Syafira Aulia Ramadani - Kelompok2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

ANNOTATED BIBLIOGRAFI

JURNAL ATRAUMATIC CARE

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Keperawatan Anak Sehat Dan Sakit Akut II

Dosen Pengampu : Ns. Eka Rokhmiati S.Kep, M.Kep.

Oleh:

Syafira Aulia Ramadani

09210000109

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)


2023

KATA PENGANTAr

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh 

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya lah

kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan

shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. 

Penulisan annotated bibliografi ini bertujuan untuk memenuhi tugas individu mata

kuliah Keperawatan anak sehat dan sakit akut II  yang berjudul “Atraumatic care”.

Dalam penulisan annoted bibliografi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada ibu Ns. Eka Rokhmiati, S.Kep, M. Kep. Selaku dosen

pengampu mata kuliah Keperawatan anak sehat dan sakit akut II yang

tulus dan ikhlas memberikan bimbingan dan pembelajaran kepada kami. 

Dalam penyusunan annotated bibliografi ini kami sadar bahwa masih banyak

kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan positif, sehingga bisa diperbaiki

seperlunya.

Akhir kata kami tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi

kami dan umumnya bagi seluruh pembaca.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh 

                         Cianjur, 23 Juni 2023
Syafira aulia ramadani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
1. Ilmiasih, R., & Ningsih, N. S. (2022)...........................................................................4
a. Pembahasan............................................................................................................4
b. Metode......................................................................................................................4
c. Hasil..........................................................................................................................4
d. Kesimpulan...............................................................................................................4
e. Refleksi.....................................................................................................................4
2. Kencana, S.R., Wanda, D., & Widya, A. (2023)..........................................................5
a. Pembahasan............................................................................................................5
b. Metode......................................................................................................................6
c. Hasil..........................................................................................................................6
d. Kesimpulan...............................................................................................................6
e. Refleksi.....................................................................................................................6
3. Yulianti, M., & Kurnaesih, L. (2020)............................................................................7
a. Pembahasan............................................................................................................7
b. Metode......................................................................................................................7
c. Hasil..........................................................................................................................7
d. Kesimpulan...............................................................................................................8
e. Refleksi.....................................................................................................................8
1. Novitasari, S., Weti, W., Ferasinta, F., & Wati, N. (2021)..........................................8
a. Pembahasan............................................................................................................8
b. Metode penelitian.....................................................................................................9
c. Hasil penelitian.........................................................................................................9
d. Kesimpulan...............................................................................................................9
e. Refleksi.....................................................................................................................9
2. Feny, Alfiah A, & Kadrianti, E. (2020).........................................................................9
a. Pembahasan............................................................................................................9
b. Metode penelitian...................................................................................................10
c. Hasil penelitian.......................................................................................................10
d. Kesimpulan.............................................................................................................10
e. Refleksi...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
1. Ilmiasih, R., & Ningsih, N. S. (2022).

a. Pembahasan

Hospitalisasi pada anak berdampak pada masalah fisik dan psikologis pada anak

dan orang tua. Banyak intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi

stressor pada anak atau orang tua dalam keperawatan dengan menggunakan

filosofi atraumatic care, namun belum banyak artikel yang memberikan

identifikasi khusus dalam ranah filosofi atraumatic care. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui evidence-based practice nursing (EBPN) atraumatic care yang

dilakukan oleh perawat di rumah sakit. (2022.07.12.22277517v1.Full, n.d.)

b. Metode

Metode Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Tahap Studi Literatur

meliputi identifikasi masalah, pencarian data di 4 database yaitu Pubmed (370

Jurnal), Proquest (295 Jurnal), Clinical Key (751 Jurnal), dan Science Direct (573

Jurnal) dengan total 1.989 jurnal setelah itu melalui metode screening, penilaian

kualitas studi menggunakan JBI Critical Appraisal Tool yang menghasilkan hasil

akhir dengan 18 jurnal, setelah itu melalui metode ekstraksi data dan analisis

data. (ilmisasih and ningsih 2022, 6)

c. Hasil

Hasil Dari 18 jurnal intervensi untuk mencegah stres fisik dan psikologis,

termasuk penggunaan Virtual Reality (VR), dan penggunaan permainan buzzy

dan interaktif. Intervensi dampak perpisahan dengan kehadiran orang tua dan
keterlibatan dalam pengasuhan. Intervensi terkait dampak lingkungan asing

adalah dengan memodifikasi seragam perawat dan orientasi mobil lingkungan

perawatan. Intervensi dalam meningkatkan kontrol pengobatan dengan PRISM-P

dan Relaksasi Otot Progresif (PMR) dengan Guided Imagery (GI).

d. Kesimpulan

Kesimpulan Semua intervensi yang termasuk dalam 4 filosofi atraumatic care,

menunjukkan hasil efektifitas intervensi pada setiap prinsip atraumatic care. Hal

ini dapat diterapkan pada pasien terutama anak-anak dan lansia sesuai dengan

kondisinya.

e. Refleksi

Studi ini memberikan pengetahuan berharga tentang bagaimana filosofi

atraumatic care dapat diterapkan dalam praktek keperawatan anak di rumah

sakit. Sangat penting untuk memahami bahwa hospitalisasi dapat memiliki

dampak fisik dan psikologis yang signifikan pada anak-anak dan orang tua

mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih baik dan lebih manusiawi dalam

merawat anak perlu diterapkan untuk mengurangi stressor.

