FABRIKASI LOGAM
FASE :F
1.1. Membuat gambar kerja, gambar bentangan, gambar 2D dan 3D dengan sistem MODUL 1
CAD. 20 x 2 JP = 40 JP
4.1 Mengidentifikasi spesifikasi mesin GMAW, bahan pengisi GMAW dan gas
pelindung
4.2 Melakukan penyetelan (setting) mesin, menyiapan bahan las, melakukan
penyalaan busur las MODUL 4
20 x 6 JP = 120 JP
4.3 Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi di bawah
tangan 1F dan 1G sesuai dengan acuan WPS
4.4 Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi mendatar 2F
dan 2G sesuai dengan acuan WPS.
MODUL 5
1.2 Merapkan simbol las untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam 16 x 2 JP = 32 JP
3.4. Melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul dan sudut posisi
vertikal 3F dan 3G dengan las SMAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam MODUL 6
WPS yang digunakan 16 x 6 JP = 96 JP
3.5. Melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul dan sudut posisi
overhead 4F dan 4G dengan las SMAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam
WPS yang digunakan
4.6 Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi overhead 4F dan 4G sesuai MODUL 7
dengan acuan WPS 16 x 6 JP = 96 JP
6.1. Mengidentifikasi spesifikasi mesin GTAW, melakukan penyetelan (setting) mesin, penyiapan
bahan las, mengidentifikasi bahan pengisi las GTAW dan gas pelindung
6.2. Melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul dan sudut posisi MODUL 8
bawah tangan 1F dan 1G dengan las GTAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu 16 x 4 JP = 64 JP
dalam WPS yang digunakan
6.3. Melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul dan sudut posisi
horizontal 2F dan 2G dengan las GTAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam
WPS yang digunakan
3.6. Siswa mampu melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pipa pada sambungan sudut 5F
dan 6F dengan las SMAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam WPS yang MODUL 9
digunakan 18 x 8 JP = 126 JP
3.7. Siswa mampu melakukan pengelasan sambungan pipa dengan pipa pada sambungan tumpul posisi
5G dan 6G dengan las SMAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam WPS yang
digunakan
MODUL 10
4.5 Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi overhead 4F dan 4G sesuai 5 x 6 JP = 30 JP
dengan acuan WPS
5.1. Mengidentifikasi spesifikasi mesin FCAW, bahan pengisi FCAW dan gas pelindung,
5.2. Melakukan penyetelan (setting) mesin, menyiapan bahan las, melakukan penyalaan busur las MODUL 11
5.3. Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi di bawah tangan 1F dan 1G 18 x 8 JP = 108 JP
sesuai dengan acuan WPS.
5.4. Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi mendatar 2F dan 2G sesuai
dengan acuan WPS.
5.5. Melaksanakan pengelasan pelat ke pelat pada baja karbon posisi vertikal 3F dan 3G sesuai
dengan acuan WPS.
6.4. Melakukan pengelasan sambungan pelat dengan pelat pada sambungan tumpul dan sudut posisi
vertikal 3F dan 3G dengan las GTAW sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam
MODUL 12
WPS yang digunakan 18 x 7 JP = 126 JP
6.5. Melakukan pengelasan sambung pelat dengan pipa pada posisi 5F dan 6F dengan las GTAW
sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam WPS yang digunakan
6.6. Melakukan pengelasan sambungan pipa dengan pipa pada posisi 5G dan 6G dengan las GTAW
sesuai dengan prosedur code standard yang diacu dalam WPS yang digunakan
7.1. Memahami pengetahuan dasar bahan logam pada lingkup pengelasan, WPS, dan
cacat-cacat dalam pengelasan, pengujian hasil pengelasan sesuai dengan prosedur MODUL 13
code standard yang diacu dalam WPS yang digunakan 3 x 2 JP = 6 JP
7.2. Melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil pengelasan sesuai dengan prosedur code
standard yang diacu dalam WPS yang digunakan
ELEMEN
Pengelasan OAW
Akhir :
Pemastian ketercapaian pemahaman Peserta
didik mengidentifikasi dan menyiapkan
peralatan OAW, menyiapkan bahan las,
mengidentifikasi bahan pengisi (wire
rod). Pendokumentasian hasil pengamatan guru
terhadap perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:
1. Kejujuran,
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
1. Diskusi Kelompok
Kelompok :…………………………………………….
