Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR PENDIDIKAN

JURNAL REFLEKSI MATA KULIAH


PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
YANG EFEKTIF II
Dosen Pembimbing Seminar: Dr. Habibuddin, M.Pd

Nama : Hirwanto Arisandi


Kelas : PGSD 02

PROGRAM PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN I

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS HAMZANWADI

2022/2023
Nama Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD
Mata
kuliah

Review Pengalaman belajar yang saya dapatkan selama menempuh mata kuliah Prinsip
pengalam Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di SD yaitu saya mempelajari tentang
an belajar menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif II dengan
pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) di Sekolah Dasar. TaRL
merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas,
melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa. Artinya pembelajaran
didasarkan pada levelnya atau fase kemampuan sehingga pengelompokkan
siswa sesuai dengan fase ketercapaian bukan berdasarkan pada tingkat kelas.
Kemudian, sebelum menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang
efektif menggunakan pendekatan TaRL, kami diminta untuk mencari satu
contoh modul ajar/RPP yang menggunakan pendekatan TaRL dan modul ajar
yang ditemukan tersebut dianalisis. Kami juga diminta untuk merefleksikan
penyusunan perencanaan pembelajaran TaRL dan bagaimana kekuatan serta
hal yang perlu ditingkatkan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran.
Selanjutnya, kami diminta untuk menyusun perangkat pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan TaRL yang berdiferensiasi, lalu mencari contoh
bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, evaluasi yang ideal dan melakukan
analisis, setelah menganalisis barulah membuat bahan ajar, media
pembelajaran, LKPD, dan evaluasi dengan menggunakan pendekatan TaRL.

Selain itu, saya juga mempelajari tentang melaksanakan pembelajaran dengan


menerapkan prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif, serta mampu
menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada siswa.
Beberapa prinsip pengembangan yang perlu diperhatikan dalam merancang
perangkat pembelajaran untuk mempermudah guru dalam pelaksanaan
pembelajaran (Trianto, 2010:201-202), antara lain: ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
Kemudian, kami diminta untuk berdiskusi dengan kelompok (3-5 anggota) dan
atau teman sejawat sekelas untuk membahas produk perencanaan
pembelajaran dan perangkat pembelajaran TaRL yang sudah dibuat untuk
diberi tanggapan/masukan agar dapat menyusun perencanaan dan perangkat
pembelajaran yang lebih baik lagi. Diskusi kelompok tersebut menggunakan
metode gallery walk untuk mencermati internalisasi pembelajaran dengan
pendekatan TaRL yang telah ditemukan dan mencermati penyusunan
perangkat pembelajaran. Sedangkan, untuk diskusi rekan sejawat yaitu
memberikan masukan mahasiswa 1, 2, dan 3 terkait perangkat pembelajaran
yang telah dibuat. Setelah diberikan masukan kemudian masing-masing
mahasiswa
menyimpulkan sendiri untuk dijadikan perbaikan pada penyusunan perangkat
pembelajaran selanjutnya.

Sesudah itu, saya juga mempelajari tentang mengevaluasi pembelajaran dan


asesmen yang telah dilaksanakan di SD. Dimana kami diminta untuk menilai
modul ajar pendekatan TaRL yang sudah dibuat oleh rekan sejawat dengan
menggunakan instrumen penilaian perencanaan pembelajaran. Kami juga
diminta untuk menyusun evaluasi/asesmen pembelajaran, membuat instumen
penilaian ranah sikap, pengetahuan, dan psikomotor, menilai sendiri kekuatan
dan saran perbaikan pada ranah penilaian pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang telah diberikan juga masukan dari rekan sejawat,
selanjutnya membuat projek berupa video simulasi pelaksanaan pembelajaraan
yang menggunakan pendekatan TaRL dan simulasi pelaksanaan pembelajaran
tersebut dinilai sendiri menggunakan instrumen penilaian simulasi pelaksanaan
pembelajaran dan instrumen penilaian video simulasi pembelajaran.

Setelah itu, saya juga mempelajari tentang merefleksi pembelajaran. Refleksi


pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan mengimplementasi
perangkat pembelajaran secara menyeluruh. Refleksi merupakan upaya
melihat kembali apa yang telah dilakukan sehingga kita dapat melihat
kelebihan dan kekurangannya dari komponen perangkat pembelajaran yang
sudah dibuat. Pada tahap ini, kami diminta untuk melakukan kegiatan refleksi
simulasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan “stop light”. Kami juga
diminta untuk merefleksi penyusunan perangkat pembelajaran TaRL,
merefleksi pelaksanaan pembelajaran TaRL, merefleksi tantangan pelaksanaan
pembelajaran. Kemudian, bagaimana saran masukan dari teman Sejawat,
Dosen, Guru Pamong/Guru serta alternatif perbaikan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan perbaikan evaluasi
pembelajaran.

Berikutnya, saya juga mempelajari tentang rencana tindak lanjut pembelajaran.


Aktivitas tindak lanjut dapat dimulai dari merancang perbaikan rencana
pembelajaran/modul ajar, mengidentifikasi upaya-upaya mengoptimalkan
proses pembelajaran, dan kemudian merancang pembelajaran remedial.
Rencana tindak lanjut yang akan kita lakukan juga harus berdasarkan hasil
refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, maka kita dapat
menuangkan ide-ide/gagasan dalam Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan
kita lakukan selanjutnya. Pada tahap ini, kami diminta untuk merefleksi
rencana tindak lanjut evaluasi pembelajaran, menganalisis hubungan antara
karakteristik materi dengan karakteristik peserta didik dalam suatu
pembelajaran, menganalisis perbaikan komponen perencanaan pembelajaran.
Selanjutnya, diminta membuat laporan singkat hasil refleksi materi, membuat
laporan hasil
refleksi materi terkait topik yang dibahas dan dinilai sendiri menggunakan
rubrik penilaian laporan. Barulah kemudian menyusun RTL.

