Anda di halaman 1dari 12

Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

MUATAN SBDP
TEMA 6
MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA
SUBTEMA 1
MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN

Muatan SBdP ( 3.2 )

Pengertian Interval Nada

Tangga nada adalah susunan nada-nada yang bertingkat-tingkat tingginya. Tangga


nada terdiri dari tujuh nada yang bunyinya berbeda-beda. Antara nada-nada
tersebut terdapat jarak tertentu. Jarak antar nada tersebut disebut interval nada.
Interval nada adalah jarak antara nada yang satu dengan nada yang lainnya.
Sebagai contoh, interval nada pada tangga nada diatonis mayor, yaitu 1 – 1 - ½ -
1 – 1 – 1 - ½. Interval tersebut digunakan pada nada C mayor.

Contoh lagu yang memiliki nada dasar C mayor Aku Cinta Lingkungan, Di Timur
Matahari.
Pembelajaran 4
Muatan SBdP ( 3.2)

Cara Mengubah Interval Nada pada Tangga Nada Mayor Lainnya

Interval nada C mayor menjadi acuan untuk menentukan interval nada lainnya.
Misalnya, interval nada D mayor. Susunan nada D mayor, yaitu D – E – F – G – A –
B – C – D. Ada cara untuk mencegah interval nada untuk nada lainnya. Interval
nada D mayor akan seperti berikut.

D– E– F– G–A– B – C–D

1 ½ 1 1 1 ½ 1
Jika melihat interval nada D mayor di atas, kamu dapat mengetahui bahwa
interval nada tersebut belum sesuai dengan ketentuan interval nada C mayor. Ada
dua nada yang harus diubah agar interval nada sesuai. Nada tersebut adalah nada
F dan nada C. Kedua nada tersebut harus dinaikkan setengah nada, menjadi Fis
dan Cis. Dengan demikian interval nadanya pun akan menjadi:

D – E – Fis – G – A – B – Cis – D

1 1 ½ 1 1 1 ½

Muatan SBdP

Nama-Nama dalam Interval

Interval nada adalah jarak antara nada yan satu dengan nada yang lainnya. Jarak
nadda ada yang 1 nada atau ½ nada. Interval nada juga disebut selang nada.
Dalam interval nada, terdapat nama-nama jarak antarnada pada sebuah tangga
nada. Nama-nama interval nada tersebut yaitu prim, sekon, terts, kuart, kwint,
sekt, septim, dan oktaf. Berikut adalah penjelasannya.
No Nama Interval Penjelasannya
1. Prim Selang Interval nada dari satu nada kesatu ke nada yang sama.
nada Misalnya dari nada do ke do
1–1

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

2. Sekon Selang Interval nada dari nada kesatu ke nada kedua di atas atau
nada dibawahnya. Misalnya dari nada do ke re
1–2
3. Ters Selang Interval nada dari nada kesatu ke nada ketiga. Misalnya
nada dari nada do ke mi
1–3
4. Kuart Selang Interval nada dari nada kesatu ke nada keempat diatasnya.
nada Misalnya dari nada do ke fa, re ke sol, mi ke la, dan
1–4 sebagainya.
5. Kwint Selang Interval lima nada
nada
1–5
6. Sekt Selang Interval enam nada
nada
1–6
7. Septim Selang Interval tujuh nada
nada
1–7
8. Oktaf Selang Interval delapan nada. Dalam music diatonic, oktaf diartikan
nada sebagai pengulangan nada yang sama, namun untuk
1–8 tingkatan yang lebih tinggi. Misalnya, nada do rendah ke
nada do tinggi, sol bawah ke sol tinggi, dan sebagainya.

