Penyusun : Erapandu
NIP : xxxxxxxx
Kelas/Fase : VIII/D
INFORMASI UMUM
IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Erapandu.com Alokasi Waktu : 5 Pekan/15 jam
Satuan Pendidikan : SMP Negeri Erapandu Tahun Penyusunan : 2023
Kelas / Semester : VIII/Genap Fase : D
Mata Pelajaran : PAI Elemen Mapel : Al-Qur’an dan Hadis
KOMPETENSI AWAL
Membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan nun sukun /
tanwin dan mim sukun, dengan benar serta terbiasa membaca al-Qur’an dengan disiplin,
Menghafal Q.S. al-Baqarah /2:143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragama dengan
lancar serta terbiasa menghafalkan al-Quran dengan penuh semangat,
Menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah/2: 143 dan hadis tentang sikap moderat dalam
beragama dengan benar serta meyakini kebenaran Islam sebagai agama yang mengajarkan
sikap moderat
Menyelesaikan persoalan hubungan intern dan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik serta dapat menjalankan agama secara moderat dalam kehidupan sehari-hari,
Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dengan benar dan menyusun
pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan baik serta
tertanam sikap saling menghargai perbedaan antar dan intern umat beragama.
MODEL PEMBELAJARAN
Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi
KOMPETENSI INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui metode tutor sebaya, peserta didik dapat membaca Q.S. al-Baqarah/2:143 sesuai
kaidah tajwid, khususnya hukum bacaan nun sukun / tanwin dan mim sukun, dengan benar
serta terbiasa membaca al-Qur’an dengan disiplin,
Melalui teknik pembelajaran the power of two, menghafal Q.S. al-Baqarah /2:143 dan hadis
tentang sikap moderat dalam beragama dengan lancar serta terbiasa menghafalkan al-Quran
dengan penuh semangat,
erapandu.com
Melalui model pembelajaran discovery learning, menjelaskan kandungan Q.S. al-Baqarah/2:
143 dan hadis tentang sikap moderat dalam beragama dengan benar serta meyakini kebenaran
Islam sebagai agama yang mengajarkan sikap moderat
Melalui model pembelajaran berbasis masalah menyelesaikan persoalan hubungan intern dan
antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari dengan baik serta dapat menjalankan
agama secara moderat dalam kehidupan sehari-hari,
Melalui model pembelajaran berbasis produk dan dapat menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan
hadis tentang sikap moderat dengan benar dan menyusun pantun yang berisi tentang
pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan baik serta tertanam sikap saling
menghargai perbedaan antar dan intern umat beragama.
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.
Kegiatan Peserta didik yang paling fasih membaca Al-Qur’an bertindak sebagai tutor sebaya
Inti Anggota kelompok berlatih membaca Al-Qur’an dipandu oleh tutor sebaya.
Guru mengontrol bacaan peserta didik setelah berlatih dengan tutor sebaya
erapandu.com
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (10 Menit)
(90 Menit) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk membaca hukum bacaan nun sukun /
tanwin dan mim sukun.
Guru memberikan penjelasan tambahan terkait hukum nun sukun / tanwin dan mim sukun.
Peserta didik berlatih mencari hukum bacaan nun sukun / tanwin dan mim sukun.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.
Kegiatan Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. al-Baqarah/2:143, kemudian
(90 Menit) Peserta didik untuk berpasangan dan bertukar membaca arti perkata dengan lafal Q.S. al-
Baqarah/2:143, kemudian membaca keseluruhan terjemah ayat;
Bergantian peran membaca arti dan lafal surat
Presentasi hafalan setiap pasangan di depan kelas.
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
erapandu.com
Pertemuan Ke-2
Pendahuluan (10 Menit)
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
Pertemuan Ke-3
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.
Kegiatan Peserta didik mengungkap kandungan Q.S. al-Baqarah/2:143 di bawah pengawasan guru.
Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
erapandu.com
Pertemuan Ke-4
Pendahuluan (10 Menit)
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.
Kegiatan Guru dan peserta didik mengorientasikan masalah tentang hubungan intern dan antar
Inti umat beragama dalam kehidupan sehari-hari serta menjalankan agama secara moderat
Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, kerapihan posisi, dan tempat duduk peserta didik.
2. Mengatur posisi duduk peserta didik dan mengondisikan kelas agar proses pembelajaran berlangsung
menyenangkan.
3. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pemebelajaran
4. Guru mempersiapan segala peralatan yang akan digunakan pembelajaran
5. Guru melakukn apersepsi dapat mengajak peserta didik mengingat objek-objek mengesankan
yang pernah mereka lihat dan dan menanyakan hal-hal penting yang mereka ingat dari objek
yang menarik.
Kegiatan Guru dan peserta didik menentukan produk berupa menulis al-Qur’an Q.S.
Inti al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dan membuat pantun.
(90 Menit) Peserta didik menulis al-Qur’an Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat dan
membuat pantun yang berisi tentang pentingnya sikap moderat dalam beragama dengan
erapandu.com
Pertemuan Ke-5
Pendahuluan (10 Menit)
baik
Mempresentasikan hasil produk
Penutup (10 Menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
3. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.
.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Menulis Q.S. al-Baqarah/2:143 dan hadis tentang sikap moderat
Contoh Rubrik Penilaian Menulis
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Skor
No Nama Surat
4 3 2 1
1 Q.S. ar-Rum/30:41
2 Ibrahim/14: 32
3 az-Zukhruf/43: 13
erapandu.com
Keterangan: Nilai Maksimal 4 x 3 = 12
4 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tepat Penghitungan nilai:
3 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf tepat dan
harakat tidak tepat Skor yang diperoleh
x 100=…
2 = Bentuk huruf jelas, peletakan huruf kurang tepat Skor maksimal
tepat dan harakat kurang tepat
1 = Bentuk huruf kurang jelas, peletakan huruf kurang
tepat dan harakat kurang tepat
Catatan Guru:
............................................................................................................
……………………………………………………
............................................................................................................
……………………………………………………
1. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan pengayaan berupa pendalaman materi dengan membaca rubrik Selangkah
Lebih Maju yang berjudul Enam Ciri Islam Moderat
2. Remedial
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan diharuskan mengikuti kegiatan remedial. Langkahnya guru
erapandu.com
menjelaskan kembali materi tentang Q.S. alBaqarah/2:143 dan hadis tentang sikap
moderat dalam beragama. Remedial dilaksanakan pada waktu tertentu sesuai
perencanaan penilaian.
.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
A. Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
erapandu.com
…………, …. …….. 20…
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
LAMPIRAN
Ada empat hukum bacaan, jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf
hijaiah. Hukum bacaan itu adalah iẓhar, iẓgam, iqlab, dan ikhfa.
a. Iẓhar
Iẓhar berarti jelas, terang, dan tampak. Nun mati atau tanwin dibaca iẓhar apabila
bertemu dengan huruf ḥalqi, yang berjumlah enam huruf, yaitu hamzah ( )ء, ha ()ه, ain (
)ع, gain ()غ, ha ()ح, dan kha ()خ. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu di antara huruf ini, maka nun mati atau tanwin itu dibaca jelas. Dengan
enam huruf ḥalqi, ini, bacaan ini juga bisa disebut iẓhar ḥalqi.
Sebagian dari huruf-huruf ini ada yang dibaca dengung (gunnah), yaitu ya ()ي, nun (
)ن,mim ()م, waw ()و. Hukum bacaannya disebut dengan idgam bi gunnah. Huruf nun
mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf-huruf ini dimasukkan ke dalamnya
disertai dengung. Namun bacaan idgam bi gunnah memiliki syarat, yaitu apabila terjadi
di dua kata. Jika terjadi dalam satu kata maka nun matinya dibaca terang. Bacaan
terang ini disebut dengan iẓhar kilmi.
Sebagian huruf-huruf idgam lainnya dibaca tanpa dengung (bi lā gunnah), yaitu ( )لdan
ra ()ر. Hukum bcaannya disebut bi lā gunnah. Huruf nun mati atau tanwin yang
bertemu dengan huruf-huruf ini dimasukkan ke dalamnya disertai dengan dengung.
c. Iqlāb
erapandu.com
Iqlāb berarti mengubah bentuk sesuatu dari asalnya. Nun mati atau tanwin dibaca
iqlāb apabila bertemu dengan huruf ba ()ب. Cara membaca bacaan iqlāb adalah
dengan mengubah nun mati atau tanwin menjadi mim ( )مdengan disertai dengung.
d. Ikhfā’
Ikhfā’ berarti menutupi atau menyembunyikan. Nun mati atau tanwin dibaca ikhfā’
apabila bertemu dengan 15 huruf ikhfā’, yaitu Ta ()ت, ( )صṢad, ( )شSyin,( )سSin, ()ز
Zai, ( )ذŻal, ( )دDal, ( )جJim, ( )ض( )ث,Ṭa ()ط, Ẓa ()ظ, Fa ()ف, Qof ()ق, dan Kaf ()ك. Cara
membaca bacaan ikhfā’ adalah dengan menyembunyikan huruf nun mati atau tanwin
yang bertemu dengan huruf-hurus tersebut (dibaca samar).
b. Idgam miṡlain
Idgam berarti memasukkan, sementara miṡlain artinya sama. Disebut idgam miṡlain
apabila ada huruf mim mati bertemu dengan sesama huruf mim. Cara membacanya
huruf mim pertama dimasukkan ke dalam huruf mim kedua.
c. Iẓhār syafawi
Iẓhār berarti jelas, terang, dan nampak, sementara syafawi berarti bibir. Disebut
dengan bacaan Iẓhār syafawi apabila ada huruf mim mati bertemu dengan huruf selain
ba ( )بdan mim ( ) مCara membacanya, huruf mim mati dibaca jelas.
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu
menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya
melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.
Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha
Penyayang kepada manusia. (Al-Baqarah/2:143)
Dengan bersikap moderat, seorang muslim tidak akan hanya bersandar pada kebendaan dan
melupakan hak-hak ketuhanan. Akan tetapi seorang muslim juga tidak akan berlebih-lebihan
dalam soal agama sehingga melepaskan diri dari segala kenikmatan duniawi. Seorang muslim
yang moderat akan berada di jalan tengah dengan menyeimbangkan keduanya. Ia tidak akan
ekstrem pada dunia, juga tidak ekstrem pada akhirat saja.
Di tengah tarik menarik dua kutub ekstrem itu, Piagam Jakarta ditawarkan sebagai jalan tengah.
Jalan tengah itu adalah dengan menempatkan kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada poin pertama Piagam Jakarta. Dengan poin tersebut
Indonesia bukanlah sebuah negara sekuler, bukan pula negara agama. Melainkan negara
kebangsaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Para pemimpin umat Islam saat itu menyepakati jalan tengah yang dirumuskan bersama dengan
elemen bangsa yang lain. Para pemimpin umat Islam menyadari bahwa Islam mengajarkan sikap
moderat dalam beragama. Karena itulah mereka menyepakati Piagam Jakarta yang menawarkan
erapandu.com
jalan tengah sebagai dasar negara. Bukan sekularisme yang memisahkan agama dengan negara,
bukan pula berbentuk negara agama.
Poin-poin Piagam Jakarta kemudian dimasukkan dalam pembukaan UUD 1945 yang dibacakan pada
waktu proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Namun sore hari setelah proklamasi
kemerdekaan, ada aspirasi dari wilayah timur Indonesia, khususnya dari masyarakat Protestan dan
katolik, yang merasa keberatan dengan kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya” dalam Pembukaan UUD 1945. Aspirasi itu disampaikan oleh Wakil Presiden
Muhammad Hatta kepada para pemimpin umat Islam, yaitu Ki Bagoes Hadikoesumo, Wachid
Hasyim, Kasman Singodimedjo, dan Teuku Hasan.
Sikap para pemimpin umat Islam ini menunjukkan cara beragama yang moderat. Mereka tidak
bersikap ekstrem dengan kepentingan umat Islam yang diwakilinya. Para pemimpin umat itu juga
tidak serta merta mengabaikan kepentingan umat yang dipercayakan kepada mereka. Mereka
mengambil jalan tengah yang moderat demi cita-cita bersama, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tanpa sikap moderat yang dihadirkan oleh para pemimpin umat Islam di BPUPKI, keharmonisan
seperti itu mustahil terjadi. Dengan demikian, cara beragama yang moderat seperti yang
dicontohkan para pemimpin umat Islam di masa lalu itu harus kita teladani bersama sehingga umat
beragama dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis.
Lampiran 3 : Glosarium
Islam Moderat, Toleransi, Moderasi Beragama
.............................................. ..............................................
NIP. ....................................... NIP. .......................................
erapandu.com