Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


& BUDI PEKERTI

BAB 6: Inspirasi Al-Qur’an

Penyusun : Erapandu
NIP : xxxxxxxx
Kelas/Fase : VIII/D

SMP NEGERI ERAPANDU


erapandu.com
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA

INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Erapandu.com Alokasi Waktu : 5 Pekan/15 jam
Satuan Pendidikan : SMP Negeri Erapandu Tahun Penyusunan : 2023
Kelas / Semester : VIII/Genap Fase : D
Mata Pelajaran : PAI Elemen Mapel : Al-Qur’an dan Hadis

KOMPETENSI AWAL
 Membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan nun sukun /
tanwin dan mim sukun, dengan benar serta terbiasa membaca al-Qur’an dengan disiplin,
 Menghafal Q.S. al-Baqarah /2:143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragama dengan
lancar serta terbiasa menghafalkan al-Quran dengan penuh semangat,
 Menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah/2: 143 dan hadis tentang sikap moderat dalam
beragama dengan benar serta meyakini kebenaran Islam sebagai agama yang mengajarkan
sikap moderat
 Menyelesaikan persoalan hubungan intern dan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik serta dapat menjalankan agama secara moderat dalam kehidupan sehari-hari,
 Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dengan benar dan menyusun
pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan baik serta
tertanam sikap saling menghargai perbedaan antar dan intern umat beragama.

SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet erapandu.com 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang

MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi

PROFIL PELAJAR PANCASILA TARGET PESERTA DIDIK


1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak
maha Esa ada kesulitan dalam mencerna dan
2. Bergotong royong memahami materi ajar.

KOMPETENSI INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui metode tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai
kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan nun sukun / tanwin dan mim sukun, dengan benar
serta terbiasa membaca al-Qur’an dengan disiplin,
 Melalui teknik pembelajaran the power of two, menghafal Q.S. al-Baqarah /2:143 dan hadis
tentang sikap moderat dalam beragama dengan lancar serta terbiasa menghafalkan al-Quran
dengan penuh semangat,

erapandu.com
 Melalui model pembelajaran discovery learning, menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah/2:
143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragama dengan benar serta meyakini kebenaran
Islam sebagai agama yang mengajarkan sikap moderat
 Melalui model pembelajaran berbasis masalah menyelesaikan persoalan hubungan intern dan
antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari dengan baik serta dapat menjalankan
agama secara moderat dalam kehidupan sehari-hari,
 Melalui model pembelajaran berbasis produk dan dapat menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan
hadis tentang sikap moderat dengan benar dan menyusun pantun yang berisi tentang
pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan baik serta tertanam sikap saling
menghargai perbedaan antar dan intern umat beragama.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


 Membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai kaidah tajwid bacaan nun sukun / tanwin dan mim
sukun
 Menghafal Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragaman
 Kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 dan sikap moderat dalam beragaman
 Hubungan intern dan natar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari
 Q.S. al-Baqarah/2: 143 dan hadis tentang sikap moderat pantun yang berisi tentang pentingnya
sikap moderat

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Apa kaidah tajwid bacaan nun sukun / tanwin dan mim sukun?
 Apa Kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 dan sikap moderat dalam beragaman?
 Mengapa bisa terjalin ikatan persaudaraan yang kuat antar umat beragama?
 Apa pentingnya tentang pentingnya sikap moderat?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.

Kegiatan  Peserta didik yang paling fasih membaca Al-Qur’an bertindak sebagai tutor sebaya

Inti  Anggota kelompok berlatih membaca Al-Qur’an dipandu oleh tutor sebaya.
 Guru mengontrol bacaan peserta didik setelah berlatih dengan tutor sebaya

erapandu.com
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
(90 Menit)  Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca hukum bacaan nun sukun /
tanwin dan mim sukun.
 Guru memberikan penjelasan tambahan terkait hukum nun sukun / tanwin dan mim sukun.
 Peserta didik berlatih mencari hukum bacaan nun sukun / tanwin dan mim sukun.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.

Kegiatan  Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. al-Baqarah/2:143, kemudian

Inti membaca keseluruhan terjemah ayat.

(90 Menit)  Peserta didik untuk berpasangan dan bertukar membaca arti perkata dengan lafal Q.S. al-
Baqarah/2:143, kemudian membaca keseluruhan terjemah ayat;
 Bergantian peran membaca arti dan lafal surat
 Presentasi hafalan setiap pasangan di depan kelas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
erapandu.com
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)

4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.