SUBTEMA 2
MEMBANGUN MASYARAKAT SEJAHTERA

Muatan SBdP (3.3)


Tari Tunggal

Tari tunggal terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tari tunggal ritual, tari tunggal
tradisional, dan tari tunggal kreasi baru. Tari tunggal ritual dipentaskan untuk
acara upacara adat daerah setempat. Tari tunggal tradisional dibawakan sebagai
cirri khas daerah tertentu dan biasanya sebagai tontonan masyarakat pada acara
pesta rakyat. Tari tunggal kreasi baru merupakan hasil modifikasi gerakan
tradisional yang sesuai dengan perkembangan zaman. Gerakan tersebut
diciptakan oleh koreografer. Berikut contoh tari yang biasa dibawakan secara
tunggal

No Nama Tari Asal Daerah


1. Tari Legong Bali
2. Tari Gambyong Yogyakarta
3. Tari Klana Topeng Yogyakarta
4. Tari Kandagan Jawa Barat
5. Tari Merak Jawa Barat
6. Tari Jaipong Jawa Barat
7. Tari Kancet Lasan Kalimantan Timur
8. Tari Gandrung Jawa Timur

Muatan SBdP
Tari Klana Topeng

Tari klana topeng berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, tari ini umumnya
ditarikan oleh penari putra. Tema yang menjadi sumber tarian ini mengambil dari
cerita panji. Cerita ini tentang Raja Klana Sewandana yang sedang jatuh cinta.
Gerak-gerik tariannya menggambarkan Prabu Klana yang sedang menghias diri.
Ada gerak mengatur rambut, ada gerak menghias kumis, ada gerak menata
pakaian, ada juga gerak sedang bercermin. Iringan yang mengiringi tarian yaitu
seperangkat gamelan jawa. Properti yang digunakan celana, kain, sabuk,
selendang, penutup kepala, hiasan dada, hiasan tangan, dan hiasan kaki. Tarian
ini berdurasi 15 menit. Penari mengunakan topeng.

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

Muatan SBdP

Properti yang Digunakan pada Tari Tunggal

Properti tari adalah alat atau benda yang digunakan sebagai pelengkap
pementasan tari guna menambah makna dan nilai keindahan gerakan tari yang
akan dipentaskan. Properti yang digunakan dalam tari, antara lain selendang,
kipas, topeng, paying, boneka, kendi, tombak, tongkat, dan lain sebagainya.
Property bukan hanya sekadar perlengkapan, tetapi mencerminkan makna yang
dimaksud dalam tarian.
Selanjutnya kita akan melakukan gerak tari yang bertemakan kepahlawanan,
dengan menggunakan tongkat. Berikut gerak-gerak tari bertemakan
kepahlawanan.
1. Berlari-lari kecil membuat lingkaran ke kanan, lalu ke kiri.
Kemudian, meluruskan tangan kanan ke kanan dan kaki kiri ke arah kiri
jinjit. ( lihat gambar buku siswa halaman 80 ).
Gerakan di atas dilakukan 2 x 8 hitungan, sesuai hitungan di atas ( gambar
halaman 80)
2. Memainkan tongkat.
Tongkat diluruskan ke atas, ke sampan kanan. Kemudian, lurus ke atas lagi
dan ke samping kanan kembali. Perhatikan arah pandangan kepala sesuai
gambar. ( lihat gambar halaman 81 buku siswa ).
Gerakan di atas dilakukan 4 x 4 hitungan.

SUB TEMA 3
MASYARAKAT SEJAHTERA, NEGARA KUAT

TEMA 7

Muatan SBdP (3.2)


Tangga Nada dan Interval Nada

Nada merupakan bunyi yang beraturan serta memiliki tinggi dan rendah yang
berbeda-beda. Nada-nada yang disusun berdasarkan tinggi dan rendahnya secara
berurutan membentuk tangga nada. Tangga nada dasar adalah tangga nada dasar
1 ( do ) atau sama dengan C. Selain tinggi dan rendahnya, nada juga memiliki
jarak. Jarak antarsatu nada dengan nada lainnya dinamakan interval nada.
Interval nada bernilai jarak 1 atau ½

1 2 3 4 5 6 7 ḭ

do re mi Fa sol la Si do

1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 ½

Salah satu jenis interval nada adalah tangga nada diatonis mayor. Tanggga nada
diatonis mayor adalah tangga nada yang memiliki rangkaian tujuh nada yang
susunan nada-nadanya berjarak (interval) 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½. Selaian
memiliki interval tersebut, tangga nada diatonis mayor juga memiliki ciri lain,
yaitu lagu bersifat riang gembira dan bersemangat, serta biasanya diawali dengan
nada Do. Untuk mengetahui jarak pada nada, kita dapat menggunakan tanda

