Anda di halaman 1dari 61

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS

MELALUI BERMAIN MENGANYAM DENGAN BERBAGAI MEDIA


DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B
BA AISYIYAH WATUKELIR KECAMATAN WERU
KABUPATEN SUKOHARJO SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam mata kuliah


Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

TUTOR :
Retnaning Sri, MS, S.Pd. AUD, M.Pd

OLEH
Ambar Sari
NIM: 857850783

PROGRAM STUDI S1 PGPAUD POKJAR SUKOHARJO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA SURAKARTA
2023.1
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS


MELALUI BERMAIN MENGANYAM DENGAN BERBAGAI MEDIA
DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B BAISYIYAH
WATUKELIR KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Kepala BA Aisyiyah Watukelir Mahasiswa

Umi Nurhidayati, S.Pd Ambar Sari

Supervisor 1

Retnaningsri, MS, S.Pd. AUD, M.Pd


LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas


(PTK) yang saya susun sebagai Tugas Tutorial 3 merupakan hasil karya
sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PTK yang saya


kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PTK


ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Sukoharjo, 22 November 2023

Amabar Sari
NIM : 857850783

Sukoharjo, 22 November 2023

( Ambar Sari )857850783


KATA PENGANTAR

Sebagai rasa Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena atas rahmat dan petunjuk yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyajikan menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (
PTK).
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), salah satu mata
kuliah Program Stara I (satu) Pendidikan Anak Usia Dini (S-1 PAUD) Universitas
Terbuka Semester dua. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mahasiswa
melaksanakan perbaikan aspek perkembangan peserta didik dengan dua siklus.
Dalam penyusunan PTK ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga sangat perlu untuk mengucapkan terima kasih serta penghargaan
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Ibu Dra. Yulia Budiawati,. M.Si, Direktur Universitas Terbuka Surakarta
2. Ibu Retnaningsri, MS, S.Pd. AUD, M.Pd , selaku Tutor sekaligus Supervisor1
yang telah membimbing, mengoreksi, dan memberikan penilaian kepada
penulis dalam menyusun laporan ini.
3. Ibu Umi Nurhidayati , S.Pd selaku Kepala sekolah BA Aisyiyah Watukelir
yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
4. Teman sejawat yang telah berkenan menjadi observer dalam pelaksanaanPTK.
5. Semua pihak yang telah memberikan secara ikhlas saran dan pendapatnya
selama penulis melaksanakan kegiatan sampai penyelesaian penyusunan
laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas.

Penulis berharap sepenuhnya, semoga apa yang disajikan dalam laporan ini
dapat diterima oleh tim penilai mata kuliah, yang akhirnya dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan dan memberikan penilaian mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sukoharjo, 22 November 2023

Penulis
ABSTRAK

Ambar Sari, 857850783, 2023 “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik


Halus Melaluai Bermain Menganyam Dengan Berbagai Media Dengan
Metode Demonstrasi Pada Kelompok B BA Aisyiyah Watukelir Kecamata
Weru Kabupaten Sukoharjo Semester I Tahun Ajaran 2023/2024” .
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak melalui bermain menganyam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah anak kelompok
B di BA Aisyiyah Watukelir Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, sejumlah 15
anak. Objek penelitian adalah kemampuan motorik halus. Teknik analisis data
dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Tujuan penelitian dilaksanakan yaitu untuk meningkatan kemampuan
motorik halus melalui bermain menganyam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan motorik halus anak kelompok B di BA Aisyiyah Watukelir Pada
kegiatan prasiklus menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak yang sudah
berkembang sesuai harapan ada 2 anak sekitar 13% dan pada siklus I menjadi 9
anak sekitar 60% dan pada siklus II menunjukan peningkatan menjadi 13 anak
sekitar 86 %. Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan menganyam yang
dilakukan menggunakan kardus bekas, kertas karton, kertas origami dan daun
pisang yang dilakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kemampuan motorik
halus pada kelompok B di BA Aisyiyah Watukelir Kecamatan Weru.

Kata Kunci : Kemampuan , Motorik Halus, Menganyam


DAFTAR ISI…harap dirapikan

HALAMAN JUDUL ............................................................................................


LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................
C. Tujuan Penelitian...............................................................
D. Manfaat Perbaikan Penelitian Tindakan Kelas.....................

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ..............................................................


A. Diskripsi teori....................................................................

1. Motorik Halus
a. Pengertian motorik halus ........................................
b. Fungsi Motorik Halus.............................................
c. Tujuan perkembangan motorik halus ......................
d. Gerakan Motorik Halus Anak Usia TK...................
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Motorik Anak ...............................................
2. Bermain Menganyam .....................................................
a. Pengertian menganyam ..........................................
b. Manfaat Bermain Menganyam ..............................
3. Media .......................................................................
4. Metode Demontrasi ........................................................
5. Pembelajaran .............................................................
a. Pengertian pembelajar ..........................................
b. Kajian Tentang Teori Belajar Anak Usia Dini ........
6. Penilaian.....................................................................
a. Pengertian Penilaian ..............................................
b. Fungsi Penilaian ....................................................
c. Prosedur Evaluasi/Penilaian Pendidikan Anak Usia
Dini ………………………………………………
B. Kerangka Berfikir

BAB III : PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ........


A. Subjek Penelitian ..............................................................
B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus Persiklus ...........................
1. Rencana Pelaksanaan………………………………..
2. Prosedur Pelaksanaan PTK …………………………
C. Rencana Pengamatan Dan Pengumpulan Data ......................
1. Rencana Pengamatan …………………………………
a. Variabel Penelitian ………………………………..
b. Devinisi Operasional ……………………………..
2. Instrumen Engumpulan Data …………………………
D. Refleksi ………………………. ..........................................

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus ................................................

1. Siklus I............................................................................
a. Perencanaan..................................................................
b. Pelaksanaan ................................................................
c. Pengamatan .................................................................
d. Refleksi .......................................................................
2. Siklus II ..........................................................................
a. Perencanaan..................................................................
b. Pelaksanaan ...............................................................
c. Pengamatan .................................................................
d. Refleksi .......................................................................

B. Pembahasaan Tiap Sikklus ……………………….………..

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .................................................


A. Kesimpulan ...........................................................................
B. Saran......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Peserta Didik

Tabel 3.2 Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Tabel 3.3 Sarana Dan Prasarana