Kegiatan  Peserta didik mengungkap kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 di bawah pengawasan guru.

Inti  Peserta didik menyimpulkan dan mempresentasikan hasil kerja


(90 Menit)
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran

erapandu.com
Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.

Kegiatan  Guru dan peserta didik mengorientasikan masalah tentang hubungan intern dan antar

Inti umat beragama dalam kehidupan sehari-hari serta menjalankan agama secara moderat

(90 Menit) dalam kehidupan sehari-hari.


 Peserta didik merumuskan jawaban atas permasalahan.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah
 Guru dan peserta didik mengevaluasi proses pemecahan masalah
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.

Kegiatan  Guru dan peserta didik menentukan produk berupa menulis al-Qur’an Q.S.

Inti al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dan membuat pantun.

(90 Menit)  Peserta didik menulis al-Qur’an Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dan
membuat pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan

erapandu.com
Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 Menit)
baik
 Mempresentasikan hasil produk
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

…………, …. …….. 20…


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................

V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat
Contoh Rubrik Penilaian Menulis
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Skor
No Nama Surat
4 3 2 1
1 Q.S. ar-Rum/30:41
2 Ibrahim/14: 32
3 az-Zukhruf/43: 13

erapandu.com
Keterangan: Nilai Maksimal 4 x 3 = 12
4 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tepat Penghitungan nilai:
3 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tidak tepat Skor yang diperoleh
x 100=…
2 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf kurang tepat Skor maksimal
tepat dan harakat kurang tepat
1 = Bentuk huruf kurang jelas, peletakan huruf kurang
tepat dan harakat kurang tepat

Catatan Guru:
............................................................................................................
……………………………………………………
............................................................................................................
……………………………………………………

2. Membuat pantun tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama.


Contoh Rubrik Penilaian Produk
Nama Kelompok : ………………………………….
Anggota : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Nama Produk : ………………………………….
SKOR
No ASPEK
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
a. Persiapan
b. Jenis Produk
2 Tahapan Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. Kerjasama Kelompok
3 Tahap Akhir
a. BentukPenayangan
b. Inovasi
c. Kreatifitas
Total Skor

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. Pengayaan
 Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah
Lebih Maju yang berjudul Enam Ciri Islam Moderat

2. Remedial
 Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
erapandu.com
menjelaskan kembali materi tentang Q.S. alBaqarah/2:143 dan hadis tentang sikap
moderat dalam beragama. Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai
perencanaan penilaian.

…………, …. …….. 20…


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................

VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?

B. Refleksi Peserta Didik:


1. Bagaimana yang menurutmu paling sulit di pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahamai pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 samapi 5. Berapa bintang yang akan kamu
berikan?
5. Bagian mana dari pelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

erapandu.com
…………, …. …….. 20…
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:


Kelas/Semester : VIII / .......
Mata Pelajaran : .................................................................................
Hari/Tanggal : .................................................................................
Nama siswa : .................................................................................
Materi pembelajaran : .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!


1. Jelaskan yang dimaksudkan dengan ummatan wasaṭan dalam Q.S. al-Baqarah/2:143!
2. Bagaimana cara menjadi ummatan wasaṭan sebagaimana yang dimaksudkan dalam Q.S. al-
Baqarah/2: 143!
3. Bagaimanakah hubungan antara sikap adil dan moderat? Jelaskan dan berikan 2 contoh!
4. Perhatikan ilustrasi berikut!
Andi sudah terbiasa melaksanakan puasa setiap hari senin dan kamis. Berdasarkan seleksi yang
dilakukan oleh pengurus OSIS beserta guru pembina, Andi terpilih menjadi anggota regu gerak
jalan. Waktu latihan sudah diputuskan empat kali dalam satu minggu, yaitu senin, rabu, kamis, dan
sabtu. Tentu saja ini menjadi suatu dilema bagi Andi. Apakah ia tetap akan menjalankan puasa
ataukah tidak pada saat latihan.
Bagaimana pendapatmu, sikap moderat seperti apakah yang bisa diambil oleh Andi?
5. Perhatikan ilustrasi berikut!
Asti sudah terbiasa mengenakan jilbab semenjak kelas 7 SMP. Saat ia naik kelas 8, Asti lolos seleksi
grup vokal yang diselenggarakan oleh sekolahnya. Grup vokal itu terdiri dari 5 orang. Kebetulan
erapandu.com
hanya Asti yang mengenakan jilbab. Pelatih grup sempat menanyakan apakah Asti akan tetap
mengenakan jilbabnya dalam penampilan grup. Asti pun merasa dalam dilema. Ia sangat senang
bisa masuk grup vokal. Tapi ia merasa berbeda karena mengenakan jilbab sendiri. Ia semakin
bingung karena ada pertanyaan tentang dari pelatihnya.
Bagaimana pendapatmu, sikap moderat seperti apakah yanng bisa diambil oleh Asti?