Impresif untuk melihat berbagai intervensi yang telah diidentifikasi oleh penulis

yang berpotensi mengurangi stres fisik dan psikologis pada anak yang dirawat di

rumah sakit. Misalnya, penggunaan teknologi seperti Virtual Reality (VR) dan

permainan interaktif seperti buzzy bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk

menjaga anak-anak tetap terlibat dan terhibur selama masa rawat inap mereka. 

Keterlibatan orang tua dalam perawatan juga penting. Pengasuhan yang baik
selama masa rawat inap dapat membantu anak mengatasi trauma dan stres. Ini

juga menunjukkan betapa pentingnya perawatan yang berfokus pada keluarga di

mana orang tua diikutsertakan sebagai bagian dari tim perawatan. Adapun

intervensi pengendalian lingkungan seperti modifikasi seragam perawat dan

orientasi lingkungan perawatan juga penting untuk menciptakan lingkungan yang

lebih familiar dan nyaman bagi anak-anak. 

Intervensi peningkatan kontrol pengobatan seperti PRISM-P dan Relaksasi Otot

Progresif (PMR) dengan Guided Imagery (GI) juga penting untuk membantu

anak mengendalikan dan mengatasi rasa sakit dan ketakutan.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pentingnya menerapkan filosofi

atraumatic care dalam praktek keperawatan anak di rumah sakit. Ini juga

menunjukkan bahwa ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membuat

pengalaman rawat inap lebih positif bagi anak-anak dan orang tua mereka.

Sebagai profesional kesehatan, kita harus selalu berusaha untuk mencari cara-

cara baru dan inovatif untuk meningkatkan kualitas perawatan yang kita berikan,

khususnya bagi anak-anak yang mungkin merasa takut dan cemas selama masa

rawat inap mereka. Dalam konteks ini, studi ini memberikan landasan yang solid

untuk penelitian lebih lanjut dan aplikasi praktis dari filosofi atraumatic care

dalam praktek keperawatan anak.


2. Kencana, S.R., Wanda, D., & Widya, A. (2023)

a. Pembahasan

Rawat inap pada anak-anak bisa digambarkan sebagai pengalaman negatif yang

menyebabkan anak mengalami kecemasan. kecemasan ini terjadi karena

perpisahan, rasa sakit (nyeri), cedera tubuh, lingkungan dan orang baru

(Hockenberry dan David, 2019) . Kecemasan di anak akibat rawat inap jika tidak

ditangani dengan benar dapat menimbulkan rasa takut, tidak nyaman, tindakan

medik dan keperawatan yang tidak kooperatif yang dapat mengakibatkan

buruknya psikologis dan kondisi fisiologis (Nuliana, 2022) Jadi untuk menghindari

hal ini, partisipasi keluarga adalah diperlukan yang akan meningkatkan hasil

kesehatan (Kadrianti & Nani Hasanuddin Makassar, n.d.)

b. Metode

Metode yang digunakan adalah sistematis pengkajian yang diawali dengan

perumusan Item Pelaporan Pilihan untuk Sistematis Ulasan dan Meta-Analisis

(PRISMA dan PICO. PRISMA adalah metode yang dilakukan secara sistematis

dengan mengikuti langkah penelitian yang benar Atau protokol. 

c. Hasil

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tujuh dari sembilan artikel yang ditinjau

menunjukkan bahwa permainan medis bermanfaat dalam mengurangi

kecemasan dan rasa sakit pada anak, sedangkan dua artikel lagi menyatakan

bahwa respon anak lebih baik ketika diberikan terapi musik daripada medis.
d. Kesimpulan

Anak yang menjalani proses rawat inap akan mengalami trauma. Jika trauma ini

tidak diobati, bisa mengganggu dengan perkembangan anak. Sebagian besar

anak yang menjalani rawat inap akan memiliki akses intravena perifer terpasang

yangmengakibatkan kecemasan, ketakutan dan rasa sakit pada anak-anak.