Tabel 3.4 Waktu Pelaksanaan

Tabel 3.5 Rencana Kegiatan Tiap Siklus

Tabel 3.6 Rencana Kegiatan Siklus I

Tabel 3.7 Rencana Kegiatan Siklus II

Tabel 4.1 Data Capaian Siklus I

Tabel 4.2 Rekapitulasicapaiaan Siklus I

Tabel 4.3 Data Capaian Siklus II

Tabel 4.4 Rekapitulasicapaiaan Siklus II


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Kemampuan Prasiklus

Gambar 2. Grafik Kemampuan Siklus I

Gambar 3. Grafik Kemampuan Siklus II

Gambar 4. Grafik Peningkatan Kemampuan Siklus (Rekap Pra Siklus, Siklua I,

Siklus II)
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Peneliti

Lampiran 2 : Kesediaan Sebagai Supervisor 2

Lampiran 3 : APKG 1 dan APKG 2

Lampiran 4 : RPPH Siklus I

Lampiran 5 : RPPH Siklus II

Lampiran 6 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak – kanak ( TK ) merupakan salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini yang ditujukan pada anak usia 4 – 6 tahun.
Pendidikan di TK merupakan jembatan antara pendidikan informal dan
nonformal yaitu antara keluarga dan masyarakat.
“ Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar PAUD, (Yogyakarta: Gava
Media, 2016), hlm. 97” Anak usia dini sering disebut dengan anak usia
prasekolah yang hidup pada masa anak-anak awal dan masa peka. Masa ini
merupkan masa yang paling tepat untuk meletakkan dasar pertama dan utama
dalam mengembangkan berbagai potensi anak. Anak usia dini berada pada
tahap ready to use untuk dibentuk oleh orang tua, pendidik PAUD, dan
masyarakatnya. Anak usia dini sudah memiliki kesiapan untuk merespons
berbagai stimulasi edukatif yang diberikan oleh orang tua, pendidik PAUD
dan masyarakat.
Masa usia Taman Kanak – kanak adalah masa, dimana perkembangan
fisik dan kemampuan motoriknya, perkembangan motorik ini erat kaitannya
dengan perkembangan pusat motorik di otak. Oleh sebab itu , banyak ahli
mengatakan bahwa perkembangan kemampuan motorik anak berhubungan
dengan perkembangan kemampuan lainya seperti perkembangan kognitif dan
sosial emosional anak.
Salah satu kemampuan pada anak pada anak TK yang berkembang
pesat adalah kemampuan fisik atau motoriknya. Proses tumbuh kembang
kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang
kemampuan gerak anak. Perkembangan motorik adalah perkembangan
mengontrol gerakan – gerakan tubuh melalui kegiatan – kegiatan yang
terkoordinasi antara susunan saraf pusat dan otot ( Endang Poerwanti & Nur
Widodo,2002 :39 ), perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua, yaitu
perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.
Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak melalui
pendidikan anak usia dini, kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak
harus disesuaikan dengan karakteristik anak yang mempunyai pengalaman
dan pengetahuan yang berbeda. Menurut Elizabeth B. hurloch perkembangan
anak dapat ditinjau dari aspek atau umur tertentu. Adapun aspek-aspek
perkembangan tersebut adalah perkembangan fisik motoric, social emosional,
moral keagamaan dan kognitif.
Secara langsung dan tidak langsung perkembangan fisik motorik anak
akan memengaruhi konsep diri dan perilaku anak sehari-hari yang kemudian
terus dibawa di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang
besar terhadap faktor-faktor yang diduga kuat memiliki pengaruh terhadap
perkembangan fisik dan motorik anak..
Menganyam adalah seni merajut yang biasanya menggunakan
bamboo, rotan, maupun aneka daun yang biasa dipipihkan. Pendapat lain
mengenai menganyam adalah serat yang dirangkai sehingga membentuk
benda yang kaku. Bahan untuk menganyam dapat berupa rotan, daun,
kertas, plastik dll. Dalam kegiatan menganyam perlu adanya kreatifitas yang
tinggi karena hasil dari kegiatan menganyam tergantung pada kreatifitas
masing-masing.
Perkembangan motorik halus melalui kegiatan bermain lebih cepat
diserap oleh anak dan hasilnya lebih maksimal. Karena melalui bermain anak
mendapat stimulus yang dapat memungkinkan terjadinya koneksi sel syaraf
(neuron) yang mana bila koneksi tersebut semakin banyak dan komplek
akan menentukan kecerdasan anak.
Permainan menganyam melatih koordinasi antara mata dan tangan
hingga ketrampilan tangannya bisa berkembang secara baik. Anakpun dilatih
cermat dan terampil dalam hal sabar, ulet, dan tekun. Bukan hanya ia duduk
tenang tetapi melalui bermain menganyam anak berkreasi. Pada bermain
menganyam anak juga dilatih pada keselarasan warna kertas yang akan
dianyam hingga mendapat harmoni warna yang bagus.
Dengan Kegiatan Menganyam diharapkan perkembangan motorik
anak khususnya perkembangan motorik halusnya akan meningkat. Dari
pemaparan latar belakang masalah di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
masih terdapat kesulitan pada anak usia 4-6 tahun dalam melakukan kegiatan
menganyam khususnya pada siswa kelompok B di BA. Aisyiyah Watukelir
kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Permasalahan ini dikarenakan metode,
dan media yang digunakan kurang bervariatif, mengakibatkan anak cepat
bosan, maka kami berupaya mengatasi masalah tersebut diatas dengan cara
memberi kegiatan bermain menganyam menggunakan berbagai media dan
dengan metode demonstrasi.
Untuk itu diperlukan adanya tindakan lebih lanjut dalam menangani hal
tersebut. Agar penelitian ini lebih terarah dan mencegah terjadinya perluasan
pembahasan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini
dibatasi hal-hal berikut: kemampuan motoric halus anak dan bermain
menganyam. Sehingga peneliti memfokuskan pada kemampuan motorik halus
anak dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Motorik Halus Dengan bermain Menganyam Dengan Berbagai Media
Dengan Metode Demonstrasi Pada Kelompok B di BA Aisyiyah Watukelir
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo Semester 1 Tahun Ajaran
2023/2024”.
B. Rumusan Masalah…satu saja.
Berdasarkan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak dalam menganyam
mrnggunakan berbsgsi media dengan metode demonstrasi di kelompok B BA. Aisyiyah
Watukelir, Weru Sukoharjo, Semester I tahun ajaran 2023/2024?

C. Tujuan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
a. Dari segi guru : Mengetahui upaya meningkatkan kemampuan
motoric halus anak melalui kegiatan bermain Menganyam.
b. Dari segi siswa : Meningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan
bermain menganyam, melatih jari-jemari anak agar lentur saat sudah mulai
menulis, melatih koordinasi mata dan tangan pada anak kelompok B di BA
Aisyiyah Watukelir Weru Sukoharjo tahun ajaran 2020/2021

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran….isikan dampak penelitian.


1. Manfaat Teoritis
Mengkaji dampak metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan fisik
motorik halus menganyam anak kelompok B di BA……

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dilakukan karena kegiatan ini memiliki manfaat sebagai berikut :
a. Bagi Anak :

1) Perkembangan motorik halus akan berdampak pada keterampilan


menggunkan tiga jari yang dibutuhkan untuk memegang alat tulis

2) Mengembangkan kecakapan hidup, diantaranya dalam memegang sendok


saat makan, memasang kancing baju, tali sepatu dan sebagainya.

Pembelajaran, memperbaiki pembelajaran agar mencapai perkembangan yangakan 1)


b. Bagi Guru :
1) Sebagai sumber pengetahuan dalam ranah inovasi pembelajaran
2) Sebagai bahan ajar yang untuk diekmbangkan lebih lanjut
3) Membantu guru Guru, dalam rangka pengembangan motorik halus anak

1
pada masa mendatang.
c. Bagi Sekolah
Sekolah dapat memiliki data hasil penelitian yang
selanjutnya dapat dikembangkan untuk penelitian-penelitian sejenis pada
waktu yang akan datang.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori
1. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia dini
a. Pengertian Motorik Halus
“Sujiono dkk ( 2007 ), Metode Pengembangan Fisik, …. Hlm. 4.6”
gerakkan motoric halus merupakkan kemampuan yang hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,seperti
keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan pergelangan tangan yang
tepat.Oleh karena itu gerakkan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga ,tetapi
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat dan ketelitian.

“Muhammad Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD, hlm. 38”


Motorik halus (fine motor skill), yaitu suatu keterampilan menggerakkan otot
dan fungsinya, dengan kata lain motorik halus ini gerakan-gerakannya lebih
spesifik dibandingkan motorik kasar, seperti menulis, melipat, merangkai,
menempel dan menggunting.
“ Mursid, Belajar dan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2015), hlm. 11-12” Motorik halus yakni gerakan-gerakan yang
merupakan hasil koordinasi otot-otot yang menuntut adanya kemampuan
mengontrol gerakan-gerakan halus. Gerakan motorik halus pada anak
berkaitan dengan kegiatan meletakkan, atau memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerak motorik halus
anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak
usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi satu
bangunan.
“Fitri Ariyanti, dkk., Diary Tumbuh Kembang Anak Usia 0-6 Tahun,
(Bandung: Read! Publishing House, 2006), hlm. 20 ” Motorik halus
merupakan keterampilan yang mencakup keluwesan jemari. Ini dapat dilihat
dari kemampuan anak untuk menyentuh, menjumput mencoret, melipat, atau
memasukkan sendok ke mulut. Keterampilan motorik halus sangat di perlukan
sebagai dasar kemampuan dasar menulis dan aktivitas bantu –diri seperti
makan, minum, mengancingkan baju, memakai kaos kaki, dan

3
sebagainya. Dalam hal ini, kemandirian menjadi sumber kepuasan anak. Dari
beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motorik halus anak
adalah kemampuan anak dalam mengkoordinasikan gerakan tangan dengan
mata yang melibatkan pengendalian gerak otot-otot kecil (halus).
Elisabeth B. Hurlock (1998 : 39) mengemukakan bahwa
perkembangan motorik anak adalah suatu proses kematangan yang
berhubungan dengan aspek deferensial bentuk atau fungsi termasuk perubahan
sosial emosional. Proses morik adalah gerakan yang langsung melibatkan otot
untuk bergerak dan proses persyaratan yang menjadikan seseorang mampu
mengerakkan anggota tubuhnya ( tangan, kaki dan anggota tubuhnya ). Untuk
mencapai keterampilan motorik halus yang baik maka pendidik harus
memberikan stimulasi kepada anak guna menunjang pencapaian keterampilan
motorik halus yang optimal.
Menurut Sumantri ( 2005 ) bahwa motorik halus adalah
pengorganisasian penggunaan sekelompok otot – otot kecil seperti jari jemari
dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata
dengan tangan , keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat
Hal yang sama dikemukan oleh Susanto (2011 :164) berpendapat bahwa
motorik halus adalah gerakan halus yang melibatkan bagian – bagian tertentu
yang dilakukan oleh otot – otot kecil saja, karena tidak memerlukan tenaga
namun memerlukan koordinasi yang cermat.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan motorik halus ,kemampuan yang membutuhkan gerakan
keterampilan otot – otot kecil pada tubuh seperti keterampilan menggunakan
jari jemari tangan, mengerakkan pergelangan tangan agar lentur serta kordinasi
mata tangan yang baik.

b. Fungsi Motorik Halus


Dari beberapa pengertian tentang motorik halus di atas dapat
disimpulkan bahwa fungsi dari motorik halus diantaranya dapat mendukung
aspek perkembangan lainnya seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena
pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah satu sama lain.