Lampiran 2 : Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


A. Ayo Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Fasih!
1. Bacaan Nun Mati atau Tanwin
Nun mati adalah huruf nun dengan harakat sukun. Nun mati tidak bisa dibunyikan kecuali
diawali huruf lain. Sementara tanwin adalah nun mati yang bertempat di akhir kata benda
(al-ism) yang terlihat apabila dibaca bersambung dengan huruf berikutnya dan hilang ketika
dibaca waqaf (berhenti). Tanwin pada dasarnya juga huruf nun mati, tapi dalam bahasa tulis
diganti dengan tanwin. Sedangkan jika dibunyikan, fungsinya sama dengan huruf nun mati.

Ada empat hukum bacaan, jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf
hijaiah. Hukum bacaan itu adalah iẓhar, iẓgam, iqlab, dan ikhfa.
a. Iẓhar
Iẓhar berarti jelas, terang, dan tampak. Nun mati atau tanwin dibaca iẓhar apabila
bertemu dengan huruf ḥalqi, yang berjumlah enam huruf, yaitu hamzah ( ‫)ء‬, ha (‫)ه‬, ain (
‫)ع‬, gain (‫)غ‬, ha (‫)ح‬, dan kha (‫)خ‬. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu di antara huruf ini, maka nun mati atau tanwin itu dibaca jelas. Dengan
enam huruf ḥalqi, ini, bacaan ini juga bisa disebut iẓhar ḥalqi.

Perhatikan beberapa contoh bacaan iẓhar berikut!


‫ِم ْنخَ ي ٍْر‬ ْ‫َوا ْن َحر‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬ ‫َز ْي ٌز َغفُوْ ٌر‬
ِ ‫ع‬ ‫َع ْنهُ َم‬ َ‫يَ ْن ْنوْ ن‬
b. Idgam
Idgam berarti memasukkan sesuatu pada sesuatu. Nun mati atau tanwin dibaca idgam
apabila bertemu dengan huruf-huruf idgam yang berjumlah enam huruf, yaitu ya (‫)ي‬,
nun (‫)ن‬, mim (‫)م‬, waw (‫)و‬, lam (‫)ل‬, dan ra (‫)ر‬. Apabila ada nun sukun atau tanwin
bertemu dengan huruf-huruf idgam, maka huruf nun atau tanwin itu dimasukkan ke
dalam huruf-huruf idgam.

Sebagian dari huruf-huruf ini ada yang dibaca dengung (gunnah), yaitu ya (‫)ي‬, nun (
‫)ن‬,mim (‫)م‬, waw (‫)و‬. Hukum bacaannya disebut dengan idgam bi gunnah. Huruf nun
mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf-huruf ini dimasukkan ke dalamnya
disertai dengung. Namun bacaan idgam bi gunnah memiliki syarat, yaitu apabila terjadi
di dua kata. Jika terjadi dalam satu kata maka nun matinya dibaca terang. Bacaan
terang ini disebut dengan iẓhar kilmi.

Sebagian huruf-huruf idgam lainnya dibaca tanpa dengung (bi lā gunnah), yaitu (‫ )ل‬dan
ra (‫)ر‬. Hukum bcaannya disebut bi lā gunnah. Huruf nun mati atau tanwin yang
bertemu dengan huruf-huruf ini dimasukkan ke dalamnya disertai dengan dengung.

Perhatikan beberapa contoh bacaan idgam berikut!


