Anda di halaman 1dari 2

 Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap

sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial


dan emosional?

Perubahan pengetahuan : Pentingnya pembelajaran sosial emosional (PSE) untuk


menciptakan pembelajaran yang aman dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat
meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (Well-being) secara
optimal.

Perubahan Keterampilan : Berupaya mengembangkan dan meningkatkan 5 kompetensi sosial


emosional (KSE) yang telah dipelajari.

Sikap sebagai pemimpin pembelajaran : Mengemplementasikan pembelajaran sosial


emosional (PSE) dikelas dan di sekolah, berupa pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek
mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan
penguatan pebelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.

 Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari
dengan modul-modul sebelumnya?

Kaitan PSE dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara

Melalui PSE, guru dapat menciptakan well-being dalam ekosistem Pendidikan di sekolah,
sehingga tercipta kondisi nyaman, sehat, dan Bahagia bagi murid. Hal ini sejalan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun kodrat anak agar mencapai kebahagiaan dan
keselamatan yang setinggi-tingginya sehingga murid menemukan kemerdekaan dalam
proses belajarnya.

Kaitannya dengan nilai dan peran guru penggerak

Nilai dan peran yang dimiliki guru dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional dapat
membangun kepercayaan diri, membangun rasa aman dan nyaman pada murid sehingga
tercipta lingkungan sekolah sebagai ekosistem belajar yang sehat. PSE dapat dijadikan
barometer bagi nilai dan peran guru penggerak dalam mengelola emosi, pikiran, dan perilaku
sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Kaitannya dengan Visi Guru Penggerak

Pembelajaran Sosial Emosional dapat menjadi strategi untuk sekolah dalam upaya
mewujudkan cita-cita dan harapan sekolah. Penerapan pembelajaran sosial emosional dapat
membentuk karakter murid yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan serta memiliki
akhlak mulia yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Kaitannya dengan Budaya Poitif

Melalui pembelajaran Sosial Emosional (PSE) yang dilaksanakan secara rutin dan terus
menerus akan menciptakan iklim sosial emosional yang positif sehingga akan terbentuk
lingkungan pembelajaran yang menjadi kebiasaan atau budaya positif di sekolah. Guru dan
murid dapat memahami emosi yang dirasakan, sehingga dapat mengontrol diri dan dapat
menerapkan budaya positif dengan kesadaran sendiri (Self Awareness).
Kaitannya dengan memenuhi kebutuhan belajar murid (Pembelajaran Berdiferensiasi)

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan


murid. Dengan demikian, pembelajaran sosial emosional menjadi salah satu aspek penting
yang harus diperhatikan guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi karena
kompetensi sosial emosional murid merupakan kebutuhan penting yang harus dikelola oleh
guru agar dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

 Pengalaman dan pemahaman saya hingga tahap 2.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.2

1. Sebelum mempelajari modul ini, Saya berpikir bahwa Pemebelajaran Sosial Emosional
akan terbentuk dengan sendirinya secara alamiah seiring waktu yang berjalan dan tidak
terintegrasi dengan pembelajaran lain (berdiri sendiri).
Setelah mempelajari modul ini, Ternyata Kemampuan sosial emosional dapat dikelola
dengan baik untuk menumbuhkan kesadaran penuh pada murid dan guru. Dan ternyata
banyak cara yang dapat diterapkan, untuk pembelajaran sosial emosional diantaranya:
Pengajaran Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit, integrasi
dalam pembelajaran, praktik mengajar dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas,
budaya dan kebijakan sekolah serta penguatan kompetensi sosial dan emosional murid,
guru, dan tenaga kependidikan, serta warga sekolah lainnya.

2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
memfasilitasi seluruh individu sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik
maupun kesejahteraan psikologis (well-being). 3 hal mendasar dan penting yang saya
pelajari adalah:
o Kompetensi Sosial dan Emosional, meliputi kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran
sosial, keterampilan berlerasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
o Membangun lingkungan belajar yang berpusat pada murid, meliputi perencanaan dan
pelaksanaan proses belajar, refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar, serta
partisipasi aktif orangtua.
o Adanya komunikasi, konsistensi, dan control dari semua ekosistem Pendidikan.
3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
Perubahan yang akan saya terapkan:

Bagi murid-murid
o Mengajarkan 5 KSE secara spesifik dan eksplisit
o Mengintegrasikan 5 KSE dalam praktik mengajar (interaksi guru dan murid) serta
kurikulum akademik
o Menciptakan iklim kelas, budaya, dan kebijakan sekolah.

Bagi rekan sejawat

o Menjadi teladan
o Menerapkan kompetensi sosial emosional dalam peran tugas
o Menciptakan budaya mengapresiasi
o Menunjukkan kepedulian

NILAWATI, S.Pd
CGP ANGKATAN 9 MUARO JAMBI

Anda mungkin juga menyukai