4
Selain itu motorik halus berfungsi untuk melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan gerakan tangan, diantaranya melipat,
menggunting, menempel, menumpuk, menulis, menggambar,
menggenggam, dll.
Perkembangan fisik-motorik sangat berperan penting bagi
seorang anak. Selain melatih kelincahan dan kecekatan, juga dapat
memberikan motivasi kepada anak dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Bahkan, bila difungsikan dengan baik perkembangan
motorik ini mampu meningkatkan kecerdasan seorang anak. Untuk itu,
perkembangan ini tidak boleh dikesampingkan.

Herdina Indrijati, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan
Anak Usia Dini , (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 32-33 “ Menurut Hurlock
(1996) perkembangan motorik halus sangat penting dalam perkembangan
individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik
halus yang dipaparkan oleh Hurlock terhadap perkembangan individu
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Melalui keterampilan motorik halus, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar, dan menangkap
bola atau memainkan alat-alat mainan.
2) Melalui keterampilan motorik halus, anak dapat beranjak dari kondisi
tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi
yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan
menunjang perkembangan rasa percaya diri.
3) Melalui perkembangan motorik halus, anak dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usiakelas-kelas
awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar,
melukis, dan baris-berbaris.
4) Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak
normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).

5
5) Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi
perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

c. Tujuan perkembangan motorik halus


Tujuan perkembangan motorik halus untuk anak TK (4-6 tahun) adalah
dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuh dan terutama
terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk menulis ,
tujuan motorik halus anak berdasarkan pendapat Sumantri (2015 : 146 )
adalah sebagai berikut :
a) Mampu mengembangkan keterampilan motorik halus yang berhubungan
dengan gerak kedua tangan.
b) Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan jari
jemari ,seperti kesiapan menulis,mewarnai, menggambar ,menggunting
an memanipulasi benda – benda.
c) Mampu mengkoordinasikan indra mata dengan aktivitas tangan.
d) Mampu mengendalikan emosi dan beraktivitas motorik halus.

Rudiyanto Ahmad, Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus


Anak Usia Dini, Lampung: Darussalam Press Lampung, 2016, Tujuan
perkembangan motorik halus diantaranya untuk meningkatkan kemampuan
anak agar dapat mengembangkan kemampuan motorik halus, khusnya jari
tangan dan optimalisasi ke arah yang lebih baik, dengan cara anak mampu
mengembangkan kemampuan motorik halus jari tangannyake arah yang
baik. Pemamparan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan
mengembangkan motorik halus adalah mengembangkan kemampuan untuk
menggerakan jari tangan anak ke arah yang lebih baik seperti anak yang
tadinya belum bisa menulis jadi bisa menulis, anak belum bisa memakai
sepatu menjadi bisa memakai sepatu sendiri.

d. Gerakan Motorik Halus Anak Usia TK


“Bambang Sujiono dkk ,Metode Pengembangan Fisik,
(Universitas Terbuka hal 1.14). “ Gerakan motoric halus apabila Gerakan
hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari – jemari tangan dan

6
pergelangan yang tepat. Gerakan ini tidak membutuhkan tenaga yang
banyak namun membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
“Rita Eka Izzaty, Perilaku Anak Prasekolah, (Jakarta: Gramedia,
2017) , hlm. 76-77 “.Pada usia TK, perkembangan motorik halus anak
semakin meningkat. Koordinasi mata-tangan anak semakin baik, anak
sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk melatih diri dengan
bantuan orang dewasa. Anak dapat menyikat gigi, menyisir,
mengancingkan baju, membuka dan memakai sepatu serta makan
menggunakan sendok dan garpu.
Kelenturan tangannya juga semakin baik. Anak dapat
menggunakan tangannya untuk berkreasi. Contohnya: menggunting kertas
dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan
mewarnai. Ketika anak dalam sekolahnya mendapat tugas dari pendidik
untuk mewarnai, anak dapat mewarnai dengan baik meskipun belum
begitu rapi dan tepat di dalam garis gambar.

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Anak


“Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran
Motorik, (Bandung: Nusa Media, 2016), hlm.225-227”. Ada beberapa faktor
yang berpengaruh pada perkembangan motorik individu. Faktor- faktor
tersebut antara lain:
1) Perkembangan sistem saraf
Sistem saraf sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik karena
sistem saraflah yang mengontrol aktivitas motorik pada tubuh manusia.
2) Kondisi fisik
Karena perkembangan motorik sangat erat kaitannya dengan fisik,
maka kondisi fisik tentu saja sangat berpengaruh pada perkembangan
motorik seseorang. Seseorang yang normal biasanya perkembangan
motoriknya akan lebih baik dibandingkan dengan orang lain yang
memiliki kekurangan fisik.
3) Motivasi yang kuat
Seseorang yang punya motivasi kuat untuk menguasai keterampilan
motorik tertentu biasanya telah punya modal besar untuk meraih

7
prestasi. Kemudian, seseorang mampu melakukan suatu aktivitas
motorik dengan baik, maka kemungkinan besar dia akan termotivasi
untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih luas dan lebih tinggi
lagi.
4) Lingkungan yang kondusif
Perkembangan motorik seorang individu kemungkinan besar berjalan
optimal jika lingkungan tempatnya beraktivitas mendukung dan
kondusif. Lingkungan di sini bisa berarti fasilitas, peralatan, sarana,
dan pra sarana. Bisa juga berarti lingkungan tempat beraktivitas dan
juga di sekitar tempat aktivitas yang baik dan kondusif.
5) Aspek psikologi
Hanya seseorang yang kondisi psikologisnya baiklah yang mampu
meraih keterampilan motorik yang baik pula. Meskipun memiliki fisik
yang mendukung, namun jika kondisi psikologis seseorang tidak
mendukung maka sulitlah baginya untuk meraih keterampilan motorik
yang optimal dan memuaskan.
6) Usia
Usia sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang. Seorang
bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan tua tentu saja punya karakteristik
keterampilan motorik yang berbeda pula.
7) Jenis kelamin
Laki-laki tentu lebih cepat, terampil dan gesit dari pada perempuan.
Contohnya dalam olahraga sepak bola, volley, tinju, karate, tenis dll.
8) Bakat dan potensi
Seorang anak dapat dengan mudah diarahkan pada suatu keterampilan
apabila anak tersebut memiliki bakat dan potensi dalam hal tersebut.
Meskipun begitu, bakat dan potensi bukan satu-satunya faktor yang
bisa menjamin kesuksesan untuk meraih keterampilan motoriktertentu.
Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi keterampilan
motorik, diantaranya harus ada kemauan, keuletan, kedisiplinan, dan
usaha yang kuat untuk meraih keterampilan motorik yang diinginkan.

8
2. Bermain Menganyam
a. Pengertian Menganyam
Kerajinan menganyam merupakan kerajinan tradisional yang masih
ditekuni sampai saat ini disamping banyak kegunaan juga unsur
kemudahannya.Saat ini anyaman banyak mengalami perkembangan mulai dari
bentuk dan motif yang bervariasi sehingga bentuk dan motif tidak kelihatan
monoton. Dengan demikian maka anyaman adalah suatu kegiatan
keterampilan masyarakat dalam perbuatan barang dengan cara dan teknik
susup menyusup, tindih menindih dan saling lipat melipat antara lungsi dan
pakan sehingga saling menguatkan antara satu dan lainnya.Rosna (2009 : 9)
Kamus Bahasa Indonesia (1988) anyaman diartikan sebagai
menganyam , mengatur ( bilah , daun pandan dan sebagainya ) tindih menindih
dan silang menyilang.
Anyaman adalah dibuat dari susunan benang, bilah dan daun pandan
dan sebagainya,dengan tindih menindih , silang menyilang atau dipersilangkan
miring dari kiri ke kanan dan kembali begitu seterusnya sehingga didapat hasil
anyaman ( Rian 2007 :12 ).
Dalam Oho Graha (2000 : 3 ) anyaman adalah suatu cabang kerajinan
yang telah sangat tua usianya ,menganyam merupakan suatu kegiatan menjalin
bahan yang berbentuk pita sehinga satu sama lainnya saling kuat
menguatkannya dan karena tekniknya timbulah motif yang berulang.
Anyaman ialah bukan suatu tenunan tetapi dibuat dari susunan benang yang
dipersilangkan miring dari kiri ke kanan dan kembali. Anyaman diajarkan
dengan tangan atau dikerjakan dengan mesin ( modul 2004 : 15 ).
Dalam menganyam kita menggunakan alat yang terdiri dari lungsi dan
pakan. Lungsi adalah pita atau iratan anyaman yang letaknya tegak lurus
terhadap sipenganyam, sedangkan pakan adalah pita atau iratan yang
disusupkan pada lungsi dan arahnya berawalan atau melintang terhadap
lungsu.
Teknik anyaman terdiri dari 3 macam yaitu :
1) Tenik Tradisional
Teknik ini biasanya sebagai pekerjaan home industri, yaitu dikerjakan oleh
perorangan atau industri rumah tangga. Media bahan untuk anyaman tradisional
diantaranya adalah : bambu, mendong ,janur atau blarak ( daun kelapa ) ,jerami