Untuk mengurangi kecemasan dan sakit pada anak-anak, bermain medis bisa

dilakukan yang berfungsi sebagai pengalih perhatian beraktivitas agar anak tidak

merasakan sakit. Dunia bermain adalah dunia anak-anak, oleh karena itu mari

kita lakukan kegiatan bermain untuk anak-anak sesuai dengan usia mereka

sehingga takut dan rasa sakit tidak membuat anak trauma karena rawat inap.

Berdasarkan review dari beberapa artikel di atas, dapat dilihat bahwa permainan

medis dianjurkan untuk dikurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak-anak.

Permainan medis tidak hanya dilakukan oleh anak-anak tetapi bahkan orang

dewasa bisa melakukannya. Mahasiswa keperawatan bermain bermain medis

sebelum melakukan praktek lapangan langsung ke rumah sakit.

e. Refleksi

Penelitian ini mengungkapkan pentingnya permainan medis dalam mengurangi

kecemasan dan rasa sakit pada anak-anak yang dirawat inap di rumah sakit.

Betapa pentingnya ruang bermain dan kegiatan bermain dalam konteks

pengobatan dan pemulihan adalah pengetahuan yang berharga. Mungkin ini

adalah refleksi dari bagaimana kita sebagai masyarakat sering kali melihat

rumah sakit sebagai tempat yang ketat dan serius, sementara kenyataannya,
bermain dan kreativitas memiliki peran penting dalam proses penyembuhan,

terutama bagi anak-anak.

Permainan medis tidak hanya mengalihkan perhatian anak-anak dari rasa sakit

dan ketidaknyamanan, tetapi juga memberikan cara bagi mereka untuk

mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran mereka. Ini adalah praktik yang

sangat penting yang harus diterapkan lebih luas dan mendapat pengakuan lebih

besar dalam dunia medis. Penelitian ini juga menekankan peran penting

keluarga dalam proses ini, memberikan pengingat bahwa dukungan emosional

dan kehadiran keluarga bisa sangat berarti dalam pengalaman rawat inap

seorang anak.

3. Yulianti, M., & Kurnaesih, L. (2020)

a. Pembahasan

Rawat inap adalah masuknya individu ke rumah sakit sebagai pasien karena

berbagai alasan diantaranya seperti pemeriksaan diagnostik, prosedur bedah,

perawatan medis, pemberian obat-obatan dan menstabilkan atau memantau

kondisi tubuh (Saputro & Fazrin, 2017). Data dari National 2017 Survei Sosial

Ekonomi menunjukkan bahwa dari semua anak yang telah dirawat di rumah sakit

dalam satu tahun terakhir, sebagian besar pernah dirawat inap di rumah sakit

daerah (39,33%) dan rumah sakit swasta (38,47%) (Kemenppa RI, 2018). Pada

tahun 2018 sebanyak 2721 pasien anak menjalani pengobatan di ruang rawat

inap dengan jumlah anak usia 3-5 tahun sebanyak 241 orang (8,8%) (Rekam
Medis RSUD Sumedang, 2019). (suminar, yulianti, and kurnaesih 2022, 40)

(Suminar et al., 2022)

b. Metode

metode ini melalui analisis bivariat menggunakan uji rank spearman untuk

melihat hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan atraumatic care 

(suminar, yulianti, and kurnaesih 2022, 41)

c. Hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan

kurang tentang atraumatic care (90,9%), sebagian besar perawat menunjukkan

sikap positif terhadap penerapan atraumatic care (90,9%), sebagian besar

perawat telah menerapkan atraumatic care dengan baik (72,7% ). Dari analisis

bivariat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap

perawat tentang penerapan atraumatic care dengan penerapan atraumatic

dengan nilai p pengetahuan (0,751) dan nilai p sikap (0,812). Bagi peneliti

selanjutnya untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan

atraumatic care dengan menggunakan pendekatan dan metode yang berbeda

sehingga penelitian akan lebih bervariasi.

d. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor pengetahuan dan

sikap perawat Terkait dengan penerapan traumatic care, tidak terdapat


hubungan antara faktor-faktor tersebut pengetahuan dan sikap perawat tentang

pelaksanaan traumatic care dengan penerapan perawatan traumatis. 

e. Refleksi

Studi ini memberikan wawasan berharga mengenai pengetahuan dan sikap

perawat dalam penanganan perawatan atraumatic pada pasien anak. Sangat

mengejutkan bahwa sebagian besar responden (90,9%) memiliki pengetahuan

yang kurang tentang perawatan atraumatic, meskipun sebagian besar dari

mereka menunjukkan sikap positif dan telah menerapkannya dengan baik. 