Kelas : …………………………………………
Program Studi : …………………………………………
Nama Anggota Kelompok : 1…………………………………………….
2…………………………………………
3…………………………………………
4…………………………………………
5…………………………………………
Rumusan
No. Topik Fakta Kesimpulan
Konsep
1. Alur pembuatan
Gas oksigen dan
asitiline
2. Proses
Pengelasan OAW
3. Menyiapkan bahan
las
4. Mengidentifikasi
bahan pengisi (wire
rod) OAW
Bukittinggi,.................2023
LEMBAR OBSERVASI
Nama DUDI :
Observer :
11
Modul 2 Pengelasan OAW
Pertemuan 4 - 6 4 jam pelajaran (4 x 45 menit)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TP Kriteria Pencapaian TP Asesmen
2.3 Melakukan Pada akhir pembelajaran dari Awal:
pengelasan modul ini, peserta didik Dapat dilakukan dengan diskusi, tanya jawab,
sambungan
menunjukkan kemampuan: kuesioner, pre-test untuk mengecek sejauh
pelat dengan
2.3.1 Melakukan pengelasan mana pemahaman/pengalaman
pelat pada
baja karbon sambungan pelat dengan peserta didik tentang manajemen produksi
sambungan pelat pada baja karbon Pengelasan OAW
tumpul dan sambungan tumpul Proses:
sudut posisi
horizontal tangan dengan Cek pemahaman peserta didik dalam
horizontal
las Oksi Asetilin (OAW) melaksanakan pembelajaran berkenaan
dengan las
dengan penyusunan visi dan misi,
Oksi 2.3.2 Melakukan pengelasan
penerapan K3LH, perencanaan produk,
Asetilin sambungan pelat dengan penggunaan dan perawatan peralatan, dan
(OAW) pelat pada baja karbon pengelolaan sumber daya manusia.
sesuai
sudut posisi horizontal Guru memberikan pembimbingan pada
dengan
dengan las Oksi Asetilin peserta didik pada hal-hal yang perlu
prosedur
pembimbingan.
code (OAW)
standard Akhir :
yang diacu Pemastian ketercapaian pemahaman
dalam WPS peserta didik dapat dengan penugasan
yang menyusun laporan hasil observasi, refleksi,
digunakan rekaman, video berkenan dengan
manajemen produksi bidang agribinis
tanaman.
Pendokumentasian hasil pengamatan guru
terhadap perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:
1. Kejujuran,
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
12
Modul 2 Pengelasan OAW
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan ( 45 menit x 3 kali pertemuan)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta petugas piket memimpin doa
bersama.
2. Guru menyapa peserta didik, memperkenalkan diri dan selalu
mengingatkan protokol kesehatan.
3. Guru meminta ketua kelas memberikan laporan kehadiran peserta
didik dan mengisi rekap presensi kelas.
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran (kontrak belajar).
5. Guru menyampaian materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari, kriteria pencapaian tujuan pembelajaran, dan asesmen yang
akan dilakukan.
6. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu observasi
melalui kunjungan ke DUDI.
7. Guru menyampaikan topik kunjungan ke DUDI, yaitu tentang
manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain :
a. Penyusunan visi dan misi
b. Penerapan K3LH
c. Perencanaan produk
d. Penggunaan dan perawatan peralatan
e. Pengelolaan sumber daya manusia
8. Guru menyampaikan teknik malakukan observasi, aturan-aturan dan hal-
hal yang harus diperhatikan selama berkunjung dan melakukan
wawancara.
B. Kegiatan Inti (90 menit x 3 kali pertemuan)
1. Guru menyampaikan pentingnya topik observasi dan mengembangkan
keterampilan bertanya dan berpikir dengan mengajukan pertanyaan
bagaimana cara memecahkan masalah. Misalnya :
13
Modul 2 Pengelasan OAW
Jika kita akan melakukan bisnis apa yang pertama yang harus kita
lakukan?
Apabila kita telah memiliki ilmu tentang bisnis, apa hal lain yang perlu
kita kuasai?
Hal-hal apa saja yang penting kita perhatikan agar bisa berhasil dalam
bisnis?
dan lain-lain.
15. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan
terhadap topik /pemecahan masalah.
16. Guru : “Oleh karena itu, kalian perlu belajar manajemen bisnis bidang
agribisnis tanam, dengan belajar dari nara sumber/pelakunya.”
17. Guru memberikan penugasan terbimbing:
Peserta didik berkelompok melakukan tugas observasi dipandu dengan
LKPD dan melaporkan hasil pada diskusi kelas.
18. Peserta didik melakukan kujungan, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas observasi dan wawancara kepada pengusaha di bidang pertanian atau
petani. Setiap kelompok akan melakukan observasi dan wawancara pada
pengusaha atau petani yang berbeda (guru menemui yang bersangkutan
dan telah memintakan ijin).
19. Kegiatan observasi dan wawancara direkam untuk selanjutnya dibuat
tayangan video pendek, dengan tema manajemen bisnis Pengelasan OAW
20. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk menyusun rencana
pembuatan projek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
dan sumber yang dibutuhkan
21. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memahami dan
mengetahui prosedur pembuatan projek/ produk yang akan dihasilkan.
22. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal dan batas
waktu pembuatan projek.
15
Modul 2 Pengelasan OAW
Pertemuan 7 - 10 4 jam pelajaran (4 x 45 menit)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TP Kriteria Pencapaian TP Asesmen
2.4 Melakukan Pada akhir pembelajaran dari Awal:
pengelasan modul ini, peserta didik Dapat dilakukan dengan diskusi, tanya jawab,
sambungan
menunjukkan kemampuan: kuesioner, pre-test untuk mengecek sejauh
pelat dengan
2.4.1 Melakukan pengelasan mana pemahaman/pengalaman
pelat pada
baja karbon sambungan pelat dengan peserta didik tentang manajemen produksi
sambungan pelat pada baja karbon Pengelasan OAW
tumpul dan sambungan tumpul dan Proses:
sudut posisi
sudut posisi vertikal Cek pemahaman peserta didik dalam
vertikal
dengan las Oksi Asetilin melaksanakan pembelajaran berkenaan
dengan las
dengan penyusunan visi dan misi,
Oksi (OAW)
penerapan K3LH, perencanaan produk,
Asetilin 2.4.2 Melakukan pengelasan penggunaan dan perawatan peralatan, dan
(OAW) sambungan pelat dengan pengelolaan sumber daya manusia.
sesuai
pelat pada baja karbon Guru memberikan pembimbingan pada
dengan
sudut posisi vertikal peserta didik pada hal-hal yang perlu
prosedur
pembimbingan.
code dengan las Oksi Asetilin
standard (OAW) Akhir :
yang diacu Pemastian ketercapaian pemahaman
dalam WPS peserta didik dapat dengan penugasan
yang menyusun laporan hasil observasi, refleksi,
digunakan rekaman, video berkenan dengan
manajemen produksi bidang agribinis
tanaman.
Pendokumentasian hasil pengamatan guru
terhadap perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:
1. Kejujuran,
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
16
Modul 2 Pengelasan OAW
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan ( 45 menit x 4 kali pertemuan)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta petugas piket memimpin doa
bersama.
2. Guru menyapa peserta didik, memperkenalkan diri dan selalu
mengingatkan protokol kesehatan.
3. Guru meminta ketua kelas memberikan laporan kehadiran peserta
didik dan mengisi rekap presensi kelas.
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran (kontrak belajar).
5. Guru menyampaian materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari, kriteria pencapaian tujuan pembelajaran, dan asesmen yang
akan dilakukan.
6. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu observasi
melalui kunjungan ke DUDI.
7. Guru menyampaikan topik kunjungan ke DUDI, yaitu tentang
manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain :
a. Penyusunan visi dan misi
b. Penerapan K3LH
c. Perencanaan produk
d. Penggunaan dan perawatan peralatan
e. Pengelolaan sumber daya manusia
8. Guru menyampaikan teknik malakukan observasi, aturan-aturan dan hal-
hal yang harus diperhatikan selama berkunjung dan melakukan
wawancara.
B. Kegiatan Inti (90 menit x 4 kali pertemuan)
1. Guru menyampaikan pentingnya topik observasi dan mengembangkan
keterampilan bertanya dan berpikir dengan mengajukan pertanyaan
bagaimana cara memecahkan masalah. Misalnya :
17
Modul 2 Pengelasan OAW
Jika kita akan melakukan bisnis apa yang pertama yang harus kita
lakukan?
Apabila kita telah memiliki ilmu tentang bisnis, apa hal lain yang perlu
kita kuasai?
Hal-hal apa saja yang penting kita perhatikan agar bisa berhasil dalam
bisnis?
dan lain-lain.
28. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan
terhadap topik /pemecahan masalah.
29. Guru : “Oleh karena itu, kalian perlu belajar manajemen bisnis bidang
agribisnis tanam, dengan belajar dari nara sumber/pelakunya.”
30. Guru memberikan penugasan terbimbing:
Peserta didik berkelompok melakukan tugas observasi dipandu dengan
LKPD dan melaporkan hasil pada diskusi kelas.
31. Peserta didik melakukan kujungan, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas observasi dan wawancara kepada pengusaha di bidang pertanian atau
petani. Setiap kelompok akan melakukan observasi dan wawancara pada
pengusaha atau petani yang berbeda (guru menemui yang bersangkutan
dan telah memintakan ijin).
32. Kegiatan observasi dan wawancara direkam untuk selanjutnya dibuat
tayangan video pendek, dengan tema manajemen bisnis Pengelasan OAW
33. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk menyusun rencana
pembuatan projek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
dan sumber yang dibutuhkan
34. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memahami dan
mengetahui prosedur pembuatan projek/ produk yang akan dihasilkan.
35. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal dan batas
waktu pembuatan projek.
19
Modul 2 Pengelasan OAW
Pertemuan 11 - 15 4 jam pelajaran (4 x 45 menit)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TP Kriteria Pencapaian TP Asesmen
2.5 Melakukan Pada akhir pembelajaran dari Awal:
pengelasan modul ini, peserta didik Dapat dilakukan dengan diskusi, tanya jawab,
sambungan
menunjukkan kemampuan: kuesioner, pre-test untuk mengecek sejauh
pelat dengan
2.5.1 Melakukan pengelasan mana pemahaman/pengalaman
pipa pada
sambungan sambungan pelat dengan peserta didik tentang manajemen produksi
tumpul pipa pada sambungan Pengelasan OAW
posisi bawah tumpul posisi bawah Proses:
tangan
tangan tangan dengan las Cek pemahaman peserta didik dalam
dengan las
Oksi Asetilin (OAW) melaksanakan pembelajaran berkenaan
Oksi
dengan penyusunan visi dan misi,
Asetilin 2.5.2 Melakukan pengelasan
penerapan K3LH, perencanaan produk,
(OAW) pelat dengan pipa pada penggunaan dan perawatan peralatan, dan
sesuai sambungan tumpul posisi pengelolaan sumber daya manusia.
dengan
bawah tangan dengan las Guru memberikan pembimbingan pada
prosedur
Oksi Asetilin (OAW) peserta didik pada hal-hal yang perlu
code
pembimbingan.
standard
yang diacu Akhir :
dalam WPS Pemastian ketercapaian pemahaman
yang peserta didik dapat dengan penugasan
digunakan menyusun laporan hasil observasi, refleksi,
rekaman, video berkenan dengan
manajemen produksi bidang agribinis
tanaman.
Pendokumentasian hasil pengamatan guru
terhadap perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:
1. Kejujuran,
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
20
Modul 2 Pengelasan OAW
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan ( 45 menit x 5 kali pertemuan)
1. Guru mengucapkan salam dan meminta petugas piket memimpin doa
bersama.
2. Guru menyapa peserta didik, memperkenalkan diri dan selalu
mengingatkan protokol kesehatan.
3. Guru meminta ketua kelas memberikan laporan kehadiran peserta
didik dan mengisi rekap presensi kelas.
4. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran (kontrak belajar).
5. Guru menyampaian materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari, kriteria pencapaian tujuan pembelajaran, dan asesmen yang
akan dilakukan.
6. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu observasi
melalui kunjungan ke DUDI.
7. Guru menyampaikan topik kunjungan ke DUDI, yaitu tentang
manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain :
a. Penyusunan visi dan misi
b. Penerapan K3LH
c. Perencanaan produk
d. Penggunaan dan perawatan peralatan
e. Pengelolaan sumber daya manusia
8. Guru menyampaikan teknik malakukan observasi, aturan-aturan dan hal-
hal yang harus diperhatikan selama berkunjung dan melakukan
wawancara.
B. Kegiatan Inti (90 menit x 5 kali pertemuan)
1. Guru menyampaikan pentingnya topik observasi dan mengembangkan
keterampilan bertanya dan berpikir dengan mengajukan pertanyaan
bagaimana cara memecahkan masalah. Misalnya :
21
Modul 2 Pengelasan OAW
Jika kita akan melakukan bisnis apa yang pertama yang harus kita
lakukan?