9
yang telah dipintal ,rumput, plastik , kertas, karet, rotan daun pandan , daun lontar
dan masih banyak lagi.
2) Teknik Semi Modern
Teknik ini banyak jugayang masih dikerjakan perorangan tetapi sudah
menghunakan alat untuk menganyam secara massal. Usaha ini masih
dianggap home industri atau rumah tangga tetapi ada juga yang dapat
dikatakan usaha yang agak besar karena sudah seperti pabrik. Media bahan
untuk teknik anyam semi modern adalah : benang kapas, pintalan jerami ,
pintalan sutera , mendong yag dipilih kwalitasnya.
3) Teknologi Modern untuk teknologi anyam.
Prinsip kerjanya tetap sama dengan teknik tradisional , hanya kalau teknik
modern menggunakan alat modern atau mesin tetapi kalau teknik
tradisonal tidak menggunakan mesin.
b. Manfaat Kegiatan Mengnyam
Manfaat menganyam banyak kegunaannya bagi anak usia dini
selain sebagai unsur pendidikan juga untuk mengembangkan koordinasi mata
dan tangan antara lain :
a) Anak dapat mengenal kerajinan tradisional yang ditekuni oleh
masyarakat indonesia.
b) Melatih motorik halus anak.
c) Melatih sikap emosi anak
d) Dapat terbina ekspresinya yang tumbuh dari pribadinya sendiri bukan
pengaruh orang lain.
e) Dapat mengungkapkan perasaannya yang selama ini masih mengendap.
f) Dapat membangkitkan minat anak.
g) Dapat membant tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya.
h) Dapat bermanfaat bagi perkembangan anak

3. Media
Menurut Gagne ( 1970 ) media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Sedangkan
media menurut Umar Hamalik, pakar pendidikan indonesia menyatakan media
adalah alat , metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

10
komunikasi dan interes antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan
pembelajaran disekolah.
Peranan media dalam pembelajaran menurut ( Hamalik 1997, sadirman
2003) yaitu :
a) Memperjelas penyajian pesan dan mengurangi verbalitas
b) Memperdalam pemahaman anak didik terhadap materi pembelajaran
c) Memperagakan pengrtian yang abstrak kepada pengertian yang konkret dan jelas
d) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera manusia.
e) Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat mengatasi sikap pasif
anak didik.
f) Mengatasi sifat unik pada setiap anak didik yang diakibatkan oleh lingkungan
yang berbeda.
g) Media mampu memberikan variasi dalam proses belajar mengajar
h) Memberi kesempatan pada anak didik untuk mereview pelajaran yang diberikan.
i) Memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan mempermudah tugas
mengajar guru.
Media dalam berkarya seni rupa terdiri dari dua macam yaitu bahan dan alat.
Dan keduanya saling berhubungan satu sama lain untuk proses terjadinya sebuah
karya seni rupa. Apabila tidak ada salah satu diantaranya tidak terjadi proses berkarya.
Bahan yang digunakan akan sangat menentukan untuk kerajinan anyaman
terdiri dari dua macam :
1. Bahan Pokok
Bahan pokok adalah bahan yang mendominasi terwujudnya suatu karya yaitu :
bambu tali ,rotan hinis ,pandan, mendong, blarak, kertas, plastik, karet, kain, daun
pisang.
2. Bahan Pembantu
Bahan pembantu merupakan pelengkap dari proses anyaman yaitu : lem , paku,
pelitur, pewarna.
Alat merupakan benda yang tak kalah pentingnya dalam pembuatan suatu
karya kerajinan menganyam.Contohnya : pisau, gergaji, kuas, penyuak, penggaris,
uncek.
Untuk kegiatan pembelajaran menganyam pada anak usia dini agar lebih
aman dapat menggunakan media bahan daun pisang yang telah disobek kecil – kecil

11
selebar kurang lebih 1 cm, janur yang di irat menjadi kecil – kecil yang lebarnya kira
– kira 1 cm,kardus bekas yang digunting-gunting memanjang yang lebarnya kurang
lebih 1 cm, kertas yang digunting memanjang yang lebarnya kira – kira 1 cm,
lembaran karet yang kemudian dipotong – potong memanjang yang lebarnya kira –
kira 1 cm.

4. Metode Demontrasi
Metode demostrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara
memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan yang
di ikuti dengan meniru pekerjaan yang di demostrasikan.
Menurut Muhibbin Syah ( 2000 ) metode demonstrasi adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian aturan dan urutan melakukan
suatu kegiatan , baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran
yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan.
Tujuan metode demostrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat
dilakukan, sedangkan manfaat metode demostrasi adalah :
a) Perhatian anak dapat lebih dipusatkan
b) Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak.

5. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
“ Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta:
Kencana, 2009), 85 ” Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai
sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau
belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses
pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas peserta didik melalui
berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda dengan mengajar
yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran
menggambarkan aktivitas peserta didik..
“ Evelin Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010),14 “ . Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada

12
peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan
mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran diantara strategi-
strategi pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya menyampaikan informasi
kepada peserta didik. Kalau diperhatikan, perbedaan kedua istilah ini bukanlah hal
yang sepele, tetapi telah menggeser paradigma pendidikan, pendidikan yang
semula lebih berorientasi pada “mengajar” (guru yang lebih banyak berperan) telah
berpindah kepada konsep “pembelajaran” (merencanakan kegiatan-kegiatan yang
orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya).
Dalam pembelajaran juga terdapat komponen – komponen pembelajaran
yang saling berhubngan satu sama lainnya. Oleh karena itu perencanaan
pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting untuk menunjang
kegiatan belajar secara optimal.

Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang


mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian,
maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang
lebih baik.
Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara
bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar
itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang
diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi
pelajaran itu sendiri.Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami
bahwa pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh
antara guru dan peserta didik, dimana penekanannya adalah pada proses
pembelajaran oleh peserta didik(student of learning), dan bukan pengajaran oleh
guru(teacher of teaching).
2. Kajian Tentang Teori Belajar Anak Usia Dini
“Mendikbud, 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia
Dini. Lampiran IV hlm. 1 “ Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik
dengan anak melalui kegiatan bermain pada lingkungan belajar yang aman dan
menyenangkan dengan mengunakan berbagai sumber belajar.

13
Pembelajaran anak usia dini berpusat pada anak. Pendekatan pembelajaran
yang digunakan adalah pendekatan saintifik yang mencakup rangkaian proses
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan. Keseluruhan proses tersebut dilakukan dengan menggunakan
seluruh indera serta berbagai sumber dan media pembelajaran.
“ Evelin Siregar dan Nara Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, 2014
(Bogor: Gralia Indonesia) hlm. 23 “ Menurut Bruner, yang dikemukakan oleh
Siregar dan Hartini untuk membedakan antara teori belajar dan pembelajaran yaitu
dengan cara melihat posisi teorinya, apakah berada pada tataran teori deskriptif
atau preskriptif. Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah
deskriptif. Dikatakan preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah
menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena
tujuan utama teori belajar yaitu menjelaskan proses belajar.
6. Penilaian
1. Pengertian Penilaian ( Evaluasi )
Pengertian Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan pada PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa
penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas:
a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. PP Nomor 32 Tahun 2013
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan belajar dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan yang
digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran.

2. Fungsi Penilaian ( Evaluasi )


Fungsi penilaian untuk pembelajaran diantaranya:
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.

14
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa
3. Prosedur Evaluasi/Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini
Penilaian pendidikan anak suai sini dapat dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut ini.
a. Merumuskan Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan guru harus tergambar pada
program yang dibuatnya. Dalam program kegiatan belajar dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) akan tergambar
kemampuan apa yang akan dimiliki anak dari program dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan guru.
Program yang disusun dan apa yang harus dicapai oleh peserta
didik terdapat dalam kompetensi, hasil belajar serta indikator
pembelajaran yang dirumuskan oleh guru. Guru memilih kemampuan
mana yang harus dimiliki anak dari kegiatan yang akan dilakukannya
yang dituangkan dalam bentuk RPP. Dari RPP tersebut dapat ditetapkan
alat penilaian yang akan digunakan setelah proses pembelajaran
berlangsung untuk mengukur kegiatan dan kemampuan yang telah
ditetapkan dalam RPP.
b. Menyiapkan Alat Penilaian
Alat penilaian yang diunakan guru dapat dibuat sendiri atau
menggunakan yang sudah ada yang dibuat oleh orang lain. Pemakaian
alat penilaian disesuaikan dengan indikator hasil belajar yang telah
ditetapkan dalam RPP. Penggunaan alat penilaian pada suatu ketika dapat
juga dimanfaatkan sebagai alat penilaian sekaligus media pembelajaran.

