Target adopter atau sasaran dalam pemasaran sosial terdiri dari satu atau lebih kelompok
yang dapat dibagi berdasarkan usia, status sosial, letak geografis. Sama halnya dengan target
market dalam pemasaran komersial, ketidakakuratan dalam mendefinisikan target adopter akan
mengurangi tingkat keberhasilan dari aktivitas pemasaran yang kita lakukan. Oleh karena
masing-masing kelompok tersebut memiliki perangkat kepercayaan, sikap dan nilai yang tidak
sama. Oleh karena itu, perlu diperhatikan perbedaan karakter dari target adopter sebagai berikut
Anda masih ingat iklan Pemilu pada Tahun 1999? Ada berapa versi iklan yang
mengingatkan kembali, ada jenis iklan “inga-inga” yang menampilkan orang Manado
untuk berpartisipasi dalam pemilu, ada iklan yang menampilkan anak-anak muda
yang sedang main band, dan ada pula mpok Ati (sebagai orang Betawi) yang
Mengapa perlu ada pembedaan versi iklan? Ya, Anda benar! Agar masing-masing
kelompok yang memiliki sifat dan budaya yang berbeda menjadi tertarik untuk
memperhatikan iklan sehingga sikap dan perilakunya terhadap ide yang disampaikan
bisa berubah.
b. Profil Psikologis (atribut internal, seperti sikap, nilai, motivasi, dan kepribadian)
keputusan)
tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh kelompok pemberi izin ini. Bentuk
kampanyenya adalah pada tanggal 1 Desember semua kendaraan bermotor yang ada
di jalan raya diminta untuk menghidupkan lampu baik pada waktu siang hari maupun
pada malam hari. Dalam keadaan normal, pihak kepolisian atau DLLAJR akan
2) Kelompok Pendukung, seperti dokter atau staf medis lainnya yang mendukung
berencana dukungan dari dokter sangatlah penting. Oleh karena cukup banyaknya pro
dan kontra di kalangan masyarakat termasuk dari pihak medis (dokter) maka KB
dengan vasektomi dan tubektomi tidak bisa berkembang di Indonesia saat ini. Dengan
kata lain, program ini tidak berhasil karena tidak didukung oleh kelompok
pendukung.
3) Kelompok Oposisi. Contoh klasik yang sering ditampilkan adalah para ulama
Upaya yang paling tepat untuk menaklukkan kelompok ini adalah dengan
memberikan keyakinan yang masuk akal bahwa program yang dilaksanakan adalah
benar dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, yakni dengan memberikan
kita untuk tidak meninggalkan anak yang lemah di kemudian hari”. Kalau banyak
anak tentunya akan merepotkan dalam mengurus gizi, kesehatan dan pendidikannya
dibandingkan jika memiliki jumlah anak yang sedikit. Tentunya taktik lain juga bisa
yakni dengan memberikan bantuan dana untuk membangun masjid, pesantren dan
pendidikan keagamaan serta bantuan material lainnya kepada para kiai dan santri.
Menurut Hong Cheng, Philip Kotler, dan Nancy R. Lee (2009) perencanaan pemasaran
Dimulai dengan memfokuskan pada isu social yang akan diangkat, dilanjutkan
dengan latar belakang mengapa memilih untuk melakukan pemasaran social pad
apa yang terjadi di masyarakat menggunakan aspek epidemiologi maupun isu khusus,
bagaimana tujuan dan focus program. Semua ini harus berdasarkan data epidemiologi
Pernyataan tujuan juga diperlukan untuk melihat secara spesifik dampak atau
manfaat apa yang diinginkan dalam kampanye pemasaran social yang dilakukan.
kampanye pemasaran social. Hal ini dapat berfungsi sebagai strategi untuk membuat
2. Analisis situasi
Pada tahap ini dilakukan analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan
factors and forces in the internal and eksternal environment, particularly those
Sedangkan Kotler (2009) dalam social marketing for public helath mengatakan,
analysis situasi yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang akan
telaah lingkungan program yang berfokus pada upaya-upaya serupa “SWOT dan
tahapan dalam perubahan. Selain itu, ukuran selanjutnya yaitu jumlah sasaran target.
Tujuan ari segmentasi ini adalah untuk menentukan cara, metode, media yang
kelompok sasaran yaitu primer (yang bias mengadopsi perilaku), sekunder (yang
dan kepercayaan. Dalam menentukan tujuan, yang harus diperhatikan adalah harus
dilakukan.
Menurut Kopler (2009) terdapat empat hal yang harus diidentifikasi sebagai factor
yang mempengaruhi perilaku sasaran, yaitu hambatan yang dirasakan dengan perilaku
Barrier mengacu pada alasan mengapa sasaran tidak mau melakukan adopsi perilaku
atau menyebarkan informasi. Benefits diartikan sebagai hasil atau manfaat yang akan
lain.
Influencers diartikan sebagai kelompok masyarakat atau individuyang dapat
mempengaruhi sasaran dalam perubahan perilaku. Pada langkah ke lima ini sudah
diketahui siapa target audience dan siapa yang akan dilakukan oleh changing agent
dalam rangka merubah perilaku target audience yang ada, dengan melihat pesaing,
6. Peryataan positioning
Kotler (2009) mengartikan pernyataan positioning sebagai posisi apa atau seperti
apa yang diinginkan pemasar melihat atau menilai produk di dalam benak target
sebagai tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal
yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan
benak konsumen, melalui desain produk yang akan disajikan kepada konsumen,
Langkah yang ke tujuh yaitu develop a strategic marketing mix (4ps) atau
sering digambarkan dalam hal “empat ps”: produc, price, place, promotion. Kotler
mendefinisikan product yaitu strategi produk yang diterapkan meliputi core product
(produk utama atau manfaat) nya, actual product (tindakan atau perilaku) seperti tes
Strategi price yaitu harga, waktu dan pengorbanan baik psikologis maupun fisik yang
Strategi plece yaitu strategi pemasaran dalam menciptakan kemudahan akses layanan
bagi klien.
keunggulan dan manfaat produk social meliputi metode, pesan, promotor, saluran
Kotler dkk (2009) mendefinisikan outline a plan for monitoring and evaluating atau
pengukuran yang bias dipakai untuk memonitor dan mengevaluasi langkah yang akan
monitoring dan evaluasi, rencana metode, rencana metode dan waktu monitoring dan
(input/output/outcome/impact)
Kotler dkk (2009) mendefinisikan rencana anggaran dan sumber dana (establish
budget and find funding source) sebagai membuat perhitungan anggaran biaya yang
perencanaan ini diakhiri dengan sebuah proposal yang berisi secara spesifik nama dan
job desk masing-masing yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Selain itu diikuti
Menurut Novelli D, William (1990) terdapat enam langkah pemasaran social, yaitu: 1)
penilaian efektifitas, 6) mengulangi proses pertama dan seterusnya. Enam langkah ini dibuat
dalam menyusun tujuan program, dengan menggunakan pendekatan intergrasi pemasaran dan
mix serta perkembangan kebutuhan konsumen dan respon pasar terhadap program.
Keenam langkah pemasaran social tersebut digambarkan sebagai roda pemasaran social
sebagai berikut:
1 analysis
feedback to
2 planning
stage 1
Roda Pemasaran
Sosial
3 development,
5 assessment of
testing, and
lo-market
refinement of
effectiveness
plan element
4
implementation