Apabila kita telah memiliki ilmu tentang bisnis, apa hal lain yang perlu
kita kuasai?
Hal-hal apa saja yang penting kita perhatikan agar bisa berhasil dalam
bisnis?
dan lain-lain.
41. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan
terhadap topik /pemecahan masalah.
42. Guru : “Oleh karena itu, kalian perlu belajar manajemen bisnis bidang
agribisnis tanam, dengan belajar dari nara sumber/pelakunya.”
43. Guru memberikan penugasan terbimbing:
Peserta didik berkelompok melakukan tugas observasi dipandu dengan
LKPD dan melaporkan hasil pada diskusi kelas.
44. Peserta didik melakukan kujungan, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas observasi dan wawancara kepada pengusaha di bidang pertanian atau
petani. Setiap kelompok akan melakukan observasi dan wawancara pada
pengusaha atau petani yang berbeda (guru menemui yang bersangkutan
dan telah memintakan ijin).
45. Kegiatan observasi dan wawancara direkam untuk selanjutnya dibuat
tayangan video pendek, dengan tema manajemen bisnis Pengelasan OAW
46. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk menyusun rencana
pembuatan projek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
dan sumber yang dibutuhkan
47. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memahami dan
mengetahui prosedur pembuatan projek/ produk yang akan dihasilkan.
48. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal dan batas
waktu pembuatan projek.
23
Modul 2 Pengelasan OAW
Pertemuan 16 - 20 4 jam pelajaran (4 x 45 menit)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TP Kriteria Pencapaian TP Asesmen
2.6 Melakukan Pada akhir pembelajaran dari Awal:
pengelasan modul ini, peserta didik Dapat dilakukan dengan diskusi, tanya jawab,
sambungan
menunjukkan kemampuan: kuesioner, pre-test untuk mengecek sejauh
pipa dengan
2.5.3 Melakukan pengelasan mana pemahaman/pengalaman
pipa pada
sambungan sambungan pipa dengan peserta didik tentang manajemen produksi
tumpul pipa pada sambungan Pengelasan OAW
posisi bawah tumpul posisi bawah Proses:
tangan
tangan dengan las Oksi Cek pemahaman peserta didik dalam
dengan las
Asetilin (OAW) melaksanakan pembelajaran berkenaan
Oksi
dengan penyusunan visi dan misi,
Asetilin 2.5.4 Melakukan pengelasan
penerapan K3LH, perencanaan produk,
(OAW) sambungan pipa dengan penggunaan dan perawatan peralatan, dan
sesuai pipa pada sambungan pengelolaan sumber daya manusia.
dengan
tumpul posisi bawah Guru memberikan pembimbingan pada
prosedur
tangan dengan las Oksi peserta didik pada hal-hal yang perlu
code
pembimbingan.
standard Asetilin (OAW)
yang diacu Akhir :
dalam WPS Pemastian ketercapaian pemahaman
yang peserta didik dapat dengan penugasan
digunakan menyusun laporan hasil observasi, refleksi,
rekaman, video berkenan dengan
manajemen produksi bidang agribinis
tanaman.
Pendokumentasian hasil pengamatan guru
terhadap perkembangan sikap peserta didik
berkenaan dengan:
1. Kejujuran,
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Gotong royong
24
Modul 2 Pengelasan OAW
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan ( 45 menit x 5 kali pertemuan)
9. Guru mengucapkan salam dan meminta petugas piket memimpin doa
bersama.
10. Guru menyapa peserta didik, memperkenalkan diri dan selalu
mengingatkan protokol kesehatan.
11. Guru meminta ketua kelas memberikan laporan kehadiran peserta
didik dan mengisi rekap presensi kelas.
12. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran (kontrak belajar).
13. Guru menyampaian materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari, kriteria pencapaian tujuan pembelajaran, dan asesmen yang
akan dilakukan.
14. Guru melakukan refleksi materi pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu observasi
melalui kunjungan ke DUDI.
15. Guru menyampaikan topik kunjungan ke DUDI, yaitu tentang
manajemen produksi bidang agribisnis tanaman, antara lain :
a. Penyusunan visi dan misi
b. Penerapan K3LH
c. Perencanaan produk
d. Penggunaan dan perawatan peralatan
e. Pengelolaan sumber daya manusia
16. Guru menyampaikan teknik malakukan observasi, aturan-aturan
dan hal- hal yang harus diperhatikan selama
berkunjung dan melakukan
wawancara.