15
B. Kerangka Berfikir
Upaya peningkatan kemampuan fisik motori halus pada anak usia dini sangatlah
penting dilakukan. Dengan kegiatan bermain menganyam diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan fisik motorik halus anak usia dini.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis dengan melakukan kegiatan
menganyam anak kelas TK B secara garis masalah dikemukakan oleh peserta didik
adalah masih terdapat kesulitan pada anak dalam melakukan kegiatan menganyam.
Oleh karena itu penulis brusaha mencari solusi dari permasalaan tersebut dengan
melakukan sebuah penelitian tindakan kelas.

Kerangka Alur pikir dalam penelitian Tindakan kelas ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

Kemampuan
bermain
menganyam anak Guru menerapkan Perolehan Hasil
masih kurang pembelajaran belum memuaskan.
konvensional

Guru menerapkan
metode demonstrasi Perolehan Hasil
dengan media kardus sudah ada
Guru
bekas dan kertas peningkatan tetapi
menentukan Siklus I karton dengan pola masih harus
tindakan
a-b-a-b ditingkatkan.
perbaikan

Guru menerapkan
metode demonstrasi
dengan media kertas Perolehan Hasil
Siklus II origami dan daun sudah ada
pisang dengan pola peningkatan
a-bb-a-bb signifikan.
Melalui metode
demonstrasi dan
berbagai media dapat
meningkatkan Guru meningkatkan PEROLEHAN
kemampuan Pembelajaran dengn HASILMEMUASKAN
menganyam anak menggunakan 2 Siklus
anak.

16
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di BA Aisyiyah Watukelir Weru Sukoharjo dan guru yang
mengajar beralamat di Sembungan, Rt 02 Rw 03 Karangtengah, Weru,
Sukoharjo.
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana perbaikan dilaksanakan dalam 2 siklus setiap siklus terdiri
dari 4 hari yaitu:
Tabel 4. Waktu Pelaksanaan…Tabel 3.1
Siklus Waktu Pelaksanaan

I Tanggal 6 November 2023 – 9 November 2023

II Tanggal 13 November 2023 – 16 November 2023

3. Tema
a. Tema Siklus I : Binatang Ciptaan Allah
Sub Tema : Binatang Peliharaan
b. Tema Siklus 2 : Binatang Ciptaan Allah
Sub Tema : Binatang Serangga
4. Kelompok
Yang menjadi subyek penelitian adalah kelompok B BA Aisyiyah Watukelir
yang terdiri dari 15 anak, 4 anak perempuan dan 11 anak laki- laki.

17
Tabel 3.2

Data Peserta Didik….

Kelomok Usia Jenis Kelamin

6.1- 786 5-6 L P

5. Karakteristik anak….tuliskan karakteristik anak dari berbagai sumber,


tuliskan karakteristik fisik motorik halus (STPPA) di kelompok B (subyek
penelitian), sambungkan dengan alinea yang sudah dibuat (kubiru)
Karakteristik anak TK kelompok B berbeda, ada anak yang suka asyik bermain
sendiri atau erbicara dengan teman ketika kegiatan belajar mengajar, sehingga
kelas menjadi gaduh, ada anak yang tidak suka dengan kegiatan menganyam.
Selain itu ada anak yang minder atau takut sehingga anak tersebut tidak mau
mengemukakan pendapat karena takut salah. Dengan perbedaan pribadi siswa
yang demikian ini dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Karena sebagian dari
karakteristik anak diastas mendapatkan hasil yang kurang memuaskan
khususnya dalam peningkatan kemampuan fisik motorik halus .

B. Diskripsi persiklus Rencana Tiap Siklus


Pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan mulai dari merasakan adanya
masalah menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan melakukan observasi
mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, dan
seterusnya.
Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Hasil evaluasi pada siklus I masih
belum tuntas, sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Tahap-tahap yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:

18
1. Rencana Pelaksanaan
a. Rencana Tindakan
Pengantar…
Pelaksanaan perbaikan dalam penelitian ini terdiri atas 2 ( dua siklus) yaitu siklus
I dan siklus II. Setiap siklus trdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan (
acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).Setiap siklus terdiri atas
beberapa langkah perbaikan yang disususn secara sistematis untuk memecahkan
masalah.

Siklus I

1) Perencanaan
Sebelum Peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu Peneliti terlebih dahulu
meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan berkoordinasi dengan para guru di TK
…….kelompok …..untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan fisik motorik
halus dalam menganyam dengan berbagai media dengan metode demosntrasi.

Setelah mendapatkan ijin dan berkoordinasi peneliti meminta kesediaan teman


sejawat……(sebut namanya) sebagai supervisor 2 dan …….sebagai penilai.

Tahapan selanjutnya peneliti merancang seluruh pembelajaran, yaitu dengan


menyusun desain pembelajaran, menyusun RPPH, dan instrument observasi.
Adapun tahap-tahap dalam perencanaan tindakan ini adalahsebagai berikut :
1) Guru menetapkan satu kali pertemuan dengan waktu 60 menit. Menetapkan
materi yang akan disajikan.
2) Guru bersama mitra membuat scenario dan perangkat pembelajaranberupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) denganmenggunakan media kolase.
3) Guru membuat instrument penelitian berupa lembar pengamatan kegiatan
peserta didik dan lembar pengamatan kegiatan pesertadidik dan lembar
pengamatan kegiatan guru.
4) Guru membuat perangkat evaluasi.

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, sehingga seluruh hal yang berkaitan
dengan pembelajaran : menyusun desain pembelajaran, menyusun RPPH, dan
instrument observasi, media dan sumber belajar dirancang sesuai dengan banyak hari

19
pelaksanaan penelitian dalam siklus I dan siklus II untuk mendapatkan hasil berupa
peningkatkan kemampuan motorik halus dalam menganyam secara signifikan.

2) Pelaksanaan
Pengantar…..
Pelaksanaan kegiatan perbaiakn pengembangan dilaksanakan selama ….. hari,
yaitu ………….tanggal ……..yang terangkum dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH)
sebagai berikut :
RKH hari I…tuliskan sesuai tabel RKH
a. Kegiatan Pembukaan
1. Berdo’a sebelum kegiatan
2. Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini
3. Menyanyi lagu
b. Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang akan digunakan
2. Guru bertanya kepada anak tentang tema hari ini
3. Guru memperlihatkan contoh menganyam dan meminta peserta didik untuk
mengamati pola anyaman tersebut
4. Dengan menganyam tersebut peserta didikmengidentifikasikan unsur-unsur
yang ada pada pola anyaman.

c. Penutup Dalam kegiatan penutup:

1. Guru menanyakan perasaan anak hari ini


2. Bercerita pendek berisi pesan-pesan
3. Menginformasikan kegiatan esok hari
4. Berdo’a pulang, Salam.

3) Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti dan supervisor 2 selaku observer untuk
mengevaluasi perkembangan kemampuan motorik halus dalam kegiatan menganyam
dengan metode demostrasi pada saat penelitian berlangsung. Jadi, pada saat peneliti
melaksanakan penelitian, pengamatan juga dilaksanakan. Kegiatan pengamatan
20
penelitian dilakukan secara keseluruhan pada pelaksanaan kegiatan dimulai dari
merumuskan indikator, perbaikan pembelajaran, menentukan kegiatan perbaikan,
skenario perbaikan, kegiatan pengembangan, pengelolaan kegiatan dan hasil pada
peserta didik.
Hal yang harus diamati oleh observer adalah aktivitas siswa yang sedang
berlangsung, mengumpulkan data hasil pengamatan dan mencatat detail kejadian
perbaikan untuk memperoleh data yang akurat yang dapat digunakan untuk perbaikan
di hari maupun siklus berikutnya.

4) Refleksi
Refleksi adalah tahapan untuk berdiskusi tentang kelebihan/kekuatan dan
kekurangan/kelemahan proses pembelajaran yang dilakukan. Dilaksankan setiap hari setelah
kegiatan perbaikan selesai dilakukan. Kelebihan/kekuatan akan dipertahankan untuk dapat
diimplementasikan pada hari maupun siklus berikutnya. Kekurangan/kelemahan dapat
dikoreksi berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor 2 untuk dimasukkan ke hari maupun
pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga terjadi perubahan (peningkatan) aspek
perkembangan yang diteliti.

Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan kolaborator diperoleh hal-hal


yang menjadi hambatan dan kendala pada siklus I, yaitu sebagai berikut:
a. Masih ada anak yang mogok tidak mau menganyam
b. Hasil anyaman masih ada beberapa yang belum sesuai pola
c. Anak membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan
menganyam, karena ada sebagian anak masih bingung
d. Media yang digunakan kurang menarik

Untuk itu perlu diadakan perbaikan terhadap hal-hal tersebutpada siklus II


untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dalam meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melalui kegiatan bermain menganyam..

21
Siklus II
1) Perencanaan
Siklus II ini adalah perbaikan dari siklus I yang sudah selesai
dilaksanakan. Proses pelaksanaan sama dengan kegiatan pada siklus
I dengan menyusun rencana kegiatan Siklus II, diantaranya sebagai
berikut :

(1) Guru menetapkan satu kali pertemuan dengan waktu 60 menit.


Menetapkan materi yang akan disajikan.
(2) Guru bersama mitra membuat scenario dan perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan menggunakan media kolase.

(3) Guru membuat instrument penelitian berupa lembar


pengamatan kegiatan peserta didik dan lembar pengamatan
kegiatan peserta didik dan lembar pengamatan kegiatan guru.
(4) Guru membuat perangkat evaluasi.

2) Pelaksanaan..tuliskan sesuai tabel RKH


a) Kegiatan Pembukaan
(1) Berdo’a sebelum kegiatan
(2) Bercakap-cakap tentang kegiatan hari ini
(3) Menyanyi lagu
b) Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang akan
digunakan
(2) Guru bertanya kepada anak tentang tema hari ini
(3) Guru memperlihatkan contoh menganyam dan meminta
peserta didik untuk mengamati pola anyaman tersebut
(4) Dengan menganyam tersebut peserta didik
mengidentifikasikan unsur-unsur yang ada pada pola
anyaman.
c) Penutup Dalam kegiatan penutup:
(1) Guru menanyakan perasaan anak hari ini
(2) Bercerita pendek berisi pesan-pesan
(3) Menginformasikan kegiatan esok hari
22
(4) Berdo’a pulang, Salam.
3) Pengamatan
Pada saat pelaksanaan penelitian (KBM) Supervisor 2 melakukan
pengamatan berbentuk catatan observasi tentang pelaksanaan kegiatan
pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup, kelebihan dan
kelemahannya. Catatan observasi tersebut didiskusikan dengan peneliti
sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan penelitian di
hari berikutnya sampai hari terakhir pelaksanaarencana permengevaluasi
perkembangan kemampuan fisik motorik halus peserta didik dalam
kegiatan menganyam dengan berbagai media dengan metode demostrasi.

Pengamatan dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung.


Jadi, pada saat peneliti melaksanakan penelitian, pengamatan juga
dilaksanakan. Pengamatan dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian
sasaran dari tindakan yang telah dilaksanakan. Kegiatan
pengamatan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada lembar
observasi yang telah dibuat oleh peneliti.

Hal yang harus diamati oleh observer (supervisor 2) adalah


aktivitas siswa yang sedang berlangsung dan perilaku peneliti saat
melaksanakan pembelajaran ( sebagai guru ), dalam bentuk catatan
rinci observasi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan
di hari berikutnya hingga hari terakhir siklus II.

4) Refleksi

Pada pelaksanaan Siklus II, masih dijumpai beberapa anak


yang belum berhasil, tetapi secara keseluruhan sudah mencapai
peningkatan ,yaitu sebagai berikut:
a) Anak sudah mulai semangat dalam kegiatan bermain
menganyam
b) Hasil anyaan sudah mulai rapi
c) Anak sudah paham dengan pola yang diberikan
d) Anak mulai tertarik dengan kegiatan menganyam dengan media
yang digunakan

23
5) Kekuatan Dan Kelemahan KBM
a) Kekuatan KBM
(1) Hasil belajar meningkat
(2) Meningkatkan aktivitas belajar anak
(3) Mengembangkan minat anak
(4) Meningkatkan kepercayaan diri anak
(5) Meningkatkan cara berfikir anak
Semua kekuatan akan berpeluang jika guru
mempersiapkan kegiatan pembelajaran secara matang dan
siswa memiliki ketertarikan.
b) Kelemahan KBM
(1) Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam dalam
melakukan persiapan
(2) Pelaksanaan yang efektif lebih sulit

b. Langkah – langkah Perbaikan


1. Siklus I

a. Rencana Kegiatan Inti Setiap Hari Sesuai RPPH


(1) Hari pertama Senin, 6 November 2023
Inti : Menganyam, menulis kata ayam, mewarnai kandang
ayam, melingkari angka
(2) Hari kedua Selasa, 7 November 2023
Inti : Menganyam, membilang 1 – 10, melipat kepala kucing,
usap abur
(3) Hari ketiga Rabu, 8 November 2023
Inti : Menganyam, menelusuri jalan, kolase gambar sapi,
melingkari huruf vokal
(4) Hari empat Kamis, 9 November 2023
Inti : Menganyam, menggunting gambar ikan, menulis kata
ikan, memberi tanda v dan x

Keempat RKH siklus tersebut digunakan peneliti dalam


rancangan siklus yang uraiannya sebagai berikut :
RANCANGAN SATU SIKLUS
24
Siklus : I
Tema/Subtema : Binatang Ciptaan Allah/ Binatang Peliharaan
Kelompok : B
Tanggal : 6 s/d 9 November 2023

Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kemampuan fisik motorik halus dalam menganyam menggunakan berbagai
media dengan metode demonstrasi di BA Aisyiyah Watukelir, Weru Sukoharjo, Semester I, tahun
pembelajaran 2023/2024

Identifikasi Masalah…ambil dari Tugas Partisipasi 1


1. Keseluruhan peserta didik ( 15 anak ) belum bisa melakukan kegiatan menganyam
2. Dari 15 peserta didik 8 diantaranya mengalami kesulitan menyusun kata menjadi kalimat dengan
kartu kata
3. Dari 15 peserta didik 7 diantaranya mengalami kesulitan saat kegiatan memberi tanda lebih banyak
dan lebih sedikit, terutama sering keliru saat memberikan tanda lebih banyak (>) atau lebih sedikit
(<)

Analisis Masalah
Dari tiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan diteliti adalah bagaimanan
upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan menganyam dengan
berbagai media dengan metode demontrasi karena kegiatan menganyam melatih koordinasi
antara matadan tangan hingga ketrampilan tangannya bisa berkembang secara baik. Anak
dilatih cermat dan terampil dalam hal sabar, ulet, dan tekun. Bukan hanya ia duduk tenang
tetapi melalui bermain menganyam anak berkreasi. Pada bermain menganyam anak juga
dilatih menggunakan pola anyaman sehingga anak dapat menganyam dengan bervariasi.
Berdasarkan observasi kami khususnya kelompok B Perkembangan motorik halus
anak masih kurang, dibuktikanadanya sebagian besar anak belum bisa, memegang krayon
dengan baik dan benar saat mewarnai, menggunting belum rapi, mencocok juga belum rapi
dan dalam kegiatan menganyam hampir semua bilang tidak bisa, anak minta tolong
dibuatkan,selain itu anak ingin selalu cepat selesai, sehingga ide dan gagasan kreativitas anak
terpendam.

Permasalahan ini dikarenakan metode dan media yangdigunakan kurang bervariatif,


mengakibatkan anak cepat bosan, maka kami berupaya mengatasi masalah tersebut diatas
25
dengan cara memberi kegiatan menganyam menggunakan metode demonstrasi dan berbagai
media dengan harapan perkembangan motorik anak khususnya perkembangan motorik
halusnya akan meningkat.
Permumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus dalam menganyam dengan
berbagai media ?

Rencana Kegiatan Siklus I…ambil dari Tugas Partisipasi 2

Tabel 6. Rencana Kegiatan Siklus I


RKH Ke Pembukaan Inti Penutup
I Lagu disini Menganyam Lagu masuk satu tarik-
temandisana pola a-b-a-b tindih satu tarik
teman dengan media
kardusbekas,
lungsi 3 pakan
2
II Lagu disini teman Menganyam pola a- Lagu masuk satu tarik-
disana teman b-a-b dengan media tindih satu tarik
kardus
bekas, lungsi 3 pakan
3
III Lagu siji,loro, telu Menganyam pola a- Lagu masuk satu tarik-
astane sedeku b-a-b dengan media tindih satu tarik
kertas
karton, lungsi 3
pakan 3
IV Lagu siji,loro, telu Menganyam pola a- Lagu masuk satu tarik-
astane sedeku b-a-b dengan media tindih satu tarik
kertas
karton, lungsi 4
pakan 3

Uraikan proses kegiatan pembelajaran secara rinci dan urut.


Rencana Kegiatan hari ke 1 adalah kegiatan pembukaan diawali dengan……(sampai
selesai.
Dilanjutkan dengan kegiatan inti….uraikan ragam dan prosesnya sampai selesai
Dilanjutkan dengan istirahat ( atau penutup) sesuai KBM kelasmu
Rencana Kegiatan Harian II, III dan IV sesuai dengan kegiatan dan alokasi yang tercantum
dalam Rencana kegiatan Tabel 6 diatas dengan Rencana Pembelajaran Harian terla

26
2. Siklus II…..ulangi masukkan untuk siklus I sesuaikan dengan
peruntukannya di Siklus II
a. Rencana Kegiatan Inti Setiap Hari
(1) Hari pertama Senin, 13 November 2023
Inti : Menganyam, menulis kata lebah, menarik garis,
menggambar lebah
(2) Hari kedua Selasa, 14 November 2023
Inti : Menganyam, menghitung gambar, membuat kumbang,
melingkari suku kata awal
(3) Hari ketiga Rabu, 15 November 2023
Inti : Menganyam, mengurutkan metamorfosis kupu-kupu,
mengucapkan syair kuu-kupu, melipat kupu-kupu
(4) Hari empat Kamis, 16 November 2023
Inti : Menganyam, Menulis angka 1-10, membuat ulat,
menulis kata ulat bulu
RANCANGAN SATU SIKLUS
Identitas Siklus
Siklus Ke II

Semester I
Tema/Subtema : Binatang Ciptaan Allah/ Binatang Serangga
Kelompok :B
Hari Tanggal : Senin, 13 November 2023 sampai Kamis, 16
November 2023
Tujuan Perbaikan

Tujuan penelitian ini secara umum adalah Meningkatkan


Kemampuan Aspek Fisik Motorik Halus Melalui Bermain
Menganyam Dengan Berbagai Media
Dengan Metode Demonstrasi Pada Kelompok B BA. Aisyiyah
Watukelir Weru Sukoharjo Semester I Tahun Pelajaran 2023 /
2024

Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran kelas

27
khususnya dalam kegiatan bermain menganyam antara lain :
(a) Anak merasa bosan dengan kegiatan menganyam
(b) Anak kurang tertantang dengan pola yang diberikan
Analisis Masalah
Pada kegiatan menganyam disiklus satu menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan menganyam pada diri anak, namun
ada beberapa anak yang bosan dengan kegiatan menganyam,
anak kutang tertantang dan tidak memunculkan kreatifitas yang
lebih pada diri anak. Maka dari itu perlu adanya peningkatan
kesulitan dalam menganyam. Diharapkan dengan peningkatan
kesulitan baik media maupun pola anak lebih bisa berkreasi
dan semakin meningkatkan kemampuan motorik halusnya.

Rumusan Masalah …
Rencana Kegiatan Siklus II
(2) Tabel 7. Rencana Kegiatan Siklus II

Hari Pembukaan Inti Penutup


I Lagu Menganyam Lagu masuk
lingkaran pola a-bb-a- satu tarik-
besar bb dengan tindih dua
media tarik
origami 2

28
warna, lungsi
5 pakan 4
II Lagu Menganyam Lagu masuk
lingkaran pola a-bb-a- satu tarik-
besar bb dengan tindih dua
media tarik
origami 2
warna, lungsi
5 pakan 5
III Lagu kalau Menganyam Lagu masuk
kau suka pola a-bb-a- satu tarik-
menganyam bb dengan tindih dua
tepuk tangan media daun tarik
pisang, lungsi
6 pakan 5
IV Lagu kalau Menganyam Lagu masuk
kau suka pola a-bb-a- satu tarik-
menganyam bb dengan tindih dua
tepuk tangan media daun tarik
pisang, lungsi
6 pakan 6

2. Prosedur Pelaksanaan PTK


a. Supervisor 2

Kegiatan dalam pelaksanaan mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


meliputi persiapan, pelaksanaan, penilaian, serta pelaporan. Penilai dalam
praktik mata kuliah PTK ini adalah sekaligus sebagai Supervisor 2, sebutkan
identitas dan jabatannya yang akan membimbing mahasiswa di tempat
praktik dalam hal menyusun RKH perbaikan, menilai RKH perbaikan, serta
pelaksanaan RKH tersebut dengan menggunakan APKG PKP 1 dan APKG
PKP 2. Penilaian di lakukan pada hari terakhir tiap siklus. Untuk
menuntaskan masalah dalam penelitian ini maka dilaksanakan kegiatan
pengembangan. Kegiatan pengembangan ini merupakan gambaran
pelaksanaan penelitian dalam 1 hari yang berisi kegiatan pembuka, inti dan
penutup dari hari ke satu sampai hari terakhir. Kegiatan pengembangan
terdiri dari pengembangan pembukaan, inti dan penutup.

b. Penilai…(jika ada)

29
c. Prosedur Kegiatan Pengembangan.

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan pendekatan kualitatif


yaitu……..(tuliskan maksud pendekatan kualitatif)….Lanjutkan dengan
keterlibatan pihak lain dan perannya dalam penelitian.

Alinea berikutnya berisi Uraian tentang kegiatan pembelajaran secara rinci


dan urut

Alinea 1 kegiatan pembukaan

Alinea 2 kegiatan inti…dan seterusnya

Rencana Kegiatan Harian II, III dan IV dilaksanakan sesuai dengan kegiatan
dan alokasi waktu yang tercantum dalam Rencana Kegiatan …(tabel) diatas
dengan RPP terlampir

d. Prosedur Umum Kegiatan Pengembangan

Jenis Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian


Tindakan Kelas (PTK), yang tindakan perbaikannya berdasarkan hasil
refleksi, dengan tahapan sbb :

1. Perencanaan ( planning)

2. Tindakan (acting)

3. Pengamatan (observing)

4. Refleksi (reflecting)

C. Rencana Pengamatan Dan Pengumpulan Data


1. Rencana Pengamatan
a. Variabel Penelitian

30
Adapun variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
Kemampuan Motorik Halus dan obyek dalam penelitian ini adalah
bermain menganyam.

b. Devinisi Operasional
Adapun indikator dan batasan dalam penelitian ini antara lain :
1) Anak mengontrol gerak jari-jari tangan dalam kegiatan menganyam,
memasukkan pakan ke lungsi.
2) Anak mengontrol gerak jari-jari tangan dalam kegiatan menganyam,
mengangkat 1 lungsi.
3) Anak mengontrol gerak jari-jari tangan dalam kegiatan menganyam,
menarik pakan yang sudah dimasukkan.

2. Instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data


yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan penelitian. Jenis data yang
dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitaif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu :
a) Hasil karya
Tehnik ini digunakan untuk membuat koleksi bahan yang disusun
dengan tujuan tertentu. hasil karya peserta didik menggunakan media
kolase yang di ajarkan peneliti. Hasil karya peserta didik dikumpulkan
menjadi satu sesuai dengan namanya pada akhir siklus . Setiap hasil
karya peserta didik mendapatkan bintang yang mana bintang tersebut
memiliki keterangan sebagai berikut, bintang satu Belum Berembang
(BB), bintang dua Mulai Berkembang (MB), Instrumen bintang tiga
Berkembang Sesuai Harapan (BSH), bintang empat Berkembang Sangat
Baik (BSB).
b) Observasi
“Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatansecara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010). 158, Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak

31
digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya atau situasi buatan. Observasi ini di gunakan untuk
mengetahui perkembangan motorik halus peserta didik selama
pengajaran berlangsung. Observasi dapat mengukur atau menilai proses
belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan kelompok
peserta didik dan partisipasi peserta didik dalam metode yang diterapkan.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik
berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian dan sebagainya. Dalam penelitian ini, dokumentasi menjadi hal
penting utuk menunjang dalam mendapatkan informasi tentang data
sejarah berdirinya BA Aisyiyah Watukelir, lokasi, keadaan guru dan
peserta didik serta saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar
aktivitas peserta didik selama mengikuti pengajaran.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriftif


kualitatif. Hasil observasi yang diperoleh akan direfleksikan kemudian
dianalisis dan diambil tindakan.
Pedoman penilaian yang digunakan mengacu kurikulum 2004,
sebagai berikut :
BB : Penilaian untuk anak yang belum berkembang
MB : Penilaian untuk anak yang Mulai Berkembangan tetapi belum
sesuai harapan
BSH : Penilaian untuk anak yang berkembang sesuai harapan
BSB : Penilaian untuk anak berkembang sangat baik

Adapun Kriteria Penilaian :


1) Anak dikatakan telah mencapai indicator kemampuan menganyam bila
telah mencapai nilai BSH dan atau BSB .