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

kromatik. Tanda kromatik adalah tanda yang digunakan untuk menaikkan,


menurunkan, atau mengembalikan nada yang telah dinaikkan atau diturunkan.
Fungsi tanda kromatik untuk menaikkan setengah nada dari nada aslinya. Contoh
tanda kromatik, yaitu tanda kres (#) dan tanda mol (Ь). Tanda kres (#) adalah
tanda kromatik yang berfungsi untuk menaikkan setengah nada. Tanda mol (Ь)
adalah tanda kromatik yang berfungsi untuk menurunkan setengah nada.
Contoh lagu dengan nada dasar D ( D = do ) lagu Ibu Kita Kartini, lagu ini
termasuk lagu dengan tangga diatonic mayor. Lagu ini memiliki tanda dua kress
( tangga nadda 2# ), artinya ada dua nada, yaitu F dan C yang dinaikkan setengah
nada menjadi Fis dan Cis pada lagu tersebut.

Muatan SBdP (3.2)

Tangga Nada Diatonis Mayor

Tangga nada merupakan susunan berjenjang, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si,
do. Dalam seni music ada dua jenis tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis
terdiri atas delapan nada. Tangga nada diatonis dibagi lagi dalam dua jenis tangga
nada, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor. Tanggga nada diatonis
mayor adalah tangga nada yang memiliki rangkaian tujuh nada yang susunan
nada-nadanya berjarak (interval) 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – ½.

Perhatikan contoh urutan tangga nada diatonis mayor berikut


1 2 3 4 5 6 7 ḭ

Do Re mi Fa sol la Si do

1 - 1 - ½ - 1 - 1 - 1 ½

Ciri-ciri tangga diatonis mayor biasanya sebagai berikut.

a. Bersifat riang
b. Bersemangat.
c. Biasanya diawali dan diakhiri nada do. Namun tidak menutup
kemungkinan diawali dengan nada 5 (sol) atau 3 (mi) dan diakhiri nada 1
(do)

Tangga Nada Diatonis Minor

Tangga nada diatonis minor memiliki interval 1 ½ 1 1 1 ½ 1 1. Tangga nada


diatonis monir ada bermacam-macam salah satunya tangga nada diatonis
minor harmonis. Tangga nada diatonic minor harmonis adalah tangga nada

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

minor dengan nada ketujuh kemudian dinaikkan setengah. Perhatikan contoh


urutan tangga nada diatonis minor harmonis berikut.

Ciri-ciri tangga nada diatonic minor biasanya sebagai berikut.

a. Lagu bersifat sedih.


b. Lagu kurang bersemangat.
c. Melodi lagu biasanya diawali dan diakhiri nada 6 (la), namun tidak menutup
kemungkinan diawali nada 3 (mi) dan di akhiri nada 6 (la).

Muatan SBdP (3.3)


Tari Daerah Berpasangan

Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tri kreasi
modern. Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari
berpasangan, dan tari kelompok. Berikut beberapa contoh tari berpasangan.

1. Tari Piring
Tari piring berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Pada zaman dahulu
tari piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira
dan syukur. Sesuai perkembangan zaman, saat ini tari piring dipentaskan
pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan. Tari piring dibawakan
dalam bentuk tari berpasangan putra dan putrid yang terdapat dalam
sebuah kelompok pementasan.
2. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal didaerah Melayu
seperti daerah Sumatra Utara ( Melayu Deli ), Sumatra Barat ( Ranah
Minang ), dan Riau ( Pekanbaru ). Tari serampang Dua Belas merupakan
tari pergaulan yang ditarikan secara berpasangan sejenis atau putra dengan
putrid. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-
an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata
urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti Tari
Mak Inang, Tari Ronggeng Melayu, dan Tari Zapin.
3. Tari Payung
Tari Payung merupakan tari pergaulan yang dibawakan secara
berpasangan. Tari ini dibawakan pasangan muda-mudi dan menggunakan
perlengkapan payung. Payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki,
sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan
selendang. Busana penari pria berupa satu stel baju kecak musang, kain
saping, dan tandak (songkok). Busana penari wanita meliputi satu stel
kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.
4. Tari Legong
Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan. Oleh karena
merupakan tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh
ditarikan oleh gadis yang belum pernah menstruasi. Namun, seirin
pergeseran fungsinya sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