B. Kegiatan Inti (90 menit x 5 kali pertemuan)
1. Guru menyampaikan pentingnya topik observasi dan mengembangkan
keterampilan bertanya dan berpikir dengan mengajukan pertanyaan
bagaimana cara memecahkan masalah. Misalnya :
25
Modul 2 Pengelasan OAW
Jika kita akan melakukan bisnis apa yang pertama yang harus kita
lakukan?
Apabila kita telah memiliki ilmu tentang bisnis, apa hal lain yang perlu
kita kuasai?
Hal-hal apa saja yang penting kita perhatikan agar bisa berhasil dalam
bisnis?
dan lain-lain.
54. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan
terhadap topik /pemecahan masalah.
55. Guru : “Oleh karena itu, kalian perlu belajar manajemen bisnis bidang
agribisnis tanam, dengan belajar dari nara sumber/pelakunya.”
56. Guru memberikan penugasan terbimbing:
Peserta didik berkelompok melakukan tugas observasi dipandu dengan
LKPD dan melaporkan hasil pada diskusi kelas.
57. Peserta didik melakukan kujungan, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas observasi dan wawancara kepada pengusaha di bidang pertanian atau
petani. Setiap kelompok akan melakukan observasi dan wawancara pada
pengusaha atau petani yang berbeda (guru menemui yang bersangkutan
dan telah memintakan ijin).
58. Kegiatan observasi dan wawancara direkam untuk selanjutnya dibuat
tayangan video pendek, dengan tema manajemen bisnis Pengelasan OAW
59. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk menyusun rencana
pembuatan projek meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
dan sumber yang dibutuhkan
60. Guru memastikan setiap anggota dalam kelompok memahami dan
mengetahui prosedur pembuatan projek/ produk yang akan dihasilkan.
61. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal dan batas
waktu pembuatan projek.
LEMBAR OBSERVASI
Nama DUDI :
Observer :
1. Asesmen Awal
Tanya jawab di kelas untuk memetakan kondisi siswa terhadap :
a. Pengetahuan dan kompetensi pada pembelajaran yang akan berlangsung
(proses/alur bisnis secara menyeluruh bidang agribinis tanaman).
b. Pengetahuan dan kompetensi pada pembelajaran yang akan berlangsung
(manajemen bisnis bidang agribinis tanaman)
Presentasi
Unsur Penilaian
No. Nama Siswa Penampilan/
substansi wawasan komunikasi
performance
1
2
3
4
dst Dst
20
Penentuan Nilai : N = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
Rubrik penilaian
Skor
No. Item Penilaian
1 2 3
1 Kesesuaian laporan dengan Kurang Sedang Sesuai
outline
2 Kelengkapan keterangan Kurang Sedang Lengkap
berupa teks
3 Penggunaan bahasa Kurang Sedang Bagus
Rubrik penilaian
Skor
No. Item Penilaian 1 2 3
1 Kesesuaian tayangan dengan Kurang Sedang Sesuai
TP
21
2 Kelengkapan keterangan Kurang Sedang Lengkap
berupa teks
3 Kualitas mixing audio Kurang Sedang Bagus
22
MATERI
A.MATERI PEMBELAJARAN
a. Pemasangan Bagian-bagian Utama Las Oksi Asetilena
Bagian-bagian utama yang akan dipasang/dirangkai adalah :
1) Silinder/tabung oksigen
2) Silinder/tabung asetilena
3) Regulator oksigen & Regulator asetilena
4) Slang oksigen dan Slang asetilena
5) Pembakar las
6) Tip/mulut pembakar
Peralatan yang digunakan untuk memasang atau merangkai bagian-bagian
utama las oksi asetilena tersebut adalah :
Pemasangan slang las pada regulator adalah sebagai berikut: Longgarkan klem
slang pada ujung slang las dengan obeng, kemudian masukkan pada saluran gas
lalu tekan sambil diputar ke kanan dan ke kiri secara bergantian sampai pada
pangkal saluran.
Bersihkan debu atau kotoran lain yang terdapat pada slang las dengan cara :
memutar roda tangan/katup pemutar silinder (bila tidak ada roda tangan dapat
menggunakan kunci sok) berlawanan arah jarum jam kurang lebih satu putaran.