32
2) Anak dikatakan belum mencapai indicator kemampuan menganyam
bila masih mendapat nilai BB dan Atau MB .
3) Diharapkan jumlah anak yang dapat mencapai indikator kemampuan
menganyam 75%

D. Rencana Refleksi
“Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, ....., hlm. 80” Refleksi dilakukan
untuk melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan selama tindakan. Refleksi
dilakukan peneliti untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Dengan
melihat hasil dari pengamatan, selanjutnya peneliti mengambil kesimpulan untuk
melakukan tindakan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Rencana Refleksi dari penelitian ini antara lain :

1. Refleksi akan dilakukan setiap selesai melakukan satu RKH kegiatan


perbaikan.
2. Refleksi dilakukan dengan merenungkan proses pelaksanaan kegiatan
perbaikan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaan
kegiatan perbaikan.
3. Refleksi bertujuan agar guru mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan
perbaikan yang telah dilakukan serta mengetahui kelebihan dan kelemahan
dari kegiatan perbaikan yang telah dilakukan sehingga dapat dilakukan
kegiatan perbaikan di siklus berikutnya

33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus


1. Siklus I
a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus I, hal-hal yang dilakukan


peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Tema
Tema pembelajaran disesuaikan dengan tema yang sedang
digunakan di BA tersebut sesuai dengan program tahunan, program
semester, program bulanan, dan program mingguan yang sudah berlaku
di BA. Tema yang digunakan pada siklus I ini adalah Binatang ciptaan
Allah sub tema binatang peliharaan.
2) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
RPP menjadi acuan bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas. RPP disusun oleh peneliti yang bekerja sama dengan
guru kelas yang memfokuskan pada kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan kolase. Selain bekerjasama dengan guru, peneliti juga
mengkonsultasikan RPP kepada kepala BA.
3) Menyiapkan media, alat dan bahan.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
menyiapkan media, alat dan bahan berupa lungsi dan pakan. Media
dalam siklus I ini berupa kardus bekas dan kertas karton.
4) Menyusun instrumen Peneliti
Menyusun instrument dan menyiapkan lembar observasi yang
akan digunakan dalam mengamati kemampuan motorik halus anak
dalam kegiatan menganyam.
5) Alat dokumentasi
Peneliti menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera
handphone.

34
b. Pelaksanaan

Skenario perbaikan siklus 1


1. Perbaikan RKH 1

Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke 1
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan macam-macam binatag peliharaan
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan contoh macam-macam binatang peliharan
2. Guru bercerita tentang ayam
3. Guru meminta anak menceritakan kembali isi dalam cerita
4. Guru mengajak menyanyikan tepuk ayam

2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kardus dengan pola a-
b-a-b.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai

c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kardus, lungsi terdiri
dari 4 dan pakan 2
2. Guru menjelaskan aturan main

35
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.

3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.

c. Langkah-langkah perbaikan :

1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik


2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

2. Perbaikan RKH 2
Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke I
Hari/Tanggal : Selasa, 7 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan tempat hidup binatang peliharaan
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan contoh tempat hidup binatang peliharan

36
2. Guru bertanya tentang tempat hidup kucing
3. Guru meminta menirukan gerakan kucing jalan
4. Guru mengajak menyanyikan kucingku telu
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kardus dengan pola
a-b-a-b.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kardus, lungsi
terdiri dari 4 dan pakan 3
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat
area kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

3. Perbaikan RKH 3
Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.

37
Siklus ke I
Hari/Tanggal : Rabu, 8 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan manfaat binatang peliharaan
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan contoh manfaat binatang peliharan
2. Guru bertanya tentang manfaat memelihara sapi
3. Guru meminta menirukan suara sapi
4. Guru mengajak menyanyikan pak tani punya kandang
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kertas karton dengan
pola a-b-a-b.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kardus, lungsi terdiri
dari 5 dan pakan 3
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.

38
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

4. Perbaikan RKH 4
Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke I
Hari/Tanggal : Kamis, 9 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan cara merawat binatang peliharaan
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan contoh cara merawat binatang peliharan
2. Guru bertanya tentang cara menyayangi ikan
3. Guru meminta memberikan makan
4. Guru mengajak menyanyikan lagu ikan
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kertas karton dengan
pola a-b-a-b.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan

39
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kardus, lungsi terdiri
dari 5 dan pakan 4
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

c. Pengamatan

d. Refleksi
2. Siklus II
a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, hal-hal yang dilakukan


peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menentukan Tema
Tema pembelajaran disesuaikan dengan tema yang sedang
digunakan di BA tersebut sesuai dengan program tahunan, program
semester, program bulanan, dan program mingguan yang sudah berlaku
di BA. Tema yang digunakan pada siklus II ini adalah binatang ciptaan
Allah sub tema binatang serangga.
2) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

40
RPP menjadi acuan bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas. RPP disusun oleh peneliti yang bekerja sama dengan
guru kelas yang memfokuskan pada kemampuan motorik halus anak
melalui kegiatan kolase. Selain bekerjasama dengan guru, peneliti juga
mengkonsultasikan RPP kepada kepala BA
3) Menyiapkan media, alat dan bahan.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
menyiapkan media, alat dan bahan berupa lungsi dan pakan. Media pada
siklus II berupa kertas origami dan daun pisang.
4) Menyusun instrumen penelitian dan menyiapkan lembar observasi yang
akan digunakan dalam mengamati kemampuan motorik halus anak
dalam kegiatan menganyam.
5) Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera handphone.

b. Pelaksanaan
Skenario perbaikan siklus II
1. Perbaikan RHH 1

Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke II
Hari/Tanggal : Senin, 13 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan macam-macam binatang
serangga.
b. Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat
area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan macam-macam binatang serangga

41
2. Guru bertanya tentang lebah
3. Guru bercerita tentang lebah
4. Guru memerintahkan anak untuk menceritakan kembali isi
cerita
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kertas origami dengan
pola a-bb-a-bb.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kertas origami, lungsi
terdiri dari 5 dan pakan 4
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

2. Perbaikan RHK 2

Skenario Perbaikan

42
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke II
Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan bagian-bagian tubuh binatang
serangga.
b. Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat
area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan bagian-bagian tubuh binatang serangga
2. Guru mengajak anak mengamati bagian tubuh kumbang
3. Guru menjelaskan bagian-bagian tubuh binatang kumbang
4. Guru memerintahkan anak untuk bercerita pengalamnya
melihat kumbang
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media kertas origami dengan
pola a-bb-a-bb.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kertas origami, lungsi
terdiri dari 5 dan pakan 5
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)

43
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang

3. Perbaikan RKH 3

Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke II
Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan makanan binatang serangga.
b. Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat
area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyebutkan makanan binatang serangga
2. Guru mengajak anak mengamati kupu-kupu
3. Guru menjelaskan makanan kupu-kupu
4. Guru memerintahkan anak untuk bercerita pengalamnya
melihat kupu-kupu
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)

44
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media daun pisang dengan
pola a-bb-a-bb.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kertas origami, lungsi
terdiri dari 6 dan pakan 5
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang.

4. Perbaikan RKH 4

Skenario Perbaikan
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kemampuan motorik halus pada
anak melalui kegiatan menganyam.
Siklus ke II
Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2023
Hal yang diperbaiki /ditingkatkan :
1. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

45
a. Judul Kegiatan : Menyebutkan tempat hidup binatang
serangga.
b. Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat
area kosong untuk membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : Posisi anak diatur menjadi bentuk
lingkaran dengan posisi duduk.
c. Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru tempat hiup binatang serangga
2. Guru mengajak anak mengamati ulat bulu
3. Guru menjelaskan tempat hidup ulat bulu
4. Guru memerintahkan anak untuk bercerita pengalamnya
melihat ulat bulu
2. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
a. Judul Kegiatan : Menganyam dengan media daun pisang dengan
pola a-bb-a-bb.
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang : anak-anak duduk melingkar
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di lantai
c. Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan lungsi dan pakan dari kertas origami, lungsi
terdiri dari 6 dan pakan 6
2. Guru menjelaskan aturan main
3. Guru menjelaskan tentang teknik pola anyaman
4. Guru memberi contoh cara mengerjakannya.
5. Guru mengingatkan anak tentang kesabaran, ketelitian,
kerapian, dan keindahan.
3. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
a. Judul Kegiatan : mengulas kegiatan hari ini
b. Pengelolaan kelas:
1. Penataan ruang dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak diatur menjadi bentuk lingkaran.
c. Langkah-langkah perbaikan :

46
1. Guru menyanyikan lagi masuk satu tarik, tindih dua tarik
2. Guru menanyakan kegiatan yang dilakukan hari ini
3. Guru menanyakan perasan hari ini
4. Guru mengajak anak untuk berdo’a dan pulang.

c. Pengamatan
d. Refleksi

B. Pembahasan Tiap Siklus

47

Anda mungkin juga menyukai