sudah ditinggalkan. Penari Legon selalu membawa kipas sebagai alat bantu.
Tari Legon berasal dari Bali.
5. Tari Janger
Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali yan dipentaskan oleh 10
orang yang terdiri dari atas pasangan muda-mudi. Lima penari pria di sebut
Kecaki dan lima penari wanita disebut Janger. Para penari sambil
menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan. Tarian ini mengangkat
kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain
sebagainya. Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari Pendet, tarian ini
sebetulnya memiliki makna yang mendalam.
6. Tari Ketuk Tilu
Tari Ketuk Tilu merupakan satu tari tradisional Jawa Barat. Tari Ketuk Tilu
menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang. Tarian ini dipentaskan
oleh penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan saling mengisi.
Gerakan yang dilakukan penari Ketuk Tilu di antaranya goyang pinggul,
pencok muncid, giteuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi
tabuhan 3 buah boning yang menjadi music pengiringnya. Kendati cukup
terkenal di masa silam, saat ini Tari Ketuk Tilu justru kalah jika
dibandingkan Tari Jaipong.
7. Tari Bambangan-Cakil
Bambangan-Cakil merupakan tarian klasik yang terdapat di Jawa Tengah.
Tari Bambangan-Cakil menceritakan adegan perang seorang ksatria
melawan raksasa. Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan
lemah lembut sebagai lambing kebaikan. Sebaliknya, raksasa bernama
Cakil menggambarkan tokoh berkarakter kasar, sombong, dan beringas
yang melambangkan kejahatan. Makna yang terkandung dalam tarian
Bambangan-Cakil ialah bahwa segala bentuk kejahatan dan
keangkamurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.
8. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riua. Tari ini
sarat dengan nuansa keislaman hasil dari proses akulturasi budaya melayu
dan budaya Islam di masa lalu.
9. Tari Gandrung
Tari Gandrung adalah salah satu jenis tari tradisional khas yang berasal
dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pementasannya tarian ini
didukung berbagai unsur, yaitu penari, pemusik, alat music, nyanyian, dan
gerak tari. Tari Gandrung dilakukan dalam bentuk berpasangan antara
perempuan dan laki-laki. Penari perempuan sebagai penari gandrung dan
penari laki-laki dikenal sebagai “paja”. Music pengiring tari Gandrung
antara lain kempul atau gong, klunting, biola, kendang, dan kethuk. Tari
Gandrung sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali panen
setelah panen. Pementasan tari Gandrung di selenggarakan sebagai bentuk
kegembiraan dan hiburan. Tari Gandrung ini akhirnya menjadi cirri khas
seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten
Banyuwangi.
10.Tari Golek Menak
Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keratin Yogyakarta.
Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama
kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian ini juga dikenal dengan
sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak. Ide gagasan
penciptaan tari Golek Menak berasal dari pertunjukkan wayang golek.

