Anda di halaman 1dari 3

Salam Guru Penggerak…

Ika Hindriyati

CGP Angkatan 9

SMK N 1 Bancak Kab Semarang

 Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai


pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?

Bahwa pemahaman dan penerapan pembelajaran sosial dan emosional oleh


pemimpin pembelajaran dapat menghasilkan perubahan yang positif dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka, yang pada gilirannya, memberikan
dampak positif pada pengalaman belajar siswa dan lingkungan sekolah secara
keseluruhan.yaitu:

- Pemimpin pembelajaran yang memahami pembelajaran sosial dan emosional


akan lebih menyadari keterkaitan antara keadaan emosional siswa dan proses
pembelajaran.
- Pemimpin pembelajaran akan memiliki pengetahuan yang diperluas tentang
strategi dan metode untuk mengintegrasikan pembelajaran sosial dalam
kurikulum
- Pembelajaran sosial dan emosional memberikan pemimpin pembelajaran
keterampilan kepemimpinan yang lebih baik dalam membimbing siswa tidak
hanya dalam aspek akademis, tetapi juga dalam pengembangan keterampilan
sosial dan emosional yang penting untuk kesuksesan hidup
- Pemimpin pembelajaran yang memahami pentingnya pembelajaran sosial dan
emosional akan bekerja untuk menciptakan lingkungan sekolah yang
mendukung hubungan positif antara guru dan siswa serta antara sesama
siswa. Ini menciptakan suasana yang kondusif untuk pembelajaran dan
perkembangan pribadi.
- Pemimpin pembelajaran yang menerapkan pembelajaran sosial dan emosional
dapat mengarah pada perubahan budaya sekolah yang lebih inklusif,
mendukung, dan peduli terhadap kebutuhan emosional dan sosial siswa.
 Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan
modul-modul sebelumnya?

Keterkaitan antar materi sebagai bentuk penguasaan pemahaman penulis terhadap


materi yang telah dipelajari dengan mengaitkan materi awal sampai dengan materi
saat ini modul 2.2. Penyampaian keterkaitan materi itu menandakan sejauh mana
penguasaan dan pemahaman terhadap materi tersebut, yaitu:
o Modul 1.2 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Filosofi Pendidikan KHD
Dari filosofi pendidikan KHD – Guru sebagai Pamong, guru membutuhkan
pemahaman dan penguasaan terhadap KSE yang matang. Mampu
menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong pertumbuhan budi
pekerti selain aspek intelektual. Harus paham benar dengan situasi lahir
batin dirinya sendiri dan muridnya. Murid diajak untuk menyadari, melihat,
mendengarkan, merasakan, mengalami pengalaman belajar yang dapat
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai
aspek sosial dan emosionalnya
o Modul 1.2 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Nilai dan Peran Guru
Penggerak
Guru dapat menumbuhkan nilai dan peran pada guru dan murid dalam
pengelolaan emosi sehingga nilai kemandirian dan pembelajaran yang
berpusat pada murid serta peran guru penggerak sebagai pemimpin
pembelajaran dan mendorong kolaborasi dapat tercapai dan berjalan
seimbang.
o Modul 1.3 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Visi Guru Penggerak
Guru dapat mewujudkan visi yang diharapkan dengan melakukan prakarsa
perubahan dengan memberikan pembelajaran kesadaran diri, manajemen
diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi dan pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab sehingga diharapkan dapat mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila.
o Modul 1.4 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Budaya Positif
Guru dan murid dapat mengenali dan memahami emosi masing-masing
sehingga mampu mengontrol diri dan dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan, aman, dan nyaman yang berpengaruh dalam penerapan
budaya positif baik berupa disiplin positif maupun keyakinan kelas dengan
sebaik mungkin sesuai dengan kesadaran diri dan manajemen diri.
o Modul 2.1 Pembelajaran Sosial Emosional dengan Pembelajaran
Berdiferensiasi
Guru dapat melakukan pembelajaran dengan mengidentifikasi perasaan
dan emosi. Hal ini sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi yang
memetakan kebutuhan murid diantaranya kesiapan murid, minat, dan
profil belajar murid dengan menggunakan strategi diferensiasi konten,
proses, dan produk, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan murid agar pembelajaran semakin menyenangkan dan
dapat mewujudkan merdeka belajar.
Sebelum mempelajari modul 2.2,saya berpikir bahwa kompetensi sosial dan
emosional akan terbentuk dengan tersendirinya bersamaan dengan pembelajaran di
kelas sehingga saya hanya fokus pada proses penyampaian materi (kognitif) sesuai
dengan kurikulum.
Setelah mempelajari modul ini, ternyata saya menyadari bahwa pembelajaran sosial
emosional juga penting untuk diterapkan di sekolah karena mengabaikan
pengembangan ketrampilan sosial dan emosional akan membawa dampak buruk
secara akademik dan murid yang berkembang secara sosial dan emosional
bersamaan dengan berkembangnya secara akademik

 Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:

a) bagi murid-murid:

o Pengajaran eksplisit, yaitu dengan melakukan pengajaran eksplisit sebagai


implementasi PSE ke pengajaran eksplisit memastikan murid memiliki
kesempatan yang konsisten dalam menumbuhkan, melatih dan berefleksi
tentang 5 KSE dengan cara yang sesuai dan terbuka dengan ragam budaya.
o Pembelajaran akademik terintegrasi KSE, yaitu dengan mengintegrasikan
KSE ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi
akademik, seni, musik, dan pendidikan jasmani.
o Keterlibatan murid, yaitu mengajak warga sekolah menghormati dan
meningkatkan persepektif dan pengalaman murid dengan melibatkan
murid sebagai pemimpin, pemecah masalah, dan pembuat keputusan.

b) Bagi rekan sejawat :

 Menjadi teladan, yaitu menerapkan KSE dalam peran dan tugas,


menciptakan budaya saling memberi apresiasi, dan menumbuhkan rasa
peduli dengan teman sejawat.
 Belajar, yaitu membiasakan melakukan refleksi KSE pribadi, berkolaborasi
antar rekan sejawat, mengembangkan pola pikir bertumbuh, memahami
tahapan perkembangan murid, meluangkan waktu untuk berintropeksi
(self-care) dan mengagendakan sesi berbagi praktik baik.
 Berkolaborasi, yaitu membuat kesepakatan bersama-sama, membuat
komunitas belajar profesional, membuat sistem mentoring rekan sejawat,
dan mengintegrasikan KSE dalam pelaksanaan rapat guru.

Mari terus belajar, berefleksi, bertumbuh, berbagi, dan berkolaborasi untuk menjadi lebih
baik bagi murid-murid kita.Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai