Chikita Dina Arianti (22011918852) Pada topik ini, saya belajar tentang School Well Being (Kesejahteraan Sekolah). Kesejahteraan sekolah ini bukan hanya untuk peserta didik, tetapi juga untuk guru sebagai pendidik dan pemimpin pembelajaran di sekolah. Kesejahteraan guru di sekolah, dapat mempengaruhi kesejahteraan peserta didik dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk menyediakan lingkungan sekolah yang menyejahterakan bagi peserta didik, guru perlu memahami dan memiliki dimensi-dimensi kesejahteraan sekolah, seperti kesejahteraan sosial, emosional, psikis dan fisik, kesejahteraan kognitif, dan kesejahteraan lingkungan. Dengan menyadari setidaknya beberapa dimensi kesejahteraan sekolah, guru dapat ikut memperhatikan dan menyediakan lingkungan belajar yang menyejahterakan peserta didik, misalnya dengan memperhatikan keseimbangan tugas dan waktu luang peserta didik, atau dengan mengajarkan peserta didik untuk menyadari dirinya sendiri. Materi ini berkaitan erat tentang bagaimana guru menjadi teladan dan kompetensi sosial emosional karena dengan memahami dan memiliki kompetensi sosial emosional, peserta didik pasti akan mengerti tentang dirinya sendiri, bagaimana dia ingin diperlakukan di sekolah terlebih dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik juga dilatih untuk memiliki nilai dalam dirinya untuk mempertahankan kompetensi sosial-emosional yang dimilikinya. Guru yang memiliki kompetensi sosial emosional yang baik bisa menjadi contoh bagi peserta didiknya tentang bagaimana bersikap, berperilaku, yang sesuai dengan kompetensi sosial emosional yang dimilikinya. Peserta didik yang memiliki kemampuan sosial emosional yang baik juga dapat menyiapkan dirinya sendiri dalam menyediakan lingkungan sekolah yang menyejahterahkan.