Unsur-unsur Tari dalam Tari Kreasi Berpasangan

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

Dalam tarian terdapat unsure yang saling mendukung sehingga memunculkan


perpaduan yang harmonis. Keharmonisan itu akan membuat sajian tari menjadi
indah dan menarik. Unsur tari terdiri atas gerak, busana, tata rias, properti, dan
iringan.
1. Gerak, gerak adalah serangkaian gerakan indah dari anggota tubuh yang
dapat dinikmati oleh orang lain. Gerak tari diperagakan berdasarkan ruang,
waktu, dan tenaga. Cirri khas gerak tari setiap daerah di Indonesia berbeda-
beda.
Gerak tari terbagi atas dua macam, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
Gerak tari murni yaitu gerak yang tidak mengandung arti tetapi tetap
mementingkan keindahan. Sebaliknya, gerak tari maknawi mempunyai arti
tertentu.
2. Tata busana, meliputi semua pakaian yang dikenakan penari saat
pertunjukkan suatu karya tari di atas pentas sesuai peran yang
ditampilkan. Tat busana tari disesuaikan dengan konsep, tema, karakter,
dan bentuk tarian. Tata busana membantu penonton menangkap ciri
sebuah peran atau tokoh. Tata busana juga memperlihatkan kesesuaian
hubungan antara peran dengan karakter tarian yang dibawakan.
3. Tata rias, alat-alat rias yang digunakan meliputi bedak, lipstick, pensil alis,
dan perona mata serta perona pipi. Tujuan rias wajah untuk mengubah
tampilan wajah penari sesuai dengan jenis karakter tarian yang dibawakan.
4. Iringan tari, iringan tari merupakan bunyi-bunyian untuk mendukung
suasana penampilan tari. Iringan tari dapat berupa permainan alat-alat
music modern atau tradisional. Iringan tari juga dapat berupa bunyi yang
berasal dari gerakan tubuh, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, siulan,
atau nyanyian.
5. Properti tari, property tari meliputi semua alat yang digunakan penari dalam
melakukan gerakan tari. Properti tari dapat berupa selendang, kipas,
topeng, piring, kuda kepang, keris, tombak, tameng, atau benda-benda lain.
Pemilihan properti tari disesuaikan dengan jenis tari yang akan
ditampilkan.
Tempat pertunjukan, seni tari memerlukan untuk mempertunjukkannya. Tempat
pertunjukkan tari biasa disenut panggung. Secara umu, jenis pentas tari ada dua:
pentas tertutup dan pentas terbuka. Pentas tertutup diadakan di dalam ruangan
kelas, gedung, atau aula. Sebaliknya, pentas terbuka dapat diadakan di lapangan,
halaman terbuka, atau bahkan di jalan.

Memperagakan Tari Kreasi Berpasangan

Dalam pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari unsur-unsur tari yang


meliputi gerak, pola lantai, dan property (perlengkapan) tari. Terdapat beragam
jenis tari daerah Indonesia. Oleh karena itu, unsur-unsur tari setiap tari daerah
juga beragam. Dalam pembelajaran kali ini, kamu akan mempelajari gerakan-
gerakan dalam tarian berpasangan. Pilihlah dan pelajarilah tari daerah yang
berpasangan berikut kemudian berlatihlah dengan teman sebangkumu!

No Nama Tari Asal Daerah

1. Serampang Dua Belas Sumatra Utara

2. Cokek DKI Jakarta

3. Ketuk Tilu Jawa Barat

4. Maengket Sulawesi Utara

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

5. Menak, Topeng Panji Daerah Istimewa Yoyakarta

6. Zapin Riau

7. Tari Caci Nusa Tenggara Timur

Muatan SBdP (3.4)


Pengertian Seni Patung

Patung termasuk salah satu seni rupa. Patung adalah benda tiruan, manusia
maupun hewan yang dibuat dengan teknik dipahat. Patung merupakan karya seni
tiga dimensi, yaitu memiliki ruang atau volume sehingga dapat dilihat dari segala
arah. Corak patung dari tiap daerah berbeda-beda. Cotak patung muncul karena
pengaruh budaya yang ada pada masyarakat. Corak patung yang menirukan
bentuk alami, seperti manusia, hewan, atau tumbuhan. Ada juga corak patung
berbentuk abstrak yang berupa bentuk kubus, silinder, piramida, atau kerucut.
Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat patung, yaitu bahan plastic,
kayu, batu, logam, dan gips. Bahan plastis yang dimaksud, yaitu bahan yang
mudah di bentuk, seperti tanah liat, plastisin, atau sabun batangan. Bahan plastis
merupakan bahan yang mudah digunakan dan didapatkan untuk membuat
patung.

Bahan dan Teknik Pembuatan Patung

Bahan pembuatan patung terdiri atas bahan alam dan bahan buatan. Bahan alam
pembuatan patung yang paling mudah didapatkan, yaitu tanah liat. Teknik
pembuatan menggunakan tanah liat juga mudah. Ada beberapa teknik yang dapat
dilakukan untuk pembuatan patung. Teknik pembuatan patung terbagi menjadi
tiga macam, yaitu teknik butsir, pahat, dan cetak.
1. Teknik butsir merupakan teknik dengan cara memijat-mijat bahan,
mengurangi bahan, dan menambah bahan sampai membentuk bentuk yang
diinginkan. Alat bantu membutsir adalah alat butsir. Bahan yang dapat
digunakan pada teknik butsir, yaitu tanah liat dan plastisin.
2. Teknik pahat merupakan cara pembuatan patung dengan mengurangi
bahan sedikit demi sedikit. Alat bantu yang digunakan, yaitu pahat dan
palu. Bahan yang digunakan pada teknik pahat, yaitu kayu dan batu.
3. Teknik cetak merupakan pembuatan patung dengan cara membuat cetakan,
menuangkan bahan ke dalam cetakan, kemudian membuka cetakan. Bahan
yang digunakan biasanya gips.

Pameran Karya Seni Patung

Pameran karya seni bertujuan untuk memperkenalkan kepada orang banyak


tentang karya seni. Selain itu, adanya sebuah pameran membuat kita dapat
menghargai hasil karya orang lain.
Dalam membuat pameran, diperlukan rencana yang matang agar pameran
berjalan dengan lancar. Kita perlu membentuk panitia kecil untuk membuat
pameran. Pertama kita perlu menyusun tujuan dari pameran tersebut, waktu, dan
tempat pelaksanaan dan target pengunjung pameran. Misalnya, pameran seni
rupa patung di sekolah. Kita perlu mengumpulkan karya-karya patung yang sudah
dibuat pada pertemuan sebelumnya. Menentukan ruangan dan menyusun karya
seni agar tampak seperti pameran. Mengelompokan karya seni patung sesuai
dengan bahan yang digunakan.

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

TEMA 8
Interval Nada

 Interval nada adalah jarak antara nada- nada yang terdapat dalam tangga
nada
 Interval nada bernilai jarak 1 dan ½
 Jarak C- D bernilai 1 sedangkan E- F dan B- C bernilai ½
 Ada 2 jenis interval nada yaitu nada harmonis dan interval nada melodis
 Interval nada harmonis adalah dua nada yang dimainkan secara bersamaan
 Interval nada melodis adalah dua nada yang dimainkan satu nada
kemudian menyusul satu anda lainnya secara berurutan

Interval Nada D Mayor

 Tangga nada C Mayor terdiri dari nada C - D – E - F – G - A – B – C '


 Interval nada pada tangga nada C mayor artinya nada ke-1 atau Do dimulai
dari nada D
 Tangga Nada D mayor diawali dengan nada D sebagai nada pertama
 Urutan tangga nada D mayor yaitu D – E – F – G – A – B – C - D'
 Sesuai dengan interval nada C mayor maka akan mendapat interval nada
menjadi :
D – E – F – G – A – B – C - D'
1 ½ 1 1 1 ½ 1
 Akan tetapi interval tersebut belum sesuai dengan interval bnada C mayor
yaitu 1- 1- ½- 1-1-1-½
 Ada dua nada yang harus dinaikkan agar interval nadanya berubah
Nada F diubah menjadi Fis dan nada C diubah menjadi Cis maka interval
nada D mayor akan berubah menjadi : D – E – Fis – G – A – B – Cis - D'

Interval Nada G Mayor

 Tangga nada G mayor memiliki nada G sebagai nada dasar atau nada
pertama menjadi Do.
 Tangga nada G mayor mempunyai urutan G – A – B – C – D – E – F - G'
 Sesuai dengan nada interval C mayor , maka akan mendapat interval nada
menjadi:
G – A – B – C – D – E – F - G'
1 1 ½ 1 1 ½ 1
Interval nada tersebut belum sesuai dengan interval nada C mayor yaitu 1 -
1-½-1–1-1-½
 Satu nada harus dinaikkan agar interval nadanya berubah, yaitu nada F
diubah menjadi Fis, dengan begitu interval nada G mayor akan berubah
menjadi:
G – A – B – C – D – E – F - G'
1 1 ½ 1 1 1 ½

