Anda di halaman 1dari 11

Tonggeret

Tonggeret

Tonggeret tahunan Tibicen linnei

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Serangga

Ordo: Homoptera

Subordo: Auchenorrhyncha

Infraordo: Cicadomorpha
Superfamili: Cicadoidea

Famili: Cicadidae
Westwood, 1840

Subfamilia

Tettigadinae
Cicadinae
Cicadettinae

Tonggeret, garengpung atau kinjeng


tangis adalah sebutan untuk segala jenis
serangga anggota subordo
Cicadomorpha, ordo Homoptera.
Serangga ini dikenal dari banyak
anggotanya yang mengeluarkan suara
nyaring dari pepohonan dan berlangsung
lama.
Serangga ini mempunyai sepasang mata
faset yang letaknya terpisah jauh di
kepalanya dan biasanya juga memiliki
sayap yang tembus pandang. Bentuknya
kadang-kadang seperti lalat yang besar,
meskipun ada tonggeret yang berukuran
kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim
sedang hingga tropis dan sangat mudah
dikenali di antara serangga lainnya,
terutama karena tubuhnya yang besar
dan akustik luar biasa yang dihasilkan
dari alat penghasil suara di bawah
sayapnya.

Banyak tonggeret memiliki daur hidup


yang dipengaruhi musim. Di Indonesia,
suara tonggeret garengpung yang nyaring
akan muncul di akhir musim penghujan,
saat serangga ini mencapai tahap
dewasa, keluar dari bawah permukaan
tanah untuk melakukan ritual musim
kawin. Uir-uir dewasa baru keluar dari
tanah di awal musim penghujan. Seusai
kawin, betina meletakkan telur di tanah
dan serangga ini mati. Tonggeret kadang-
kadang dikira belalang atau lalat besar,
meskipun mereka tidak mempunyai
pertalian keluarga yang dekat. Tonggeret
lebih mempunyai hubungan dekat secara
taksonomi dengan wereng dan kutu
loncat.

Beberapa jenis Tonggeret memiliki fase


metamorfosa yang menakjubkan
(biasanya yg berwarna hijau metalik
terang dan yang berwarna merah), karena
selama 17 tahun ia hidup dalam fase
larva, sebelum akhirnya dalam 3 sampai
7 hari menjadi serangga dewasa dan
segera memasuki fase repoduksi.
Beberapa minggu setelah perkawinan
Tonggeret akan mati.

Nama di Indonesia
Selain tonggeret, nama lain juga dikenal,
biasanya dikaitkan dengan pola suara
yang dihasilkan. Orang Sunda
menyebutnya tonggeret, cengreret atau
turaes, orang Jawa menyebutnya
cenggeret, garengpung, kinjeng tangis
atau uir-uir, orang Makassar
menyebutnya nyenyeng, orang Manado
menyebutnya rie-rie; tergantung suara
yang dikeluarkan. Orang Bali Utara
menyebutnya sinayu dan ores,
sedangkan orang Bali Selatan
menyebutnya sawen ai, karena biasa
berbunyi saat pagi sampai siang, atau
lebih umum dikenal dengan nama
sambureret. Orang di daerah Kalimantan
menyebutnya dengan sebutan Kriang. Di
daerah Pagaralam dan Muara Enim
tonggeret dikenal dengan sebutan
sesiar/sesial.

Taksonomi
Di dunia ada sekitar 3.000 spesies
tonggeret, meskipun banyak yang belum
dideskripsikan. Tonggeret
dikelompokkan dalam dua familia:
Tettigarctidae (di bahas di tempat lain)
dan Cicadidae. Ada dua spesies
Tettigarctidae yang telah punah, satu di
Australia selatan, dan yang lainnya di
Tasmania. Familia Cicadidae dibagi lebih
jauh ke dalam subfamilia Tettigadinae,
Cicadinae dan Cicadettinae. Mereka
terdapat di semua benua kecuali
Antartika.

Tonggeret 17 tahunan, atau


magicicada
Galeri

Liang keluar tonggeret di Jepang


Lihat pula
Lebah pembunuh tonggeret, pemangsa
tonggeret.
Magicicada, tonggeret periodik, atau
"belalang tujuh belas tahunan".

Pranala luar
Media terkait Cicadidae di Wikimedia
Commons
Informasi terkait dengan Tonggeret dari
Wikispecies.

Cicadas pictures (http://www.cicadas-


pictures.com) shares facts and
pictures regarding cicadas and their
behavior, life cycle, and feeding habits.

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Tonggeret&oldid=21936168"

Halaman ini terakhir diubah pada 4 November


2022, pukul 14.19. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai