TANGGA

NEW HAVEN HIGH SCHOOL FOR THE ARTS

NADA & NOT

Oleh: Sayidah Iklima, S.Psi

Seni musik berusaha merangkai bunyi-bunyian dengan

struktur nada tertentu sehingga membentuk sistem

tertentu. Struktur nada itu didasarkan pada tinggi

rendahnya nada (pitch), kuat lemahnya nada (dinamik),

dan warna nada (timbre).

Bunyi dihasilkan dari getaran suatu benda. Adanya getaran

dari suatu benda sehingga menghasilkan gelombang yang

disebut bunyi.
 Tinggi rendahnya nada ditentukan oleh

jumlah getar setiap detik (frekuensi).

Semakin rendah frekuensi getarnya,

semakin rendah pula nadanya. Semakin

tinggi frekuensinya, semakin tinggi pula

nadanya.

Frekuensi nada bersifat tetap dan berlaku di seluruh dunia. Manusia

normal hanya dapat mendengarkan bunyi yang berfrekuensi antara 20
Hz - 20.000 Hz (audiosonik). Frekuensi di bawah 20 Hz (Infrasonik), dan
di atas 20.000 Hz (ultrasonik). Bunyi infrasonik dan ultrasonik tidak
dapat ditangkap oleh pendengaran manusia
JARAK ANTARA SATU NADA DENGAN YANG LAINNYA DISEBUT

INTERVAL NADA. OKTAF SANGAT PENTING DALAM MUSIK KARENA

MERUPAKAN INTERVAL NADA PERTAMA DAN TERAKHIR DARI

SUATU TANGGA NADA.

DALAM KEBUDAYAAN BARAT, TANGGA NADA TERDIRI ATAS TUJUH

NADA. NAMUN DALAM PERKEMBANGANNYA, 7 NADA TADI DITAMBAH

DENGAN 5 NADA SEHINGGA SELURUHNYA MENJADI 12 NADA DALAM

SATU OKTAF. SISTEM TANGGA NADA INI SERINGNYA MENGGUNAKAN

SISTEM TANGGA NADA DIATONIS.

DALAM KEBUDAYAAN NON-BARAT, ADA SISTEM TANGGA NADA

NONDIATONIS, ATAU LAZIM DISEBUT SEBAGAI TANGGA NADA

PENTATONIS, DAN SATU OKTAFNYA MENGANDUNG LEBIH BANYAK

NADA, HINGGA 25 NADA.

PENULISAN NADA
Musik dinikmati dengan alat pendengaran. Namun setelah

manusia mulai mengenal tulisan, lagu pun dapat dikenali lewat

tulisan. Notasi musik adalah sistem penulisan lagu, satuan nada

dalam penulisan musik disebut not. Dengan notasi kita dapat

mengenal, membaca, dan menyanyikan sebuah komposisi musik.

Bahkan kita dapat menuliskan kembali komposisi musik tersebut.

Ada 2 cara menuliskan not, yaitu dengan not

angka dan not balok.

 Not Angka
Penulisan nada atau notasi musik dengan not

Solmisasi
angka adalah cara melambangkan nada
1 2 3 4 5 6 7
dengan lambang angka atau disebut dengan
do re mi fa sol la si
"Solmisasi".
C D E F G A B

Not Balok
Dalam not balok, not-not ditempatkan dalam

balok not yang disebut "paranada". Yaitu 5 garis

mendatar dengan jarak yang sama yang

mengapit 4 spasi.
 Rangkuman

NOT ISTIRAHAT
PENUH
PENUH

SETENGAH
SETENGAH

SEPEREMPAT
SEPEREMPAT

SEPERDELAPAN
SEPERDELAPAN

SEPERENAMBELAS
SEPERENAMBELAS
 TANG GA NAD A

DIATO NIS DA N

PENTATONIS IS TIL AH DI AT ON IS BE RAS AL

DARI KATA DIA (DUA) DAN

TON IS (B ERH UB UA NG AN DG NA DA )

TERDAPAT 7 NA DA YA NG BI LA DIR IN CI ,

TERDAPA T 5 NA DA BE RJA RA K 1 DA N 2

NADA BERJARAK 1/2.

TERBAGI MENJADI MAYOR DAN MINOR

tangga nada diat
onis
Mayor & minor
 ga na d a

tang
pent ato nis

Berbeda dengan tangga nada diatonik yang banyak digunakan untuk

musik eropa, tangga nada pentatonis/nondiatonik lebih banyak

digunakan pada musik tradisional atau etnik.

Pentatonis berasal dari kata penta yang berarti lima dan tonis yang

berarti nada. Tangga nada ini terdiri dari 2 sistem laras, yaitu Pelog dan

Slendro.
 slendro
pelog &

DA N LA (6 )“ DO MI FA SO L SI DO ”.

PELOG: MEMBUANG NADA RE (2)

LA GU SU ND A. SI FA TN YA RI AN G.

BANYAK UNTUK LAGU JAWA DAN

CO NT OH : LA GU GU ND UL -G UN DU L PA CU L

DA N SI (7 ). “D O RE MI SO LA DO ”.
SLENDRO MEMBUANG FA (4)