Idgom bi gunnah Idgam bi la gunnah
‫َم ْن َيقُوْ ُل‬ ِ َّ‫ِّم ْن ن‬
َ‫ص ِر ْين‬ ‫بِخَ ي ٍِّر ِّم ْن‬ ‫َونُوْ حًا َّواَ َل‬ َ‫ِم ْن لَّ ُد ْنك‬ ‫ِم ْن َّربِّ ِه ْم‬
Izhar Kilmi
ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ ٌ َ‫بُ ْني‬
‫ان‬

c. Iqlāb
erapandu.com
Iqlāb berarti mengubah bentuk sesuatu dari asalnya. Nun mati atau tanwin dibaca
iqlāb apabila bertemu dengan huruf ba (‫)ب‬. Cara membaca bacaan iqlāb adalah
dengan mengubah nun mati atau tanwin menjadi mim (‫ )م‬dengan disertai dengung.

Perhatikan beberapa contoh bacaan iqlāb berikut!

d. Ikhfā’
Ikhfā’ berarti menutupi atau menyembunyikan. Nun mati atau tanwin dibaca ikhfā’
apabila bertemu dengan 15 huruf ikhfā’, yaitu Ta (‫)ت‬, (‫ )ص‬Ṣad, (‫ )ش‬Syin,( ‫ )س‬Sin, (‫)ز‬
Zai, (‫ )ذ‬Żal, (‫ )د‬Dal, (‫ )ج‬Jim, (‫ )ض( )ث‬,Ṭa (‫)ط‬, Ẓa (‫)ظ‬, Fa (‫)ف‬, Qof (‫)ق‬, dan Kaf (‫)ك‬. Cara
membaca bacaan ikhfā’ adalah dengan menyembunyikan huruf nun mati atau tanwin
yang bertemu dengan huruf-hurus tersebut (dibaca samar).

Perhatikan beberapa contoh bacaan ikhfā’ berikut!

2. Bacaan Mim Mati


Apabila ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiah, maka ada tiga macam hukum
bacaan, yaitu ikhfā’ syafawi, idgam miṡlain, dan iẓhār syafawi.
a. Ikhfā’ syafawi
Ikhfā’ berarti menutupi atau menyembunyikan, sedangkan syafawi berarti bibir.
Disebut ikhfā’ syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf ba (‫)ب‬. Cara
membacanya huruf mim mati disembunyikan dengan dibaca samar antara jelas dan
berdengung.

b. Idgam miṡlain
Idgam berarti memasukkan, sementara miṡlain artinya sama. Disebut idgam miṡlain
apabila ada huruf mim mati bertemu dengan sesama huruf mim. Cara membacanya
huruf mim pertama dimasukkan ke dalam huruf mim kedua.
c. Iẓhār syafawi
Iẓhār berarti jelas, terang, dan nampak, sementara syafawi berarti bibir. Disebut
dengan bacaan Iẓhār syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf selain
ba (‫ )ب‬dan mim (‫ ) م‬Cara membacanya, huruf mim mati dibaca jelas.

Perhatikan contoh bacaan mim mati berikut!

B. Ayo Belajar Menulis dan Menghafal Al-Qur’an


Siswa yang budiman, sekarang kalian hafalkan Q.S. al-Baqarah/2:143 tersebut. Setelah kalian hafal,
lengkapilah ayat berikut!. Sambil melengkapi ayat, kalian dapat berlatih menulis sambil
memperkuat hafalan.

C. Ayo Belajar Menerjemahkan!


Bacalah terjemah Q.S al-Baqarah/2:143 berikut! Kemudian isilah kolom kosa kata dibawahnya
erapandu.com
untuk mengetahui arti kata-kata kunci pada ayat-ayat tersebut!

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya
melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.
Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha
Penyayang kepada manusia. (Al-Baqarah/2:143)

D. Ayo Belajar Memahami Kandungan Ayat!


Dalam Tafsir Lengkap Kemenag pada Qur’an Kemenag in Word ada dua sifat yang digambarkan
melekat pada ummatan wasaṭan. Pertama, ummatan wasaṭan digambarkan sebagai umat yang
berlaku adil dengan senantiasa menegakkan keadilan dan kebenaran serta membela yang hak dan
melenyapkan yang batil. Kedua, ummatan wasaṭan digambarkan sebagai umat yang berada di
posisi tengah antara orang-orang yang mementingkan keduniaan dalam kehidupannya dan orang-
orang yang mementingkan akhirat saja.
1. Umat yang adil
Adil memiliki tiga dimensi makna, yakni kesamaan, keseimbangan, dan proporsional. Adil
dalam makna kesamaan berarti memberikan perlakuan yang sama dalam menegakkan
aturan kepada semua orang tanpa membedakan latar belakang agama, sosial, ekonomi,
maupun politik. Meskipun berbeda agama, status sosial, ekonomi, pilihan politik, bahkan ada
ketidaksukaan ataupun ketidakcocokan terhadap seseorang, tidak boleh dijadikan alasan
untuk memberikan perlakuan yang berbeda. Semua harus diperlakukan secara sama sesuai
ketentuan aturan yang berlaku.

