNDAuMjEzLjU0LjExNQ%3D%3D&s=swp-splash-paper-cover
Buku Bulutangkis Dasar Dhedhy Yuliawan, M. Or.

30
Lampiran – lampiran

31
32

Anda mungkin juga menyukai