Mengenal Tari Kreasi Daerah

 Tari daerah yang mengalami perkembangan inovasi atau variasi gerakan tari
dinamakan tari kreasi daerah atau tari modern.
 Tujuannya dari inovasi ini adalah agar tarian yang dimainkan dapat
diterima oleh masyarakat.

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

 Cara membedakan antara tari daerah dan tari kreasi daerah dapat dilihat
dari gerakan, busana, alat music pengiring , atau tata riasnya
 Contoh tari kreasi daerah : Tari Merak dari Jawa Barat, Tari Payung daei
Sumatra Barat, Tari Kupu- kupu dari Bali
 Tari yang dilakukan secara berkelompok :Tari Bedhaya Ketawang dari
Surakarta, Tari Serimpi dari Jawa Tengah, Tari Pakarena dari Sulawesi
Selatan, Tari Gantar dari Kalimantan Timur.

TEMA 9

Menyanyikan Lagu dengan Interval Nada

 Jarak antar nada disebut Interval nada


 Jarak antar nada ada yang berjarak 1 ada juga yang bernilai ½
 Tangga nada diatonis mayor : 1 – 1 - ½ - 1 – 1 – 1 - ½

Akor pada Lagu

 Akor : paduan beberapa nada yng dimainkan secara bersamaan.


 Akor dapat dimainkan secara bersamaan ( serentak ) atau bergantian
 Akor atau perpaduan nada ini biasanya sebagai penyerta dan penyatu
melodi dalam lagu.
 Akor terdiri atas beberapa tingkatan :
1. C Mayor ( C ) : Perpaduan nada C- E – G
2. D Minor ( Dm ) : Perpaduan nada D- F- A
3. E Minor ( Em ) : Perpaduan nada E- G - B
4. F Mayor ( F ) : Perpaduan F- A- C
5. G Mayor ( G ) : Perpaduan G- B- D
6. A Minor ( Am ) : Perpaduan nada A- C- E
7. B diminished ( B dim ) : Perpaduan nada B – D – F
 Alat music yang bisa digunakan untuk memadukan nada dalam akor
adalah alat music melodis, misalnya gitar , piano, pianika, organ, okulele,
dan akordion.

Akor dan Interval dalam Sebuah Lagu

 Interval nada : jarak antarnada


 Akor : perpaduan beberapa anda yang dimainkan secara
bersamaan

Tari Kreasi Daerah

 Tari kreasi daerah : tari daerah yang mengalami inovasi dan variasi gerakan.
 Tujuan dari inovasi atau variasi agar tari yang dimainka dapat diterima
oleh masyarakat serta untuk hiburan.
 Cara membedakanantara tari daerah dan dengan tari kreasi dapat dilihat
dari gerakan , busana, alat music pengiring, lagu pengiring atau tata
riasnya.
 Salah satu jenis tari kreasi adalah tari kreasi baru
 Tari kreasi baru : tari daerah yang mengalami perkembangan dan
penambahan dari music pengiringnya karena mengikuti perkembangan
zaman.

Upaya Melestarikan Tari Kreasi Daerah

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

 Tari Kreasi Derah : tari daerah yang telah diberikan inovasi dalam hal
gerakan tari, music pengiring maupun property yang digunakan oleh penari.
 Tujuan: agar tari daaerah dapat diterima oleh masyarakat seiring dengan
perkembangan zaman.