Kemudian putarlah baut pengatur regulator searah jarum jam sampai gas keluar
dari ujung slang las dan menghembus kotoran yang terdapat di dalam slang,
selanjutnya putar kembali baut pengatur regulator berlawanan arah jarum jam
sehingga tidak ada gas yang keluar dari slang dan tutup kembali katup silinder
oksigen.
Setelah slang las bebas dari kotoran pembakar dipasang pada kedua ujungnya,
ujung slang las oksigen harus dipasang pada saluran oksigen. Mur pada ujung
slang las oksigen dimasukkan pada saluran oksigen pembakar secara lurus,
kemudian diputar searah jarum jam dengan menggunakan tangan tangan
sampai kencang.
b. Pemeriksaan Sambungan
Secara keseluruhan pemasangan bagian-bagian utama las oksi asetilena telah
selesai, namun demikian instalasi las tersebut masih belum dapat digunakan
karena belum dijamin keamanannya, mungkin masih ada kebocoran pada
sambungan. Kebocoran gas terutama asetilena sangat membahanyakan; gas
asetilena sangat mudah terbakar dan meledak. Oleh karena itu, sebelum
digunakan instalasi las harus diperiksa sambungan-sambungannya dari
kemungkinan bocor. Sambungan- sambungan yang perlu diperiksa terlihat
seperti pada gambar 3.06 berikut ini:
1) Memutar roda putar katup silinder oksigen atau dengan kunci sok
berlawanan arah jarum jam sebanyak 1 s.d. 1½ putaran hingga jarum
Manometer tekanan isi menunjuk angka tertentu, sesuai dengan
tekanan isi silinder. Kemudian putar baut pengatur regulator oksigen
searah jarum jam sampai jarum pada Manometer tekanan kerja
menunjuk angka 50 kpa atau senilai, demikian juga untuk silinder dan
regulator Asetilena.
2) Oleskan air sabun pada setiap sambungan dengan menggunakan kuas.
Bocoran gas dapat diketahui dari adanya gelembung- gelembung air
sabun pada sambungan, bahkan jika kebocoran cukup besar akan
ditemui bunyi berdesis seperti pada gambar 3.07
30
Besarnya tekanan kerja pada pembakar antara pembakar injector dan
pembakar mixer sangat berbeda, berikut ini besarnya tekanan untuk
masing-masing tipe :
31
perlu diingat adalah tekanan kerja asetilena belum tentu sama dengan
tekanan kerja oksigen
6) Tekanan yang ditunjukkan oleh pengaturan langkah 4) dan 5) adalah
tekanan manometer. Untuk mendapatkan tekanan kerja anda harus
membuka katup oksigen pembakar. Pada waktu membuka katup
a) asetilena antara 0,3-0,5 atm.
tersebut, jarum manometer tekanan kerja ada memungkinkan
mengalami penurunan. Apabila turun, naikkan dengan cara memutar
baut pengatur regulator searah jarum jam sehingga jarum manometer
menunjukkan angka yang dikehendaki. Jadi besarnya tekanan kerja
adalah angka yang ditunjukkan oleh jarum manometer tekanan kerja
pada waktu katup oksigen pembakar dibuka.
7) Lakukan hal yang sama dengan langkah 6 di atas untuk mendapatkan
tekanan kerja asetilena.
Setelah peserta dapat mengatur tekanan kerja dengan lancar,
selanjutnya diminta untuk mengembalikan tekanan kerja menjadi nol
dengan prosedur sebagai berikut :
1) Menutup semua katup Silinder
2) Membuang sisa-sisa gas melalui katup-katup pembakar
3) Setelah jarum pada manomerter menunjuk pada angka nol, kemudian
tutuplah katup regulator dengan memutar baut pengatur regulator
berlawanan arah jarum jam.
32
digunakan pada las oksi asetilena, yaitu nyala api karburasi, nyala api
netral dan nyala api oksidasi; yang paling sering digunakan adalah nyala
netral seperti pada gambar 5.02.
33
Nyala Api Netral
1) Nyala karburasi
Nyala ini adalah nyala api akibat kelebihan asetilena. Kalau
diperhatikan ada 3 bagian di dalam nyala tersebut, yaitu nyala inti,
nyala ekor minimal, ujung inti nyala tumpul dan berwarna biru..
2) Nyala netral
Nyala api ini terjadi jika perbandingan pemakaian antara gas asetilena
dan gas oksigen seimbang yaitu 1 : 1,2. Pada nyala netral terdapat dua
warna api yaitu berwarna biru agak keputih-putihan
3) Nyala oksidasi
Nyala oksidasi digunakan untuk memotong logam.
