Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

PUSDIKLAT KEARSIPAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
12 JULI - 27 AGUSTUS 2021

Diklat Fungsional Arsiparis tingkat ahli angkatan II dinas perpustakaan & kearsipan
provinsi
sulawesi selatan

Nama Peserta : ST. Zakiah


Nomor urut peserta : 26
Asal instansi : Dipnakers Transmigrasi
Unit kerja : pemprov. Sulawesi selatan

A. Pokok pikiran

Berbicara tentang aspek-aspek hukum dalam kearsipan, maka tidak


kurang (minimal) akan menemukan 10 (sepuluh) pokok bahasan sebagai
berikut :
1. Sumber hukum kearsipan
2. Penilaian arsip yang beraspek hukum
3. Arsip sebagai alat bukti dan aspek yuridis perkembangan arsip
elektronik
4. Penyusutan arsip
5. Otentikasi dan legalisasi arsip
6. Aspek yuridis dalam pengalihan dokumen
7. Daluwarsa arsip
8. Keterbukaan dan ketertutupan arsip
9. Menelaah arsip sebelum pengambilan keputusan dan PTUN
10. Sanksi dalam kearsipan.

Kesepuluh pokok bahasan di atas, sebenarnya saling berkaitan yang


sulit dipisahkan pemahamannya. Jika salah satu aspek saja diabaikan maka
akan berpengaruh terhadap aspek yang lain. Barangkali hal ini seperti makna
yang terkandung dalam kata-kata ”efek domino”. Misalnya jika tidak
mengetahui sumber hukum kearsipan maka tidak akan tahu nilai arsip itu dari
sudut hukum, demikian pula seterusnya mungkin akan berlanjut dengan tidak
menangnya perkara di pengadilan karena tidak mempunyai bukti yang otentik
dan akhirnya terkena sanksi. ANRI sendiri (tahun 2003) berpendapat bahwa
apabila dipertemukan dua permasalahan antar arsip di satu sisi dengan
hukum di sisi lain, maka membahas aspek hukum kearsipan kurang lebih
adalah membahas suatu norma yang mengatur segala hal ihwal tentang
arsip. tinjauan dari aspek hukum yang perlu dibahas antara lain adalah 10:
a. Sifat informasi yang terkandung dalam arsip, sering
mengemuka sebagai permasalahan kerahasiaan arsip, yang
antara lain meliputi : arsip yang diklasifikasikan rahasia,
tingkat kerahasiaannya, cara mengakses, pengelola arsip
yang dirahasiakan, serta sanksi hukum terhadap
pelanggaran yang ada.
b. Kekuatan arsip sebagai alat bukti, membahas tentang
pemanfaatan arsip sebagai alat untuk membuktikan adanya
suatu kegiatan secara benar.
c. Alih media, meliputi : pemilihan arsip yang dialihmediakan,
bagaimana proses alih media (secara yuridis) dan
bagaimana status arsip yang dialihmediakan.
d. Pemusnahan dan penyerahan arsip. Pemahaman aspek
hukum kearsipan di atas disempurnakan kembali oleh ANRI
(tahun 2004) yang menyatakan bahwa pembahasan
masalah kearsipan yang terkait dengan aspek hukum
dilakukan terhadap hal-hal menyangkut arsipnya itu sendiri
maupun sumber daya pendukung kearsipan. Untuk itu
hukum kearsipan dapat disebutkan sebagai norma-norma
yang mengatur segala hal ihwal yang berkaitan dengan
arsip.

B. Penerapan

Naskah atau dokumen yang dimiliki oleh suatu lembaga atau badan,
baik lembaga atau badan milik pemerintah maupun lembaga atau
badan milik swasta mempunyai arti penting karena mengandung
informasi mengenai lembaga atau badan yang bersangkutan. Dalam
pelaksanaan kegiatan kearsipan, dasar hukum kearsipannya adalah
undang undang kearsipan nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan
yang memuat peraturan kearsipan. Perkembangan komunikasi dan
informasi dalam masyarakat melahirkan industri informasi yang
menciptakan masyarakat informasi yang sangat tergantung dengan
informasi. Perkembangan ini mengisyaratkan perlunya manajemen dan
layanan informasi yang dapt mematuhi kebutuhan sosial masyarakat
tersebut.
Guna penerapan aspek hukum uu No. 43 tahun 2009 ini maka
dilaksanakan sosialisasi kearsipan, Diklat/bimtek, dan menjadikan
arsip sebagai salah satu sumber informasi pada kegiatan kegiatan
lembaga. Dari kegiatan kegiatan yang berjalan maka akan terlahir
kembali informasi yang akan menjadi arsip sebagai nilai
pertanggungjawaban kegiatan

Anda mungkin juga menyukai