Persamaan dan perbedaan tari kreasi daerah dan tari daerah :

Persamaan Perbedaan

 Baik tari kreasi maupun tari  Tari daerah memiliki gerakan


daerah, keduanya memiliki tambahan yang tidak ada di tari
fungsi yang sama di daerah asal daerah
 Baik tari kreasi maupun tari  Tari kreasi daerah
daerah , keduanya memiliki menggunakan jenis music
gerakan yang hamper sama yang berbeda dari tari daerah
karena tari kreasi daerah sebagai pengiring lagu.
mengacu pada gerakan tari
daerah yang sudah ada
 Baik tari kreasi maupun tari  Tari kreasi daerah
daerah , keduanya,diiringi oleh menggunakan busana dan
alat music dan lagu sebagai property tari yang berbeda dari
pengiringnya tari daerah.
 Upaya melestarikan tari kreasi daerah
1. Inovasi gerakan dan property yang terus dilakukan oleh seniman dalam
mempertahankan keberadaan tari daerah
2. Selalu menampilkan seni kreasi daerah dalam acara tertentu seperti
perlombaan , penyambutan tamu, dan festival- festival tari dunia
3. Didirikan sanggar- sanggar tari sebagai pusat pelatihan tari kreasi
daerah

Meragakan Tari Kreasi Daerah secara Berkelompok


 Unsur pendukung tari : tata busana, tata rias, property tari dan iringan.
 Persiapan yang harus diperhatikan dan dilakukan sebelum pertunjukan tari
:
1. Bentuk tari
2. Gerak tari
3. Tata busana
4. Tata rias
5. Properti
6. Iringan music tari

Mengenal Seni Patung dan Contohnya

Patung adalah karya seni yang berwujud tiga dimensi karena memiliki ukuran
panjang, lebar, dan tinggi serta dapat diamti dari segala arah. Dalam membuat
karya seni patung tidak terlepas dari unsur-unsur pendukung bentuk patung,
yaitu garis, warna, tekstur, raut, bentuk, ruang, volume, dan gelap terang. Bahan
untuk membuat patung beraggam, seperti tanah liat, kayu, maupun campuran
logam.
Patung monument dibuat sebagai peringatan suatu peristiwa ataupun sebagai
bentuk ekspresi diri dari seniman. Terdapat pembagian jenis patung sesuai
fungsinya, antara lain sebagai berikut.
1. Patung monument sebagai peringatan peristiwa sejarah.
2. Patun dekorasi sebagai penghias bangunan atau lingkungan.
3. Patung miniature sebagai tiruan berbentuk kecil dari suatu benda.

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat
Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera

Membuat Patung

Patung biasanya dibuat menggunakan bahan lunak maupun padat. Bahan-bahan


tersebut, antara lain tanah liat, clay, plastisin, semen, kain perca, kertas, kayu,
batu, dan logam. Bahan-bahan tersebut menentukan teknik yan akan digunakan
untuk membuat patung.
Teknik membuat patung terdiri atas memahat, membentuk, menuang, merangkai,
dan merakit (kontruksi). Masing-masing teknik dapat digunakan sesuai dengan
bahan-bahan yang digunakan. Teknik menyusun merupakan teknik membuat
patung dengan menyusun atau merakit bahan-bahan. Bahan-bahan yang biasa
digunakan dalam teknik ini, yaitu logam-logam ( seperti, batang besi atau mur )
dan kertas dibentuk. Dalam menyatukan semua bahan tersebut dibutuhkan
perekat seperti lem.

Membuat Patung sesuai Tema

Teknik menyusun merupakan teknik membuat patung dengan menyusun atau


merakit bahan-bahan. Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam teknik ini, yaitu
logam-logam (seperti, batang besi atau mur) dan kertas dibentuk. Dalam
menyatukan semua bahan tersebut dibutuhkan perekat seperti lem.
Meniru cara membuat patung Pertama, amati bentuk dan tema patung. Kedua,
amati bahan-bahan yang digunakan dalam patung tersebut. Ketiga, rancanglah
bentuk yang diinginkan. Keempat, siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
membuat patung. Terakhir, mulailah membuat patung hingga berbentuk seperti
aslinya. Kamu dapat membuat patung dengan meniru patung yang sudah ada
atau kamu dapat menambahkan variasi bahan terhadap patung kamu buat.

PAGE \* MERGEFORMAT 12
SDN 002 Balikpapan Barat

Anda mungkin juga menyukai