Kotoran yang sering terdapat pada permukaan benda kerja yang sudah
selesai dilas dan harus dibersihkan adalah :
1) Scale, yaitu lapisan tipis yang terdapat pada permukaan lasan, juga
terdapat pada permukaan benda kerja di balik lasan. Lapisan ini harus
dibersihkan karena akan memberikan kesulitan pada pengerjaan akhir
nanti
1. Pengertian Distorsi
Semua logam akan mengembang / memuai apabila mendapat panas dan
menyusut bila mengalami pendinginan, kejadian tersebut merupakan sifat
dari logam itu sendiri. Seorang operator las harus memiliki kemampuan
bagaimana suatu proses pengelasan dapat menghasilkan bentuk
sambungan sesuai rencana yang dikehendaki dengan melakukan
pengendalian terhadap pemuaian dan penyusutan yang berlebihan.
Bahan las
Bahan dasar
Perubahann bentuk
arah memanjang
Bahan dasar
Bahan las
Memperkecil bevel & gap yang lebih besar | Kampuh bentuk U | Kampuh bentuk X
Pelat penahan
Penahan/ pasak
Bahan pendingin
Hasil las
Daerah yang
a. Penilaian Pengetahuan
SOAL
1. Pengertian las gas secara umum adalah ....
a. Salah satu cara penggabungan dengan perekat sehingga menghasilkan sambungan yang kuat
b. Penggabungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan dan kemudian dikeling
c. Proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan cara dipanaskan melalui
pembakaran campuran gas oksigen dan asitilen
d. Suatu cara penyambungan dua buah logam atau lebih dengan logam pengisi
e. Penyambungan dua logam atau lebih dengan perantara panas
Kunci Jawaban : C
Kunci Jawaban : A
Kunci Jawaban : A
Kunci Jawaban : E
Kunci Jawaban : B
NAMA : SKOR
KELAS :
TANGGAL
PENYERAHAN
PARAF GURU
b. Penilaian Keterampilan
Kesesuian
Ketepatan Menyimpulk
perencanaa Konv
Langkah an Hasil Skor Nilai
Nama Perencana n dengan ersi
kerja kerja
No peserta didik an Hasil
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Pedoman
10 penilaian :
Nilai
perolehan = Skor perolehan/Skor maksimum X 100
Konversi Nilai = ( nilai/100) X 4
Pedoman penilaian :
Nilai perolehan = Skor perolehan/Skor maksimum X 100
Konversi Nilai = ( nilai/100) X 4
1G/PA
Skala
1:1 Digambar 7 Juli 2020
Diketahui
Diperiksa
1F/PA
SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI
Dilihat
Diketahui
T.LAS/06/2020
Dilihat
3G/PF Diketahui
Dilihat
2G/PB
Diperiksa
1G/PA
2F/PB
Diperiksa
1F/PA Diketahui
Diketahui
Diketahui
Diketahui
DilihatDilihat
Dilihat Dilihat
SMK NEGERI
SMK
SMK NEGERI1 BUKITTINGGI
NEGERI 1 1BUKITTINGGI
BUKITTINGGI T.LAS/06/2020
T.LAS/06/2020
T.LAS/06/2020
SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI T.LAS/06/2020
A.P. Potma, J.E.Devries (1991). Konstruksi Baja : P.T. Pradnya Paramita : Jakarta.
D. Glizmanenko and G. Yevseyev (---). Gas Welding and Cutting. Peace Publishers : Moscow.
Daryanto (1983). Prinsip-prinsip Teori Pompa dan Pesawat Angkat. Tarsito : Bandung. Giachino,
R. Gunawan Mangkoepradja (1960). Mengelas dengan las Oksi Asetilin : C.V. Masa Baru. Jakarta.
R.L. Agarwal Tahil Menghnan (1981). Welding Engeenering : Khana Publishers. Delhi. Untung W, Dodo S.
(1992). Las Oksi-Asetlin : PPPG Teknologi Bandung. Untung Witjaksono (1991).
Petunjuk Praktis Kerja Las : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Mohd. Taib Sutan
Sa’ti (1974). Buku Polyteknik : Sumur Bandung. S. Zairuddin (1985). Pengolahan Logam dengan Otogen : H.
Stam. Jakarta.