Ini menunjukkan bahwa mungkin ada kebutuhan untuk pendidikan dan pelatihan

tambahan dalam perawatan atraumatic untuk meningkatkan pengetahuan

perawat, meskipun sikap positif mereka terhadap perawatan tersebut. Selain itu,

fakta bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang

penerapan atraumatic care menunjukkan bahwa faktor lain mungkin berperan

dalam penerapan praktik ini.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan pentingnya penelitian lebih lanjut

untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor lain yang mempengaruhi

penerapan perawatan atraumatic. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang

faktor-faktor ini, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk

meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien anak.


1. Novitasari, S., Weti, W., Ferasinta, F., & Wati, N. (2021).

a. Pembahasan

Anak prasekolah mempunyai kemampuan verbal dan perkembangan yang

lebih baik untuk beradaptasi dalam kondisi dan situasi, tetapi penyakit dan

hospitalisasi dapat menyebabkan anak stress dan mengalami kecemasan

(Padila et al., 2020; Fatmawati et al., 2019). Anak usia prasekolah dapat jatuh

sakit dan membutuhkan rawat inap atau hospitalisasi (Novia & Arini, 2021).

Hospitalisasi terjadi pada saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit serta

merupakan suatu hal yang sangat krisis bagi anak. Hospitalisasi

menyebabkan anak mengalami trauma dan menimbulkan gejala berupa

respon regresi, cemas terhadap perpisahan, apatis, ketakutan dan gangguan

tidur. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan

lingkungan asing dan baru yaitu rumah sakit, sehingga kondisi tersebut

menjadi faktor stresor bagi anak maupun orangtua dan keluarga. Dampak

negatif ini berkaitan dengan lamanya dan banyaknya jumlah pasien, berbagai

prosedur invasif, serta kecemasan orang tua. (Novitasari et al., 2021)

b. Metode penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Quasi

Experimental. Peneltian ini dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok

control (yang tidak diberikan intervensi) dan kelompok intervensi yang

dilakukan penerapan atraumatik care dengan audiovisual. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh anak usia prasekolah yang mengalami


hospitalisasi di Rumah sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu. Sampel setiap

kelompok memerlukan 6 orang responden dengan teknik pengumpulan data

dengan menggunakan lembar observasi. Selanjutnya data dianalisis secara

univariat dan bivariate. (novitasari et al. 2021, 208)

c. Hasil penelitian

Hasil penelitian didapatkan hasil perbedaan rata-rata penurunan frekuensi

kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi adalah 2,500 dengan

standar deviasi 1,761, nilai 95% CI (0,652 - 4.348), p-value didapatkan 0,018

< α = 0,05 .

d. Kesimpulan

ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kecemasan anak usia

prasekolah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi audiovisual di Rumah

Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu.

e. Refleksi

Bisa menerapkan intervensi audiovisual dalam menurunkan tingkat

kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi dengan

melibatkan orang tua dan konsep caring adalah salah satu tindakan

atraumatic care.
2. Feny, Alfiah A, & Kadrianti, E. (2020).

a. Pembahasan

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak

menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan

sehari-hari. Atraumatic care merupakan tindakan perawatan yang tidak

menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga. (Kadrianti & Nani

Hasanuddin Makassar, n.d.)

b. Metode penelitian

Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan data menggunakan

SPSS versi 22.0 dan disajikan dalam bentuk tabel atau narasi. Analisis yang

digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan dengan

menggunakan uji chi-square, dengan taraf kesalahan ρ = 0,05. (feny, a, and

kadrianti 2020, 215)

c. Hasil penelitian

Hasil uji Chi-Square dengan koreksi Pea Fisher's Exact Test diperoleh nilai p

= 0,004 yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai (α) 0,05, artinya H0 ditolak,

dengan demikian penerapan antraumatic care berhubungan dengan

kecemasan anak di RSUD Kota Makassar.


d. Kesimpulan

Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan antara atraumatic care

dengan kecemasan pada anak di RSUD kota makassar.

e. Refleksi

Dapat mengembangkan keilmuan secara mendalam yang berhubungan

dengan pelayanan atraumatic care pada anak saat hospitalisasi sehingga

dapat menurunkan kecemasan pada anakKecemasan merupakan respon

individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh

semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA

2022.07.12.22277517v1.full. (n.d.).
Kadrianti, E., & Nani Hasanuddin Makassar, S. (n.d.). HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN
KECEMASAN PADA ANAK YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RSUD KOTA MAKASSAR. In Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis (Vol. 15).
Novitasari, S., Weti, W., Ferasinta, F., & Wati, N. (2021). Penerapan Atraumatik Care: Audiovisual terhadap
Penurunan Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Keperawatan Silampari, 5(1), 207–213.
https://doi.org/10.31539/jks.v5i1.2890
Suminar, C., Yulianti, M., & Kurnaesih, L. (2022). Knowledge And Attitude Factors Of Nurses Dealing With
Atraumatic Application Care To Child Patien. Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(1).
 

Anda mungkin juga menyukai