2. Umat yang moderat


Posisi tengah antara mementingkan kepentingan dunia dan akhirat, sebagaimana tafsir Q.S.
Al-Baqarah/2:143, dapat diartikan sebagai sebagai sikap moderat. Moderat berarti
menghindari perilaku atau pengungkapan yang ekstrem. Sedangkan ekstrem sendiri berarti
sikap yang sangat keras atau fanatik. Sifat ummatan wasaṭan sebagaimana terdapat dalam
Q.S. Al-Baqarah/2:143 adalah sikap moderat.

Dengan bersikap moderat, seorang muslim tidak akan hanya bersandar pada kebendaan dan
melupakan hak-hak ketuhanan. Akan tetapi seorang muslim juga tidak akan berlebih-lebihan
dalam soal agama sehingga melepaskan diri dari segala kenikmatan duniawi. Seorang muslim
yang moderat akan berada di jalan tengah dengan menyeimbangkan keduanya. Ia tidak akan
ekstrem pada dunia, juga tidak ekstrem pada akhirat saja.

E. Sejarah Pancasila dan sikap moderat para pemimpin umat Islam


Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), negara-negara di dunia
berada pada dua titik ekstrem. Sebagian negara menganut paham sekuler seperti negara-negara
Barat. Mereka memisahkan urusan agama dengan negara. Sebagian lainnya menjadikan agama
sebagai dasar negara seperti beberapa negara di Timur Tengah. Mereka memandang bahwa agama
mengatur semua urusan negara.

Di tengah tarik menarik dua kutub ekstrem itu, Piagam Jakarta ditawarkan sebagai jalan tengah.
Jalan tengah itu adalah dengan menempatkan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada poin pertama Piagam Jakarta. Dengan poin tersebut
Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler, bukan pula negara agama. Melainkan negara
kebangsaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Para pemimpin umat Islam saat itu menyepakati jalan tengah yang dirumuskan bersama dengan
elemen bangsa yang lain. Para pemimpin umat Islam menyadari bahwa Islam mengajarkan sikap
moderat dalam beragama. Karena itulah mereka menyepakati Piagam Jakarta yang menawarkan

erapandu.com
jalan tengah sebagai dasar negara. Bukan sekularisme yang memisahkan agama dengan negara,
bukan pula berbentuk negara agama.

Poin-poin Piagam Jakarta kemudian dimasukkan dalam pembukaan UUD 1945 yang dibacakan pada
waktu proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Namun sore hari setelah proklamasi
kemerdekaan, ada aspirasi dari wilayah timur Indonesia, khususnya dari masyarakat Protestan dan
katolik, yang merasa keberatan dengan kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” dalam Pembukaan UUD 1945. Aspirasi itu disampaikan oleh Wakil Presiden
Muhammad Hatta kepada para pemimpin umat Islam, yaitu Ki Bagoes Hadikoesumo, Wachid
Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Hasan.

Sikap para pemimpin umat Islam ini menunjukkan cara beragama yang moderat. Mereka tidak
bersikap ekstrem dengan kepentingan umat Islam yang diwakilinya. Para pemimpin umat itu juga
tidak serta merta mengabaikan kepentingan umat yang dipercayakan kepada mereka. Mereka
mengambil jalan tengah yang moderat demi cita-cita bersama, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Tanpa sikap moderat yang dihadirkan oleh para pemimpin umat Islam di BPUPKI, keharmonisan
seperti itu mustahil terjadi. Dengan demikian, cara beragama yang moderat seperti yang
dicontohkan para pemimpin umat Islam di masa lalu itu harus kita teladani bersama sehingga umat
beragama dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.

Lampiran 3 : Glosarium
Islam Moderat, Toleransi, Moderasi Beragama

Lampiran 4 : Daftar Pustaka


 Buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VIII
 Al-Qur’an dan terjemahan. Kementrian Agama Republik Indonesia
 Internet (Google Cendekia, Youtube dan situs erapandu.com)

…………, …. …….. 20…


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................

erapandu.com

Anda mungkin juga menyukai