Terakhir, saya juga mempelajari tentang menyusun laporan siswa. Laporan


hasil belajar merupakan laporan keseluruhan dari proses dan akhir
pembelajaran. Laporan hasil belajar merupakan hasil analisis pendidik
terhadap perkembangan belajar siswa. Sekolah menentukan format hasil
belajar sesuai dengan kebutuhan, fungsi, nilai, dan budaya masing-masing
sekolah (Kemendikbudristek, 2021:74). Pada tahap ini, kami diminta untuk
mencari laporan hasil belajar siswa di salah satu sekolah yang memuat
penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kami juga diminta untuk
menyusun rubrik penilaian keterampilan (praktik/projek/portofolio) pilih salah
satu dengan menggunakan pendekatan TaRL. Selanjutnya, diminta untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
TaRL.

Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih dan saya anggap penting pada Mata Kuliah
pengalam tersebut adalah menyusun perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif
an belajar II dengan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) di SD. Mengapa hal
yang tersebut menjadi penting bagi saya? Karena pendekatan TaRL ini menjadi
solusi dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam
dipilih
kelas. Seperti, ketika seorang guru menemukan siswa yang diajarkan di dalam
kelas tersebut tidak sesuai dengan level kemampuan siswa yang diajarkan,
maka guru perlu memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan siswa
saat itu, menuntaskan kebutuhan belajarnya, dan tidak memaksakan
pengajaran yang ada di level kelas tersebut, namun siswa bisa diajarkan
dengan cara mengelompokkan berdasarkan fase perkembangan atau sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa yang sama. Jadi, siswa akan dikelompokkan
berdasarkan fase perkembangan atau tingkat kemampuan yang sama. Dan
begitupun hasil belajar siswa juga ditentukan oleh berdasarkan fase atau
levelnya sehingga apabila siswa belum mencapai capaian pembelajaran, maka
akan mendapatkan pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian
pembelajaran tersebut. Itulah mengapa pentingnya seorang guru harus
menggunakan pendekatan TaRL dalam melaksanakan pembelajaran di Sekolah
Dasar karena pendekatan ini juga berpusat pada siswa sesuai kodrat keadaan
(kodrat alam, zaman), sesuai kebutuhan, potensi, minat, karakteristik siswa,
dapat memberikan motivasi belajar yang lebih sehingga harapannya dapat
mencapai capaian pembelajaran tersebut.

Analisis Hasil refleksi berdasarkan pengalaman belajar tentu membutuhkan artefak


artefak pembelajaran yang bisa mendukung atau memperkuat hasil refleksi tersebut.
pembelaj Sehingga, berikut akan ditampilkan salah satu link artefak pembelajaran yang
aran mendukung hasil refleksi pengalaman belajar tersebut.

 Link Video Pembelajaran Menggunakan Pendekatan TaRL


https://drive.google.com/file/d/1BTiKHA-
UDNN4QxD5ShVCk8rI3X7dBCe/view?usp=share_link
Pembelaja Menurut saya, pengalaman belajar yang paling bermakna yaitu ketika saya
ran merancang pembelajaran menggunakan pendekatan Teaching at The Right
bermakna Level (TaRL). Karena pendekatan yang digunakan dalam pembuatan
(good perangkat pembelajaran sangat sesuai dengan perkembangan umur sekolah
practies) dasar. Sehingga, dengan pendekatan TaRL ini saya menyadari bahwa ke
depannya sebelum mengembangkan rencana pembelajaran dibutuhkan
asesmen awal atau asesmen diagnostik pada pendekatan TaRL. Hal ini
bertujuan untuk menilai kesiapan masing-masing siswa untuk mempelajari
materi yang telah dirancang. Sehingga, guru bisa melakukan pengelompokkan
siswa berdasarkan tingkat kesiapan yang sama. Saya juga menyadari dalam
melaksanakan pembelajaran saya tidak boleh memaksa siswa belajar jika tidak
sesuai level kemampuannya. Saya perlu memberikan intervensi yang sesuai
dengan kemampuan siswa saat itu, menuntaskan kebutuhan belajarnya, dan
siswa bisa diajarkan dengan cara mengelompokkan berdasarkan fase
perkembangan atau sesuai dengan tingkat kemampuan siswa yang sama serta
sebagai guru juga perlu memahami apabila siswa belum mencapai capaian
pembelajaran, maka akan mendapatkan pendampingan oleh pendidik untuk
bisa mencapai capaian pembelajaran tersebut. Selain itu, guru juga perlu
melakukan asesmen berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan
yang terjadi pada siswa. Evaluasi pembelajaran di akhir juga merupakan hal
yang penting. Hal ini berfungsi untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran dan membantu merancang pembelajaran berikutnya.

(tuliskan garis besar makna yang diperoleh dari aktivitas refleksi diri
terhadap pengalaman belajar mata kuliah ini: Bagaimana saya akan
menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk memperbaiki diri saya sebagai
individu dan sebagai guru, serta membawa perubahan terhadap siswa?

Anda mungkin juga menyukai